Share

Bab 82

Author: Enday Hidayat
last update Last Updated: 2025-04-10 23:04:26

"Aku beruntung sekali, menunggu pengkhianat tapi mendapat tangkapan besar!"

Kalapati dan beberapa tokoh istana melompat turun dari dahan rimbun dan mendarat di hadapan mereka.

Empat Iblis Hitam tampak kecut melihat kehadiran beberapa tokoh sakti itu. Mereka adalah pengawal utama Raja Widura, terkenal sangat kejam dan bengis.

Dara Hiti heran bagaimana mereka sampai tahu lokasi yang sangat rahasia ini.

"Mengapa kalian seperti melihat hantu?" tanya Arjuna. "Bukankah kalian sering melihat wajah jelek itu?"

"Mereka adalah tokoh sakti mandraguna bergelar Lima Celurit Setan, ilmunya setingkat guruku, Resi Aswatama."

"Aku kagum kau masih mengakui guru, padahal Resi Aswatama lah yang membocorkan kepergian kalian ke pegunungan utara. Bukankah selain kalian, hanya resi itu yang tahu?"

"Ia memerintah kami untuk menjalankan misi rahasia ini. Apa tujuannya ia melapor kepada pengawal utama?"

Penghubung menjumpai Resi Aswatama, mereka hanya menjalankan perintah.

"Kau terlalu polos
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 83

    Kalapati baru menyadari kalau Empat Iblis Hitam kehilangan pedangnya. Kehilangan pedang berarti mereka kehilangan separuh kekuatan. Jadi bukan masalah besar baginya. "Empat Iblis Hitam laksana burung patah sayap tanpa pedang jian." "Cukup Kong menghadapi kalian!" Kalapati takjub dengan kingkong yang mampu melayani gempuran kawan-kawannya. Arjuna menyerahkan pataka ketua dan kujang emas kepada Kong karena ia layak mengembannya. "Kau sudah menghina rimba persilatan dan istana Pancala!" kata Kalapati sambil mencecar Arjuna dengan pukulan tangan kosong. "Kau serahkan pataka dan kujang pusaka kepada binatang!" "Kong lebih mulia dari kalian. Jadi ia pantas memimpin rimba persilatan dan menjadi raja Pancala!" "Jahanam...!" geram Kalapati. "Manusia masa depan sungguh tak punya tata krama!" Kalapati mengirim tendangan dan pukulan dewa. Sebuah kombinasi maut yang sudah banyak makan korban. Kalapati heran Arjuna berani menangkis dan beradu pukulan, padahal serangan kombinasi

    Last Updated : 2025-04-12
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 84

    Arjuna berkelebat maju. Pedang mustika manik meliuk-liuk mengincar titik kelemahan Kalapati. Trang! Trang! Bunga api berhamburan dari bentrokan senjata, meramaikan siluet kebiruan dan kemerahan laksana kembang api. Kalapati terkejut merasakan chi Arjuna yang demikian tinggi. Tangannya bergetar setiap kali terjadi kontak senjata. "Seandainya gurumu adalah Resi Kamandalu, kau takkan sanggup bertahan dari serangan celurit setan," ujar Kalapati. "Siapa kau sebenarnya? Apakah kau titisan Dewa Ares?" "Kenalilah lewat pedangku," sahut Arjuna sambil mencecar Kalapati dengan serangan pedang yang mematikan. "Seharusnya matamu sudah terbuka sejak awal kalau kau tokoh sakti rimba persilatan." "Pedangmu seperti pedang berlian mustika manik, tapi pedang itu sudah dinyatakan punah beberapa abad lalu." "Lau kau anggap pedang ini adalah pedang tiruan? Bagaimana celurit setan bisa sompek oleh pedang palsu?" Mata celurit setan gompal di beberapa bagian terkena hantaman pedang mustika manik. Ka

    Last Updated : 2025-04-12
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 85

    Kong memberi kesempatan kepada mereka untuk mengambil celurit setan. Mereka sangat mengandalkan senjata itu, padahal tidak berguna untuk melawan mantan dewa itu. Celurit setan pasti patah jika pengawal utama istana bersikukuh memegangnya. Mereka terpaksa melepaskan untuk menyelamatkan celurit itu. Mereka tidak berniat untuk kabur meskipun harapan untuk memenangkan pertarungan sangat tipis. "Siapa kau sebenarnya?" tanya kakek botak. "Kau bukan binatang biasa." "Kong adalah calon suami Empat Iblis Hitam," kata Arjuna. "Bukankah kalian sebetulnya tak berniat untuk menyeret mereka ke mahkamah kerajaan? Kalian akan menyeret mereka ke atas ranjang?" Empat pengawal utama yang sudah kehilangan Kalapati selaku ketua tampak tersinggung, padahal apa yang dikatakan Arjuna tepat sekali. Mereka tak bermaksud membawa Empat Iblis Hitam ke istana Pancala, mereka akan menyekapnya di kastil pesisir selatan. Empat Iblis Hitam terlalu cantik untuk mati di tiang gantung. Mereka bisa dimanfaa

    Last Updated : 2025-04-15
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 86

    Mereka siap menjalankan perintah Arjuna untuk membebaskan tawanan wanita di kastil selatan. Mereka juga bersedia menuruti ucapannya yang satu itu. "Barangkali sudah takdir kami untuk menjadi istri Kong," kata Dara Hiti. "Aku menganggap ucapanmu adalah lamaran bagi kami." Arjuna menyesal telah berucap begitu kalau dianggap serius oleh Empat Iblis Hitam, padahal ia hanya ingin memancing amarah pengawal utama sang raja. Persoalannya, Kong hanya mencintai Ratu Anaconda yang merupakan perwujudan dari dewi kelamin wanita. Kong dan ratu siluman ular sedang menjalani hukuman di mayapada. Mereka tidak tahu bagaimana cara membebaskan diri dari kutukan. Empat Iblis Hitam pasti tersinggung kalau seekor binatang menolak mereka menjadi istri. "Lupakanlah ucapanku itu. Anggaplah sebuah kesalahan dalam strategi mengacaukan musuh." Kong sulit untuk memenangkan pertarungan. Empat pengawal utama berilmu sangat tinggi, bahkan celurit setan mengangkat kemampuan mereka setingkat resi. Arjuna tidak

    Last Updated : 2025-04-15
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 87

    Kong menuntaskan perlawanan empat pengawal utama istana dengan kematian. Mereka memilih bertarung sampai akhir dan menderita luka dalam sangat parah. Kong protes karena Arjuna membiarkan Empat Iblis Hitam pergi ke kastil selatan tanpa mereka. "Pantas saja kau kena kutukan kalau matamu sulit dijaga," kata Arjuna. "Kekhawatiranmu hanya modus. Mereka bukan pendekar kaleng-kaleng." Arjuna curiga Kong bukan sekedar selingkuh dengan dewi kelamin, ia melakukani kesalahan besar yang menyebabkan jiwanya terkurung dalam sosok kingkong. Dewi kelamin masih bisa tampil dalam wujud asli, namun Kong tidak bisa bertransformasi menjadi dewa kelamin, atau wujud ksatria. Bahkan Kong tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia, hanya bisa bahasa isyarat. "Kesalahan apa yang telah kau lakukan, Kong?" selidik Arjuna penasaran. "Mengapa hukuman yang kau terima berat sekali? Aku kira perselingkuhan dengan dewi kelamin bukan kesalahan tak termaafkan." Kong menjelaskan bahwa perselingkuhan

    Last Updated : 2025-04-16
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 88

    Arjuna memutuskan untuk pergi ke Batulayang. Ia harus mencari Senopati Aryaseta untuk mengetahui lokasi pintu dimensi. Arjuna harus berbesar hati bertemu dengan ibu sambung yang merupakan mantan kekasihnya, meski sulit untuk memaafkan pengkhianatan Senopati Aryaseta terhadap ibunya. Tapi haruskah? "Kita cari cendekia yang menguasai ilmu dan perhitungan lokasi pintu dimensi," kata Arjuna berubah pikiran. "Aku enggan minta tolong pada senopati." Arjuna ingin mencari raja yang digulingkan, tapi Panduwinata sedang dilanda kemelut karena putranya kehilangan gelar kebangsawanan. Untuk mendapatkan gelar kebangsawanan, ayah dan ibunya harus menikah secara resmi, dan itu tidak mungkin. Pernikahan sedarah adalah terlarang. Bagaimana Panduwinata dapat membantunya sementara ia sendiri terlilit masalah besar. Resi Aswatama telah menimbulkan bencana tanpa berkesudahan. "Meminta bantuan Resi Aswatama dan Raja Widura lebih tidak mungkin lagi," keluh Arjuna. "Bukan menolong, mereka pasti

    Last Updated : 2025-04-16
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 1

    "Aku tidak tahu siapa bapakmu!" Dewi Priti sudah habis kesabaran menghadapi pertanyaan Arjuna sejak SD hingga sekarang sudah menjadi CEO. "Aku tidak pernah bertemu lagi sejak malam terkutuk itu!" Dua puluh lima tahun silam, Dewi Priti dan beberapa teman SMA mengadakan pesta kelulusan di sebuah diskotik, minumannya ada yang membubuhi obat perangsang, ia meminta seorang eksekutif muda yang bertemu di koridor hotel untuk membebaskan hasrat yang menggila. Cinta satu malam itu menimbulkan bencana sehingga ia diasingkan ke pelosok untuk menjaga kehormatan keluarga. Dewi Priti sudah putus asa mencari pria itu, semua pegawai hotel ditemui, bahkan ia mendatangi alamat tamu pria yang menginap malam itu, tapi tak ditemukan. "Carilah calon istri yang tidak peduli siapa bapakmu!" kata Dewi Priti kesal. "Perempuan bukan hanya Chitrangada!" Arjuna terduduk lemas di sofa beludru. Ia sulit memahami hingga kini, bagaimana keluarganya sampai kehilangan jejak pria itu padahal mereka mempunya

    Last Updated : 2024-05-22
  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 2

    Arkeolog memeriksa kujang emas dengan kaca pembesar, tiada cacat sama sekali. "Mahakarya yang sangat sempurna," puji arkeolog. "Anda mendapatkan dari mana? Orang itu bodoh sekali menjualnya." "Apa keistimewaan kujang itu?" tanya Arjuna. "Selain terbuat dari emas murni." Kujang itu petunjuk yang tertinggal dalam tragedi cinta satu malam. Ibunya menemukan kujang itu tergeletak di meja saat terbangun keesokan harinya. "Kujang emas ini peninggalan abad enam belas jika dilihat dari motifnya," kata arkeolog. "Senjata pusaka kasta ksatria." "Kau tahu berapa nilainya?" "Kujang ini tak ternilai. Kau tinggal sebutkan harga, mereka langsung mengeluarkan uang." Berarti bapaknya seorang kolektor seni yang kaya raya. Tidak banyak orang yang mempunyai kegemaran gila di negeri ini. Di kepalanya mulai muncul beberapa tokoh publik dan konglomerat. "Kau punya alamat kolektor seni terkemuka?" "Tentu saja. Mereka sering meminta pendapatku. Tapi buat apa kau tanyakan alamat mereka? Kau

    Last Updated : 2024-05-22

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 88

    Arjuna memutuskan untuk pergi ke Batulayang. Ia harus mencari Senopati Aryaseta untuk mengetahui lokasi pintu dimensi. Arjuna harus berbesar hati bertemu dengan ibu sambung yang merupakan mantan kekasihnya, meski sulit untuk memaafkan pengkhianatan Senopati Aryaseta terhadap ibunya. Tapi haruskah? "Kita cari cendekia yang menguasai ilmu dan perhitungan lokasi pintu dimensi," kata Arjuna berubah pikiran. "Aku enggan minta tolong pada senopati." Arjuna ingin mencari raja yang digulingkan, tapi Panduwinata sedang dilanda kemelut karena putranya kehilangan gelar kebangsawanan. Untuk mendapatkan gelar kebangsawanan, ayah dan ibunya harus menikah secara resmi, dan itu tidak mungkin. Pernikahan sedarah adalah terlarang. Bagaimana Panduwinata dapat membantunya sementara ia sendiri terlilit masalah besar. Resi Aswatama telah menimbulkan bencana tanpa berkesudahan. "Meminta bantuan Resi Aswatama dan Raja Widura lebih tidak mungkin lagi," keluh Arjuna. "Bukan menolong, mereka pasti

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 87

    Kong menuntaskan perlawanan empat pengawal utama istana dengan kematian. Mereka memilih bertarung sampai akhir dan menderita luka dalam sangat parah. Kong protes karena Arjuna membiarkan Empat Iblis Hitam pergi ke kastil selatan tanpa mereka. "Pantas saja kau kena kutukan kalau matamu sulit dijaga," kata Arjuna. "Kekhawatiranmu hanya modus. Mereka bukan pendekar kaleng-kaleng." Arjuna curiga Kong bukan sekedar selingkuh dengan dewi kelamin, ia melakukani kesalahan besar yang menyebabkan jiwanya terkurung dalam sosok kingkong. Dewi kelamin masih bisa tampil dalam wujud asli, namun Kong tidak bisa bertransformasi menjadi dewa kelamin, atau wujud ksatria. Bahkan Kong tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia, hanya bisa bahasa isyarat. "Kesalahan apa yang telah kau lakukan, Kong?" selidik Arjuna penasaran. "Mengapa hukuman yang kau terima berat sekali? Aku kira perselingkuhan dengan dewi kelamin bukan kesalahan tak termaafkan." Kong menjelaskan bahwa perselingkuhan

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 86

    Mereka siap menjalankan perintah Arjuna untuk membebaskan tawanan wanita di kastil selatan. Mereka juga bersedia menuruti ucapannya yang satu itu. "Barangkali sudah takdir kami untuk menjadi istri Kong," kata Dara Hiti. "Aku menganggap ucapanmu adalah lamaran bagi kami." Arjuna menyesal telah berucap begitu kalau dianggap serius oleh Empat Iblis Hitam, padahal ia hanya ingin memancing amarah pengawal utama sang raja. Persoalannya, Kong hanya mencintai Ratu Anaconda yang merupakan perwujudan dari dewi kelamin wanita. Kong dan ratu siluman ular sedang menjalani hukuman di mayapada. Mereka tidak tahu bagaimana cara membebaskan diri dari kutukan. Empat Iblis Hitam pasti tersinggung kalau seekor binatang menolak mereka menjadi istri. "Lupakanlah ucapanku itu. Anggaplah sebuah kesalahan dalam strategi mengacaukan musuh." Kong sulit untuk memenangkan pertarungan. Empat pengawal utama berilmu sangat tinggi, bahkan celurit setan mengangkat kemampuan mereka setingkat resi. Arjuna tidak

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 85

    Kong memberi kesempatan kepada mereka untuk mengambil celurit setan. Mereka sangat mengandalkan senjata itu, padahal tidak berguna untuk melawan mantan dewa itu. Celurit setan pasti patah jika pengawal utama istana bersikukuh memegangnya. Mereka terpaksa melepaskan untuk menyelamatkan celurit itu. Mereka tidak berniat untuk kabur meskipun harapan untuk memenangkan pertarungan sangat tipis. "Siapa kau sebenarnya?" tanya kakek botak. "Kau bukan binatang biasa." "Kong adalah calon suami Empat Iblis Hitam," kata Arjuna. "Bukankah kalian sebetulnya tak berniat untuk menyeret mereka ke mahkamah kerajaan? Kalian akan menyeret mereka ke atas ranjang?" Empat pengawal utama yang sudah kehilangan Kalapati selaku ketua tampak tersinggung, padahal apa yang dikatakan Arjuna tepat sekali. Mereka tak bermaksud membawa Empat Iblis Hitam ke istana Pancala, mereka akan menyekapnya di kastil pesisir selatan. Empat Iblis Hitam terlalu cantik untuk mati di tiang gantung. Mereka bisa dimanfaa

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 84

    Arjuna berkelebat maju. Pedang mustika manik meliuk-liuk mengincar titik kelemahan Kalapati. Trang! Trang! Bunga api berhamburan dari bentrokan senjata, meramaikan siluet kebiruan dan kemerahan laksana kembang api. Kalapati terkejut merasakan chi Arjuna yang demikian tinggi. Tangannya bergetar setiap kali terjadi kontak senjata. "Seandainya gurumu adalah Resi Kamandalu, kau takkan sanggup bertahan dari serangan celurit setan," ujar Kalapati. "Siapa kau sebenarnya? Apakah kau titisan Dewa Ares?" "Kenalilah lewat pedangku," sahut Arjuna sambil mencecar Kalapati dengan serangan pedang yang mematikan. "Seharusnya matamu sudah terbuka sejak awal kalau kau tokoh sakti rimba persilatan." "Pedangmu seperti pedang berlian mustika manik, tapi pedang itu sudah dinyatakan punah beberapa abad lalu." "Lau kau anggap pedang ini adalah pedang tiruan? Bagaimana celurit setan bisa sompek oleh pedang palsu?" Mata celurit setan gompal di beberapa bagian terkena hantaman pedang mustika manik. Ka

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 83

    Kalapati baru menyadari kalau Empat Iblis Hitam kehilangan pedangnya. Kehilangan pedang berarti mereka kehilangan separuh kekuatan. Jadi bukan masalah besar baginya. "Empat Iblis Hitam laksana burung patah sayap tanpa pedang jian." "Cukup Kong menghadapi kalian!" Kalapati takjub dengan kingkong yang mampu melayani gempuran kawan-kawannya. Arjuna menyerahkan pataka ketua dan kujang emas kepada Kong karena ia layak mengembannya. "Kau sudah menghina rimba persilatan dan istana Pancala!" kata Kalapati sambil mencecar Arjuna dengan pukulan tangan kosong. "Kau serahkan pataka dan kujang pusaka kepada binatang!" "Kong lebih mulia dari kalian. Jadi ia pantas memimpin rimba persilatan dan menjadi raja Pancala!" "Jahanam...!" geram Kalapati. "Manusia masa depan sungguh tak punya tata krama!" Kalapati mengirim tendangan dan pukulan dewa. Sebuah kombinasi maut yang sudah banyak makan korban. Kalapati heran Arjuna berani menangkis dan beradu pukulan, padahal serangan kombinasi

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 82

    "Aku beruntung sekali, menunggu pengkhianat tapi mendapat tangkapan besar!" Kalapati dan beberapa tokoh istana melompat turun dari dahan rimbun dan mendarat di hadapan mereka. Empat Iblis Hitam tampak kecut melihat kehadiran beberapa tokoh sakti itu. Mereka adalah pengawal utama Raja Widura, terkenal sangat kejam dan bengis. Dara Hiti heran bagaimana mereka sampai tahu lokasi yang sangat rahasia ini. "Mengapa kalian seperti melihat hantu?" tanya Arjuna. "Bukankah kalian sering melihat wajah jelek itu?" "Mereka adalah tokoh sakti mandraguna bergelar Lima Celurit Setan, ilmunya setingkat guruku, Resi Aswatama." "Aku kagum kau masih mengakui guru, padahal Resi Aswatama lah yang membocorkan kepergian kalian ke pegunungan utara. Bukankah selain kalian, hanya resi itu yang tahu?" "Ia memerintah kami untuk menjalankan misi rahasia ini. Apa tujuannya ia melapor kepada pengawal utama?" Penghubung menjumpai Resi Aswatama, mereka hanya menjalankan perintah. "Kau terlalu polos

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 81

    Dara Hiti berkata, "Aku harus mempercayai teman seperjalanan." Setelah bertemu dengan penghubung, mereka akan melakukan perjalanan ke Jepara. Arjuna mencari pintu dimensi untuk pulang ke masa depan, Dara Hiti mencari rumah untuk tinggal sebagai warga Jepara. Dara Hiti sebenarnya berharap Arjuna membawa mereka, pindah ke abad dua puluh satu akan lebih aman bagi mereka. "Bagaimana jika penghubung berkhianat?" tanya Arjuna. "Kau sudah menyiapkan rencana cadangan?" "Kami membawa banyak uang," jawab Dara Hiti. "Cukup untuk berdagang pakaian di Jepara." "Seharusnya kalian bergabung dengan Senopati Aryaseta. Kepandaian kalian sangat dibutuhkan untuk mengembalikan tahta kepada pewaris yang sah." "Aku tidak ingin jadi murid durhaka." Arjuna kagum mereka tetap menaruh hormat kepada Resi Aswatama padahal sudah diperlakukan sangat buruk. Bahkan makin buruk jika mereka tidak melarikan diri ke Jepara. Mereka sudah cukup matang untuk menjadi selir. Biasanya keluarga istana menga

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 80

    Arjuna merasa kepalanya pening. Ia sulit menerima kenyataan itu. Ia curiga ibunya sudah mengetahui siapa ayahnya, karena seorang pembesar maka dirahasiakan. Berarti pria yang dicari selama puluhan tahun ada di depan mata. Bahkan Arjuna pernah bertemu beberapa kali untuk kepentingan bisnis. "Aku mesti segera pulang," kata Arjuna lesu. "Misiku sudah selesai. Kau ada pakaian untuk ganti?" "Ada di pelanaku." Arjuna membebaskan totokan mereka. Pendekar gelang biru bukannya senang, ia heran. "Kau kelihatan kurang bergairah setelah mengetahui perempuan itu. Apakah ia perempuanmu?" "Perempuanku ikut bersamaku. Ia sebentar lagi muncul." Kirana sepertinya sudah tahu siapa lelaki yang dicarinya. Ia tidak ingin Arjuna mengganggu kenyamanan hidupnya. Kirana pasti canggung untuk menjadi ibu sambung bagi mantan terindah. Ia rela berkorban uang banyak. Padahal Aryaseta tinggal sangat lama di masa depan bukan mencari cinta, tapi mencari kujang emas. "Aryaseta sudah lupa dengan kejadian mala

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status