Detak jantung berdetak begitu cepat, hati dan fikiran tidak karuan. Tap... tap... tap... (Suara sepatu)
"Nama kamu siapa nak? " Tanya seorang perempuan paruh baya berusia 40 tahun itu.
"Mm,, namaku,,, mm abdullah bu" Jawab abdullah dengan penuh rasa gugup
"Oh.. Kenapa kamu masih disini , tidak kumpul ke lapangan, sebentar lagi upacara bendera akan dimulai? " Tanya bu susi wakasek kesiswaan di sekolah tersebut dengan tegas dan lugas
"Mm.., iya bu saya mau menaruh tas dan barang - barang saya dulu ke kelas bu" Jawab abdullah
"Hm.. Ya sudah,, cepat ! jangan lama-lama sebentar lagi upacara bendera akan segera dimulai, kata bu susi sambil melangkah pergi menuju lapangan upacara.
"Huh,,, alhamdulillah,, selamat,, selamat,,," Sambil menghembuskan nafas rasa lega karena tidak dihukum.
"Tapi kok, gak di,,, aah sudahlah yang penting masih aman" Sambil cepat segera berlari ke kelas lalu menuju lapangan upacara
"Ma'af - ma'af, permisi, ma'af ya, abdullah masuk ke sela - sela barisan upacara.
" Kamu baru datang? " Tanya salah satu teman sekelasnya yaitu fahri,
"Ssst,, iya nih, sudah jangan keras keras bicaranya, jawab abdullah penuh gelisah.
" Oh.. Tapi kok kamu gak,, dihukum ya, tanya fahri penuh keheranan.
"Gak tau, ya sudahlah, gak apa - apa, sudah, upacara bendera mau dimulai tuh"
Upacara bendera pun berjalan dengan lancar dan penuh khidmat sampai selesai
"Pengumuman,,, pengumuman,,, "kata pembawa acara upacara bendera
Dag,,, dig,, dug,, perasaan gelisah dan khawatir yang dirasakan semua siswa, karena biasanya akan ada hal yang penting apabila setelah upacara bendera ada pengumuman, kalau tidak tentang ujian sekolah , perubahan peraturan sekolah bisa jadi pengumuman hukuman bagi siswa yang melanggar pelanggaran.
"Wah ada pengumuman apa nih, kyaknya penting nih" seru fahri
" Gak taulah, aku kan bukan guru, hahaha", jawab yudi teman sekelas abdullah juga, namun orangnya tidak pernah serius dan sedikit pemalas.
Abdullah kaget, ternyata yang maju kedepan adalah ibu susi, dalam hatinya bergumam, "haduh,, gawat,, ini pasti, ibu susi mau menghukum siswa yang terlambat, bagaimana ini"
"Baik anak - anak ku semua yang ibu sayangi dan ibu banggakan, silakan untuk merapat dan juga dengarkan dengan baik - baik apa yang akan ibu sampaikan, karena ibu tidak akan lama memberikan pengumuman disini"
Baik anak - anak, sebagai kesiswaan di sekolah ini, ibu sering mendengar kabar dari pak satpam bahwa, banyak sekali,, siswa dan siswi yang sering datang terlambat, setelah ibu evaluasi maka mulai hari ini bagi yang terlambat akan mendapat hukuman, yaitu berdiri di lapangan sampai bel istirahat pertama dibunyikan, setelah itu boleh masuk kelas, faham semuanya? "
"Faham bu..." Jawab siswa secara serentak
"Lalu yang selanjutnya, ibu lihat juga banyak yang melanggar, ada yang tidak pakai topi upacara, ada juga siswa laki - laki yang rambutnya panjang belum dicukur, atribut pakaian seragam tidak lengkap dan sebagainya, maka, ibu masih memberi kesempatan satu hari ini tidak dihukum dan, jika besok masih ada yang belum lengkap, maka ibu dan anggota OSIS akan melakukan razia ke setiap kelas! Faham semuanya??! "
"Faham bu... " Jawab semua siswa secara serentak.
"Ingat anak - anak!, jika kita ingin menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan menjadi orang yang sukses, maka perbaikilah diri kita masing - masing dengan cara memulai dari hal yang paling kecil, seperti menjaga kerapihan, kedisiplinan, maka dengan begitu kalian semua akan menjadi orang yang dihormati dan disegani oleh orang lain, faham semuanya!? "
"Faham bu... " Jawab semua siswa dengan kompak.
Baik, karena waktu menunjukkan pukul 07.35, untuk nama - nama yang tidak dipanggil, silakan untuk meninggalkan lapangan dan segera memasuki ruangan kelas, karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai
"Ayo abdullah,, kamu telat, kamu pasti dipanggil dan akan dihukum,," seru fahri dari depan
Abdullah sudah pasrah namanya akan dipanggil dan akan mendapat hukuman
Yang pertama asep,,, yang kedua fajar,,, yang ketiga abdullah,,, yang keempat hanif, dan yang terakhir,,, setiawan,, silakan yang dipanggil untuk memisahkan diri dari barisan, dan yang lainnya boleh masuk ke kelas, tanpa penghormatan, bubar barisan, jalan...!
"Selamat bersenang - senang abdullah.. Hehe" Seru yudi sambil berjalan menuju ruangan kelas
Dari kejauhan ada seorang wanita yang tersenyum sambil memperhatikan abdullah,,, abdullah pun melihatnya, terjadilah saling pandang memandang...
"Baik anak - anak, karena kalian telah melanggar peraturan sekolah, ibu akan bertanya kepada kalian, kenapa kalian bisa terlambat? Kenapa?
" Coba ibu tanya kamu abdullah, kamu telat 5 menit, yang lain telat 2-3 menit, rumah kamu jauh dari sekolah?"
"Mmm,, lumayan bu" Jawab abdullah dengan penuh kesalahan
"Yakin ? Jauh mana rumah kamu dengan rumah ibu?, hmm..? Rumah ibu juga jauh, rumah ibu berada diujung, dekat dengan perbatasan kota, tapi alhamdulillah ibu tidak terlambat datang ke sekolah.."
Lalu yang lainnya kenapa? Jauh juga? Iya!? "
Semuanya menunduk karena kesalahan yang telah diperbuatnya.
"Baik, ibu tidak akan lama - lama dengan orang yang malas - malasan dan tidak mau berjuang untuk menjadi orang sukses, namun satu hal yang ingin ibu sampaikan, sekolah itu tempat untuk mencari ilmu, tempat untuk menempa diri menjadi lebih baik, berlomba - lomba menjadi yang terbaik, ibu tidak mau kalian melanggar lagi dengan pelanggaran yang sama, ibu disini ingin mendidik kalian menjadi orang yang berguna, bagi masa depan kalian, bukan untuk ibu, kalian lah yang akan merasakan manfaatnya suatu saat nanti, jika kalian ingin menjadi orang sukses, maka, perbaiki diri kalian mulai dari hari ini, bisa dimengerti!? "
"Bisa bu,,, jawab serentak.
" Baik, seperti yang telah ibu sampaikan tadi, silakan kalian berdiri di lapangan hingga bel istirahat berbunyi, bisa dimengerti semuanya!? "
"Bisa bu,,,"
Ya sudah silakan berdiri disana dan berbaris secara rapi, tanpa penghormatan, balik kanan bubar,,, jalan..!
Teng,,, teng,,, teng,,, bel istirahat pertama pun berbunyi, abdullah pun segera menuju kelas, untuk membawa barang dagangannya yang akan ia jual, karena dia menjual dagangannya di sekolah saat waktu istirahat, dan di sekolah tersebut ada dua waktu istirahat, namun istirahat kedua biasanya jarang siswa yang jajan, jadi dia memanfa'atkan waktu istirahat pertama untuk berjualan disela - sela jualan pun, biasanya dia menyempatkan untuk melaksanakan shalat dhuha
Ketika dia membuka pintu kelas, tiba - tiba, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan yang ia lihat tadi ketika di lapangan, mereka pun saling memandang, seperti ada sebuah getaran hati, seperti waktu berhenti sejenak, pandangan pertama yang membuatnya terpesona kepada sosok perempuan yang baru ia kenal 3 minggu lalu, dia adalah Amelia Afriliani, teman sekelasnya, wajahnya begitu merah merona, senyumnya begitu mempesona dirinya. Abdullah diam terpaku dan tidak bisa berkata sepatah kata pun
Bersambung...
Mereka hanya saling memandang, tanpa ada keluar satu kata pun, tiba - tiba, melda datang menghampiri amelia,"Ayo amel, kita ke kantin, eh ada siswa teladan nih, telat datang, hehe" Tukas Melda yang melihat abdullah yang baru mau masuk ke kelas setelah dari lapangan karena mendapat hukuman dari ibu susi.Tapi abdullah tidak terlalu menanggapinya, dan langsung pergi dan masuk menuju meja belajarnya untuk mengambil barang dagangannya."Huss,, jangan begitu, kita tidak tahu, kenapa dia bisa terlambat kan? " Kata amelia membela abdullah"Iya, tapi ini bukan yang pertama kali kan? " Sudah beberapa kali, apalagi di kelas kita yang paling sering telat kan hanya dia saja, wajar dong kubilang begitu, iya kan? Bisa jadi, mungkin dia juga nanti, akan menjadi siswa yang kurang berprestasi" Seru melda yang ngotot membela pendapatnya."Hmm,, don't judge the book by it's cover, ! Siapa tahu, perkataanmu itu sala
Abdullah sedang memakai sepatu, tiba - tiba datang dua orang guru perempuan, yaitu ibu susi dan ibu Rusteni datang menghampirinya, ibu Rusteni adalah wakasek kurikulum di sekolah tersebut."Assalamu'alaikum,,, " Kata bu Rusteni kepada abdullah yang sedang sibuk mengikat tali sepatu."Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh bu" Jawab abdullah dan langsung berdiri menghadap ke arah guru"Nama kamu siapa nak? " Tanya ibu Rusteni yang belum mengenalnya"Nama saya,,, abdullah bu""Oh.. . kamu sedang apa disini? " Tanya ibu Rusteni lagi"Ini bu,, mm, sudah dari masjid, habis shalat dhuha bu" Jawab abdullah"Maasya Allah, , semoga istiqomah ya nak, shalat dhuhanya, , " Kata bu Rusteni yang memberikan nasihatnya."Iya bu, insya Allah""Maaf bu, saya mau lanjut dulu keliling ke kelas - kelas," Kata Abdullah sambil membawa barang dagangannya."Eh tunggu dulu" Kat
"Assalamu'alaikum... " Suara yang terus berkali - kali menyeru dari luarAbdullah yang sedang mengganti pakaian seragamnya, langsung ke luar kamar dan menuju ruang depan,Klik, klik, Ceklik (suara membuka kunci pintu)"Wa'alaikum salam..." Jawab Abdullah , ketika pintu dibuka , ternyata yang keluar adalah teman lamanya yang sudah lama tidak berjumpa, teman dekatnya semasa sekolah Menengah Pertama, karena teman dia teman satu kelas dan satu SMP."Bayu...? " Seru Abdullah dengan wajah kaget dan tidak percaya, teman lamanya datang ke rumah nya"Iya ini aku,, bayu, teman mu yang suka usil dan minta contekan ketika ujian kepadamu" Jawab bayu yang senang bisa melihat lagi teman semasa sekolah SMP"Maasya Allah..., tak kusangka kita bisa bertemu lagi,, ya sudah ayo masuk ke dalam dulu bay" Sambil bersalaman tangan erat dan mempersilakannya masuk ke dalam rumah."Kamu mau minum apa bay? Sila
Satu jam setengah sudah, dua orang sahabat yang sedang asyik berbincang - bincang, mengenang masa,dimana mereka bersama dalam suka dan duka,senang maupun susah, hingga waktu yang harus memisahkan mereka."Dul, sudah sore, waktunya pulang, aku pamit dulu ya,, khawatir ibuku mencariku, soalnya aku juga harus pergi ke pasar dulu, belanja bahan - bahan untuk jualan besok" Kata bayu sambil siap - siap mau pulang."Oh gitu, tunggu sebentar ya bay" Tukas Abdullah langsung bergegas menuju kamarnya."Iya dul"Di kamarnya, Abdullah membuka pintu lemari lalu mengambil sebuah kotak kecil, sebuah kotak , dimana tempat ia menyimpan semua uang hasil tabungan dan usaha jualan nya, ia pun duduk di ranjang dan dibukanya kotak kecil tersebut, dihitungnya semua uang yang ia keluarkan dari kotak kecil tersebut.Sebuah keputusan berat yang harus ia pilih, ia akan memberikan semua tabungannya untuk membantu temannya. Te
Tidak seperti biasanya ibu Dewi (ibu dokter hewan, sekaligus majikannya) menyempatkan waktu berbicara dengan Abdullah, namun Abdullah pun penasaran, dan sepertinya sangat penting, dalam hatinya berkata" Apa yaa,, yang akan disampaikan oleh ibu Dewi, sepertinya ibu Dewi mengetahui banyak hal tentang ibuku".Ibu Dewi pun mengajak Abdullah mengobrol di tempat kesukaannya, yaitu di halaman belakang, dekat dengan kolam ikan."Sebenarnya ibu tidak ingin menyampaikan ini ke kamu Abdullah, tapi kamu sekarang sudah besar, dan harus tahu rahasia ini, ibumu adalah sahabat ibu juga, dia sudah lama berteman dengan ibu dari semenjak SMA, hingga sekarang, dia telah meninggalkanku di dalam kehampaan yang tak berujung, kini, ibumu bagai fatamorgana di gurun sahara" Kenang ibu dokter, ibu dewi namanya."Abdullah benar - benar tidak mengerti bu, maksud ibu apa ya bu" Sambil menggaruk - garuk kepalanya penuh kebingungan."Ini rah
Diam tanpa kata, terlalu lama Abdullah merenungkan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi, antara diterima atau tidak"Abdullah...? " Ibu Dewi menegurnyaAbdullah pun berhenti dari lamunannya, dan kaget"Oh,,, iya bu""Kamu melamun mikirin apa? " Kamu mikirin seorang cewek ya,,,? " Tanya ibu Dewi dengan sedikit bercanda"Hehe,,, tidak bu, Abdullah tidak memikirkan apa - apa dan juga tidak memikirkan cewek bu, beneran," Hmm,,, yaudah,,, hari sudah mau gelap dan sebentar lagi mau waktu maghrib, kamu siap - siap pergi ke masjid dulu, nanti ibu tunggu jawabannya ya,, " Sambil pergi menuju kedalam rumahnya yang begitu besar dan mewah."Oh... Iya bu, mm,,, siap, insya Allah,,, " Jawab Abdullah sambil melangkahkan kaki dengan gontai karena dilema, dengan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi.*****Allahu Akbar... Allahu Akbar...Laa ilaaha illallah...Lantunan Asm
"Yang sabar ya Abdullah,,, ini semua ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala, kita tidak tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi kepada kita dan kita pun tidak bisa menolakmenolak takdir yang telah Allah tetapkan untuk kita semuanya, kita hanya bisa bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi hamba - Nya yang terbaik" Ibu Dewi terus menasehati Abdullah sambil mengusap punggungnya yang tengah bersedih karena pamannya terkena penyakit serangan jantung.Hiks,,, hiks,,, hiks,, (suara tangisan)"Iya Abdullah,,, semangat, tidak usah khawatir, insya Allah pamanmu akan baik - baik saja" Timpal Pak Hermawan"Hmm,,, huh,, (menghela napas) Terima kasih banyak bu ,pak, sudah mau membantu dan mengantarkan pamanku ke Rumah Sakit, saya tidak tahu, harus bagaimana caranya, untuk membalas,,, semua kebaikan yang telah bapak dan ibu berikan kepada saya" Sambil menyeka air mata yang terus mengalir di pipinya."Iya,,
Langit biru begitu cerah, cahaya mentari menyinari bumi, namun, rumah Abdullah ditutupi awan kesedihan, baru sebulan ibunya meninggal, sekarang ia harus ditinggal oleh paman yang sangat disayanginya.Belum kering kuburan ibunya, sekarang ia mengantar jenazah orang yang dia sayangi, untuk kedua kalinya. Ia terus menerus dan tidak henti - hentinya mengalami berbagai ujian kehidupan."Yaa Allah,,, apa salah hamba? Sehingga hamba terus diuji dengan berbagai ujian ini? ""Yaa Allah,,, berilah hamba kekuatan dan kesabaran dalam melewati ujian ini"Ketika semua orang berlalu dan pulang, Abdullah masih belum bisa menerima kepergian dua orang yang ia sangat sayangi"Assalamu'alaikum nak" Ustadz Hidayat menyapa Abdullah yang masih duduk di dekat kuburan pamannya"Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" Jawab Abdullah dengan nada datar"Ustadz tahu dan bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan"
Suasana di Rumah Sakit sangat hening dan hanya terdengar suara gesekan alas sepatu, suara batuk pasien dan desiran angin di siang hari"Aha! Aku tahu siapa yang punya golongan darah O" Sahut Lany yang membuka suara di keheningan"Kamu mengagetkan kami saja" Jawab bu Yanti"Jadi siapa nak? " Tanya bu Ida"Kalau gak salah ada dua orang yang golongan darahnya O" Jawab Lany dengan penuh senyuman.*****"Assalamu'alaikum""Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh""Akhirnya kamu datang kesini juga mel, sama siapa kesini? " Tanya Lany"Aku datang sendiri lan, jadi apa yang terjadi dengan Abdullah lan, bu? " Tanya Amelia yang cemas dan penuh kekhawatiran"Kalau diceritakan panjang mel" Jawab Lany"Alhamdulillah kamu datang kesini nak" Tukas bu Ida"Wah cantik sekali kamu nak, siapa nama kamu? " Tanya bu DewiAmelia pun tersipu malu dan tersenyum manis
"Dimana ruangan Abdullah suster? " Tanya seorang wanita yang berkerudung paris berwarna kecoklatan."Sebentar bu, saya carikan dulu" Jawab suster yang sibuk dengan komputernya, mencari data pasien"Pasien nomor 117 yang bernama Muhammad Abdullah Aditya berada di ruangan UGD lantai dua bu. Ibu dari sini lurus saja ikuti lorong depan, kemudian nanti disana ada tangga disebelah kanan ibu, naik saja ibu ke lantai dua.Setelah itu belok kiri, lalu jalan sekitar lima ruangan, nah disebelah pojok ibu akan menemukan ruangan UGD, nanti disana ibu bisa bertemu dengan pasien yang bernama Muhammad Abdullah Aditya" Jelas Suster yang masih muda, berusia sekita 27 tahun."Baik suster, terima kasih atas bantuannya" Jawab bu Dewi yang penuh kekhawatiran dan kecemasan dalam raut wajahnya*****Di ruangan lain Lany sedang diperiksa kesehatan tubuhnya dan di cek golongan darahnya.Tak selang lama, Lany pun ke
"Wah gawat bos, kita kabur aja, itu ada bu Ida dan bu Yanti" Kata Bambang yang khawatir dan gelisah"Iya bos, gawat! Kita kabur saja, lain kali saja kita menghabisi dia" Timpal Dodi yang khawatir melihat bu Ida dan bu Yanti yang mengarah ke arah mereka"Hah! Brengsek! Kamu sekarang masih aman dan selamat , tapi kita lihat saja nanti!? " Pergi dan meninggalkan Abdullah yang tergeletak bersimbah darah di tanahLany, wanita yang digoda dan diajak berbuat mesum dengan empat orang laki - laki bengis tadi pun langsung menghampiri Abdullah yang tergeletak di tanah.Dia adalah teman satu angkatan dan satu jurusan namun beda kelas. Abdullah kelas A sedangkan Lany kelas BSambil nangis dan pakaian yang awut - awutan "Abdullah! Abdullah!? Kamu tidak apa - apa? "Dia memangkunya di pahanya"Abdullah!? " Lany?! " Ada apa yang terjadi? " Tanya bu Ida yang penuh khawatir"Panjang bu ceritanya, sekarang
Abdullah melihat sebuah kejanggalan. Tidak biasanya dia merasa ada suatu hal yang mengganjal dirinya, benar saja ternyata ada sebuah komplotan berandal, dia adalah geng motor Rendi. Abdullah memberanikan diri untuk menantang duel Rendi dan teman-teman satu sekolahnya."Brengsek! Heh bocah tengil, culun kere! Lu mau ngapain disini hah?! Mau sok jagoan lu?! " Tantang Rendi"Sikat aja bos!" Seru Jhono"Bocah kayak dia, harus dikasih pelajaran, biar gak berani lawan kita bos" Timpal Dodi"Emang dia siapa sih?! " Tanya Bambang"Heh bambang?! Lu gak usah tau siapa dia!? Dia cuma bocah anak kemaren, yang masih suka ngompol kalau tidur, hahaha" Seru Dodi"Hahaha" Mereka tertawa semuaAbdullah mulai kesal dan geram dengan perlakuan yang mereka lakukan padanya"Sudah, lu mending pergi aja dari sini! Mengganggu kenikmatan saja" Kata Rendi yg sedikit agak teler
Abdullah berjalan dengan gontai. Wajar saja, dia sudah melakukan berbagai hukuman yang diberikan oleh pak Suwandi. Guru BK yang arrogant itu."Abdullah tunggu sebentar ya, ibu mau ke kantor dulu. Kamu bisa tunggu ibu di ruang tamu ya nak? " Kata bu Rusteni dengan nada santun dan tersenyum" Baik bu" Jawab Abdullah dan langsung pergi menuju Ruang Tamu"Ada apa ya bu Rusteni memanggilku, apa aku kena hukuman lagi? Tapi, aku melanggar apa lagi? "Yaa Allah,,, kuatkanlah hamba - Mu ini dalam menjalani ujian yang Engkau berikan kepada hamba""Hamba lemah tak berdaya, sedangkan Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"Ruang tamu yang cukup luas dan sederhana. Namun bersahaja bagi siapa saja yang melihatnya.Ada 3 Sofa yang berwarna hijau elegan dan empuk, membentuk formasi lingkaran. Membuat siapapun yang duduk di sofa tersebut, akan merasa nyaman dan mewah.Di sebelah Sofa besar ada lemari yang terb
Cuaca begitu cerah awan - awan putih menghiasi kanvas langit yang biru, udara sangat panas karena terik sinar matahari.Abdullah, Yudi dan Cepi sedang berdiri menghadap kearah Tiang BenderaMereka mengangkat tangan kanan , lalu memposisikan tangan kanannya seperti sedang memberi hormat dan membiarkan tangan kirinya di samping badannya."Duh, panas banget nih, haus lagi" Seru Cepi"Sudah tahan aja, daripada kita dihukum yang lebih berat lagi" Jawab Yudi"Kamu enak baru dihukum sekarang. Lha aku sama Abdullah sudah kedua kalinya dihukum dalam satu hari, benar - benar luar biasa" Timpal Yudi lagi"Itu sih DL, derita loe" Balas Cepi"Apa kamu bilang? ""Hhh, kalian bisanya ribut terus, sudahlah sebentar lagi juga mulai masuk istirahat, tahan saja dan bersabarlah" Seru AbdullahTiba - tiba ada seorang wanita yang muncul dari belakang dan memberikan sebotol air mineral"Ini
Suasana semakin memanas dan sangat mencekam, semua orang nampak kebingungan dan keheranan, tidak pernah pak Suwandi semarah ini. Entah apa yang telah 3 orang siswa kelas 10 lakukan kepada pak Suwandi"Baik, anak - anakku yang bapak sayangi dan bapak banggakan""Di depan kalian ada 3 orang siswa yang tidak layak untuk kalian contoh dan teladani, mereka telah melanggar peraturan di sekolah ini.""Namanya adalah Abdullah kelas 10 jurusan keuangan, lalu Yudi kelas 10 jurusan keuangan dan yang terakhir Cepi kelas 10 jurusan pemasaran"Pelanggaran yang mereka lakukan adalah, mereka tidak masuk kelas ketika jam pelajaran berlangsung, tapi mereka malah berkeliaran dan nongkrong di Kantin!! Apakah itu termasuk siswa yang teladan? " Kata pak Suwandi yang berpidato di depan para siswa dan siswi"Hehe " Rendi tersenyum melihat Abdullah, Yudi dan Cepi yang berada di depan lapangan"Untung saja mereka tidak melapork
Suara itu datang dari arah kelas 11 Tata Boga, seseorang yang memanggil itu adalah pak Didi guru Bahasa Indonesia.Dia menghampiri mereka, namun Rendi dan teman - temannya lari kabur, meninggalkan Abdullah, Yudi dan Cepi."Awas jangan ceritakan dan sebut nama gua dan teman - teman gua ya! Kalau nggak, kelar hidup lu" Ancam RendiTap.. Tap.. Tap... Tap (suara sepatu)"Kalian sedang apa disini? Kenapa tidak masuk pelajaran di kelas? " Tanya Pak Didi yang berbadan besar dan sudah menginjak usia 46 tahun."Mmm, kami disini, mm,, " Abdullah kebingungan mau jawab apa."Kalian kelas berapa dan jurusan apa? " Tanya Pak Didi lagi"Beda - beda pak" Jawab Abdullah sambil menunduk"Hmm,, aneh, coba sebutkan nama dan jurusan kelas kalian masing - masing" Pinta Pak Didi"Kamu duluan""Kamu saja dul, ayo""Kamu Cep, duluan""Nggak ah, kamu saja"
Srrk,,, srk,, srk,, (suara sikat WC yang saling bergesekan dengan tembok closet WC) seorang siswa laki - laki yang melipat baju seragam dan celana biru mudanya, tengah menyikat closet di dalam WC pria.Tap,, tap,, tap,, (suara sepatu)"Kamu lagi ngapain dul? " Tanya Cepi , siswa Pemasaran"Huh,," (sambil mengelap keningnya yang penuh dengan keringat"Ini cep, lagi sikat WC, kena hukuman dari BK" Jawab Abdullah yang kelelahan"Hahaha,,, emang kenapa dul, kok bisa dihukum? " Tanya Cepi penasaran"Biasa cep, karena melanggar jadi kena hukuman dari guru BK" Timpal Yudi yang tiba - tiba datang dari arah Masjid"Ini semua gara - gara kamu yud, aku kena hukuman juga" Keluh Abdullah"Heh, ini yang bener yang mana? " Tanya Cepi lagi yang dibuat bingung oleh Abdullah dan Yudi"Sudah gak usah difikirin kata - kata si Yudi, dia suka gak jelas""Hahaha" Yudi tertawa terkekeh