Share

Diam-diam Rindu

""Kenapa dia gak angkat teleponnya!"

Devan yang tampak geram itu sejak tadi berjalan mondar-mandir di ruangannya, menghubungi keponakannya yang tak kunjung dijawabnya.

"Apa dia masih tidur jam segini?" tebak Devan sambil menatap jam yang ada di layar ponselnya tersebut.

Di saat yang sama, terdengar ketukan di pintu ruangan CEO itu sehingga membuat Devan teralihkan.

"Ini saya, Pak Devan," seru William di balik pintu.

"Masuk," sahut Devan, sembari melangkahkan kakinya menuju ke kursinya dan duduk di sana.

William masuk ke ruangan tersebut dan hanya seorang diri.

"Mana Mazaya, Will? Bukannya aku menyuruh kamu buat bawa dia ke sini."

Devan tampak kecewa sekaligus kesal karena tidak bisa bertemu dengan Mazaya. Apalagi sampai terang-terangan. Entah kenapa ia merasa diam-diam merindukan istrinya tersebut.

"Maaf, Pak Devan. Kata Bu Erina dia ke gedung hotel tempat Pak Malvin. Ada projek yang harus mereka bicarakan," terang William, seraya tangannya menyimpan sebuah map berwarna coklat di a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Sukma
selalu ngerasa kurang panjang di 1 bab nya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status