Home / Fantasi / Menentang Dunia / Pertempuran Pertama

Share

Pertempuran Pertama

Author: Er_zhi.zhii
last update Last Updated: 2024-02-22 20:51:04

Tiga Bulan Kemudian.

Mereka menjalani hari dengan bahagia layaknya sepasang kekasih, mereka berburu bersama, memasak bersama mereka melakukan apapun bersama-sama. Dengan begitu Yira tidak merasa dia sendirian, namun Yira tetap merindukan rumahnya walaupun dia enggan untuk pulang. Dia merasa dia adalah pembawa sial bagi keluarganya dan merasa bersalah.

Selama ini Xieyun tidak diam saja, dia mengajari Yira sebuah teknik pedang yang disebut Pedang Surgawi. Dia menyemangati Yira agar tidak mudah menyerah apapun tantangannya. Namun dengan basis kultivasi Yira saat ini cukup sulit menguasai teknik pedang tersebut. Xieyun mempelajari tektik ini memakan waktu yang lama.

"Ada apa?"

"Bukan tidak mungkinkan jika aku bisa berkultivasi?"

"Tentu saja, asalkan kita bertekad dan berusaha pasti akan ada hasil yang memuaskan."

Mereka bersama-sama duduk menatap lagit cerah, merasakan angin sepoi-sepoi yang membelai wajah mereka. Xieyun duduk lebih dekat lagi dengan Yira. Dia mengamati Yira dari samping, menatapnya penuh makna sambil mengingat keabahagian masa lalu.

Xieyun diam-diam tersenyum menatap Yira, dia merasa Yira sangat imut nan lugu. Tiba-tiba ada gejolak didalam hatinya, timbul perasaan hangat yang lama tidak diarasakan mengalir, namun tidak dapat dia utarakannya. Dia hanya bisa memendam kebahagiaan kali ini, dan merasaknnya sendiri.

Selama tinggal bersama Xieyun, Yira terus menyembunyikan kultivasinya, dia juga menyembunyikan auranya. Dia belum terlalu percaya pada Xieyun, karena aura esnya mengakibatkan dia akan sering diburu orang. Bukan Xieyun namanya jika dia tidak mengetahui segala hal, dia tahu Yira sengaja melakukan itu namun dia tidak bertanya karena Yira memilih menyembunyikannya. Dia hanya pura-pura bodoh saja agar tetap selalu disamping Yira.

"A-yun, hari ini biarkan aku saja yang berburu dan memasak untukmu, anggap saja sebagai tanda terima kasih," ucap Yira.

"Tapi," ucap Xieyun.

Dia menunjukan senyum manisnya, yang membuat Xieyun lagi-lagi tersipu malu dan luluh pada Yira. Tanpa menunggu persetujuan Xieyun, dia langsung bangkit mengambil pedangnya, dia berjalan menuju hutan. Sebenarnya hati Xieyun tidak rela, dia khawatir akan terjadi yang tidak diinginkan. Mau bagaimana lagi, Xieyun menjadi aneh semenjak tinggal bersama Yira. Dia menjadi suka mengikuti dan menuruti apapun yang Yira inginkan.

*Hutan Belantara*

Di dalam hutan Yira sukses berburu ayam yang besar.

"hemm pasti A-yun terkejut,"

Dia berjalan santai sambil terus memandangi tangkapannya dengan bangga. Di dalam perjalanan tiba-tiba dia dicegat oleh sekelompok orang berbaju biru, 4 orang laki-laki yang dipimpin oleh seorang wanita dewasa berambut biru dengan aura yang dominan. Yira yang tidak tahu menahu ingin berjalan pergi namun ke 4 laki-laki itu menghadang jalannya yang sepertinya mereka ingin berbuat jahat.

"Masih ingat aku? kali ini aku lagi yang akan mengambil nyawamu seperti sebelumnya."

"Dia!" batin Yira

"Maaf aku tidak mengenal kalian."

Yira berusaha sebaik mungkin menghindari perselisihan dengan mereka, namun mereka tidak membiarkan YIra pergi begiu saja. Wanita itu maju perlahan mendekati Yira, Yira yang merasa tidak aman segera mundur dan berlari menjauh. Namun keempat laki-laki itu menghadang jalan Yira sekali lagi. Yira melempar ayamnya, dengan cepat menarik pedang dari sarungnya, pertempuran 4 lawan 1 pun dimulai.

"Bunuh!" perintah wanita bercambuk.

Yira mempraktikkan setiap gerakan dasar yang Xieyun ajarkan padanya, awalnya dia kesulitan namun dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa melawan. Saat dia terpukul mundur berkali-kali, dia tetap mengingat pesan dari suara Dewi Yiren bahwa dirinya harus hidup untuk mengembalikan kedamaian. Dia juga sudah bertekad untuk melanjutkan perjuangannya dahlu, jika hari ini kalah begitu saja maka akan sia-sia.

Sungguh pertarungan yang tidak adil namun demi bertahan hidup Yira memang harus bertarung. Naasnya pertarungan ini membuat Yira sangat kuwalahan, Yira cukup hebat menghadapi empat orang dengan Ranah Demigod seorang diri. Dia merasa akhirnya pedang pemberian ayahnya berguna, dia cukup senang.

"Aghh kalian!"

"Ouu jadi kamu sudah mengingat siapa aku? tapi aku cukup kagum kamu bisa bertahan menghadapi mereka berempat."

Yira berlutut sambil menyangga tubuhnya menggunakan pedangnya. Dia merintih, memegang pinggang kirinya yang mengeluarkan darah segar. Dia terluka oleh pedang es salah satu dari mereka. Yira berusaha bangkit walaupun dengan menahan rasa sakit, namun tubuh lemahnya sudah tidak bisa lagi bertahan.

Yira menatap tajam ke arah wanita licik yang dahulu merupakan bawahan setianya. Dia terpukul, merasa tidak bisa percaya dengan apa yang dia lihat. Dia mengetahui bahwa wanita di depannya itu adalah orang yang membantu pengkhianat Alam Dewa. Dengan suara bergetar dia mengatakan kekecewaannya.

"Bing Yu, apa kamu sudah melupakan janjimu padaku!

"Janji dahulu, aku tunjukkan untuk Dewi Es, sekarang kamu hanyalah manusia biasa. Kamu tidak pantas mempertanyakannya!"

Merasa jengkel wanita yang dipanggil ketua itu maju mendekati Yira yang terkulai lemas di tanah. Dia mengeluarkan cambuk es, senjata semi dewanya dan bersiap mencambuk Yira. Tiba-tiba sebuah aura es yang dahsyat muncul hingga membuatnya terpental cukup jauh.

"Tidak mungkin! Aura Dewi Yiren sekuat ini, entah apa yang terjadi jika aku menghadapinya sekarang."

Yira bangkit dan menyerang secara membabi buta melawan mereka berlima, empat diantaranya telah tewas oleh Yira. Sedangkan wanita itu terluka karena jurus Yira. Setelah itu Yira jatuh ke tanah, tubuhnya lemas-selemasnya, tubuh lemahnya tidak bisa bertahan lama menahan kuatnya kekuatan spiritual yang tersegel dalam tubuhnya. Dia terengah-engah namun tetap menatap wanita didepannya dengan tatapan tajam yang buas dan tanpa rasa takut.

Wanita yang sadar bahwa Yira sudah tidak berdaya lagi, segera mendekat dan mengayunkan cambuknya. Cambuk es itu melilit leher Yira, dia menghempaskannya ke udara sampai tubuh Yira menghantam pohon besar. Yira memuntahkan darah dari mulutnya, dia segera tersadar bahwa tubuhnya dikendalikan oleh kekuatan spiritual yang memiliki kesadaran milik Dewi Es Yiren.

Wanita bercambuk itu mencekik leher Yira dan mengangkatnya ke udara. Karena cekikan itu Yira merasa pusing, dia tidak bisa bernafas. Rasa dingin menusuk lehernya, ternyata wanita itu berniat membunuh Yira dengan cara keji, yaitu menusuk leher YIra dengan kristal es yang muncul dari tangnnya. Yira hampir kejang, dia berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari cengkraman wanita jahat itu.

"Percuma saja kamu memiliki kekuatan dan ingatan Dewi Yiren yang tersegel dalam dirimu, itu tidak akan merubah kenyataan bahwa kamu akan mati ditangan ku hari ini ahahahaha"

Tenaga yang tersisa pun tidak banyak, apalah daya Yira hanya bisa pasrah menerima takdirnya. Dia sudah hampir mati sekali apakah kali ini dia akan benar-benar mati, tanpa memperbaiki kesalahannya kepada orang tua dan sektenya.Matanya mulai memerah, mengeluarkan air mata, wajahnya juga memucat. Dari sudut mata kanannya dia melihat ada seseorang yang datang.

Related chapters

  • Menentang Dunia   Garis Darah

    Beberapa saat sebelumnya....*Gubuk Tengah Hutan* Setelah menunggu cukup lama Xieyun mulai khawatir pada Yira. Xieyun terus mondar-mandir memandangi jalan, berharap orang yang dia tunggu segera muncul. Hari sudah mulai gelap, Xieyun menatap langit kemudian merasakan aura es yang dominan, dia terbang secepatnya masuk ke hutan. 'Di mana dia. Si*l! seharusnya aku tidak mengijinkannya.' gumam Xieyun.Dia menyesali keputusannya, dia menyusuri hutan mengikuti aura itu berasal. Saat diperjalanan dia mendengar sebuah perkelahian, diamana aura es dominan itu berasal. Dia terbang dengan cepat menuju tempat kejadian. Dari jauh dia seperti melihat sosok yang sangat familiar. Lantas dia menyipitkan matanya agar melihatnya dengan jelas, alangkah terkejutnya dia melihat Yira sedang dicekik oleh seseorang. Dia mempercepat terbangnya. 'A-yi.' gumamnya dengan suara pelan."Cakar Dewa Naga Api!" rapal Xieyun.Dengan cepat bayangan kaki naga dipenuhi oleh api dengan cakar tajamnya melesat menerjang B

    Last Updated : 2024-02-23
  • Menentang Dunia   Bakat Special

    Xieyun mundur, mengaktifkan seni bela dirinya. Terdapat seekor naga besar yang berelemen api dan disertai guntur. Yira yang mengetahui bahwa Xieyun memiliki garis darah naga pun bangkit dan memeluk Xieyun kegirangan. "A-yi, apakah salah satu orang tuamu memiliki seni bela diri tipe elemen?" tanya Xieyun.Klan Rubah Apuyurac adalah klan Rubah putih murni, tidak mungkin memiliki warna lain kecuali memiliki garis darah lain. Setahu Xieyun Klan itu sudah musnah 17 tahun lalu, saat sekte Dantian yang di pimpin oleh Yu Xian menghabisi seisi sekte demi membunuh anak setengah dewa yang lahir. "Ahh baiklah, besok kita pulang kerumahmu ya?" Xieyun menawarkan pada Yira."Tidak! belum saatnya. Aku harus memperkuat diriku agar aku bisa membalaskan dendam ini!" tolak Yira.Xieyun mengangguk mengerti, dia berniat membantu Yira untuk cepat menerobos ranah. Dengan begitu dia bisa membalas dendam keluarganya, dan membuat Yira percaya sehingga Xieyun dapat selalu disampingnya.Xieyun duduk menyaksikan

    Last Updated : 2024-02-24
  • Menentang Dunia   Kecepatan Kultivasi

    "A-yi!" Xieyun khawatir melihat Yira melayang di udara serta dikelilingi cahaya biru. Xieyun berlari mendekati Yira, dia menatapnya serius dan tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun. Perlahan-lahan tubuh Yira turun hingga menyentuh salju, dia membuka matanya dan mengeluarkan aura yang kuat.Yira tersenyum bahagia menatap Xieyun, dia membalikkan badannya. Yira memberitahu bahwa dirinya menerobos tingkat 2 dan memiliki ekor baru. Xieyun merasa terkejut dengan kecepatan Kultivasi Yira selain itu, beberapa hari lalu dia baru menerobos tingkat 1.'Kelihatannya latar belakangmu kali ini tidaklah sederhana' batin Xieyun.Xieyun terdiam sejenak dengan tatapan kosong. Dia masih tidak menyangka fenoma-fenomena aneh terjadi pada Yira."Kenapa, ada apa?" tanya Yira."Ah...tidak, tidak ada apa-apa. Sudah malam, kamu tidurlah, aku akan menjagamu." jawab Xieyun.Xieyun menarik Yira untuk tidur bersandar di dadanya. Xieyun memeluknya sambil mengelus lembut surai hitam Yira. Yira merasa sangat aman

    Last Updated : 2024-03-22
  • Menentang Dunia   Misteri Garis Darah

    *Portal Pewarisan*Yira duduk bersila dan memejamkan mata, dia mulai fokus dengan arahan dari Kura-kura besar itu. Perlahan namun pasti dia merasakan aura dingin masuk ketubuhnya dan menyebar ke pembuluh darahnya. Satu persatu teknik es muncul dalam kesadaran Yira."Gadis kecil bersiaplah, fokuskan energi dan pikiranmu, aku akan mewariskan teknik es terkuat." ucap Kura-kura.Yirapun mengangguk, mulai melakukan apa yang di arahkan suara tersebut. Yira merasakan aura dingin yang sangat kuat, aura dingin itu terasa mengalir di sekujur pembuluh darahnya. Rasa dingin itu membuat pembuluh daranya serasa akan meledak.Situasi ini sama dengan yang dialami Yira sebelumnya, saat dia menyerap esensi ular berbisa Russell. Bedanya waktu itu dia dibantu oleh Xieyun, kali ini dia harus berjuang sendiri mengatasi rintangan tersebut.Dalam situasi seperti ini sekelebat ingatan Dewi Yiren muncul. Dia melihat Dewi Yiren mengadopsi seekor Kura-kura kecil. Ingatan itu membawanya hingga Kura-kura itu tumbuh

    Last Updated : 2024-03-23
  • Menentang Dunia   Dibalik Kudeta

    *Kota Mille Ova*Yira berlari kesebuah gang sepi."A-yun aku sudah tidak tahan!" teriak Yira.Xieyun yang tidak tahu menahu hanya bisa mengikuti Yira berlari dari belakang. Saat sudah sampai di gang sepi dia melihat Yira sudah dalam posisi melayang dan dikelilingi cahaya biru sama seperti yang terjadi sebelumnya. Xieyun langsung bersikap waspada dikala ada orang yang lewat, dia takut aura dan kejadian Yira menerobos diketahui oleh orang setempat.Walaupun kota ini termasuk naungan dari negara Ignis Ventus tetap saja, ada mata-mata dari segala penjuru. Beberapa jam berlalu Yira akhirnya selesai menerobos tingkat 3, Xieyun bertanya-tanya bagaimana bisa orang berkultivasi secepat itu."A-yi saat kamu keluar dari Portal Pewarisan kultivasi mu tingkat berapa?" tanya Xieyun."Tingkat 2 level 8." jawab Yira.'Cepat sekali.' gumam Xieyun.Xieyun mendengar 2 orang berbicara, mereka mengintip 2 prajurit kerajaan yang sedang berpatroli mengobrol. Prajurit itu mengatakan bahwa walikota kali ini be

    Last Updated : 2024-03-23
  • Menentang Dunia   Sebuah Kesepakatan

    "Aku mengetahuinya." singkat Wang Lin. Mereka yang mengerti apa yang dimaksud Wang Lin saling tatap. Setelah Si anak selesai makan, Xieyun akan membawa mereka ke sebuah tempat. Xieyun menggendong Si anak agar cepat sampai. Xieyun memebawa mereka ke sebuah penginapan. Setelah membayar kamar, mereka segera masuk. Xieyun mendudukan Wang Lin di tepi tempat tidur. "Katakan Wang Lin!" ucap Xieyun. Si anak hanya diam, menatap Yira yang berdiri di belakang Xieyun. Yira yang mengerti segera menggusur posisi Xieyun. Dia berjongkok dan memegang kedua tang Wang Lin samil menatapnya lembut. "Wang Lin, katakan nak! Semua yang kamu ketahui." ucap Yira lembut. "Orang jahat itu bersalaman dengan orang dari sekte Lan. Mereka ingin mengganti raja." ucap Wang Lin. Yira dan Xieyun saling tatap. Mereka mengerti orang jahat itu adalah walikota dan orang sekte Lan pasti utusan ketua sekte. Setelah itu Yira meminta Si anak melanjutkan ceritanya. "Orang jahat itu menerimanya. 1 Bulan lagi mereka akan me

    Last Updated : 2024-03-24
  • Menentang Dunia   Awal Petaka

    Rombongan kerajaan sudah hampir sampai. Yanwei memerintah semuanya untuk bersiap menyambut raja. Saat rombongan kerajaan tiba, Lan Yanwe dan Ruyan maju menyambut sendiri. "Hormat pada Yang Mulia." ucap Yanwei dan Ruyan serentak. Mereka berdua dan yang lainnya membungkuk memberi hormat. Raja Xiao Xing menyuruh mereka berdiri. Yanwei mempersilahkan Raja Xiao Xing masuk dan duduk di tempat yang sudah di sediakan. "Yang Mulia kami sudah menyiapkan sebuah penampilan untuk menyambut anda." ucap Yanwei yang duduk di samping raja. Para penari keluar, membentuk formasi tari. Musik pun di putar, para penari menari dengan sangat luwes. Di pertengahan penampilan, waktu Yira untuk muncul. Yira masuk dengan riasan cantik menggunakan cadar pada wajahnya. Dia memberi hormat kepada Raja, tersenyum dengan cantik. Pesonanya membuat seluruh ruangan terpesona, tak terkecuali Xieyun yang berdiri di belakang Raja. Xieyun baru pertama melihat penampilan Yira yang seperti itu, hingga Xiyun tidak bisa meng

    Last Updated : 2024-03-24
  • Menentang Dunia   Hilangnya Saksi Mata

    Hampir Seminggu tinggal, rombongan kerajaan kembali ke kerajaan. Setelah Yanwei, Ruyan dan Yira mengantar rombongan, mereka melakukan kegiatan masing-masing. Yira yang sedang menjamu pelanggan, melihat Ruyan keluar. Yira tidak menghiraukan itu, pasti setiap orang memiliki kesibukan sendiri. Saat sore menjelang. Yira diberitahu bahwa ada seorang pria berwajah dingin, mengenakan pakaian berwarna hitam berpadu dengan coklat mencarinya. Yira mengangguk dan segera menemui orang itu. "A-yun, kenapa kamu datang?" tanya Yira. "Tidak apa-apa, besok bisakah kita keluar?" Xieyun bertanya balik. "Em... baiklah, aku akan ijin atasanku." jawab Yira. "Aku akan menunggumu di kedai biasa." ucap Xieyun sebelum pergi. Yira mengangguk lalu masuk melakukan pekerjaannya. Yira yang lama tidak bertemu Xieyun merasa senang bisa bertemu lagi. Yira melihat Ruyan kembali dengan pakaian kotor. Dia tidak ambil pusing, Yira kira Ruyan mungkin jatuh di jalan. 'Oh iya, bagaimana bisa Xieyun kesini begitu cepat

    Last Updated : 2024-03-25

Latest chapter

  • Menentang Dunia   Orang Dari Masa Lalu

    *Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya

  • Menentang Dunia   Janji Untuk Bertemu

    "Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu

  • Menentang Dunia   Perebutan Posisi Pertama

    "Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."

  • Menentang Dunia   Ujian Dimulai

    "Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski

  • Menentang Dunia   Singa Api

    "Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak

  • Menentang Dunia   Keputusan Bulat

    "Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di

  • Menentang Dunia   Teknik Yang Terlihat Mirip

    "Akhirnya kita bisa berhadapan secara langsung." Lie Ba mengatakannya sembari tersenyum menatap Bing Lin Xi, dari tatapan Lie Ba dia berusaha untuk memprovokasi lawannya yang terlihat tenang. Setelah pertandingan di mulai Lie Ba menggunakan serangan jarak dekat yang bertujuan untuk berbicara dengan lawannya. Lie Ba dengan cepat berlari menghampiri lawannya sembari menepis setiap belati es yang di luncurkan oleh BIng Lin Xi. "Apa tujuanmu menakutiku di mimpiku?" Tanya Lie Ba yang berhasil mencapai Bing Lin Xi. "Kamu salah orang." Balas Bing Lin Xi sedikit panik sembari mengeluarkan sayapnya dan terbang menghindari serangan yang Lie Ba luncurkan. "Aku akan lebih leluasa menyerangmu sekarang." Ucap Bing Lin Xi dengan percaya diri. "Oh sepertinya kamu tahu aku tidak bisa mengguankan Sayap Esku." Balas Lie Ba dengan wajah santai. Dia lanta mengeluarkan Sayap Elang Anginnya, "Seharusnya kamu tidak melupakan fakta bahwa aku memiliki dua sayap lebih banyak." Ucap Lie Ba dengan bangga.

  • Menentang Dunia   Kemampuan Memanipulasi Mimpi

    "A-yi."Yira perlahan membuka matanya, sebuah cahaya terang yang menyilaukan menusuk pandangannya. Sebuah tangan besar nan gagah terulur ke arahnya seolah seakan mengajaknya untuk tetap bersama. Meski wajah si pemilik tangan nampak kabur namun, Yira tetap mengulurkan tangannya menerima uluran tangan pria itu."A-yi, tetaplah bersamaku." Ucap si pria.Yira seolah terpana dengan suara manis tersebut, dia bangkit dengan menggandeng tangan pria misterius itu. Dia terus berjalan sembari menatap punggung pria yang menggandengnya. "A-yun?" Sapanya lirih. Matanya terbelalak kala melihat pria yang menggandengnya menoleh."A-yun."Terlihat wajah yang sangat dia rindukan berada di hadapannya sembari menggandengnya. Matanya terasa panas, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "A-yun kamu kembali?" Air mata bahagianya turun menuruni pipi mulusnya."Aku kembali." Ucap Xieyun lembut sembari tersenyum.Yira menunduk sembari menangis sesaat kemudian, dia meloncat ke dalam dekapan hangat Xieyun.

  • Menentang Dunia   Penawar Huo Xue

    "Dia tidak ada dimana-mana."Lie Ba menegrutkan keningnya mendengar ucapan gurunya, 'Lie Ba cepat pikirkan cara lain.' Batinnya sembari menunduk dan memikirkan sebuah cara untuk memperpanjang waktu agar Bing Yu Ling terus bertahan hidup.'Bagaimana ini pedang kembar hanya bisa digunakan saat pedang lainnya ada di tempat yang sama.' Batinnya merasakan gelisah karena, jika dia gagal menyelamatkan Bing Yu Ling dirinya juga akan terancam gagal mengikuti Ujian Dewi.Lie Ba berbalik dan lanjut menguras energinya untuk disimpan pada pedangnya. Dia berencana membuat Bing Yu Ling bertahan selama dua hari karena, dia perlu membuat penawar selain itu mencari keberadaan Mo Xing Yu cukup memakan waktu."Lie Ba apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Ucap Bing Qing Hao sembari mengulurkan tangannya berusaha menghentikan Lie Ba."Tidak, ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa bertahan." Balas Lie Ba sembari terus menguras energinya dan mengubahnya sebagai penawar sementara. Setelah selesai, dia sedikit

DMCA.com Protection Status