Share

Keputusan Mengejutkan

Sesuai rencana, Windy menjemput Erlin secara diam-diam pada tengah malam. Tingkah mereka persis seperti maling yang mengendap-endap agar tidak ketahuan. Bahkan Erlin juga keluar lewat jendela kamarnya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

“Gila kamu, Lin! Sumpah aku merasa seperti penjahat yang masuk diam-diam ke rumah orang,” celoteh Windy setelah mereka berada di dalam mobil.

“Tanganku bahkan gemetar takut ketahuan,” imbuhnya sambil menyetir.

“Maaf ya, Win. Aku selalu merepotkanmu. Keadaanku benar-benar terdesak. Aku tidak bisa memikirkan jalan keluar lain yang lebih baik. Mama sama sekali tidak mau mendengarkanku,” ujar Erlin mengeluhkan problemnya dengan sang ibu.

“Aku juga tidak menyangka Tante Gayatri sampai memaksamu untuk melakukan aborsi. Apa sebenci itu dia pada Pak Adian sampai tak sudi memiliki cucu dari laki-laki itu,” komentar Windy juga tak habis pikir.

“Lalu ke mana tujuan kita kali ini? Maksudku, rencananya ke mana kamu akan pergi?” tanya Windy membuat Erlin kembali dila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status