Share

Bab 122

"...."

Sisca keluar kamar dengan wajah pucat dan berkata dengan terbata-bata, "Aku ... aku menyelipkan laporan itu di buku catatan, tapi aku nggak bisa menemukan buku catatan itu."

Kalimat ini membuat kejadian yang tidak masuk akal itu menjadi semakin konyol.

Steve mengerutkan kening dan menundukkan kepala untuk melihat ke arah Cindy. Cindy hanya berkedut sudut mulutnya tanpa ekspresi. Yogi juga tanpa ekspresi.

Sisca sangat ingin membuktikan bahwa buku itu benar-benar ada dan bukan rekayasa dia, "Cindy, kamu tahu buku biruku, ada namaku tertulis di sampulnya. Kamu juga mentertawakanku dan mengatakan bahwa aku sama seperti saat sekolah, menulis namaku di setiap buku, apakah kamu ingat?"

Cindy tahu buku itu.

Namun, mereka tidur terpisah. Cindy biasanya tidak masuk ke kamar Sisca, dia tidak tahu di mana buku catatan Cindy.

Yona berdiri di belakang Yogi sambil menyentuh kain kasa di wajah dan berbisik, "Berarti nggak ada bukti?"

Begitu kata-kata ini keluar, suasana apartemen kecil itu menj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status