Share

Bab 13: Makcomblang

Author: biafaa21
last update Last Updated: 2024-01-09 12:19:34

Sebelum matahari menyingsing, sebelum sinarnya menyapa bumi, seorang gadis terlihat sudah duduk manis di atas sebuah kursi kecil berwarna merah muda. Dia nampak tak bisa diam, seakan tak sabar menunggu kelas pagi yang baru akan dilaksanakan sekitar satu jam lagi.

Pagi tadi, sebelum menunggu penceramah selesai memberikan materi khusus seusai sholat subuh, Nayla ijin pergi ke kamar mandi, namun sampai sekarang, Nayla bahkan tak pernah kembali. Rupa-rupanya gadis itu malah kabur dan berlari menuju sebuah kelas bercat warna-warni dan plang di depan pintu bertuliskan:

KELAS 1 A

“Pokoknya aku harus jadi yang pertama, biar Ustadz Zayyan tahu kalau aku orangnya rajin dan disiplin,” Nayla bergumam kepada dirinya sendiri, “Aku gak sabar liatin tugas yang udah berhasil dikerjain, kira-kira pujian apa yang yang bakal dia kasih?”

Sejak semalam, Nayla tak bisa tidur. Setiap kali ia memejamkan mata, yang terlihat hanya gambaran Ustadz Zayyan yang membuatnya seakan tak mau berhenti membayangkan tenta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 14: Surat Cinta untuk Zayyan

    “Japar punya satu cara.”“Bagimana caranya?” tanya Nayla penasaran. Sepertinya, lama berada di tempat ini membuat otak Nayla agak tergeser sedikit, sehingga bodohnya dia percaya saja pada bocah kecil yang mengaku memiliki kemampuan magis untuk men-comblangkan pasangan.Japar celingak-celinguk, memastikan bahwa tak ada siapapun yang akan mendengar rencana brilian yang akan ia utarakan. Seakan sedang bertransaksi barang terlarang, Japar mendekatkan wajahnya sambil berbisik dan berkata,“Surat Cinta, itulah caranya.”****“Nis, kamu pernah buat surat cinta?” tanya Nayla di sela-sela kegiatannya yang tengah menghitung cicak di atap kamar. Sedangkan Nisa, yang siajak bicara, terlihat tengah sibuk memasukan pakaian-pakaian yang baru selesai di setrika ke lemari kecil di pojok ruangan.“Gak, aku gak pernah buat surat kayak gitu. Tapi-“ Nisa menghentikan kegiatannya sebentar, “Aku gak pernah kirim, tapi kayaknya aku pernah dapat beberapa.”Mendengar itu, Nayla yang tengah rebahan di kasurnya

    Last Updated : 2024-01-10
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 15: Toa Masjid

    “Hadeuh, ini gak ada steak atau salad gitu?” Nayla kembali mengeluh ketika melihat menu makanan di atas piringnya.“Masa cuman makan sama tempe, sama sayur kangkung? Gak elit banget sih,” keluhnya lagi smabil melempar sendok dan garpu ke atas meja yang menghasilkan bunyi denting yang nyaring.“Jangan menghina makanan, Nona, seharusnya kita bersyukur masih diberi rezeki untuk makan, sedangkan masih banyak yang nasibnya tidak seberuntung kita, benarkan Aish?” ujar Nisa bijak sambil meminta persetujuan pada bocah kecil yang tengah asyik mengunyah tempe goreng di sampingnya.Dengan mulut penuh yang membuat pipinya tambah chubby, Aisha mengangguk sambil berucap, “Benar Kak, yang terpenting itu sehat, semua nutrisi terpenuhi. Bukan seberapa mahal atau murahnya makanan, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetep bersyukur dan mendapatkan keberkahan juga manfaat dari makanan yang kita konsumsi.”Nisa tersenyum, ia tak bisa menahan diri untuk tak mengusap pipi Aisha sebagai wujud perasaa

    Last Updated : 2024-01-12
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 16: Semuanya Tentangmu, Istimewa

    Matamu, magis apa yang dimilikinya sehingga mampu membuatku jatuh sedalam ini?Daya tarik apa yang dimilikinya sehingga mampu menenggelamkan dan mengurungku dalam pesonanya.Sehingga rasa-rasanya, walaupun aku berhasil menampik magismu, yang bisa kulakukan hanya pasrah dan kembali mengorbankan diri untuk jatuh pada jebakanmu, dan berharap aku akan terjebak di sana selamanya.Apakah aku yang terlalu payah, atau personamu yang terlalu kuat?Sehingga segalanya tentangmu, sekecil apapun, adalah istimewa?Sialnya, hanya dengan melihat dirimu bernapas, atau melihatmu masih berjalan di muka bumi saja, sudah cukup menjadi alasanku untuk tetap hidup.Aku berharap bisa memiliki lebih banyak waktu.Untuk melihatmu dan terus berharap agar kau pun melihatku.Pada akhirnya, menemukanmu membuatku menyadari bahwa cinta masih ada di sebuah tempat.Di ruang kecil yang berwarna coklat.Di matamu.Tertanda,Dari aku yang mengagumimuUntuk kamu, duniaku.“Dari siapa surat itu?” Terdengar suara tawa dari

    Last Updated : 2024-01-13
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 17: Sang Pencuri Hati

    “Kenapa kamu menuliskan surat itu?”Pertanyaan Zayyan tak berbekas di gadis itu. Nayla, dia hanya diam saja. Sejak beberapa menit lalu, Nayla sama sekali tak menunjukan tanda-tanda bahwa dia akan menjawab dan memberi respon terkait pertanyaan itu.Nayla bahkan mengabaikan semuanya, mengabaikan kenyataan bahwa kini dia berada di tengah-tengah lapangan, dengan dikelilingi puluhan santri lain yang asyik menonton dan tak sabar mengetahui hukuman apa lagi yang akan diberikan Ustadz Zayyan pada santri nakalnya itu.“Kenapa kamu menuliskan surat itu?” tanya Zayyan entah sudah yang keberapa kali.“Tampan.”Hanya kata itu yang mampu ke luar dari bibir merah muda Nayla. Dia tak henti-hentinya berdecak kagum melihat pemandangan indah di depan mata. Bagaimana tidak, salah satu impian Nayla akhirnya terwujud, gadis itu kini berdiri tepat dengan ustadz zayyan di hadapannya. Mimpi apa yang lebih hebat dari ini? Bisa bertatapan langsung dengan pria itu, walaupun yang berada di mimpi Nayla tentunya l

    Last Updated : 2024-01-15
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 18: Balasan Surat Cinta

    Nisa dan Aisha memilih diam, mereka tak mau bertanya walaupun di kepalanya sudah tak terbendung rasa penasaran dan berjuta pertanyaan. Melihat betapa buruknya kondisi Nayla, membuat Nisa mencegah diri untuk tak banyak berkomentar. Dia tahu bahwa hukuman Ustadz Zayyanlah yang menjadi penyebabnya.Argh!Nayla terlihat mengacak rambutnya lagi, sebagai pertanda betapa frustasinya dia.Entah hukuman apa yang diberikan oleh pria itu padanya.“Aku gak boleh nyerah!” tiba-tiba emosi Nayla berubah menggebu-gebu. Hal itu membuat Nisa khawatir. Apakah gadis itu sudah gila karena hukuman Zayyan?“Pokoknya, dia-“ Nayla menunjuk tepat pada selembar photo Ustadz Zayyan yang entah didapatnya dari mana, “Dia harus jadi milik aku, gimana pun caranya!”****Pagi itu, setelah Nayla pulang dari sholat subuh, tiba-tiba Japar terlihat berlari dan menghampiri Nayla.“KAKK! KAK NAYLAA!”Sebenarnya Nayla ingin lari saja, dia masih dongkol dengan bocah itu. Karena kegagalannya dalam menyampaikan surat itu, memb

    Last Updated : 2024-01-16
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 19: Hukuman Lagi

    “Lo gila!”“Iya, saya gila gara-gara kamu.”“Idih, geli gue!” badan Nayla seketika merinding mendengar penuturan pemuda yang sudah nampak dua bekas tamparan lima jari di pipi kanan dan kirinya.Entah mimpi buruk apa Nayla semalam sehingga ia harus bertemu lagi dengan dia. Satu lagi kesialan yang harus Nayla terima adalah, ternyata yang dia temui sekaligus si pengirim surat cinta itu, bukanlah Ustadz Zayyan seperti dugaannya, melainkan Joko, kakak Laila yang kemarin bertindak sok jago saat Nayla ketahuan mengirim surat kepada Zayyan.“Apa gak cukup tamparan gue kemarin hah? Mau gue tampar lagi?” Nayla tak habis pikir, apa yang membuat pemuda yang kemarin menatapnya garang itu, berubah menjadi seperti ini. Seakan-akan Joko tak mempunyai lagi tujuan di bumi selain terobsesi pada Nayla.Oh apakah tamparan Nayla sekuat itu, sehingga mampu menggeser otak Joko dan membuatnya berubah sedrastis ini?“Satu lagi tamparan, bisa dapet piring cantik lo!”“Kalau dapat cintamu saja boleh gak?” katany

    Last Updated : 2024-01-17
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 20: Ramalan Nayla

    “Tu-tunggu Ustadz!” Nayla, dengan jilbab warna-warninya mencegah kepergian Zayyan, setelah ia selesai dengan hukumannya.Tanpa mau berbalik, Zayyan berkata, “Apalagi? Apa kurang berat hukuman yang saya beri?”“Bukan seperti itu,” Nayla tertunduk. Niatnya. dia hanya ingin menjelaskan bahwa semua yang terjadi tadi, tidak seperti yang terlihat. Namun dari respon dingin sang ustadz, Nayla berpikir bahwa sia-sia saja menjelaskan. Toh jika Nayla berada di posisi Ustadz Zayyan pun, pasti akan sulit baginya untuk menerima alasan yang dikatakan Nayla.“Maafkan saya.” Cicit Nayla hampir tak terdengar.“Jangan sama saya. Kamu salahnya sama Dia, jadi minta maaflah sama Dia, bukan sama saya!” katanya to the point sambil menunjuk ke arah langit biru di atasnya.“Tapi sumpah Ustadz, saya sama Joko gak ada hubungan apa-apa, tidak seperti yang Ustadz sangkakan.”“Saya tidak mau tahu dan saya tidak peduli.”Nayla menggigit bibirnya gelisah, di saat-saat seperti ini, dia bingung harus menjelaskan apa la

    Last Updated : 2024-01-18
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 21: Ustadz, Nikah Yuk?

    “Apa yang ingin ustadz lihat dari diri seorang perempuan?”“Yang pasti bukan perempuan seperti kamu!”Lagi-lagi jawaban ketus yang Nayla dapat. Jawaban itu membuat bibir Nayla mengerucut.Kali ini jadwal Ustadz Zayyan mengajar lagi, setelah guru sebenarnya, Kak Mutia berhalangan hadir karena harus ikut seminar atau apalah, Nayla tak mau tahu. Entahlah, namun mendengar namanya saja, sudah cukup membuat mood gadis itu rusak sepanjang hari.Nama Mutia terus menggema di kepala. Setiap kali Nayla berjalan, hampir semua santri membicarakan tentangnya.“Kak Mutia menang lomba lagi. Katanya dia menang lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an di tingkat Nasional!”“Hebat ya Kak Mutia, rasanya baru kemarin dia juga mendapat penghargaan sebagai santri terbaik dan duta santri di provinsi, eh sekarang dapat prestasi lagi.”“Benar, Kak Mutia memang the best deh, cocok jadi istrinya Ustadz Zayyan.”Semua puji-pujian itu, membuat kepala Nayla terasa mau pecah. Semua manusia di muka bumi seolah-olah bersekong

    Last Updated : 2024-01-19

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 35: Namanya Juga Takdir

    Pukul 2 dini hari. Hujan sudah berhenti, menyisakan sepi dan angin dingin yang masih berlari ke sana sini. suasana sepi itu juga dirasakan oleh dua insan manusia yang tengah duduk berhadapan dengan kondisi pakaian yang sama-sama basah.“Untuk apa kamu ke sini?” Nayla bertanya ketus setelah hampir dua puluh menit lalu yang mereka lakukan hanya duduk diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.“Untuk menyelamatkanmu.”“Tapi aku gak pernah minta diselamatkan.” Jelas Nayla yang seakan memberitahu sosok lelaki di sampingnya bahwa dia sama sekali tak butuh bantuan dari siapapun.“Kamu memang gak minta, tapi Abah yang memerintahkan saya untuk menyelamatkanmu.”Nayla menghela napas dalam. Abah? Abah yang menyuruhnya untuk menemukan Nayla di Jakarta? Apakah sebenarnya apa yang dipikirkan Nayla tak sepenuhnya benar? Apakah sebenarnya masih ada seorang manusia yang masih menyayanginya, yaitu abah?“Saya masih gak habis pikir, kok kamu bisa-bisanya berpikir untuk loncat dan menjerumuskan dirimu

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 34: Sang Penyelamat

    “Ayok Nak, ikut Ibu,” wajah itu lambat laun membentuk sosok utuh perempuan cantik dengan rambut panjang dan kulit pucat. Dia terus tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk bisa digapai oleh Nayla.“Dunia memang jahat, kamu tidak seharusnya di sini. ayok ikut Ibu, bukannya kamu selalu rindu untuk bisa hidup denganku?”Nayla diam, membenarkan dalam hati. Yang dia katakan adalah benar, dunia terasa sangat jahat kepada Nayla. Tak ada satupun manusia yang bisa mengerti dirinya, bahkan Abah yang ia duga akan mengerti, sama saja seperti orang lain. Kekecewaan Nayla terhadap penolakan Ustadz Zayyan yang berlanjut kekecewaannya terhadap penghianatan Lily dan Jerry membuat kepala Nayla semakin kacau.Prasangkanya kepada Tuhan yang katanya selalu mencintai hamba-Nya, perlahan kabur, berganti menjadi rasa kecewa dan timbul pertanyaan, apakah Tuhan benar-benar baik seperti yang selalu dikatakan abah padanya?Kalau Tuhan m

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 33: Jembatan yang Sama

    “Totalnya jadi 76.000.”Nayla merogoh lagi saku gamis. Hanya tersisa uang lima puluh ribu di sana. semua yang terjadi benar-benar tak sesuai dengan ekspetasi. Mana tahu kalau kembali ke Jakarta membuatnya harus berada dalam situasi seperti ini.Selembar uang biru yang sudah lecek dan basah entah karena hujan atau air matanya, hanya itulah barang berharga terakhir yang ia punya. Salahkan juga Nayla yang merasa cukup kabur hanya dengan uang seratus ribu yang berhasil ia curi dari saku gamis abah. Lalu ke mana sisa lima puluh ribu lagi? uang itu sudah Nayla gunakan untuk menyogok sopir mobil bak yang sering membawa sayur ke pesantren, agar sopir itu bisa membawanya kabur kembali ke Jakarta.“Saya gak punya uang Pak, hanya sisa segini,” Nayla berbicara lemah. Seumur-umur dia tak pernah merasa se miskin ini. Dulu saat Nayla menjadi aktris, didompetnya tak ada lagi uang lain selain yang berwarna pink dan biru, tapi sekarang, bahkan uang tujuh p

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 32: Penghianatan Lily

    “Cassandra?” Jerry lah yang pertama kali bersuara ketika ia melihat seorang perempuan berdiri di balik ruang kerjanya.Di sana, sudah ada Nayla yang menatap geram pada kedua manusia bejat di hadapannya. Beberapa detik lalu, Nayla memutuskan ke luar dari tempat persembunyiannya dan hendak melabrak Jerry dan Lily.“Apakah benar itu kamu?”“Ya, ini aku, Cassandra Calista, manusia yang telah kalian hancurkan karirnya dan kehidupannya.” Suara Nayla bergetar hebat, dia sudah tak sanggup lagi bersuara ketika hatinya sedang terluka. Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, Nayla berusaha setengah mati untuk tak terlihat lemah di hadapan Jerry dan Lily. Dia tak mau mereka merasa menang karena telah berhasil mengalahkan keteguhan hati Nayla.“Ini benar-benar kamu?” Jerry memastikan sekali lagi ketika melihat penampilan Nayla yang berbeda.“Kenapa kamu terlihat berbeda?” Cassandra yang dulu ia kenal tak mungkin berpenampilan seperti ini. Cassandra adalah tipe yang sangat mengerti tentang fa

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 31: Dalang di Balik Skandal

    “Apa kau ingat, Baby, saat kita membuatnya tak sadar dan berakhir di kamar hotel? Kita bahkan berhasil mengambil puluhan fotonya saat dia bersama lelaki tua yang kita sewa.”“Tentu saja, aku ingat waktu itu, satu foto barang bukti bisa kita jual seharga seratus juta lebih kepada banyak media.”Tawa itu semakin terdengar menusuk ke dalam hati Nayla. Di bawah sana, teapt di abwah meja, Nayla masih meringkuk sambil menutup kedua telinganya rapat-rapat berharap agar suara-suara dan hinaan itu tak terdengar lagi olehnya.Beberapa kali, gadis itu bahkan mencubit lengannya sampai memerah dan mengeluarkan darah, berharap agar semua yang terjadi adalah mimpi buruk dan Nayla ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.“Yang paling aku ingat, Baby, saat wajahnya berubah sepucat mayat saat kakeknya yang kampungan itu datang ke klub dan menangkap basah cucunya yang sedang mabuk dan menari di atas lantai dansa. Aku bisa merasakan perasaan kecewa dari kakeknya itu ketika melihat cucu tersayangnya dal

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 30: Permintaan Abah

    Pintu itu tidak terkunci, membuat seorang gadis dengan gamis hitam dan jilbab panjangnya itu akhirnya berhasil masuk dengan mudah ke dalam ruangan bertuliskan ‘Ruangan Khusus Tuan Jeremy Nata Yudha.”Dengan satu niat kejahilan di kepala, Nayla memutuskan untuk bersembunyi di bawah meja milik Jeremy. Niatnya dia ingin mengagetkan kekasihnya itu dan memberikan kejutan kepadanya.“Pasti Jery bakal kaget liat aku ada di sini,” sembari terkikik, Nayla sengaja menarik lagi kursi geser agar menutupi tubuhnya yang jongkok di bawah meja.Tak lama menunggu, dapat Nayla dengar suara langkah kaki. Dari suara ketukannya, Nayla tebak bahwa yang datang mendekat bukan hanya satu orang melainkan lebih. Intuisinya mengatakan bahwa yang akan masuk ke ruangan ini adalah dua orang? Tapi siapa?Tiba-tiba terdengar suara pintu otomatis yang terbuka, disusul dengan suara seorang pria.“Gimana Baby, seneng gak kemarin waktu kita jalan-jalan ke

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 29: Hallo Lagi Jakarta!

    “Nama?”“Cassand- eh, Nayla. Nama saya Nayla Zahrana Putri.”Seorang perempuan dengan rambut disanggul rapi dan mengenakan jas kerja, nampak mengetikan sesuatu di layar komputernya.“Nona ingin menemui siapa?”“Jerry, Maksud saya Tuan Jeremy Nata Yudha,” suara Nayla terdengar gemetar ketika mengatakan nama itu. Jerry, adalah panggilan khusus untuknya kepada kekasihnya, Jeremy. Berbagai perasaan bercampur aduk di dalam hatinya, perasaan takut, ragu, pun perasaan rindu yang meledak-ledak. Rasanya sudah sangat lama ia tak bertemu bahkan bertukar pesan lewat handphone pun tidak pernah, setelah hp miliknya diamankan oleh Abah.Mata Nayla mengedar, menelisik setiap sudut interior dalam bangunan megah ini. Sudah terlalu lama dia meninggalkan gedung yang dulu sudah serupa rumah kedua baginya di Jakarta. Tentu saja, karena gedung ini adalah gedung tempat manajemen yang menanungi pekerjaan keaktrisannya selama di ibu kota.Semua ruangannnya masih sama, hanya saja interiornya yang agak sedikit b

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 28: Kabur

    Pukul 4 pagi, beberapa menit lagi menuju adzan subuh, Abah yang sudah terbangun dan tengah mengadu kepada Tuhannya di atas sajadah, dikejutkan dengan suara ketukan di pintu depan Bumi Ageung. Ketukan itu terdengar keras, dan berulang-ulang, menandakan ada sesuatu tak baik yang sedang terjadi.Terpaksa, lelaki tua itu bangkit dari sajadah berwarna marun dan menutup kitab Al-Quran di tangannya, lalu dicium sebelum diletakan kembali di atas nakas.“Abah! Abah!” suara dua orang wanita itu terdengar panik, terus menerus memanggil abah untuk segera ke luar dan menemui mereka.“Waalaikumsalam warahmatullah, sebentar,” dengan langkah tertatih, abah menuju sebuah pintu ukir berbahan kayu yang ia pesan langsung dari Jepara.“Siapa?” Abah membuka pintu itu, dan mendapati dua orang santrinya yang menatapnya dengan tatapan berbeda. Salahs eorang di antara mereka, seumuran dengan Nayla, cucunya, dan seorang lagi merupakan gadis kecil yang abah ingat beberapa kali melihat Nayla bersama dengan mereka

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 27: Satu Permintaan Sederhana

    “Saya mau Ustadz nikah sama saya.”Tiga detik berikutnya, hanya suara angin yang terdengar. Sepertinya Zayyan masih terkejut dengan permintaan aneh dari gadis itu sekaligus keberaniannya mengatakan kalimat konyol itu.“Itu permintaan saya, dan saya mau Ustadz tepati janji Ustadz kemarin.”“Saya tidak bisa,” kata-kata itu terlontar tegas dari bibir Zayyan, “Saya tidak bisa mengabulkan permintaan itu.” ulangnya lagi sembari melanjutkan langkahnya untuk menjauhi Nayla.“Kenapa?” Nayla tak akan menyerah semudah itu, dia terus mengejar dan mengikuti ke mana pun Zayyan pergi.“Kenapa Tadz, bukannya kemarin Ustadz udah janji?”“Tapi bukan permintaan seperti itu yang saya maksud!”“Kenapa? Bukannya itu hanyalah permintaan kecil yang bisa dengan mudah diwujudkan. Bahkan jika Ustadz setuju, kita bisa secepatnya melakukan pernikahan itu. Mau lusa? Besok? Atau sekarang pun saya siap, kita tinggal panggil penghulu dan-““TIDAK SEMUDAH ITU!” Zayyan tanpa sadar membentak Nayla. Emosinya tak bisa dik

DMCA.com Protection Status