Share

Chapter 43

Setelah Sudikerta nekat masuk ke hutan, untuk menyelamatkan Gunadi, Kinanti terus berusaha menenangkan Rumana yang masih saja menangis. Sebenarnya dia sendiri tak tega melihat kondisi Ruman, namun dia tak bisa berbuat apa-apa. Kinanti mendengus lelah.

"Mbak, anak-anak sudah tidur semua. Aku mohon putar balik saja, Mbak. Antarkan aku kembali ke hutan itu. Perasaanku tak enak," pinta Rumana di sela isak tangisnya.

Kinanti menggeleng sambil terus mengemudi. Tak mungkin dia menuruti keinginan Rumana. Terlalu berbahaya jika dia juga ikut menyusul abah dan suaminya.

"Nggak, Rum. Mbak nggak akan biarkan kamu pergi ke sana. Biar Abah saja yang mencari Gunadi. Dengan kamu ke sana, sama saja kamu mengantar nyawa, kamu ngerti nggak!" ujar Kinanti dengan nada tinggi. Kali ini dia harus lebih tegas pada Rumana.

"Enggak, Mbak. Tolong, antar saja aku ke sana lagi. Aku mohon, Mbak. Aku yakin Abah butuh bantuanku," pinta Rumana terus memohon.

"Emang kamu bisa apa di sana? Kamu nggak punya kekuatan apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status