Share

Pertengkaran semalam

Kayana tak bisa mengajak Rafandra bicara banyak malam ini. Sepulangnya dari makan malam, tak ada suara sepatah katapun yang keluar dari mulut Rafandra. Suami Kayana itu hanya bungkam. Bahkan tak ada sapaan salam sebelum tidur seperti biasanya.

Rafandra memilih tidur lebih awal. Pria itu naik ke atas ranjang tanpa menghiraukan Kayana yang tengah mengajaknya bicara.

"Kamu mau diam sampai kapan?" tanya Kayana yang sudah bosan dengan sikap Rafandra. Menurutnya, Rafandra itu kekanakan, sering bertingkah tidak jelas seperti ini.

Rafandra tetap diam. Ia memilih beranjak ke samping tempat tidur dan berbalik memunggungi Kayana.

Geram, Kayana menarik selimut yang menutupi tubuh Rafandra lalu berteriak. "Kamu tidak hargai aku sebagai istri kamu?"

Rafandra menarik kembali selimut itu. Bibirnya berdecak kesal. "Aku lagi capek. Aku tidak mau bertengkar dengan siapapun hari ini. Jadi, kamu lebih baik diam saja." Rafandra menoleh sejenak ke belakang. Lalu berkata lagi, "Sekarang tidur, Kayana."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status