Share

Extra part 13

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Aji pulang menampilkan riak muram, lalu ia membuka pintu dan menjatuhkan bokong ke sofa. Terlihat Delia berlari menghambur ke pelukkan sang Papa, Aji dengan sigap mendekap Delia agar tak jatuh. Gadis kecil itu melabuhkan kecupan di pipi Aji membuat dia terdiam, karena tak biasanya sang anak sambung bertingkah.

"Papa ganteng ih. Mau Lia ambilin minuman dingin?" tanya Delia lalu meminta agar dia diturunkan dari pangkuan.

"Wahh anak Papa lagi baik nih, boleh dong, tau aja Papa lagi haus," balas Aji membuat Delia mengulas senyum lalu pamit pergi ke dapur.

"Ini Pah," teriak Delia membuat Aji menoleh melihat anak sambungnya tengah membawa gelas berisi air dan ia berjalan membuat isinya tumpah-tumpah.

"Ini Papa, aku berhasil membawanya sampai sini," ucap Delia dengan senyum ceria membingkai di bibirnya.

"Ahhh ... terima kasih, Sayang. Kamu sudah berkerja keras," puji Aji mengambil gelas itu yang isinya tinggal setengah, lelaki tersebut langs
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Meiska Azzalya
kasian Maura nya... aji ngga tegas banget sih.. bacanya jadi makin sedih Thor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 14

    Maura bungkam sedari tadi semenjak Aji pulang, ia sama sekali tidak menampakan senyuman yang biasa menyambut sang suami. Aji terheran-heran melihat perubahan istrinya, padahal pas dia pergi semburat merah terlihat di pipi wanita itu. Kini mereka tengah makan malam, Maura masih melayani seperti biasa, hanya saja sekarang wajah datar diperlihatkan."Bunda, aku pengen tambah ayam gorengnya boleh?" tanya Delia membuat Maura menoleh menatap anaknya lalu mengangguk dan mengambilkan sepotong paha ayam kemudian ia letakkan ke piring Delia."Ahhh ... aku suka ayam goreng," pekik Delia gembira lalu melahap makanan dengan semangat."Hati-hati, Sayang, makanannya kamu nggak bakal lari," nasehat Maura membuat Delia hanya menampilkan seringai. "Kalau lari nanti kita tangkep aja, seru kali ngejar paha ayam yang udah digoreng malah lari pas mau dimakan," timpal Aji sambil tertawa dan disambut tawa terbahak-bahak Delia membuat gadis itu tersedak."Minum

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 15

    ayo jangan lupa kasih gams, terimakasih masih terus menunggu update cerita ini.Maura seperti biasa selalu menyiapkan apa pun kebutuhan sang suami untuk berangkat bekerja. Ia tengah bersiap-siap untuk makan bersama dengan ibu-ibu, dia juga telah mengantongi izin dari Aji. Maura memoles wajahnya dengan natural dan gamis serta pasmina membuat terlihat segar."Bunda cantik," puji Delia memandang sang Bunda dengan tatapan kagum."Kamu juga cantik, Sayang." Maura menjawil hidung Delia membuat gadis itu memberengut."Bunda ... Lia pengen ikut, bolos ya sekolahnya," pinta Delia dengan tatapan memohon. "Coba telepon Papa, kalau Papa izinin kamu boleh bolos," ucap Maura membuat Delia tersenyum sumringah lalu segera mengambil handphone dan mulai menelepon sang Papa."Papa," panggil Delia kala sambungan video call sudah terhubungan."Iya, Sayang. Ada apa?" sahut Aji sambil matanya fokus ke berkas yang ada di atas meja."D

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 16

    Delia mencairkan suasana yang mencengkram, ocehan gadis itu membuat sesekali orang tertawa. Tingkah lucu dan menggemaskan, membuat hati mereka gembira. Waktu tak terasa berputar begitu cepat, apalagi dengan kesibukan semua pada tiga anak kecil itu. "Sudah mulai sore, ayo kita harus pulang. Kita juga harus cari hotel," kata Hamdan pada istrinya, saat melirik jam tangan.Mawar mengangguk sebagai jawaban, wanita itu segera mendekati Aulia yang tengah memakaikan baju pada Fauzia. Shilla sudah pergi sejak tadi, karna merasa diasingkan. Bahkan mereka tak sadar jika gadis tersebut gak ada. "Mah, Mbak, Bang, kami pamit pulang, sudah sore. Kami harus cari hotel buat istirahat," pamit Mawar membuat Maura mengeryitkan alisnya. "Kok ke hotel, kenapa gak ke rumah," seru Maura membuat Mawar tersenyum kecil."Allhamdulillah Mbak, kami sedang renovasi rumah. Ini juga kayanya beberapa hari selesai," sahut Mawar membuat Maura mengulas senyum sumringah.

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 17 (Bagian 1)

    Waktu menunjuk pukul 03:00 WIB, terlihat Delia telah bangun dan tengah menonton televisi sambil mengemil. Sedangkan Hamdan membuka pintu karna pesanan makanan sudah tiba, pria itu menutup benda persegi panjang tersebut lalu segera membawa makanan ke meja. Memanggil Mawar yang sedang menimang sang anak dan bidadari kecilnya. "Asik ... sahur sekarang bareng Ayah," pekik Delia senang membuat Hamdan tersenyum bahagia."Ayo makan yang banyak," perintah Hamdan dibalas anggukan Delia, lelaki itu segera menyendokkan makanan untuk sang anak.Hamdan melirik Mawar yang terus mengumbar senyum kala wanita itu telah mendudukkan Ia di lantai. Ya mereka memilih makan di sana, rasa bahagia melambung tinggi mengingat Mawar begitu menyayangi Delia. Lelaki tersebut segera menerima makanan yang tengah disendokkan oleh sang istri."Sayang kamu tidak makan?" tanya Hamdan kala melihat sang istri malah menyuapi buah hati mereka."Nanti, Mas. Aku suapi Ia dulu, l

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 17 (bagian 2)

    "Mas pamit ambil perlengkapan sekolah Delia dulu," ungkap Hamdan bangkit dari duduknya membuat semua ikut berdiri."Ayah, kenapa dimatiin video call-nya, padahal Lia belum selesai ngomong lho," gerutu Delia dengan nada merajuk seraya menghentak-hentakan kakinya. "Lia, sayang. Ayah harus pergi dulu ambil seragam kamu, handphone Ayah juga kan harus dibawa, takut ada telepon penting. Makanya tadi video call kalian Ayah matikan," jelas Hamdan seraya mengusap puncuk kepala Delia."Ayah, Lia mau ikut," pinta Delia dibalas gelengan Hamdan."Jangan, Sayang. Ayah pake motor, kan. Nanti kamu kedinginan, mendingan kamu tunggu di sini. Jangan lupa mandi, nanti Ayah antarkan ke sekolah dan Mama yang menunggu kamu," tutur Hamdan membuat Delia yang cemberut langsung mengembangkan senyumannya."Bener Ayah, mau anterin Lia?" tanya Delia lagi dengan mata berbinar dibalas anggukan Hamdan. "Cepat Ayah ambil perlengkapan Lia, sekarang Lia mau mandi

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 18 (Bagian 1)

    "Itu gak seperti yang Mas lihat, aku bisa jelaskan," ujar Maura mendekat lalu meraih tangan sang suami."Apakah mataku buta, sampai salah melihat," sinis Aji tapi tidak menghempaskan tangan Maura."Gak gitu juga, Mas. Tolong dengarkan penjelasanku dulu," pinta Maura membuat Aji mengembuskan napasnya, ia berusaha menyingkirkan egonya."Oke, Mas akan mendengarkan penjelasanmu," sahut Aji pelan membuat Maura mengembangkan senyuman yang membuat Aji bagai terhipnotis dari lengkungan bibir itu. "Mas Hamdan ke sini untuk mengambil keperluan Lia sekolah," jelas Maura membuat Aji mengangguk."Terus ...," pinta Aji lagi menginginkan kelanjutan cerita sang istri."Dengarkan percakapan ini, itu tadi aku rekam," ucap Maura menyodorkan handphone yang berada di saku, lalu menyimpan rekaman suara itu."Apa, kamu merekamnya," kata Aji terkejut lalu dibalas anggukan Maura, wanita itu menarik sang suami agar duduk di sofa. "Aku

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 18 (bagian 2)

    Aji segera menekan klason saat sampe rumah, terlihat Shilla keluar terburu-buru dari kediaman Aulia. Senyuman senang terukir di bibir gadis itu, ia langsung masuk ke mobil lalu melabuhkan kecupan di pipi Aji. Netra lelaki tersebut membulat dan menatap tajam Shilla. "Apa yang kamu lakukan," seru Aji dingin disambut seringai Shilla. "Cuma cium aja kok, ngapain marah. Dulu juga kita gitu, Mas, yuk buruan mendingan cepet jalanin mobil biar gak telat," balas Shilla dengan nada santai lalu memakai sabuk pengaman."Sekarang dan dulu beda, La. Tolong jangan lakukan sesuatu diluar batas wajar, Mas tak mau Maura salah paham," tutur Aji berusaha menjelaskan. "Huh, kamu menyebalkan, Mas," seru Shilla mempautkan bibirnya."Tolong mengertilah," kata Aji sekali lagi, tapi tidak ditanggapi Shilla, gadis itu memilih memainkan ponsel. Jadwal pekerjaan mereka sangat padat, sesampai di kantor Aji langsung disuguhkan berkas-berkas. Lelaki itu me

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 19 (bagian 1)

    maaf ya baru bisa update, pas puasa kalau diajak nulis tuh langsung keleyengan, pusing dan mual gitu. Oh iya, mohon maaf lahir batin ya. Bismillah doain aja moga sekarang lancar terus nulisnya😅 "Maafkan saya, Bu ... Pak," kata sekuriti itu menjatuh lutut ke tanah yang sudah di semen. "Tolong jangan pecat, saya Pak. Saya punya istri yang sedang hamil," mohon lelaki itu memeluk kaki Aji. "Lain kali jangan seperti itu, apalagi menyebar gosip. Sudah bangun! Lalu lakukan pekerjaanmu," tutur Maura membuat Aji menoleh menatapnya lalu tersenyum."Terimakasih, Bu. Sekali lagi maafkan saya," ujar lelaki itu sambil bangkit, Maura mengangguk sebagai jawaban. "Beruntung istriku, baik mau memaafkan. Bekerjalah dengan baik," seru Aji dibalas anggukan lelaki tersebut denga semangat. "Siap, Pak! Saya tidak akan mengecewakan kalian," seru lelaki itu dibalas anggukan sepasang suami istri tersebut lalu Aji mengajak Maura masuk ke perusahaan. Semua karyawan menatap mereka, ada beberapa saling berbi

Latest chapter

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 26 (TAMAT)

    "Sudahlah, La! Kamu menyerah saja," geram sang Papa menatap murka ke arah Shilla."Gak bisa, Pah. Mas Aji harus jadi suami Shilla," rengek Shilla akhirnya memilih menitihkan air mata dan sang Mama langsung mendekap anak gadisnya. "Jangan terlalu keras pada Shilla, Pah," tegur Mama Shilla membelai rambut anaknya merasa sakit kala melihat Shilla menitihkan air mata."Papa kesal, Mah. Shilla berbohong pada kita, kalau Aulia gak beritahu kita, kita gak bakal tau kelakukan anak kita, Mah," lirih Papa Shilla pelan, ia sangat terlihat frustasi dan memijit keningnya."Aku gak bohong, Pah. Mas Aji gak bakal bahagia dengan wanita lain, dia hanya akan bahagia bersamaku," teriak Shilla seraya menangis, sang Mama semakin mendekap anaknya."Mas akan luruskan, La. Mas hanya mengangap kamu sebagai adik, tidak lebih, tolong jangan ganggu kebahagiaann Mas. Mas sudah bahagia bersama Ma dan anak-anak," jelas Aji membuat Shilla semakin terisak. "Sadarlah, La. Masa depanmu masih panjang, kamu bukan cinta

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 25

    Sebelas hari berlalu setelah kepergian Aulia, Aji masih terlihat murung. Maura wanita itu sibuk mengurus ini dan itu, beruntung ia memiliki pengasuh untuk menjaga anak-anaknya. Sehabis selesai melakukan semua, Maura bergegas melihat sang suami di kamar, terlihat Shilla tengah berusaha membujuk Aji. "Ayo, Mas. Kamu makan ya," bujuk Shilla menyodorkan sendok yang berisi nasi ke bibir Aji. "Sana keluar, Mas gak mau makan," usir Aji membuat Shilla sedikit gemas."Kamu punya telinga, kan, kamu udah diusir. Tolong keluar, biar Mbak yang kasih makan Mas Aji," cecar Maura merebut mangkuk yang berisi bubur, lalu Shilla menghentakan kaki kesal. "Nyebelin! Aku yang beli bubur ini lho," sunggut Shilla menatap kesal ke arah Maura."Ini, Mbak bayar harga buburnya. Sana kamu pergi, oh iya. Kalau mau bantuin tolong urusin aja yang lain, biar Mas Aji aku yang urus saja, karena dia adalah suamiku," sembur Maura membuat Shilla mengepalkan tangannya lalu memilih pergi."Mas ...," panggil Maura dengan

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 24

    "Enggak, Ma. Ibu mau beli gamis warna kuning aja tuh," ujar Aulia menaruh daster tersebut dan melangkah mendekati jejeran gamis."Ini, Ibu beli ini, tolong pegangin ya," pinta Aulia menyerahkan gamis set dengan hijabnya."Wah ... mukenanya bagus banget, Ibu juga mau beli ini deh," ucap Aulia lagi lalu memgambil mukena berwarna hijau. "Bu, bukannya Ibu suka pake mukena warna putih ya?" tanya Maura mendekati wanita yang menjadi mertuanya. "Emang gak boleh Ibu pengen warna ini," kata Aulia langsung disambut gelengan Maura. "Kamu udah milihnya belum?" tanya Aulia memandang menantunya yang disambut gelengan Maura."Enggak ah, Bu. Baju baru Ma masih banyak yang belum kepake," kata Maura membuat Aulia mengangguk."Ya sudah, ayo antar Ibu bayar dulu," ucap Aulia yang langsung disambut anggukan Maura."Wah, bajunya gemesin," tutur Maura membuat Aulia menoleh memandang menantunya dan ikut melihat apa yang dipandang wanita itu."Iya gemesin, ayo kita ke sana, Ibu pengen beliin. Sekalian buat

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 23

    Waktu beranjak siang, matahari sudah diatas kepala. Suhu badan Aulia kembali normal, ia sekarang sedang mengajak main di ruang tengah. Wanita itu sempat menanyakan dimana Shilla, bahkan Aulia langsung menelepon gadis tersebut. Setelah tau keberadaan Shilla, Aulia akhirnya fokus bersenang-senang dengan anak, menantu dan sang cucu. "Aku buat makan siang dulu ya," pamit Maura bangkit dari duduknya lalu menyerangkan Kenzie pada Aji karena habis menyusui. "Ayo Ibu bantu, Ibu lagi pengen masak bareng kamu," seru Aulia ikut bangkit dan akhirnya mereka melangkah ke dapur bersama, biarkan Aji menjaga anak-anak. "Pah," panggil Delia membuat Aji mendongak memandang putri sambungnya."Ada apa, hmmm ...," sahut Aji mengeryitkan alis kala melihat Delia seperti menimang-nimang mengatakan sesuatu. "Eummm ... anu, Lia pengen ikut bantu masak ya," ujar Delia membuat Aji terus memandangnya."Boleh ya, Pah. Kalo Papa udah bilang boleh, Bunda gak bakal larang aku," tutur Delia menangkupkan tangannya d

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 22

    Aji langsung menarik lengannya kala menyadari bahwa ada Maura. Karena tadi tangan itu ternyata menggenggam jemari lentik Shillaa. Terlihat paras Maura memancarkan kekecewaan, Aulia pun merasa bersalah. "Nenek, Nenek jangan sakit. Delia sayang, Nenek," kata Delia dengan nada cemring ia menaiki kasur dan memeluk tubuh Aulia. "Nenek gak sakit kok, cuma lemes aja," balas Aulia menoleh ke arah Delia dan membalas pelukkan gadis kecil itu lalu mencium pucuk kepala Delia. "Huh, Nenek bohong! Katanya gak sakit, tapi ini apa, badan dan kening Nenek sangat panas," gerutu Delia, gadis kecil itu mengusap sayang wajah Aulia."Semoga cara Lia ampun ya," tutur Delia terus membelai sayang puncuk kepala Aulia."Ma ...," ucap Aji pelan, ia bangkit hendak mendekati sang istri, tetapi keduluan oleh Maura yang berjalan ke arahnya. "Bu, berobat yuk! Ma gak tega liat Ibu," ajak Maura melewati sang suami, lalu ikut duduk di ranjang dan membelai puncuk kepala Aulia. "Nenek pasti cepet sembuh, karna sekara

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 21 (Bagian 2)

    "Papa, aku pinjem handphone. Maim games, boleh ya, Pah ...," rayu Delia memandang Aji dengan pupy eyes. Aji tersenyum geli melihat wajah sang anak sambung, ia mengangguk sebagai jawaban lalu mulai melahap hidangan saat sudah tersedia di piring. Delia langsung bersorak girang, dia bergegas mengambil ponsel Aji dan membawanya ke ruang makan. Karena gadis kecil tersebut akan makan disuapi oleh sang Bunda."Papa, Nenek sakit," kata Delia kala selesai mengeja huruf demi huruf dari pesan whatsapp Shilla. "Kata siapa, Lia?" tanya Aji mendongak memandang anak sambungnya seraya mengeryitkan alis. "Ini Pah, whatsapp dari Tante Shilla," balas Delia menyodorkan handphone lalu ia langsung turun dari kursi. "Ayo Pah, Bun. Kita ke rumah Nenek, kasian Nenek sakit, gak tega Lia lihat fotonya," pinta Delia memegang tangan sang Bunda."Astagfirullah, Ibuu ... ayo Ma! Kita langsung ke rumah Ibu," ajak Aji bangkit dari duduknya lalu menggendong Delia agar ikut ke mobil sedangkan Maura meminta Kenzie

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 21 (bagian 1)

    Seminggu berlalu, Aji kini lebih fokus ke anak dan istrinya. Shilla juga pura-pura ngambek semenjak kejadian itu. Wanita tersebut sangat kesal karena ketidak pedulian sang lelaki pujaan. "Ahhh ... sial! Teleponku bahkan gak diangkat," maki Shilla kala menelepon Aji, memang hari ini libur jadi tak ada kepentingan. "Ini semua gara-gara, Mbak Maura," geram Shilla dengan nada frutasi dan memberantakan meja riasnya. "Uhuk, uhuk, La, ayo keluar! Kamu harus makan," panggil Aulia mengetuk pintu kamar Shilla, wanita itu memang belum keluar dari kamarnya. "Ahhh ... iya sebentar, Tan." Shilla segera merapikan rambutnya yang berantakan lalu setelah dirasa rapi ia melangkah menuju pintu dan membukanya. "Muka Tante kenapa pucet banget, Tante juga panas," ucap Shilla kala memegang wajah Ibunya Aji, ia segera menuntun Aulia menuju kamar milik wanita tersebut."Tante harus istirahat di kamar, nanti Shilla telepon Mas Aji agar ke sini," lanjut Shilla lalu membaringkan Aulia di tempat tidur lalu me

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 20 (Bagian 2)

    "Hey, kamu beneran marah," kata Aji mengejar langkah sang istri. "Pikirin aja sendiri, udah ah mendingan aku tidur aja," sahut Maura dengan nada ketus, ia menepis lengan sang suami yang hendak memegang tangannya."Dengerin dulu kelanjutannya, lah, Sayang. Aku belum selesai lho," tutur Aji membuat Maura mendengkus lalu menatap malas sang suami, ia memilih berhenti di depan pintu agar tak menganggu sang anak yang terlelap."Apa yang mau kamu katakan, Mas," seru Maura dengan nada ketus membuat Aji terkekeh mendengarnya. "Ngapain kamu ketawa, ih ... bikin kesal aja, gak jadi deh kasih kamu kesempatan bela diri," cicit Maura dengan mata memerah karena merasa terhina."Dih marah-marah mulu, lagi PMS ya," goda Aji membuat Maura menggeram dan memilih pergi dan menutup pintu kamar. "Eh, Sayang. Kok dikunci sih," panggil Aji mengetuk pintu dan berusaha membuka benda tersebut."Bodo! Kamunya nyebelin," cecar Maura dibalik pintu membuat Aji mengembuskan napasnya."Sayang ... emang kamu gak mau

  • Menggerebek Suami Dan Selingkuhannya (Season 1 & 2)   Extra part 20 (bagian 1)

    maaf ya baru update, beberapa hari meriang. terus kemaren liat ponakan baru😅 jadi baru kekeja segini lgi subuh. happy readers Shilla melakukan pekerjaannya dengan wajah tertekuk. Maura memilih berkeliling dari pada tidur, wanita itu cepat akrab dengan karyawan baru ditemuinya. Sedangkan Aji mulai bekerja lagi dan mengembuskan napas kala melihat riak muka Shilla yang terus masam."Bu, boleh saya bertanya sesuatu?" tanya seorang karyawati dengan nada pelan membuat Maura menoleh menatapnya."He, bertanya apa? boleh kok," balas Maura dengan nada ramah, tak ada kesombongan dalam dirinya."Itu ... apa benar kalau si Shilla bakal jadi madu, Ibu?" tanya ragu-ragu membuat Maura mengerutkan alisnya."Heh, kata siapa?" seru Maura balik bertanya, membuat karyawati itu semakin gugup."Eumm ... itu, Bu," karyawati itu berkata dengan nada terbata-bata. "Si Shilla sendiri yang ngomongnya, Bu. Saya pun sejak dulu tak percaya, beruntung Ibu ke sini dan Ibu bisa klafikasikan," tukas karyawati yang me

DMCA.com Protection Status