Share

Emosional

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 08:08:39

"Jadi bagaimana dengan bulan madunya, Bos?"

"Aku masih belum tahu, Tory. Kau tahu sendiri kan situasinya seperti apa. Walaupun semua orang bilang tidak apa tapi ya, hal ini tidak bisa dianggap tidak ada apa-apa."

Bastian menelepon Tory setelah ia pergi dari rumah dan ia pun menceritakan semua pada Tory sekaligus meminta Tory untuk datang membantunya di sini.

"Aku paham, Bos. Ini mengejutkan sekali, tapi kau jangan khawatir, Bos! Aku akan menyelesaikan pekerjaanku di sini dan berangkat pagi-pagi sekali ke sana besok."

Bastian pun mengangguk mendengarnya. "Hmm, serahkan tanggung jawab di sana dengan baik sebelum berangkat!"

"Siap, Bos!"

Bastian yang mendengar jawaban Tory pun nampak puas dan mereka segera berpamitan, sebelum Bastian menutup teleponnya.

Bastian akhirnya memutuskan untuk tetap menolong Ellyas sebagai orang asing yang tidak saling mengenal. Hanya saja, Bastian tetap tidak tenang kalau bukan Tory yang menyelesaikan semua untuknya karena selama ini hanya Tory yang begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mendadak Kabur

    "Ibu memaksa aku dan Sierra berangkat bulan madu, Tory." Bastian akhirnya bertemu dengan Tory malam itu karena Tory terlambat tiba. "Lalu bagaimana, Bos?""Entahlah! Kupikir itu hanya emosi sesaat tapi bahkan sampai malam ini, dia masih kukuh meminta kami bersiap-siap untuk berangkat besok lusa." Tory pun terdiam mendengarnya dan berpikir sejenak, sebelum berbicara lagi. "Hmm, atau kalian berangkat saja, Bos! Kan sudah ada aku, aku akan menjaga Pak El itu dan tidak akan ada yang terjadi pada Bu Lidya dan keluarganya, aku akan memastikannya, Bos!" ucap Tory dengan penuh keyakinan. "Aku juga tidak berpikiran apa-apa, Tory. Aku tidak yakin Pak El bisa melakukan hal buruk apa, aku hanya memikirkan perasaan semua orang yang sedang tidak baik, karena itulah aku mau menundanya, tapi reaksi Ibu benar-benar tidak terduga." "Hmm, masih ada satu hari lagi kalau kalian masih mau berunding, Bos.""Tentu, Tory! Kalau begitu sebentar lagi pergilah ke rumah sakit! Saga akan memperkenalkanmu den

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Harus Menemui Keluargaku

    "Kau sudah menemukannya, Saga?" "Belum, Tory. Aku sudah berkeliling ke mana-mana. Di CCTV terlihat dia melalui koridor di sana dengan kruk tapi lalu dia menghilang." Tory yang begitu cemas langsung menelepon Saga tadi dan Saga pun segera kembali ke rumah sakit untuk membantu mencari Ellyas yang mendadak hilang. Saga pun memeriksa CCTV di rumah sakit tapi ia tetap tidak bisa melacak ke mana sebenarnya Ellyas pergi. Tory sendiri yang sudah mencari sekeliling pun menjadi cemas sekarang. "Sial! Bagaimana dia bisa mendapatkan kruk itu dan bisa pergi ke mana dia dengan kaki seperti itu?" keluh Tory geram. "Entahlah, Tory! Aku tidak habis pikir dengannya!" sahut Saga dengan napas yang tersengal. "Sudah mendapat perawatan yang baik malah aneh-aneh!" "Ck, dia itu ... entahlah, Saga, bagaimana mengatakannya ya! Dia pasti sedang mencari Bos atau Bu Sierra.""Eh, tapi mengapa dia mendadak mencari Bu Sierra, apa dia mengenal Bu Sierra? Mereka kan baru saja bertemu?"Saga yang memang belum d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Teriakan di Pagi Hari

    Bastian dan Sierra berlari ke koridor rumah sakit itu dan mereka pun segera bertemu dengan Tory dan Saga di sana. "Bos! Bu Sierra!" sapa Tory. "Bos! Bu Sierra!" sapa Saga juga. Bastian dan Sierra hanya mengangguk kecil. "Bagaimana, Tory, Saga? Kalian masih belum menemukannya juga? Apa security juga tidak ada yang melihatnya?""Security melihatnya, Bos. Dia tidak bisa memastikan orangnya tapi dia melihat pria yang memakai kruk. Kami sudah berjalan ke arah yang ditunjuk oleh security tapi kami tidak menemukan apa-apa.""Sial, Tory! Kalian itu berdua, sedangkan dia hanya sendirian dengan kaki seperti itu! Tapi kalian masih kehilangan dia?" Tory dan Saga yang mendengarnya pun langsung menunduk. "Sudahlah, Bastian. Tidak apa. Mereka juga tidak tahu kapan pria itu pergi jadi pasti pria itu sudah keburu pergi jauh." Sierra mencoba menenangkan Bastian. Bastian dan Sierra tadi langsung pergi ke rumah sakit setelah mendengar berita dari Tory, tapi mereka sama sekali tidak memberitahu apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tamu yang Tidak Diharapkan

    "Hati-hati, Julio!" Bik Ita terus tertawa melihat Julio yang sedang bermain senang bersama temannya. Bik Ita pun memberitahu Rosella dan Rosella pun ikut menoleh ke arah Julio. Julio sendiri masih tertawa begitu senang walau mereka tidak menyadari kalau ada seseorang yang mengamati mereka dari kejauhan. Ellyas sudah duduk di kursi taman di dalam kompleks perumahan itu. Ada taman kecil di tengah-tengah kompleks untuk mempercantik tempat itu dan Ellyas pun duduk di sana. Ia sudah berhasil masuk ke kompleks setelah memberitahu security kalau ia adalah keluarga dari Bu Lidya dan Bu Sierra. Ellyas juga menyebutkan detail nomor rumahnya dan security pun langsung mengijinkannya masuk. Ellyas pun terus menunggu di sana sampai saat Ellyas melihat anggota keluarganya dan ia pun terpaku. "Rosella, anakku ... dan itu Julio, ya, itu Julio," gumam Ellyas sambil langsung bangkit berdiri dan menyeret kakinya lagi yang terasa makin sakit. Bagaimana tidak sakit kalau ia sudah berjalan begitu jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Akan Melindungi Keluargaku

    Ellyas masih terdiam saat mendengar teriakan Rosella dan ia mulai takut. Bukan takut terjadi apa-apa pada anaknya, tapi Ellyas hanya takut para tetangga akan mendengar teriakan itu dan menyangka macam-macam lalu security akan menangkapnya. Ellyas hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli pada yang lainnya. Bahkan, setelah mengetahui semua yang terjadi pada Rosella sekalipun, Ellyas sama sekali tidak merasa bersalah. Malahan Ellyas menyesal tubuh putrinya hanya untuk membayar hutang, bukan untuk mendapatkan uang lagi. Ellyas memang sudah berubah menjadi ayah yang sangat tidak berperasaan sekarang. Bahkan Ellyas pun mencari keluarganya sekarang untuk kepentingannya sendiri. Ellyas pun menatap semua orang di sana sambil memasang wajah cemasnya menatap keadaan Rosella, dan saat akhirnya tatapannya bertemu dengan tatapan Lidya, Ellyas mendadak berakting melow dan matanya berkaca-kaca. "Kau!!" geram Lidya sambil membelalak penuh amarah. "Apa yang kau lakukan di sini? Bagaima

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Menggoda Ibu Tiriku   Ancaman Sang Menantu

    Setelah berteriak penuh amarah dan menegaskan sikapnya, Lidya pun tidak mempedulikan Ellyas lagi dan masuk ke dalam rumah. Lidya terus menggandeng Rosella dan tidak melepaskannya sama sekali, begitu juga dengan Bik Ita yang menggendong Julio masuk ke rumah. Bastian pun mengembalikan teman Julio ke rumahnya dan masuk paling belakang, mencegah apa pun yang mungkin akan dilakukan Ellyas yang masih juga belum mau beranjak dari sana. "Rosella, Sayang! Lupakan wajah itu! Lupakan ya! Lupakan, Sayang!" Lidya terus membelai kepala Rosella dan alih-alih menenangkan hatinya sendiri yang masih tidak menentu, Lidya lebih memilih untuk menenangkan Rosella dulu. Lidya tidak banyak bicara setelahnya dan hanya terus memeluk Rosella sambil berbisik di sana. Entah apa yang Lidya bisikkan, namun Rosella memejamkan matanya dan mencengkeram erat-erat tangan Lidya. Sementara Julio terus bertanya pada Bik Ita. "Siapa itu? Mengapa Mama berteriak dan mengapa Grandma marah-marah?""Siapa orang tadi itu?

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kecemasan Semua Orang

    "Aku akan mengantarmu kembali ke rumah sakit, Pak." Tory dan Saga terus melirik Ellyas yang sekarang sudah duduk manis di jok belakang mobil mereka. Bastian menelepon Tory tadi dan Tory pun langsung mengajak Saga bersamanya karena untuk membawa Ellyas, ia tidak mungkin melakukannya seorang diri. Dan saat mereka tiba di rumah pun, Bastian langsung meminta mereka membawa Ellyas. Tentu saja Ellyas memberontak tadi bahkan menolak untuk dibawa pergi. "Bastian, jangan lakukan ini pada Ayah, Bastian! Lepaskan aku, Tory! Lepaskan aku ...." "Bastian, Ayah mohon, jangan begini! Biarkan Ayah bertemu dengan istri dan anak-anak Ayah!" Ellyas terus berlutut, memohon pada Bastian, sambil menangis dengan pilu. Namun, Bastian hanya melirik ke arah Tory dan Saga yang langsung mengangguk siaga, sebelum ia mengalihkan tatapannya pada Ellyas lagi. "Dengarkan aku, Pak El! Kalau kau memang beritikad baik, seperti yang kubilang tadi, ikut ke rumah sakit, sembuhkan dirimu, jangan mempersulit siapa pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menginap di Rumahnya

    "Rosella, kau tidak apa kan? Lihat aku, Rosella!" Tempat pertama yang Jonathan kunjungi setelah ia mendarat adalah rumah Lidya dan orang pertama yang ia cari adalah Rosella. Bahkan Jonathan mengabaikan rasa lelahnya akibat perjalanan panjang hanya demi bertemu Rosella. Lidya dan Sierra yang saat itu ada di rumah pun langsung mempersilakan Jonathan masuk ke kamarnya karena Rosella sekarang memang tidur bersama Lidya sejak kejadian itu dan Jonathan pun langsung memeriksa respon Rosella seperti biasa. Kedua mata Rosella nampak goyah dengan sedikit berbinar saat menatap Jonathan, seolah kedua mata itu berbicara dan ingin mengungkapkan sesuatu pada Jonathan, namun ia tidak bisa. Jonathan yang melihatnya pun tidak tahan lagi dan tanpa mempedulikan Lidya dan Sierra yang masih ada di kamar, Jonathan pun merengkuh Rosella ke dalam pelukannya. "Tidak apa, Rosella. Aku di sini. Aku di sini. Aku sudah kembali. Maaf aku pergi begitu lama. Maaf aku tidak ada di sini waktu itu ...." Jonathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesedihan dan Kekecewaan

    Jordan kembali masuk ke dalam rumah setelah mengusir lucu dan ia mendapati suasana di ruang keluarga masih mencekam. Adipura masih duduk dengan wajah penuh amarah, dengan Jessica yang duduk di sampingnya sambil memegangi lengan pria itu. Sedangkan Imelda terus menunduk sambil menangis dan Rosella sendiri hanya berdiri di posisinya tadi dengan air mata yang tetap mengalir namun ekspresi wajahnya sudah putus asa. Tidak ada yang bicara di sana, namun Jordan pun menelan salivanya dan mencoba mencairkan suasana. "Dia sudah pergi! Livy itu agak stres jadi kuharap jangan sampai ada yang terpengaruh pada ucapannya! Livy itu ...." Belum sempat Jordan menyelesaikan ucapannya, Rosella sudah menyelanya. "Cukup, Jordan! Cukup! Tidak usah membelaku lagi!" kata Rosella lemas. Imelda yang mendengar suara Rosella pun langsung mendongak dan menatap calon menantu kesayangannya itu dengan tatapan yang begitu sedih. "Aku ... tidak perlu dibela lagi, Jordan. Karena aku memang salah," ucap Rosella l

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mengusir Wanita Jahat

    Jordan baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah saat ia melihat mobil Livy di depan rumahnya. "Oh, sial, ini mobil Livy, Jessica!" Jessica pun menggeram kesal melihatnya. "Sial, apa maksudnya wanita itu!" Jessica langsung turun duluan sedangkan Jordan pun menemani Rosella turun. Mereka bersama-sama melangkah cepat ke arah sumber suara di rumah dan mereka langsung mengarah ke ruang keluarga. Mereka pun baru saja masuk ke ruang keluarga saat mereka mendengar ucapan Livy yang membuat semua orang syok bersamaan. "Dan aku tidak bohong kalau Rosella itu gila karena memang dia menjadi gila selama enam tahun karena kasus itu! Dia adalah pasiennya Jonathan! Kau tahu Jonathan adalah seorang psikiater kan? Jonathan mengobati orang gila dan Rosella adalah orang gilanya!" Deg!Untuk sesaat, semuanya terdiam mendengarnya. Suasananya begitu hening sampai semuanya mematung dengan ekspresi yang berbeda-beda. Rosella sendiri sudah menitikkan air matanya lagi tanpa ia bermaksud melakukanny

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rasanya Ingin Menghilang Saja

    Cukup lama Rosella menenangkan dirinya bersama Tami, sebelum akhirnya ia mencari Jordan ke ruang kerjanya, tapi Jordan tidak ada. Rosella pun akhirnya memberanikan diri menghampiri ruang kerja Jessica dan ia mematung mendapati Jordan dan Jessica di sana. Jordan dan Jessica sendiri menatap Rosella dengan lega karena Rosella sudah terlihat lebih tenang, tapi raut wajah Rosella nampak begitu serius sampai mereka pun penasaran. "Jordan, Jessica ... aku ... aku minta maaf karena sudah membuat kekacauan seperti ini." "Aku ... aku tidak akan menyalahkan siapa pun, aku yang salah, mungkin memang aku yang tidak teliti, aku yang teledor, dan aku yang harus bertanggung jawab." "Jangan sampai WHA menjadi omongan orang hanya karena aku. Maafkan aku sekali lagi!" "Tapi kalau tidak keberatan, maukah kalian menemaniku menemui Om dan Tante? Jujur aku masih takut menemui mereka sendirian karena itu, aku minta ditemani.""Aku ... aku mau meminta maaf dan mengakui semuanya, mengakui semua kebohonga

  • Menggoda Ibu Tiriku   Teman Terbaik

    "Kita tidak boleh membiarkan Livy sampai buka mulut, Jordan! Dia itu ternyata pengacau yang mempunyai hati yang busuk!" Jessica terus menggeram kesal saat ia sudah ada di ruang kerjanya bersama Jordan. Jordan sendiri membawa Livy keluar dari perusahaan tadi dan setelah memastikan Livy pergi dengan mobilnya, Jordan pun menghampiri Rosella, namun Rosella sudah diurus oleh Tami dan Tami pun meminta Jordan menemui Jessica saja. Jordan sendiri begitu kaget mendengar ucapan Jessica karena ia belum tahu kalau Jessica sudah mengetahui semua kisah hidup Rosella. Walaupun malam itu Jordan mengantarkan Jessica yang mabuk pulang ke rumah, tapi ia sama sekali tidak tahu apa yang Rosella dan Jessica bicarakan sewaktu Jordan mengambil jasnya di bawah. "Kau ...." Jordan nampak ragu. "Kau ...," ulang Jordan yang begitu bingung dengan sikap Jessica. Namun, Jessica yang memahami maksud adiknya hanya memicingkan mata. "Aku apa? Aku sudah tahu apa yang menimpa Rosella. Aku sudah tahu kalau dia per

  • Menggoda Ibu Tiriku   Dukungan yang Tidak Disangka

    Para peserta rapat akhirnya mengikuti keluar dengan suara yang masih ribut dan dalam sekejap ruang rapat pun menjadi sepi. Hanya tersisa Tami dan beberapa arsitek yang tergabung dalam tim, Jordan, Rosella, Jessica, dan Livy. Livy nampak tersenyum tipis menatap Rosella dan menatap semua kekacauan ini lalu dengan santai ia melenggang keluar dari ruang rapat. Namun, Jessica tidak membiarkannya pergi begitu saja. "Livy!" teriak Jessica yang mengikutiLivy keluar dari ruangan. Livy pun menoleh menatap Jessica. "Kau juga tidak percaya padaku, hah, Jessica? Dia itu mantan orang gila yang mungkin sampai sekarang masih tetap gila. Untuk apa kau membelanya lagi?" "Bukan dia yang gila, tapi kau yang gila, Livy! Mengapa kau harus mengatakan semua itu di depan banyak orang, hah? Benar saja kata ayahku kalau semua orang di sana tidak berpendidikan, termasuk kau, Livy!" "Terserah kau mau bilang apa, Jessica! Tapi semua yang kukatakan adalah kenyataan!" Jessica yang mendengarnya hanya tertawa

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rapat yang Kacau

    Suara lantang Livy membuat semua orang membelalak kebingungan. Jessica sendiri langsung membelalak dan menoleh tidak percaya ke arah Livy. Memang Jessica sudah mengetahui semuanya, namun Jessica tutup mulut dan ikut menyembunyikan semuanya sampai detik ini. Karena itu, Jessica sama sekali tidak menyangka kalau Livy mengetahui kenyataan itu dan membocorkannya seperti ini di depan semua orang. Jordan dan Rosella sendiri juga membelalak. Jordan yang panik mendengar Livy mengatakannya, sedangkan Rosella yang langsung gemetar karena masa lalunya terungkap. Rosella melirik ke arah Jessica dan Rosella pun pasrah kalau memang Jessica yang membocorkan semuanya, walaupun Rosella masih belum mau menuduh. Tapi selama ini Rosella tahu Jessica sangat dekat dengan Livy. Adipura dan Imelda juga membelalak kaget, namun ia masih belum mengerti apa maksud Livy, begitupun dengan peserta rapat yang juga masih tidak mengerti maksud Livy. "Apa maksudnya, Bu Livy? Siapa yang mantan pasien dengan gang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesalahan dalam Rapat

    Rosella berangkat ke kantor pagi itu dan semua arsitek yang akan ikut rapat ternyata sudah menunggunya. Mereka pun saling memberi semangat, sebelum akhirnya mereka dibriefing singkat dan masuk ke ruang rapat yang lebih besar daripada biasanya, seperti ruang sebaguna yang besar dan artistik. Jantung Rosella pun berdebar begitu kencang begitu ia masuk, tapi Jordan terus menyemangatinya. Tidak lama kemudian, satu persatu peserta masuk ke sana yang terdiri dari banyak manager senior. Ada juga perwakilan perusahaan lain yang langsung menempati posisi masing-masing. Dan terakhir Adipura dan Imelda juga masuk ke sana, diikuti oleh Jessica dan Livy. "Aku senang sekali semua berkumpul di sini. Seperti yang kita tahu kali ini kita akan mengerjakan proyek besar dan aku juga sudah menunjuk arsitek utama yang akan bertanggung jawab dalam proyek ini." Adipura membuka rapat. "Arsitek muda yang belum lama bergabung dengan WHA, tapi kemampuannya sudah tidak perlu diragukan lagi." "Mari kita sam

  • Menggoda Ibu Tiriku   Sebuah Rekayasa

    "Bagaimana hari ini, Sayang?" Jonathan melakukan video call dengan Rosella dan Julio, sebelum mereka tidur malam itu. Dan Julio pun begitu senang melihat Jonathan yang begitu ia rindukan. Jonathan sendiri sudah mendengar semua cerita detail tentang Rosella dari Jordan dan Jonathan tidak berhenti berterima kasih pada Rosella. Walaupun Rosella sendiri sebenarnya tidak menceritakan apa pun pada Jonathan karena memang ia tidak mau bersikap berlebihan. "Semuanya baik, Jonathan. Julio sekolahnya juga pintar." "Tadi Julio belajar sama Mama sebelum tidur, Papa," celetuk Julio. "Benarkah? Belajar apa, Sayang?" "Julio belajar menulis." "Haha, apa Julio sudah pintar menulis sekarang?""Sedikit-sedikit bisa, Papa. Di rumah Grandma juga Julio belajar menulis." "Siapa yang mengajarimu, Julio?" "Grandpa. Hehe, tulisan Grandpa bagus." Jonathan yang mendengarnya pun langsung tertawa pelan. Mendadak ingatan masa kecil saat Adipura mengajarinya menulis pun muncul di otaknya. "Ya, Grandpa su

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencari Kelemahannya

    Livy keluar dari ruang kerja Jessica dengan geram dan ia langsung melangkah ke ruang kerjanya sendiri. Livy pun melangkah mondar mandir di ruang kerjanya sambil memekik kesal. "Sial kau, Jessica! Hanya karena diselamatkan seperti itu, mendadak kau ada di pihaknya?" "Kau sudah tidak mendukungku lagi bahkan kau mendukung hal yang tidak masuk akal seperti ini!" "Sebenarnya apa yang Om Adipura dan Tante Imelda inginkan? Membuat Rosella akhirnya mewarisi perusahaan ini? Haruskah mereka memperlakukan Rosella begitu special? Sial!" Livy tidak berhenti menggeram kesal sambil duduk di meja kerjanya. Ia pun memejamkan matanya dan berpikir keras, sebelum akhirnya ia memutuskan sesuatu. "Baiklah, Livy! Kau tidak bisa diam lagi karena ternyata satu persatu orang yang berpihak padamu sekarang pindah dan kau sudah tidak punya teman lagi. Bahkan Tante Imelda dan Jessica juga sudah berpihak pada Rosella." "Aku harus melakukan sesuatu. Ya, aku harus melakukan sesuatu," seru Livy sambil meraih po

DMCA.com Protection Status