Share

Bab 422

Yogi berjalan menuju Cindy, mengenakan sandal katun hitam dan menginjak karpet putih, "Sudah lebih dari seminggu, apa kamu nggak merindukanku?"

Cindy mengalihkan pandangannya dan menyangkal, "Nggak."

Tapi, Yogi mengakui, "Aku kangen."

"...." Cindy akhirnya tahu apa yang dimaksud dengan "ketulusan adalah jurus mematikan".

Yogi mengeluh dengan terus terang, "Aku mengirimi kamu pesan WhatsApp, tapi kamu nggak balas."

Dia berjalan satu meter lebih dekat ke Cindy dan memasuki jarak aman Cindy. Cindy tanpa sadar mundur, "Pesan apa? Aku nggak terima."

Yogi memiliki ekspresi seperti "Ternyata kamu tidak menerimanya, tidak masalah. Aku akan bacakan kepada kamu".

Lalu dia berkata perlahan, "Aku bilang, sayang, aku menginginkanmu."

"!"

"Aku juga bilang, sayang, dasiku tertinggal di kamarmu. Simpan untukku, jangan lupa disetrika, itu mengerut karena digunakan untuk mengikatmu. Sudah ingat? Aku juga mengirim foto, celana dalammu ada di koperku ...."

Cindy buru-buru melangkah maju dan menutup mulutn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status