Home / Pernikahan / Mengejar Cinta Ustadz Galak / Bab 33: Jembatan yang Sama

Share

Bab 33: Jembatan yang Sama

Author: biafaa21
last update Last Updated: 2024-02-03 11:42:03

“Totalnya jadi 76.000.”

Nayla merogoh lagi saku gamis. Hanya tersisa uang lima puluh ribu di sana. semua yang terjadi benar-benar tak sesuai dengan ekspetasi. Mana tahu kalau kembali ke Jakarta membuatnya harus berada dalam situasi seperti ini.

Selembar uang biru yang sudah lecek dan basah entah karena hujan atau air matanya, hanya itulah barang berharga terakhir yang ia punya. Salahkan juga Nayla yang merasa cukup kabur hanya dengan uang seratus ribu yang berhasil ia curi dari saku gamis abah. Lalu ke mana sisa lima puluh ribu lagi? uang itu sudah Nayla gunakan untuk menyogok sopir mobil bak yang sering membawa sayur ke pesantren, agar sopir itu bisa membawanya kabur kembali ke Jakarta.

“Saya gak punya uang Pak, hanya sisa segini,” Nayla berbicara lemah. Seumur-umur dia tak pernah merasa se miskin ini. Dulu saat Nayla menjadi aktris, didompetnya tak ada lagi uang lain selain yang berwarna pink dan biru, tapi sekarang, bahkan uang tujuh p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 34: Sang Penyelamat

    “Ayok Nak, ikut Ibu,” wajah itu lambat laun membentuk sosok utuh perempuan cantik dengan rambut panjang dan kulit pucat. Dia terus tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk bisa digapai oleh Nayla.“Dunia memang jahat, kamu tidak seharusnya di sini. ayok ikut Ibu, bukannya kamu selalu rindu untuk bisa hidup denganku?”Nayla diam, membenarkan dalam hati. Yang dia katakan adalah benar, dunia terasa sangat jahat kepada Nayla. Tak ada satupun manusia yang bisa mengerti dirinya, bahkan Abah yang ia duga akan mengerti, sama saja seperti orang lain. Kekecewaan Nayla terhadap penolakan Ustadz Zayyan yang berlanjut kekecewaannya terhadap penghianatan Lily dan Jerry membuat kepala Nayla semakin kacau.Prasangkanya kepada Tuhan yang katanya selalu mencintai hamba-Nya, perlahan kabur, berganti menjadi rasa kecewa dan timbul pertanyaan, apakah Tuhan benar-benar baik seperti yang selalu dikatakan abah padanya?Kalau Tuhan m

    Last Updated : 2024-02-04
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 35: Namanya Juga Takdir

    Pukul 2 dini hari. Hujan sudah berhenti, menyisakan sepi dan angin dingin yang masih berlari ke sana sini. suasana sepi itu juga dirasakan oleh dua insan manusia yang tengah duduk berhadapan dengan kondisi pakaian yang sama-sama basah.“Untuk apa kamu ke sini?” Nayla bertanya ketus setelah hampir dua puluh menit lalu yang mereka lakukan hanya duduk diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.“Untuk menyelamatkanmu.”“Tapi aku gak pernah minta diselamatkan.” Jelas Nayla yang seakan memberitahu sosok lelaki di sampingnya bahwa dia sama sekali tak butuh bantuan dari siapapun.“Kamu memang gak minta, tapi Abah yang memerintahkan saya untuk menyelamatkanmu.”Nayla menghela napas dalam. Abah? Abah yang menyuruhnya untuk menemukan Nayla di Jakarta? Apakah sebenarnya apa yang dipikirkan Nayla tak sepenuhnya benar? Apakah sebenarnya masih ada seorang manusia yang masih menyayanginya, yaitu abah?“Saya masih gak habis pikir, kok kamu bisa-bisanya berpikir untuk loncat dan menjerumuskan dirimu

    Last Updated : 2024-02-06
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab1 : Skandal

    “Arghh!” Cassandra membuka mata perlahan. Hal yang pertama kali ditangkap matanya adalah sebuah lampu kristal kecil namun nampak cantik menghiasi plafon kamar yang sempurna berwarna putih.“Awhh!” Cassandra sekali lagi mengerang lirih. Semua rasa pusing di kepala membuat tangan lentiknya refleks memegang kepalanya yang seakan hendak terbelah. Cassandra tak ingat apapun. Semuanya gelap. Terakhir yang ia ingat adalah bayangan dirinya yang sedang duduk sendiri sembari menunggu teman-temannya dan pacarnya yang tak biasanya datang terlambat. Segelas mocktail sepertinya bukanlah alasan yang cocok untuk membuatnya bisa merasa sepusing ini. Ini lebih seperti efek meminum dua seloki tequila, dan anehnya kemarin malam ia bahkan tak memesan minuman beralkohol yang kadar alkoholnya sampai 40% itu.Lalu darimana efek sakit dan pusing di kepalanya ini?Ah Cassandra terlalu pusing untuk memikirkan hal itu.Byurr~Suara ombak yang memecah karang terdengar nyaring di telinga . Membuat Cassandra seak

    Last Updated : 2023-12-24
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 2: Pulang!

    [VIRAL: Seorang Aktris Pendatang Baru Terlibat Skandal, Menjadi Selingkuhan dari Seorang Pria yang Telah Memiliki Tiga Istri!]Wushh!Kabar itu menyebar secepat angin. Hampir semua penduduk di negeri ini nampaknya sudah tahu perihal gosip panas yang beredar. Ya, bagaimana tidak gempar jika subjek dari gosip ini adalah Cassandra Calista, si aktris pendatang baru yang langsung melejit berkat bakat akting dan citra baik yang selalu ditunjukannya.Hujatan demi hujatan terus dipanen Cassandra di akun media sosialnya. Hanya sedikit yang masih denial, namun lebih banyak yang langsung percaya karena berita itu juga menyertakan beberapa bukti berupa foto Cassandra yang tengah tertidur lelap di kamar hotel kemarin.“One more, please,” pinta Cassandra lemah sambil menyerahkan gelas seloki kosong ke hadapan bartender.“Sepertinya sudah cukup Nona, Anda terlalu banyak minum,” ucap Lili khawatir. Tak terbilang sudah berapa gelas minuman yang Cassandra minum malam ini. Lili sepenuhnya tahu bahwa pik

    Last Updated : 2023-12-24
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 3: Televisi Pembawa Bencana

    Seperti hari penghakiman, Cassandra duduk gelisah di tempatnya. Dia tak henti-hentinya meremat jemarinya pertanda bahwa semua yang terjadi merupakan realisasi dari mimpi buruk yang tak pernah sekalipun dia harapkan akan terjadi, setidaknya secepat ini.“Ayolah Om, sama aku aja Om, dijamin puas,” suara manja dari televisi berukuran 100 inch di depannya, membuat Cassandra kembali meringis. Suara itu berasal dari cuplikan film yang dibintanginya selama berkarir sebagai selebritis di ibu kota. Dia tak pernah menyangka jika ‘kenekatannya’ mengambil peran berani, membuatnya dalam masalah besar hari ini.“Mau jadi seksi dan langsing kayak aku? Minum jamu ini, dijamin badan langsung singset, dan jadi rebutan para lelaki,” seolah tak cukup, televisi itu juga menampilkan potongan iklan yang Cassandra bintangi. Di sana terlihat Cassandra yang memakai pakaian minim, memamerkan lekuk tubuhnya yang sempurna dan selalu dipuji, sambil berlenggak-lenggok mengiklankan sebuah produk jamu pelangsing yang

    Last Updated : 2023-12-24
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 4: Jadi Santri? No Way!

    Byurr!Tampa aba-aba, seember air dingin disiram ke wajah dan tubuh Nayla, membuat gadis itu terlonjak kaget dari tidurnya. Mata pandanya menandakan bahwa semalam dia tak bisa tidur sama sekali, dan hanya menghabiskan waktu untuk marah-marah dan tak terima dengan keputusan kakeknya.Semalam, sekitar pukul satu dini hari, abah membawa Nayla masuk ke sebuah kamar asing dengan lemari kayu kecil dan ranjang bertingkat. Demi mencegah cucunya kabur, abah memutuskan untuk mengurung dan mengunci Nayla di kamar yang biasa para santriwati tempati untuk beristirahat.“Bangun!” bentak orang itu lagi sambil menarik kain satin yang dikenakan Nayla dan memaksanya untuk berdiri.Nayla yang masih belum sadar betul, tak bisa berbuat banyak. Walaupun dalam hati, ia tengah mengumpulkan niat untuk bisa menghajar orang itu dengan benda apapun yang bisa ia jangkau.Hal pertama yang dilihatnya ada seorang perempuan seumurannya, dengan wajah sinis, mata melotot, bibir manyun, dan warna kulit sawo matang, teng

    Last Updated : 2023-12-24
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 5: Pangeran Berpeci

    “Nih!”“Maksud lo apa?!” Lagi dan lagi, Nayla tak mampu membendung emosinya, ketika melihat sebuah benda kecil dan mungil di tangannya.“Gunakan ini untuk melaksanakan hukumanmu!” Laila menampilkan ekspresi penuh kemenangan. Ia senang ketika melihat Nayla berada dalam fase ‘frustasi tingkat tinggi’. Bukannya tega, hanya saja Laila sangat benci ketika harus berurusan dengan orang yang melanggar peraturan, apalagi dalam kasus ini, baru kali ini ada santri yang memberontak dan berani melawannya. Semakin membara-lah niat Laila untuk memberi santri kurang ajar ini pelajaran berharga yang tak akan pernah dilupakannya.“Lo gila!” sumpah serapah itu sudah puluhan kali diucapkan Nayla sepagi ini. Menjadi rekor baru sebagai, jumlah umpatan terbanyak yang diucapkannya hanya dalam jangka waktu satu jam saja.“Masa gue harus bersihin rumput di lapangan ini cuman pakai gunting kuku!”Ya, benda kecil nan imut yang diberikan Laila adalah sebuah gunting kuku. Laila memberikan benda itu sebagai hukuman

    Last Updated : 2023-12-24
  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   BAB 6: Jin Pohon Jambu

    “Toiletnya pasti terlewat.”Laila berjalan ke arah pojok kamar mandi, memeriksa toilet jongkok berwarna hijau di sana.“Loh? Kok-““Udah bersih kan?,” Nayla berdiri di ambang pintu kamar mandi, dengan suara lembut dan senyum manis yang senantiasa terpatri sejak tadi.Melihat senyum yang tak biasanya terbit di bibir Nayla, membuat Laila merinding sendiri.Ada apa dengan gadis itu? Tak biasanya mulutnya berkata selembut kain sarung putra yang baru dicuci? Biasanya hanya dua kata yang keluar dari bibirnya, umpatan dan sumpah serapah.“Ah, kamu pasti lupa menguras tempat air-“ Laila tertegun ketika ia membuka tutup penampungan air, dan hanya satu kata yang dapat mewakilinya, bersih, tempat itu benar-benar bersih, sampai-sampai tak ada satupun lumut dan jentik nyamuk yang biasanya bersarang di sana.“Udah gue bersihin, bahkan sudah kugosok pinggirannya, plus keran-kerannya sekalian,&rdq

    Last Updated : 2024-01-01

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 35: Namanya Juga Takdir

    Pukul 2 dini hari. Hujan sudah berhenti, menyisakan sepi dan angin dingin yang masih berlari ke sana sini. suasana sepi itu juga dirasakan oleh dua insan manusia yang tengah duduk berhadapan dengan kondisi pakaian yang sama-sama basah.“Untuk apa kamu ke sini?” Nayla bertanya ketus setelah hampir dua puluh menit lalu yang mereka lakukan hanya duduk diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.“Untuk menyelamatkanmu.”“Tapi aku gak pernah minta diselamatkan.” Jelas Nayla yang seakan memberitahu sosok lelaki di sampingnya bahwa dia sama sekali tak butuh bantuan dari siapapun.“Kamu memang gak minta, tapi Abah yang memerintahkan saya untuk menyelamatkanmu.”Nayla menghela napas dalam. Abah? Abah yang menyuruhnya untuk menemukan Nayla di Jakarta? Apakah sebenarnya apa yang dipikirkan Nayla tak sepenuhnya benar? Apakah sebenarnya masih ada seorang manusia yang masih menyayanginya, yaitu abah?“Saya masih gak habis pikir, kok kamu bisa-bisanya berpikir untuk loncat dan menjerumuskan dirimu

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 34: Sang Penyelamat

    “Ayok Nak, ikut Ibu,” wajah itu lambat laun membentuk sosok utuh perempuan cantik dengan rambut panjang dan kulit pucat. Dia terus tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk bisa digapai oleh Nayla.“Dunia memang jahat, kamu tidak seharusnya di sini. ayok ikut Ibu, bukannya kamu selalu rindu untuk bisa hidup denganku?”Nayla diam, membenarkan dalam hati. Yang dia katakan adalah benar, dunia terasa sangat jahat kepada Nayla. Tak ada satupun manusia yang bisa mengerti dirinya, bahkan Abah yang ia duga akan mengerti, sama saja seperti orang lain. Kekecewaan Nayla terhadap penolakan Ustadz Zayyan yang berlanjut kekecewaannya terhadap penghianatan Lily dan Jerry membuat kepala Nayla semakin kacau.Prasangkanya kepada Tuhan yang katanya selalu mencintai hamba-Nya, perlahan kabur, berganti menjadi rasa kecewa dan timbul pertanyaan, apakah Tuhan benar-benar baik seperti yang selalu dikatakan abah padanya?Kalau Tuhan m

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 33: Jembatan yang Sama

    “Totalnya jadi 76.000.”Nayla merogoh lagi saku gamis. Hanya tersisa uang lima puluh ribu di sana. semua yang terjadi benar-benar tak sesuai dengan ekspetasi. Mana tahu kalau kembali ke Jakarta membuatnya harus berada dalam situasi seperti ini.Selembar uang biru yang sudah lecek dan basah entah karena hujan atau air matanya, hanya itulah barang berharga terakhir yang ia punya. Salahkan juga Nayla yang merasa cukup kabur hanya dengan uang seratus ribu yang berhasil ia curi dari saku gamis abah. Lalu ke mana sisa lima puluh ribu lagi? uang itu sudah Nayla gunakan untuk menyogok sopir mobil bak yang sering membawa sayur ke pesantren, agar sopir itu bisa membawanya kabur kembali ke Jakarta.“Saya gak punya uang Pak, hanya sisa segini,” Nayla berbicara lemah. Seumur-umur dia tak pernah merasa se miskin ini. Dulu saat Nayla menjadi aktris, didompetnya tak ada lagi uang lain selain yang berwarna pink dan biru, tapi sekarang, bahkan uang tujuh p

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 32: Penghianatan Lily

    “Cassandra?” Jerry lah yang pertama kali bersuara ketika ia melihat seorang perempuan berdiri di balik ruang kerjanya.Di sana, sudah ada Nayla yang menatap geram pada kedua manusia bejat di hadapannya. Beberapa detik lalu, Nayla memutuskan ke luar dari tempat persembunyiannya dan hendak melabrak Jerry dan Lily.“Apakah benar itu kamu?”“Ya, ini aku, Cassandra Calista, manusia yang telah kalian hancurkan karirnya dan kehidupannya.” Suara Nayla bergetar hebat, dia sudah tak sanggup lagi bersuara ketika hatinya sedang terluka. Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, Nayla berusaha setengah mati untuk tak terlihat lemah di hadapan Jerry dan Lily. Dia tak mau mereka merasa menang karena telah berhasil mengalahkan keteguhan hati Nayla.“Ini benar-benar kamu?” Jerry memastikan sekali lagi ketika melihat penampilan Nayla yang berbeda.“Kenapa kamu terlihat berbeda?” Cassandra yang dulu ia kenal tak mungkin berpenampilan seperti ini. Cassandra adalah tipe yang sangat mengerti tentang fa

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 31: Dalang di Balik Skandal

    “Apa kau ingat, Baby, saat kita membuatnya tak sadar dan berakhir di kamar hotel? Kita bahkan berhasil mengambil puluhan fotonya saat dia bersama lelaki tua yang kita sewa.”“Tentu saja, aku ingat waktu itu, satu foto barang bukti bisa kita jual seharga seratus juta lebih kepada banyak media.”Tawa itu semakin terdengar menusuk ke dalam hati Nayla. Di bawah sana, teapt di abwah meja, Nayla masih meringkuk sambil menutup kedua telinganya rapat-rapat berharap agar suara-suara dan hinaan itu tak terdengar lagi olehnya.Beberapa kali, gadis itu bahkan mencubit lengannya sampai memerah dan mengeluarkan darah, berharap agar semua yang terjadi adalah mimpi buruk dan Nayla ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.“Yang paling aku ingat, Baby, saat wajahnya berubah sepucat mayat saat kakeknya yang kampungan itu datang ke klub dan menangkap basah cucunya yang sedang mabuk dan menari di atas lantai dansa. Aku bisa merasakan perasaan kecewa dari kakeknya itu ketika melihat cucu tersayangnya dal

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 30: Permintaan Abah

    Pintu itu tidak terkunci, membuat seorang gadis dengan gamis hitam dan jilbab panjangnya itu akhirnya berhasil masuk dengan mudah ke dalam ruangan bertuliskan ‘Ruangan Khusus Tuan Jeremy Nata Yudha.”Dengan satu niat kejahilan di kepala, Nayla memutuskan untuk bersembunyi di bawah meja milik Jeremy. Niatnya dia ingin mengagetkan kekasihnya itu dan memberikan kejutan kepadanya.“Pasti Jery bakal kaget liat aku ada di sini,” sembari terkikik, Nayla sengaja menarik lagi kursi geser agar menutupi tubuhnya yang jongkok di bawah meja.Tak lama menunggu, dapat Nayla dengar suara langkah kaki. Dari suara ketukannya, Nayla tebak bahwa yang datang mendekat bukan hanya satu orang melainkan lebih. Intuisinya mengatakan bahwa yang akan masuk ke ruangan ini adalah dua orang? Tapi siapa?Tiba-tiba terdengar suara pintu otomatis yang terbuka, disusul dengan suara seorang pria.“Gimana Baby, seneng gak kemarin waktu kita jalan-jalan ke

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 29: Hallo Lagi Jakarta!

    “Nama?”“Cassand- eh, Nayla. Nama saya Nayla Zahrana Putri.”Seorang perempuan dengan rambut disanggul rapi dan mengenakan jas kerja, nampak mengetikan sesuatu di layar komputernya.“Nona ingin menemui siapa?”“Jerry, Maksud saya Tuan Jeremy Nata Yudha,” suara Nayla terdengar gemetar ketika mengatakan nama itu. Jerry, adalah panggilan khusus untuknya kepada kekasihnya, Jeremy. Berbagai perasaan bercampur aduk di dalam hatinya, perasaan takut, ragu, pun perasaan rindu yang meledak-ledak. Rasanya sudah sangat lama ia tak bertemu bahkan bertukar pesan lewat handphone pun tidak pernah, setelah hp miliknya diamankan oleh Abah.Mata Nayla mengedar, menelisik setiap sudut interior dalam bangunan megah ini. Sudah terlalu lama dia meninggalkan gedung yang dulu sudah serupa rumah kedua baginya di Jakarta. Tentu saja, karena gedung ini adalah gedung tempat manajemen yang menanungi pekerjaan keaktrisannya selama di ibu kota.Semua ruangannnya masih sama, hanya saja interiornya yang agak sedikit b

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 28: Kabur

    Pukul 4 pagi, beberapa menit lagi menuju adzan subuh, Abah yang sudah terbangun dan tengah mengadu kepada Tuhannya di atas sajadah, dikejutkan dengan suara ketukan di pintu depan Bumi Ageung. Ketukan itu terdengar keras, dan berulang-ulang, menandakan ada sesuatu tak baik yang sedang terjadi.Terpaksa, lelaki tua itu bangkit dari sajadah berwarna marun dan menutup kitab Al-Quran di tangannya, lalu dicium sebelum diletakan kembali di atas nakas.“Abah! Abah!” suara dua orang wanita itu terdengar panik, terus menerus memanggil abah untuk segera ke luar dan menemui mereka.“Waalaikumsalam warahmatullah, sebentar,” dengan langkah tertatih, abah menuju sebuah pintu ukir berbahan kayu yang ia pesan langsung dari Jepara.“Siapa?” Abah membuka pintu itu, dan mendapati dua orang santrinya yang menatapnya dengan tatapan berbeda. Salahs eorang di antara mereka, seumuran dengan Nayla, cucunya, dan seorang lagi merupakan gadis kecil yang abah ingat beberapa kali melihat Nayla bersama dengan mereka

  • Mengejar Cinta Ustadz Galak   Bab 27: Satu Permintaan Sederhana

    “Saya mau Ustadz nikah sama saya.”Tiga detik berikutnya, hanya suara angin yang terdengar. Sepertinya Zayyan masih terkejut dengan permintaan aneh dari gadis itu sekaligus keberaniannya mengatakan kalimat konyol itu.“Itu permintaan saya, dan saya mau Ustadz tepati janji Ustadz kemarin.”“Saya tidak bisa,” kata-kata itu terlontar tegas dari bibir Zayyan, “Saya tidak bisa mengabulkan permintaan itu.” ulangnya lagi sembari melanjutkan langkahnya untuk menjauhi Nayla.“Kenapa?” Nayla tak akan menyerah semudah itu, dia terus mengejar dan mengikuti ke mana pun Zayyan pergi.“Kenapa Tadz, bukannya kemarin Ustadz udah janji?”“Tapi bukan permintaan seperti itu yang saya maksud!”“Kenapa? Bukannya itu hanyalah permintaan kecil yang bisa dengan mudah diwujudkan. Bahkan jika Ustadz setuju, kita bisa secepatnya melakukan pernikahan itu. Mau lusa? Besok? Atau sekarang pun saya siap, kita tinggal panggil penghulu dan-““TIDAK SEMUDAH ITU!” Zayyan tanpa sadar membentak Nayla. Emosinya tak bisa dik

DMCA.com Protection Status