Beranda / Semua / Mengejar Cinta Biduan Malam / Monika si dokter muda

Share

Monika si dokter muda

Penulis: Mak_Gabut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-31 15:58:52

"Hai, sayang!" sapa Monik saat melihat Juan yang ternyata sudah menunggunya di parkiran rumah sakit.

"Kok, gak masuk aja ke ruang praktek ku, atau nunggu di loby?" tanya tunangan Juan yang sudah hampir lima tahun bersama itu.

"Di dalam gak bisa ngerokok!" jawab Juan datar, sambil mengacungkan rokok yang kini sedang di hisapnyasambil berdiri bersandar ke body mobilnya, sejurus kemudian dia melempar puntung rokok di bawah kakinya dan menginjaknya dengan ujung loafer mahalnya.

"Ishh, masih aja merokok, gak sehat tau! Kamu mau nanti terkena kangker--"

"Apa kau masih mau memberi penyuluhan tentang bahaya rokok atau mau langsung pergi dengan ku?"

Tatapan Juan tajam dan dingin, membuat Monika mengatupkan mulutnya dengan seketika, sungguh dia tahu dan pahamsekali jika Juan bertunangan dengannya hanya karena paksaan orang tuanya, terutama hanya ingin menjalankan wasiat terakhir ayahnya saja, sehingga Monika Harus bisa terima dan bersabar meski Juan selalu bersikap dingin dan acuh padanya, mungkin bisa di katakan ini semua resiko yang harus di terimanya karena jatuh cinta pada pria yang sama sekali tak mencintainya, bukannya dia tidak tahu dengan kelakuan Juan yang selalu menghabiskan malamnya di klub dan tidur dengan wanita yang berbeda di setiap malamnya, hanya saja selama ikatan pertunangan masih tetap terjalin dia merasa sejauh apapun Juan berpetualang, akhir perjalannannnnya akan tetap bermuara padanya, karena dia yang akan menjadi istri nya kelak, sebuta itu memang cinta Monika pada Juan.

"Kenapa kau mengutus ibu datang menemui ku hanya untuk menyuruh ku menjemput mu dan mengajak mu kencan, makan atau apalah, itu namanya,!" kesal Juan di sela dirinya mengemudi, dia sungguh paham jika permintaan ibunya untuk menjemput dan melakukan kencan dengan Monika itu bukan semata keinginan ibunya, tapi atas keinginan Monika yang meminta bantuan ibunya untuk menyampaikan padanya, karena Monika tau kalau Juan hampir tak pernah bisa menolak permintaan ibunya.

"I-itu,,, itu karena aku tak pernah bisa menghubungi mu, kamu selalu sibuk, pesan ku bahkan tak ada yang pernah kamu balas satu pun." Cicit Monik lirih.

"Itu berarti aku memang sibuk, aku bukan pria pengangguran yang kerjaannya hanya memikirkan urusan cinta, jika kau pikir pekerjaan CEO itu seperti di novel-novel yang kau baca yang hanya mengurusi masalah cinta dan tak pernah bekerja, kau salah besar, sebagai pemimpin justri tanggung jawab akan lebih besar karena banyak nyawa yang bergantung hidup pada seorang pemimpin." Lagi lagi ucapan Juan terdengar sangat sinis dan dingin.

"Maaf, aku hanya rindu, rasanya sudah lebih dari dua bulan lamanya kita tidak pernah bertemu," sambung Monika.

"Monik, jika aku ada waktu, aku pasti akan menemui mu, tolong jangan buat hubungan kita jadi rumit!" raut wajahJuan mulai menegang.

"Tapi kapan? selama ini kamu tak pernah ada waktu dengan ku, jika bukan karena aku yang meminta mu untuk bertemu, kamu pasti tak akan mau, itupun harus melalui ibu mu agar kamu mau menemui ku, kita sudah hampir lima tahun bertunangan, dan rasanya hubungan kita tak pernah ada kemajuan sama sekali, kapan kamu ada waktu untuk sekedar makan atau jalan-jalan atau nonton dengan ku, semua waktu mu 7X24 jam sibuk untuk urusan mu sendiri!" Monika sudah mulai tak bisa menahan untuk tidak mengutarakan apa yang menjadi unek uneknya dalam hati selama ini.

"Sejak kapan kau mulai membuat aturan sepihak dalam hubungan kita seperti itu, dimana aku harus harus punya waktu untuk mu, harus menemani mu makan, jalan, nonton, omong kosong! Seharusnya kau tau dari awal seperti apa hubungan kita, bagaimana kita bisa bertunangan, tentu saja semua tuntutan mu pada ku yang seperti itu tak akan pernah terjadi, bahkan sampai kita menikah sekalipun, karena kau tau, aku bertunangan dengan mu bukan karena keinginan hati ku! Dsengan aku bersedia memenuhi keinginan orang tua ku saja itu sudah pengorbanan yang terlalu banyak buat ku!" ucap Juan, selalu kasar seperti biasanya, dia memang tak pernah bisa lembut dengan wanita manapun kecuali ibunya, entah mengapa, tapi itulah Juan!

Tentu saja Monika sudah sangat paham dengan segala sifat tunangannya itu, namun lagi-lagi atas nama cinta dia seolah menutup mata dan menutup telinganya, baginya Juan tetap pria terbaik dan harus menjadi suaminya apapun yang terjadi, bahkan dia siap menerima dan menahan perlakuan yang mungkin akan lebih dari itu jika kelak mereka menikah.

"Kenapa kesini, bukankah kita akan makan bersama?" protes Monika ketika menyadari ternyata kini mereka sudah berada di ujung jalan menuju rumahnya.

"Kau pulang saja, aku sudah tak mood untuk makan atau melakukan apapun dengan mu!"

"Tapi--"

"Cepat turunlah, ada hal penting yang harus aku kerjakan malam ini!" ujar Juan lagi dengan pandangan yang lurus ke depan tak sekali pun berkeinginan untuk menoleh ke arah sebelahnya.

Dengan berat hati, dokter muda anak dari seorang pejabat tinggi di kota itu turun dari mobil tunangannya, .

Sebenarnya dengan parasnya yang manis dan profesinya yang seorang dokter di tambah lagi dengan ayahnya yang seorang pejabat tinggi di daerahnya, membuat banyak sekali pria yang jatuh hati padanya, entah itu dari kalangan sesama dokter, ataupun dari kalangan pejabat muda kolega ayahnya, namun entah mengapa seorang Monika Padila malah rela menjatuhkan harga dirinya di bawah kaki Juan Alberth yang jelas-jelas tak pernah mencintai dan menghargai dirinya.

Mobil Juan melesat kencang meninggalkan pekarangan rumah mewah tunangannya, dia bahkan hanya mengantarkan Monika pulang sampai halaman rumahnya saja, tanpa berkeinginan untuk turun dan sekedar berbasa basi pada orang tua Monika, dia tak peduli jika nantinya tunangannya itu akan mengadu pada ibunya atas sikapnya ini, dia tak suka jika wanita mulai mengatur-ngatur hidupnya, apalagi itu hanya sebagai pasangan tunangan karena paksaan orang tuanya.

Tujuannya kini hanya satu, menuju klub dan menemui biduan klub yang kini sudah dia dapatkan informasinya dengan mudah dari pihak klub. Sebagai salah satu pemegang black card dari 20 orang yang memang menjadi tamu prioritas di klub itu, hanya mencari tahu tentang wanita yang mencuri perhatianya saat dirinya di labrak di ruang karaoke itu

merupakan hal yang sangat sepele.

"Erisa Kalista,,,!" gumamnya pelan sambil sesekali matanya melirik kunci mobil yang tempo hari di berikan padanya karena salah paham mengira dirinya lah yang memberi hadiah itu.

Kunci mobil itu itu benar benar akanmenjadi kunci dan jalan untuk nya bisa bertemu kembali dengan biduan cantik yang sungguh membuatnya sangat penasaran, bahkan bisa di katakan satu-satunya wanita yang berhasil membuat seorang Juan Alberth penasaran.

Bab terkait

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Malam penuh semangat

    Tepat pukul 8 malam Juan sudah ada di klub, dia tak lagi menuju ruang Karaoke seperti biasanya, namun langung ke area bar yang jarang sekali dia sambangi, Juan merasa kurang nyaman dengan area Bar yang memungkinkan dirinya bertemu dengan banyak orang yang di kenalnya, dia lebih suka di ruang karaoke karena lebih privat baginya, lagi pula di ruang karaoke dia bisa mendapatkan semua yang menjadi tujuannya, musik, alkohol, dan wanita."Maaf tuan, Erisa masih berada di ruang ganti, sekitar satu jam lagi dia baru akan tampil." Ujar salah satu bartender yang meracikkan segelas minuman untuk Juan memberi tahu, secara tidak langsung dia pun ingin mengatakan kalau dirinya terlalu pagi untuk datang ke sebuah klub malam.Entahlah, Juan merasa begitu bersemangat malam ini, saampai dia tak sadar kalau waktu masih menunjukkan pukul 8 malam, dia begitu penasaran dengan penampilan Erisa jika di atas panggung, penasaran dengan suara nyanyiannya, dan penasaran saat membayangkan jika

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Pilihan yang sulit

    Mami ana bergegas menghampiri Risa yang baru saja sampai di ruang ganti pakaian."Erisa, apa kamu bosan bekerja di sini, atau kamu malah bosan hidup?" tanya Ana dengan wajahnya yang sudah di liputi amarah yang tak bisa lagi dia sembunyikan pada Risa."Apa maksudnya Mami, kenapa tiba tiba marah padaku tanpa sebab yang jelas?" ujar Risa dengan ekspresi kagetnya."Ah Erisa,,, kenapa kamu membuat keributan dengan tuan Juan di karaoke kemaren?" tatar Ana."TUan Juan? Karaoke?" Risa mengernyitkan dahinya, salah satu alisnya terangkat karena merasa sangat bingung dan tak mengerti dengan apa yang sedang di bicarakan mami Ana saat ini."Iya kemarin katanya kamu mengganggu tuan Juan saat sedang berada dalam ruang karaoke,""Tidak, aku tidak pernah mengganggu siapapun, apalagi siapa itu tuan Juan, aku bahkan tak mengenalnya, aku hanya mengermbalikan kunci mobil pemberian Hendrik, setelah itu sudah, aku pergi, tak ada ketemu Juan atau sia

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Diantara dua pilihan

    "Aku bukan berhala, untuk apa kau sembah, aku hanya punya dua pilihan untuk mu, tidur dengan ku atau kencan selama dua minggu dengan ku?" ucap Juan memberi dua pilihan sulit untuk di pilih Risa saat ini.Lemaslah sudah kaki Risa kini, sesuai dengan yang dia pikirkan di kepalanya, pembicaraan ini ujung ujungnya pasti urusan ranjang dan hal itu memang tak membuatnya kaget lagi, baginya semua pria sama saja, yang ada di otaknya hanya seputar urusan organ bawah perut.Namun untuk pilihan kedua, rasanya terlalu ambigu di pikiran Risa, karena kata 'kencan' yang biasanya dia tahu adalah kata lain atau memperhalus dari ajakan tidur bareng dari pria pria berengsek semacam Juan."Kencan? Apa maksudnya dengan kencan?" Risa mengangkat sebelah alisnya, menunjukkan wkspresi bingungnya."Jadi kekasih ku selama dua minggu ke depan," ujar Juan, entah apa yang tengah dia rencanakan saat ini."Menjadi kekasih mu selama dua minggu,,,, tapi tak harus tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Rules,

    "Ayo kita bicarakan peraturannya dari sekarang apa yang harus kau lakukan selama dua minggu ke depan selama kau berkencan dengan ku," Juan mendudukan dirinya di kursi, mentap Erisa yang masih berdiri dengan angkuhnya di hadapannya."Yang pertama, kau harus menjadi asisten pribadi ku di kantor selama dua minggu, sabtu minggu karena kantor libur, kau harus membantu pekerjaan di apartemen ku, atau kita bisa menghabiskan hari dengan kencan seperti kebanyakan orang seperti makan, nontion, jalan, seperti itulah!" sambung Juan."Cih, sepertinya anda bukan ingin mengajak ku berkencan, tapi lebih ingin asisten gratisan, apa di kantor mu kekurangan pekerja? Atau anda sudah tak mampu membayar asisten sehingga menggunakan aku, dengan alasan kesalahan yang aku lakukan?" Cibir Erisa dengan nada mengejeknya."Katakan berapa banyak kau ingin di bayar?" Ujar Juan dengan mata yang memandang tajam ke arah Erisa yang sejak awal seperti sangat anti dan selalu menghundari

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Pertemuan dua wanita

    Erisa menutupi telinganya dengan bantal, suara dering ponsel yang dia simpan di nakas dekat tempat tidurnya dirasa mengganggu tidurnya yang rasa-rasanya baru dua atau tiga jam saja, matanya masih terasa berat dan rapat sehingga dia merasa suara dering ponselnya itu sebuah gangguan.Sayangnya suara dering ponselnya tidak kunjung berhenti, membuat mau tidak mau akhirnya tangan Erisa terulur mencari-cari keberadaan ponselnya lantas menggeser tombol hijau di layar benda pipih itu dengan mata yang masih terpejam."Arrrggggh,,, orang berengsek mana yang menelpon ku pagi buta begini!" gerutu Erisa, yang tanpa sadar jika gerutuannya itu di dengar oleh si penelpon dari ujung telepon sana."Bangunlah,,, aku sudah berdiri di depan pintu kost mu dari setengah jam yang lalu, kalau tidak aku akan mendobraknya!" suara lantang dari ujung telepon itu membuat mau tidak mau Erisa terpaksa membuka matanya meski masih terasa lengket."Berengsek, siapa ini?" dumel Eris

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Tunangan?

    Byurrrrr!Segelas orange jus yang tadinya berada di meja, secepat kilat kini isinya berpindah ke wajah Erisa yang tidak menyangka jika wanita di hadapannya akan berbuat nekat seperti itu. "Ah,,,berengsek! Apa-apaan ini!" kesal Erisa yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan spontan menjambak rambut Monika yang tergerai, "Coba-coba mencari masalah dengan ku, huh?" sambung Erika dengan nafas yang memburu karena amarah."Auwww,,, sayang,,, tolong aku! Dia menyakiti ku!" teriak Monik sambil menahan rasa sakit di kulit kepalanya, akibat jambakan Erisa yang menggunakan kekuatan supernya.Namun sayangnya Juan hanya diam tidak perduli, meskipun banyak pasang mata menonton keributan yang di lakukan kedua wanita yang sedang berkelahi hebat di hadapannya, seolah dia merasa bangga menjadi objek yang di perebutkan oleh dua wanita cantik itu.Tanpa melepaskan tangan kirinya yang masih menjambak rambut Monika, tangan kanan Erisa meraih kopi bekas

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Risa become Erisa

    Risa bunga desa yang tak hanya memiliki paras yang cantik jelita, namun juga mempunya suara merdu, sejak kecil cita-citanya ingin menjadi biduan terkenal sekelas diva-diva yang sering dia lihat di televisi, namun apa daya di usianya yang hampir menginjak 22 tahun dirinya masih saja menjadi biduan kampung yang hanya bernyanyi dari panggung ke panggung di setiap acara hajatan dengan upah yang tak seberapa.Ayahnya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 2 SMU, dan meninggalkan seorang adik perempuan yang kini sudah masuk sekolah dasar. Ibunya Rosidah terpaksa harus berjualan sayur di emperan pasar demi menghidupi kedua anaknya, karena uang hasil manggung Risa yang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, apalagi dirinya tak punya jadwal manggung yang pasti, hanya sesekali kalau ada hajatan atau acara pemilihan kepala desa saja.Berangkat dari kekurangan ekonomi yang di alaminya dan hasrat ingin memperbaiki ekonomi keluarganya agar ibu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Juan Alberth

    "Dasar pria sakit jiwa, bisa bisanya dia merayu ku dengan begitu gencarnya sementara dia masih menaikkan wanita lain di atas tubuhnya, gannteng sih ganteng, tapi kalau kelakuannya berengsek kaya gitu, amit amit tujuh turunan!" gerutu Risa di sepanjang jalan saat keluar dari ruang karaoke setelah dia mengembalikan hadiah yang di dapatnya itu.Eits,,, tapi tunggu dulu,, bukannya Mami Ana sering menyebuit kalau Hendrik itu pria tua? Mami Ana yang salah atau matanya yang bermasalah karena melihat pria yang tadi di datanginya adalah pria muda dan tampan."Ah sudahlah, mau tua atau muda dan tampan sekali pun yang jelas pria itu berengsek!" umpatnya merasa kesal.Sementara di ruang karaoke pria yang tadi tiba-tiba di datangi Risa dan di semprot tanpa basa basi itu langsung menyingkirkan wanita yang masih bertengger di atas tubuhnya itu,"Sudahlah, menyingkir dari tubuhku!" titah pria itu mendorong Nita si pemandu karaoke paling top di klub itu hingga tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Tunangan?

    Byurrrrr!Segelas orange jus yang tadinya berada di meja, secepat kilat kini isinya berpindah ke wajah Erisa yang tidak menyangka jika wanita di hadapannya akan berbuat nekat seperti itu. "Ah,,,berengsek! Apa-apaan ini!" kesal Erisa yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan spontan menjambak rambut Monika yang tergerai, "Coba-coba mencari masalah dengan ku, huh?" sambung Erika dengan nafas yang memburu karena amarah."Auwww,,, sayang,,, tolong aku! Dia menyakiti ku!" teriak Monik sambil menahan rasa sakit di kulit kepalanya, akibat jambakan Erisa yang menggunakan kekuatan supernya.Namun sayangnya Juan hanya diam tidak perduli, meskipun banyak pasang mata menonton keributan yang di lakukan kedua wanita yang sedang berkelahi hebat di hadapannya, seolah dia merasa bangga menjadi objek yang di perebutkan oleh dua wanita cantik itu.Tanpa melepaskan tangan kirinya yang masih menjambak rambut Monika, tangan kanan Erisa meraih kopi bekas

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Pertemuan dua wanita

    Erisa menutupi telinganya dengan bantal, suara dering ponsel yang dia simpan di nakas dekat tempat tidurnya dirasa mengganggu tidurnya yang rasa-rasanya baru dua atau tiga jam saja, matanya masih terasa berat dan rapat sehingga dia merasa suara dering ponselnya itu sebuah gangguan.Sayangnya suara dering ponselnya tidak kunjung berhenti, membuat mau tidak mau akhirnya tangan Erisa terulur mencari-cari keberadaan ponselnya lantas menggeser tombol hijau di layar benda pipih itu dengan mata yang masih terpejam."Arrrggggh,,, orang berengsek mana yang menelpon ku pagi buta begini!" gerutu Erisa, yang tanpa sadar jika gerutuannya itu di dengar oleh si penelpon dari ujung telepon sana."Bangunlah,,, aku sudah berdiri di depan pintu kost mu dari setengah jam yang lalu, kalau tidak aku akan mendobraknya!" suara lantang dari ujung telepon itu membuat mau tidak mau Erisa terpaksa membuka matanya meski masih terasa lengket."Berengsek, siapa ini?" dumel Eris

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Rules,

    "Ayo kita bicarakan peraturannya dari sekarang apa yang harus kau lakukan selama dua minggu ke depan selama kau berkencan dengan ku," Juan mendudukan dirinya di kursi, mentap Erisa yang masih berdiri dengan angkuhnya di hadapannya."Yang pertama, kau harus menjadi asisten pribadi ku di kantor selama dua minggu, sabtu minggu karena kantor libur, kau harus membantu pekerjaan di apartemen ku, atau kita bisa menghabiskan hari dengan kencan seperti kebanyakan orang seperti makan, nontion, jalan, seperti itulah!" sambung Juan."Cih, sepertinya anda bukan ingin mengajak ku berkencan, tapi lebih ingin asisten gratisan, apa di kantor mu kekurangan pekerja? Atau anda sudah tak mampu membayar asisten sehingga menggunakan aku, dengan alasan kesalahan yang aku lakukan?" Cibir Erisa dengan nada mengejeknya."Katakan berapa banyak kau ingin di bayar?" Ujar Juan dengan mata yang memandang tajam ke arah Erisa yang sejak awal seperti sangat anti dan selalu menghundari

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Diantara dua pilihan

    "Aku bukan berhala, untuk apa kau sembah, aku hanya punya dua pilihan untuk mu, tidur dengan ku atau kencan selama dua minggu dengan ku?" ucap Juan memberi dua pilihan sulit untuk di pilih Risa saat ini.Lemaslah sudah kaki Risa kini, sesuai dengan yang dia pikirkan di kepalanya, pembicaraan ini ujung ujungnya pasti urusan ranjang dan hal itu memang tak membuatnya kaget lagi, baginya semua pria sama saja, yang ada di otaknya hanya seputar urusan organ bawah perut.Namun untuk pilihan kedua, rasanya terlalu ambigu di pikiran Risa, karena kata 'kencan' yang biasanya dia tahu adalah kata lain atau memperhalus dari ajakan tidur bareng dari pria pria berengsek semacam Juan."Kencan? Apa maksudnya dengan kencan?" Risa mengangkat sebelah alisnya, menunjukkan wkspresi bingungnya."Jadi kekasih ku selama dua minggu ke depan," ujar Juan, entah apa yang tengah dia rencanakan saat ini."Menjadi kekasih mu selama dua minggu,,,, tapi tak harus tid

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Pilihan yang sulit

    Mami ana bergegas menghampiri Risa yang baru saja sampai di ruang ganti pakaian."Erisa, apa kamu bosan bekerja di sini, atau kamu malah bosan hidup?" tanya Ana dengan wajahnya yang sudah di liputi amarah yang tak bisa lagi dia sembunyikan pada Risa."Apa maksudnya Mami, kenapa tiba tiba marah padaku tanpa sebab yang jelas?" ujar Risa dengan ekspresi kagetnya."Ah Erisa,,, kenapa kamu membuat keributan dengan tuan Juan di karaoke kemaren?" tatar Ana."TUan Juan? Karaoke?" Risa mengernyitkan dahinya, salah satu alisnya terangkat karena merasa sangat bingung dan tak mengerti dengan apa yang sedang di bicarakan mami Ana saat ini."Iya kemarin katanya kamu mengganggu tuan Juan saat sedang berada dalam ruang karaoke,""Tidak, aku tidak pernah mengganggu siapapun, apalagi siapa itu tuan Juan, aku bahkan tak mengenalnya, aku hanya mengermbalikan kunci mobil pemberian Hendrik, setelah itu sudah, aku pergi, tak ada ketemu Juan atau sia

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Malam penuh semangat

    Tepat pukul 8 malam Juan sudah ada di klub, dia tak lagi menuju ruang Karaoke seperti biasanya, namun langung ke area bar yang jarang sekali dia sambangi, Juan merasa kurang nyaman dengan area Bar yang memungkinkan dirinya bertemu dengan banyak orang yang di kenalnya, dia lebih suka di ruang karaoke karena lebih privat baginya, lagi pula di ruang karaoke dia bisa mendapatkan semua yang menjadi tujuannya, musik, alkohol, dan wanita."Maaf tuan, Erisa masih berada di ruang ganti, sekitar satu jam lagi dia baru akan tampil." Ujar salah satu bartender yang meracikkan segelas minuman untuk Juan memberi tahu, secara tidak langsung dia pun ingin mengatakan kalau dirinya terlalu pagi untuk datang ke sebuah klub malam.Entahlah, Juan merasa begitu bersemangat malam ini, saampai dia tak sadar kalau waktu masih menunjukkan pukul 8 malam, dia begitu penasaran dengan penampilan Erisa jika di atas panggung, penasaran dengan suara nyanyiannya, dan penasaran saat membayangkan jika

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Monika si dokter muda

    "Hai, sayang!" sapa Monik saat melihat Juan yang ternyata sudah menunggunya di parkiran rumah sakit."Kok, gak masuk aja ke ruang praktek ku, atau nunggu di loby?" tanya tunangan Juan yang sudah hampir lima tahun bersama itu."Di dalam gak bisa ngerokok!" jawab Juan datar, sambil mengacungkan rokok yang kini sedang di hisapnyasambil berdiri bersandar ke body mobilnya, sejurus kemudian dia melempar puntung rokok di bawah kakinya dan menginjaknya dengan ujung loafer mahalnya."Ishh, masih aja merokok, gak sehat tau! Kamu mau nanti terkena kangker--""Apa kau masih mau memberi penyuluhan tentang bahaya rokok atau mau langsung pergi dengan ku?" Tatapan Juan tajam dan dingin, membuat Monika mengatupkan mulutnya dengan seketika, sungguh dia tahu dan pahamsekali jika Juan bertunangan dengannya hanya karena paksaan orang tuanya, terutama hanya ingin menjalankan wasiat terakhir ayahnya saja, sehingga Monika Harus bisa terima dan bersabar meski Juan se

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Juan Alberth

    "Dasar pria sakit jiwa, bisa bisanya dia merayu ku dengan begitu gencarnya sementara dia masih menaikkan wanita lain di atas tubuhnya, gannteng sih ganteng, tapi kalau kelakuannya berengsek kaya gitu, amit amit tujuh turunan!" gerutu Risa di sepanjang jalan saat keluar dari ruang karaoke setelah dia mengembalikan hadiah yang di dapatnya itu.Eits,,, tapi tunggu dulu,, bukannya Mami Ana sering menyebuit kalau Hendrik itu pria tua? Mami Ana yang salah atau matanya yang bermasalah karena melihat pria yang tadi di datanginya adalah pria muda dan tampan."Ah sudahlah, mau tua atau muda dan tampan sekali pun yang jelas pria itu berengsek!" umpatnya merasa kesal.Sementara di ruang karaoke pria yang tadi tiba-tiba di datangi Risa dan di semprot tanpa basa basi itu langsung menyingkirkan wanita yang masih bertengger di atas tubuhnya itu,"Sudahlah, menyingkir dari tubuhku!" titah pria itu mendorong Nita si pemandu karaoke paling top di klub itu hingga tubuhny

  • Mengejar Cinta Biduan Malam   Risa become Erisa

    Risa bunga desa yang tak hanya memiliki paras yang cantik jelita, namun juga mempunya suara merdu, sejak kecil cita-citanya ingin menjadi biduan terkenal sekelas diva-diva yang sering dia lihat di televisi, namun apa daya di usianya yang hampir menginjak 22 tahun dirinya masih saja menjadi biduan kampung yang hanya bernyanyi dari panggung ke panggung di setiap acara hajatan dengan upah yang tak seberapa.Ayahnya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 2 SMU, dan meninggalkan seorang adik perempuan yang kini sudah masuk sekolah dasar. Ibunya Rosidah terpaksa harus berjualan sayur di emperan pasar demi menghidupi kedua anaknya, karena uang hasil manggung Risa yang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, apalagi dirinya tak punya jadwal manggung yang pasti, hanya sesekali kalau ada hajatan atau acara pemilihan kepala desa saja.Berangkat dari kekurangan ekonomi yang di alaminya dan hasrat ingin memperbaiki ekonomi keluarganya agar ibu

DMCA.com Protection Status