Home / Romansa / Mengejar Cinta Bos Dingin / Bab 2 – Meminjam Perkataan Dokter

Share

Bab 2 – Meminjam Perkataan Dokter

Author: Mooty Moo
last update Last Updated: 2024-05-18 19:50:45

Kepalanya masih terasa nyut-nyutan gegara obrolan barusan. Tak lama kemudian seorang pria gagah datang menghampirinya. Melihat wajahnya, siapapun bisa menebak jika dia adalah ayah Giskana.  Rupanya lelaki itu sampai lebih cepat dari rencana. Lelaki itu langsung memeluknya erat hingga membuat dada sang anak sesak.

Usai mendapatkan informasi rinci tentang anak semata wayangnya, pria bernama Raymond itu menyuruh Brody untuk memperispkan sesuatu. Ia memerintahkannya mempersiapkan bodyguard untuk pemeriksaan besok di rumah sakit. Sang kepala pelayan pun langsung paham dan pergi meninggalkan kamar. Ia menetap Brody penuh arti, kemudian langsung mengerti bahwa ayah dan anak itu ingin mengobrol berdua.

“Kakak lain kali jangan ngeyel nggak mau dikawal bodyguard sampai kabur segala. Kalau hal ini terjadi lagi, yang bakal papa hukum itu mereka, bukan kamu.”

Giskana menelan ludah kasar. Orang yang kini duduk di depannya ini terlihat penuh dengan kasih sayang namun juga sangat tegas. Kelemahannya pasti anak semata wayang yang selalu dimanja ini. Sungguh ayah yang malang, pikirnya. Orang yang badannya kekar seperti binaragawan ini bahkan memanggilnya “kakak”. Sepertinya ia berharap anaknya bisa menjadi mandiri dan bertanggung jawab.

“Maafkan Giskan ya Pa. Giskan janji nggak akan ngerepotin lagi mulai sekarang.”

Sang papa terperangah. Ia pikir anaknya akan merengek dan mengeluh seperti biasanya. Namun kali ini ia melihat mimik anaknya yang tenang dan entah mengapa kata-katanya terdengar dewasa. Bukannya senang, ia justru tambah khawatir. Apakah amnesia anaknya separah itu?

Keesokan harinya Giskan pergi ke rumah sakit dengan dikawal tiga orang bodyguard. Jumlah ini sudah dikurangi dari yang semula adalah sepuluh. Dengan kemampuan bernegosiasinya, ia berhasil meyakinkan papanya. Selain itu, mereka bertiga disuruh mengganti pakaian menjadi kasual agar tidak mencolok. Keadaan mereka berbeda dari film bodyguard yang identik dengan selalu berpakaian serba hitam, memakai jas, dan bersepatu pantofel. Anak itu bahkan mendandani pengawalnya dengan mengenakan sepatu kets.

Giskan langsung menjalani pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) ketika sampai di rumah sakit. MRI adalah pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ, tulang, dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dan mendalam. Usai pemeriksaan, Giskan dan Raymond menemui dokter spesialis untuk membicarakan hasil tesnya.

“Dari hasil tes MRI, organ kepala pasien dalam kondisi baik-baik saja. Apakah ada gejala tidak mengenakkan di kepala?”

“Kadang kepala saya pusing tiba-tiba Dok.”

“Terus apa yang menjadi penyebab anak saya amnesia Dok?”

“Kemungkinan pasien mengidap amnesia sementara. Untuk selanjutnya, yang perlu dilakukan oleh pasien adalah melakukan terapi okupasi dan kognitif.”

Lebih lanjut, dokter menjelaskan jika terapi okupasi bisa jadi salah satu cara mengembalikan ingatan orang amnesia, sekaligus memudahkan pasien untuk mengingat peristiwa di masa depan.

Metode ini bisa membantu penderita mempelajari informasi baru atau mengajarkan strategi untuk mengatur informasi. Terapi okupasi juga akan membimbing pasien agar bisa berpikir dan mengingat seperti semula.

“Kemudian apa amnesia ini bisa merubah perilaku penderita Dok?” Raymond menyuarakan kegelisahannya.

“Hal seperti ini memang bisa terjadi, Pak. Maka dari itu kita bisa melakukan terapi kognitif seperti rehabilitasi memori dapat membantu meningkatkan fungsi memori. Terapi ini akan melibatkan beberapa strategi untuk mengingat informasi dan menggunakan alat bantu memori,” ujarnya.

Selajutnya ia menjelaskan bahwa terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan metode yang fokus pada perubahan pola pikir, perilaku, dan perasaan penderita amnesia. Biasanya, jenis terapi ini diberikan pada pasien yang mengalami hilang ingatan ringan atau sedang. Raymond akhirnya bisa bernapas lega.

“Oh iya Dok, saya amnesia tapi ada satu nama orang yang terngiang-ngiang saat saya pingsan dua hari sampai sekarang. Apakah jika bersama orang itu saya bisa mengembalikan ingatan lebih cepat?”

“Tentu saja. Segala cara kita lakukan untuk membantu memulihkan ingatan pasien. Secara medis kita akan melakukan terapi. Di luar itu, pasien bisa lebih sering berinteraksi dengan orang-orang terdekat.”

Yes! Inilah satu-satunya tujuan ia datang ke rumah sakit. Giskan butuh pernyataan dari seseorang yang kredibel untuk memudahkan jalannya menuju Aslan. Maka saat berada di mobil dalam perjalanan pulang, ia membujuk papanya.

“Pa, Giskan boleh nggak kerja di perusahaannya Kak Aslan?”

Sontak, ayahnya pun kaget. “Kenapa tiba-tiba, Kak? Kondisimu kan belum pulih sepenuhnya.”

Padahal papanya memang sedang memikirkan cara bagaimana agar kedua anak ini bisa berinteraksi dengan akur. Siapa sangka sang anak akan mengajukan usul seperti ini? Papanya pun berpikir entah apakah tragedi ini musibah atau anugerah. Pasalnya anaknya yang baru lulus kuliah itu belum pernah mau bekerja. Ia bahkan enggan ketika disuruh sang papa untuk magang di perusahaan keluarga untuk menimba pengalaman terlebih dahulu. Selama ini Giskan hanya tahu menghamburkan uang, pergi ke club untuk berpesta, atau bermain dengan teman laki-laki.

Usai mengobrol dengan Brody kemarin, Giskan mengetahui gambaran besar bagaimana kelakuan anak tak tahu diri ini. Maka sebagai balas budi karena telah mendapatkan tubuh yang berharga ini, ia akan menjadi anak yang sedikit berbakti pada papanya. Walaupun tujuan utamanya adalah untuk mendekati Awan. Bukankah ini namanya sekali menyelam sekalian minum susu?

“Oke sekarang kita pergi ke rumah Fero. Papa bisa ngebujuk ayahnya tapi hal ini tetap menjadi keputusan Awan dia mau atau enggak. Kamu nggak boleh memaksanya, Kak.”

Awan mengangguk paham. Tapi ia tak berniat menuruti perkataan sang papa. Di kehidupan kali ini, ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hati Awan. Jika di kehidupan-kehidupan sebelumnya ia tak berani menyatakan perasaan terhadap orang itu hingga harus merelakannya menikah dengan orang lain, kali ini ia harus mempertaruhkan segalanya.

Mereka tiba di kediaman Jayantaka bakda magrib. Awan sedang duduk menemani sang ayah yang sedang membaca koran. Fero pun menyambut kehadiran mereka begitu pula dengan anaknya. Hanya saja ia bahkan tidak tersenyum sedikit pun kepada Giskana.

“Kamu udah lama kan pengen lukisan ini Bang Fer? Ini aku kasih buat kamu. Walau lukisan ini nggak setimpal sama apa yang udah dilakukan Nak Awan untuk Giskan.”

“Kenapa ngomong kaya gitu Ray? Kita ini udah sahabatan sejak lama. Saling menolong itu wajib.”

Fero dengan senang hati menerima hadiah ini. Lukisan ini sudah lama ia incar sebagai pengoleksi lukisan langka. Setelah berbasa-basi, melalui kedipan mata Raymond memberi kode kepada Giskana untuk menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Terima kasih Kak. Tanpa lo mungkin gue nggak bakal ada di sini sekarang.”

“Hmm,” jawabnya singkat. Ekspresinya masih datar.

“Kalau gitu aku pamit dulu ya Om Ray. Masih ada yang perlu aku kerjakan. Silakan Om sama ayah mengobrol dulu.”

Awan pun kabur dari sana dan pergi ke lantai dua di mana kamarnya berada. Tentu saja Giskan tak akan membiarkannya begitu saja. Setelah orang itu hilang dari pandangan matanya, ia izin kepada Fero untuk menyusul anaknya ke kamar. Ia pun diizinkan.

“Kak Awan gue masuk ya,” ucapnya setelah mengetuk tiga kali pintu kamar Awan. Ia tak perduli meski si pemilik kamar bahkan belum memberinya izin masuk.

Related chapters

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 3 – Masuk Kamar Tanpa Izin

    “Ngapain lo di sini?!”Giskana menatapnya tajam. Suaranya rendah tapi kata demi kata memiliki tekanan yang kuat. Tubuh Giskana secara alami beringsut. Ia tak bisa melangkah lebih dari ini. Dulu Giskana memang hanya berani menggertak orang itu saat ada papanya atau Fero saja. Namun kali ini ia tak bisa mundur.Saat ini Awan tengah membaca buku sambil duduk bersandar di dashboard kasur. Sejurus kemudian ia kaget karena ia pikir lelaki akan membaca buku ekonomi atau manajemen. Akan tetapi lelaki bermata hijau zamrut itu kini tengah memegang sebuah novel. Melihat hal ini membuat Giskana sangat bersemangat.Bukankah ini berarti dirinya selangkah lebih dekat dengan Awan? Untuk itu ia harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendekat ke arah lelaki itu. Tak tanggung-tanggung, saat berhasil melangkah, ia langsung mengambil gerakan cepat dan banyak. Hingga dalam hitungan detik, anak itu sudah duduk di pinggiran kasur, menghadap Awan.Ketika Giskana dengan lancang memegang novel itu sambil cur

    Last Updated : 2024-05-18
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 4 – Hari Pertama Sang Asisten Pribadi

    “Hei, Giskan! Apa kamu dengar?”“A-ah? Tentu saja Bu May-eh haruskah saya panggil ibu atau Nona Maya saja?” Gadis itu pura-pura terbata-bata. Sisi polos seorang gadis kadang memang terlihat menarik.“Ekhem, kita mulai sekarang akan terus bekerja sama jadi akan lebih baik kalau akrab dari sekarang. Panggil saja Nona Maya.”“Tentu saja, Nona Maya.”Anak tengil ini sengaja mendekati Maya karena sang sekretaris adalah salah satu informan yang harus ia rawat kalau ingin mendapatkan detail tentang Awan. Usai berbasa-basi, anak itu dipersilakan masuk ke ruangan bos. Jadi di ruangan itu ditempati oleh tiga orang, bos serta asisten pribadinya menempati ruangan khusus. Giskan juga menyuruh bodyguard-nya untuk pergi karena pasti Awan akan terganggu dengan kehadirannya.Setelah itu ia pun masuk dan melihat Awan sedang memeriksa dokumen. Giskan mendekat namun memberi jarak tiga mater dari meja kerja bosnya.“Jadi kamu asisten pribadi saya yang baru? Apakah Maya sudah memberitahu detail tugas kamu?

    Last Updated : 2024-05-18
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 5 – Bunga Matahari untuk Awan

    Awan mengernyitkan matanya saat menerima dua buket bunga. Ia pun menatap Giskana yang sedari tadi diam tak menjelaskan apapun. Anak itu malah mengeluarkan senyum paling menawan.“Itu tadi pemilik tokonya lagi ulang tahun, Bos. Pembeli yang beruntung dapat bunga matahari.”“Hmm kamu aja yang atur,” jawab Awan sambil menyerahkan buket bunga matahari itu.Giskana pun dengan sigap mengambilnya. Kemudian menaruhnya di vas yang sudah diberikan air. Bunga berwarna kuning cerah itu seketika mengubah aura ruangan itu terutama meja kerja Awan. Ada nuansa ceria dan semangat di sana.Tak lama kemudian seorang perempuan masuk tanpa mengetuk atau mengucap salam terlebih dahulu. Awan pun menatap asisten pribadinya sekilas, memberinya kode untuk segera keluar. Usai menghela napas pelan, sang asisten pribadi pun keluar ruangan.Tak ada kerjaan lagi, Giskana pergi ke kantin untuk membeli jus alpukat. Ia juga membeli cappuccino untuk Maya.“Nona, memang perempu—eh maksudnya pacar bos sering ke sini ya?”

    Last Updated : 2024-05-18
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 6 - Karyawan yang Berdedikasi

    Setelah insiden itu, Awan membuat Giskana bekerja berkali-kali lipat. Jika karyawan lainnya masuk pukul delapan pagi, dirinya harus sudah berada di kantor pukul enam pagi. Apabila yang lainnya bisa pulang pukul lima sore, dirinya tidak boleh pulang sebelum pukul delapan malam. Tiga minggu sudah berlalu. Giskana mulai memiliki kantung mata.“Lo kurang tidur ya Gis?”Maya bertanya padanya. Mereka sudah menjalin hubungan yang lebih akrab sehingga wanita itu memintanya untuk berbicara santai saat hanya berdua.“Bos lo di otaknya itu 90 persen kerja ya Non? Di rumah pun gue masih disuruh lembur,” keluhnya.“Ha ha ha. Udah nikmatin aja. Lembur juga dibayar lebih, kan?”Memang benar. Meskipun Giskana tahu jika bosnya hanya ingin mengerjainya, akan tetapi bosnya itu tidak serta merta memeras keringat karyawannya. Selain itu, si work holic ini memiliki jam kerja yang sama dengannya. Bahkan di hari libur pun Giskana pernah disuruh mengantarkan dokumen ke rumahnya. Padahal dokumen itu tidak mend

    Last Updated : 2024-06-01
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 7 - Bertemu Saingan Cinta

    Keselamatan Giskana sejak kecil selalu terancam oleh karena itu papanya selalu menempatkan banyak bodyguard untuk mengawalnya. Sayangnya ketika beranjak remaja, anak ini mulai membangkang. Ia sering menyelinap kabur dari para penjaganya. Sejauh ini, ia sudah tiga kali diculik. Sekali saat masih kecil dan sisanya saat dirinya beranjak remaja.Anggap saja Giskana selalu beruntung namun keburuntungan itu sendiri memiliki limit. Tidak ada yang tahu apakah pertolongan Awan saat itu merupakan keberuntungan terakhirnya. Satu hal yang pasti, sekarang Giskana tidak ingin terlalu merepotkan para pengawalnya. Pasalnya ia tahu betul apa yang akan terjadi pada para pengawalnya itu jika mereka sekali lagi kecolongan.Saat ini ia hanya meminta kepada mereka untuk tidak terlalu mencolok dan berpenampilan seperti warga sipil agar tidak menarik perhatian khalayak. Jika ditanya alasan menagap banyak yang mengincar nyawa anak itu, jawabannya karena papanya adalah mantan mafia dengan jaringan organisasi t

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 8 - Memonopoli

    Nona Muda, Tuan Awan melamar Nona Rosa.Giskana baru saja selesai menyusun laporan saat menerima pesan dari pengawalnya. Beruntung saat ini ia sudah ada di rumah. Jika tidak, mungkin saja dia akan benar-benar menggila dan hubungannya bersama Awan akan hancur. Perlahan-lahan Giskana menarik napas dan mengembuskannya. Ia berpikir selama mereka belum bertunangan secara resmi di depan keluarga dan menikah, masih terbuka lebar kesempatan untuknya.Tak ingin berlarut-larut dalam emosi, ia keluar dari kamar dan pergi menemui papanya yang sedang berada di ruang kerja. Jika di kantor ada Awan, di rumah ini ada papanya yang work holic. Usai mengetuk pintu tiga kali dan diizinkan masuk, Giskana masuk membawa sebuah kotak persegi panjang.“Udah jam delapan gini kenapa Papa masih aja kerja?”“Papa harus kerja keras untuk keluarga kita. Tumben kamu nemuin papa malam-malam gini?”“Nih untuk Papa.”“Apa ini?”“Buka aja.”Ternyata isi kotak itu adah sebuah dasi. Giskana menjelaskan jika itu adalah ha

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 9 - Menyusup

    Bab 9 - MenyusupSeketika, suasana jadi hening. Raymond tahu jika anaknya sejak dulu suka gonta-ganti pasangan alias playgirl. Tapi gadis itu tak pernah sekalipun membicarakan hal ini padanya. Apalagi saat ini ia ada di depan Fero dan Awan.“Oh iya? Siapa?” Fero cukup antusias.“Ada deh. Om kenal kok. Nanti kalau udah dapat, Giskan pasti kasih tahu Papa sama Om kok.”Seketika, Awan menggertakkan giginya. Kedua tangannya mengepal. Pikirnya Giskana telah berani secara terang-terangan mengibarkan bendera perang padanya dengan membahas masalah pasangan. Ia merasa gadis itu mengejeknya karena belum memperkenalkan kekasihnya pada Fero.Raymond bisa menangkap sinyal permusuhan yang dikirim oleh Awan. Sebagai orang tua, dirinya tahu apa yang dilakukan oleh anaknya selama ini. Ia pun tidak habis pikir kenapa Giskana dulu suka merecoki hubungan asmara Awan. Selain itu, anak gadisnya juga suka jahil terhadap lelaki itu sejak masih kecil.Sebenarnya Fero pun tahu kelakuan Giskana selama ini. Namu

    Last Updated : 2024-06-06
  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 10 – Tidak Ingin Kalah

    Gadis itu ngelindur dengan mata terpejam. Hal ini pun membuat Awan terperangah. Pasalnya saat ini ia seperti melihat sisi lemah Giskana. Hal yang selama ini tak pernah ia tunjukkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membiarkannya bisa tidur seranjang dengan Awan. Orang itu bahkan berusaha membangunkannya dan menariknya dari kasur.Kesal karena seperti ada lem di bokongnya sehingga menempel terus di kasur, ia pun menendangnya hingga terjatuh. Tapi orang yang ditendang hanya mengaduh, namun matanya masih terpejam. Melihat ini, Awan tersenyum puas. Ia membiarkan Giskana tidur meringkuk di lantai. Ia pun kemudian mematikan lampu dan menutup matanya kembali.Sampai kapan ia tega membiarkan Giskana tidur di bawah lantai yang dingin itu? Baru saja terpejam beberapa detik, pikirannya gusar. Semakin tak tenang, ia pun bangun dan menyalakan kembali lampunya. Melihat AC berada di suhu paling dingin, ia mengaturnya menjadi yang paling hangat. Kemudian dengan asal melempar selimut ke arah Giskana. S

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 11 - Persaingan

    Giskana mengincar tiga pemuda dan dua pemudi yang duduk bersama. Awan mengikutinya dari belakang. Para pemuda yang nampaknya masih kuliah itu pun menyambutnya dengan antusias. Tak butuh waktu lama, mereka sudah terhanyut dengan suasana yang dibangun oleh Giskana.“Kak lo lucu banget sumpah,” ucap salah satu pemuda itu usai mendengar banyolan Giskana.Yah, wanita humoris memang memiliki daya tarik sendiri. Apalagi untuk sosok yang memiliki darah campuran bule sepertinya. Sementara itu, Awan yang sedari tadi mengamatinya mulai mengerti satu hal. Ia mulai bisa memahami gaya murahan Giskana untuk menggoda.“Anak muda yang malang,” lirihnya sambil tersenyum miring.Awan pun tidak mau kalah dengan asisten pribadinya. Ia mulai mengeluarkan satu pelurunya. Apabila jiwa ramah Giskana adalah bawaan alami, Awan yang cenderung pendiam ini juga bisa friendly dengan catatan asalkan dia mau. Awan akan ramah dengan orang-orang tertentu. Orang introvert ini akan mengeluarkan energi lebih untuk bersosi

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 10 – Tidak Ingin Kalah

    Gadis itu ngelindur dengan mata terpejam. Hal ini pun membuat Awan terperangah. Pasalnya saat ini ia seperti melihat sisi lemah Giskana. Hal yang selama ini tak pernah ia tunjukkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membiarkannya bisa tidur seranjang dengan Awan. Orang itu bahkan berusaha membangunkannya dan menariknya dari kasur.Kesal karena seperti ada lem di bokongnya sehingga menempel terus di kasur, ia pun menendangnya hingga terjatuh. Tapi orang yang ditendang hanya mengaduh, namun matanya masih terpejam. Melihat ini, Awan tersenyum puas. Ia membiarkan Giskana tidur meringkuk di lantai. Ia pun kemudian mematikan lampu dan menutup matanya kembali.Sampai kapan ia tega membiarkan Giskana tidur di bawah lantai yang dingin itu? Baru saja terpejam beberapa detik, pikirannya gusar. Semakin tak tenang, ia pun bangun dan menyalakan kembali lampunya. Melihat AC berada di suhu paling dingin, ia mengaturnya menjadi yang paling hangat. Kemudian dengan asal melempar selimut ke arah Giskana. S

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 9 - Menyusup

    Bab 9 - MenyusupSeketika, suasana jadi hening. Raymond tahu jika anaknya sejak dulu suka gonta-ganti pasangan alias playgirl. Tapi gadis itu tak pernah sekalipun membicarakan hal ini padanya. Apalagi saat ini ia ada di depan Fero dan Awan.“Oh iya? Siapa?” Fero cukup antusias.“Ada deh. Om kenal kok. Nanti kalau udah dapat, Giskan pasti kasih tahu Papa sama Om kok.”Seketika, Awan menggertakkan giginya. Kedua tangannya mengepal. Pikirnya Giskana telah berani secara terang-terangan mengibarkan bendera perang padanya dengan membahas masalah pasangan. Ia merasa gadis itu mengejeknya karena belum memperkenalkan kekasihnya pada Fero.Raymond bisa menangkap sinyal permusuhan yang dikirim oleh Awan. Sebagai orang tua, dirinya tahu apa yang dilakukan oleh anaknya selama ini. Ia pun tidak habis pikir kenapa Giskana dulu suka merecoki hubungan asmara Awan. Selain itu, anak gadisnya juga suka jahil terhadap lelaki itu sejak masih kecil.Sebenarnya Fero pun tahu kelakuan Giskana selama ini. Namu

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 8 - Memonopoli

    Nona Muda, Tuan Awan melamar Nona Rosa.Giskana baru saja selesai menyusun laporan saat menerima pesan dari pengawalnya. Beruntung saat ini ia sudah ada di rumah. Jika tidak, mungkin saja dia akan benar-benar menggila dan hubungannya bersama Awan akan hancur. Perlahan-lahan Giskana menarik napas dan mengembuskannya. Ia berpikir selama mereka belum bertunangan secara resmi di depan keluarga dan menikah, masih terbuka lebar kesempatan untuknya.Tak ingin berlarut-larut dalam emosi, ia keluar dari kamar dan pergi menemui papanya yang sedang berada di ruang kerja. Jika di kantor ada Awan, di rumah ini ada papanya yang work holic. Usai mengetuk pintu tiga kali dan diizinkan masuk, Giskana masuk membawa sebuah kotak persegi panjang.“Udah jam delapan gini kenapa Papa masih aja kerja?”“Papa harus kerja keras untuk keluarga kita. Tumben kamu nemuin papa malam-malam gini?”“Nih untuk Papa.”“Apa ini?”“Buka aja.”Ternyata isi kotak itu adah sebuah dasi. Giskana menjelaskan jika itu adalah ha

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 7 - Bertemu Saingan Cinta

    Keselamatan Giskana sejak kecil selalu terancam oleh karena itu papanya selalu menempatkan banyak bodyguard untuk mengawalnya. Sayangnya ketika beranjak remaja, anak ini mulai membangkang. Ia sering menyelinap kabur dari para penjaganya. Sejauh ini, ia sudah tiga kali diculik. Sekali saat masih kecil dan sisanya saat dirinya beranjak remaja.Anggap saja Giskana selalu beruntung namun keburuntungan itu sendiri memiliki limit. Tidak ada yang tahu apakah pertolongan Awan saat itu merupakan keberuntungan terakhirnya. Satu hal yang pasti, sekarang Giskana tidak ingin terlalu merepotkan para pengawalnya. Pasalnya ia tahu betul apa yang akan terjadi pada para pengawalnya itu jika mereka sekali lagi kecolongan.Saat ini ia hanya meminta kepada mereka untuk tidak terlalu mencolok dan berpenampilan seperti warga sipil agar tidak menarik perhatian khalayak. Jika ditanya alasan menagap banyak yang mengincar nyawa anak itu, jawabannya karena papanya adalah mantan mafia dengan jaringan organisasi t

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 6 - Karyawan yang Berdedikasi

    Setelah insiden itu, Awan membuat Giskana bekerja berkali-kali lipat. Jika karyawan lainnya masuk pukul delapan pagi, dirinya harus sudah berada di kantor pukul enam pagi. Apabila yang lainnya bisa pulang pukul lima sore, dirinya tidak boleh pulang sebelum pukul delapan malam. Tiga minggu sudah berlalu. Giskana mulai memiliki kantung mata.“Lo kurang tidur ya Gis?”Maya bertanya padanya. Mereka sudah menjalin hubungan yang lebih akrab sehingga wanita itu memintanya untuk berbicara santai saat hanya berdua.“Bos lo di otaknya itu 90 persen kerja ya Non? Di rumah pun gue masih disuruh lembur,” keluhnya.“Ha ha ha. Udah nikmatin aja. Lembur juga dibayar lebih, kan?”Memang benar. Meskipun Giskana tahu jika bosnya hanya ingin mengerjainya, akan tetapi bosnya itu tidak serta merta memeras keringat karyawannya. Selain itu, si work holic ini memiliki jam kerja yang sama dengannya. Bahkan di hari libur pun Giskana pernah disuruh mengantarkan dokumen ke rumahnya. Padahal dokumen itu tidak mend

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 5 – Bunga Matahari untuk Awan

    Awan mengernyitkan matanya saat menerima dua buket bunga. Ia pun menatap Giskana yang sedari tadi diam tak menjelaskan apapun. Anak itu malah mengeluarkan senyum paling menawan.“Itu tadi pemilik tokonya lagi ulang tahun, Bos. Pembeli yang beruntung dapat bunga matahari.”“Hmm kamu aja yang atur,” jawab Awan sambil menyerahkan buket bunga matahari itu.Giskana pun dengan sigap mengambilnya. Kemudian menaruhnya di vas yang sudah diberikan air. Bunga berwarna kuning cerah itu seketika mengubah aura ruangan itu terutama meja kerja Awan. Ada nuansa ceria dan semangat di sana.Tak lama kemudian seorang perempuan masuk tanpa mengetuk atau mengucap salam terlebih dahulu. Awan pun menatap asisten pribadinya sekilas, memberinya kode untuk segera keluar. Usai menghela napas pelan, sang asisten pribadi pun keluar ruangan.Tak ada kerjaan lagi, Giskana pergi ke kantin untuk membeli jus alpukat. Ia juga membeli cappuccino untuk Maya.“Nona, memang perempu—eh maksudnya pacar bos sering ke sini ya?”

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 4 – Hari Pertama Sang Asisten Pribadi

    “Hei, Giskan! Apa kamu dengar?”“A-ah? Tentu saja Bu May-eh haruskah saya panggil ibu atau Nona Maya saja?” Gadis itu pura-pura terbata-bata. Sisi polos seorang gadis kadang memang terlihat menarik.“Ekhem, kita mulai sekarang akan terus bekerja sama jadi akan lebih baik kalau akrab dari sekarang. Panggil saja Nona Maya.”“Tentu saja, Nona Maya.”Anak tengil ini sengaja mendekati Maya karena sang sekretaris adalah salah satu informan yang harus ia rawat kalau ingin mendapatkan detail tentang Awan. Usai berbasa-basi, anak itu dipersilakan masuk ke ruangan bos. Jadi di ruangan itu ditempati oleh tiga orang, bos serta asisten pribadinya menempati ruangan khusus. Giskan juga menyuruh bodyguard-nya untuk pergi karena pasti Awan akan terganggu dengan kehadirannya.Setelah itu ia pun masuk dan melihat Awan sedang memeriksa dokumen. Giskan mendekat namun memberi jarak tiga mater dari meja kerja bosnya.“Jadi kamu asisten pribadi saya yang baru? Apakah Maya sudah memberitahu detail tugas kamu?

  • Mengejar Cinta Bos Dingin    Bab 3 – Masuk Kamar Tanpa Izin

    “Ngapain lo di sini?!”Giskana menatapnya tajam. Suaranya rendah tapi kata demi kata memiliki tekanan yang kuat. Tubuh Giskana secara alami beringsut. Ia tak bisa melangkah lebih dari ini. Dulu Giskana memang hanya berani menggertak orang itu saat ada papanya atau Fero saja. Namun kali ini ia tak bisa mundur.Saat ini Awan tengah membaca buku sambil duduk bersandar di dashboard kasur. Sejurus kemudian ia kaget karena ia pikir lelaki akan membaca buku ekonomi atau manajemen. Akan tetapi lelaki bermata hijau zamrut itu kini tengah memegang sebuah novel. Melihat hal ini membuat Giskana sangat bersemangat.Bukankah ini berarti dirinya selangkah lebih dekat dengan Awan? Untuk itu ia harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendekat ke arah lelaki itu. Tak tanggung-tanggung, saat berhasil melangkah, ia langsung mengambil gerakan cepat dan banyak. Hingga dalam hitungan detik, anak itu sudah duduk di pinggiran kasur, menghadap Awan.Ketika Giskana dengan lancang memegang novel itu sambil cur

DMCA.com Protection Status