Di dunia ini di mana, seni bela diri sangat diangung-agungkan. Sisi yang kuat memegang penuh atas yang lemah, yang lemah harus patuh. Setiap perkataannya adalah hukum yang wajib dilaksanakan. Bagi yang melanggar mereka akan kehilangan nyawa.
Ketidak adilan ini selalu di pegang teguh oleh para kultivator atau dewa sebagai sebuah hukum, mereka menyebutnya hukum alam. Hukum Alam yang sangat merugikan orang berada di bawah.Kabar kematian Kaisar Dewa menyebar ke seluruh penjuru, menyebabkan pecahnya peperangan antara Dewa dan Iblis. Kaisar Iblis, orang terkuat kedua setelah Kaisar Dewa. Dia melakukan invasi besar-besaran ke Alam Dewa sehingga membuat Alam Dewa Kacau balau."Serang!"Seorang Dewi Es bernama Bing Yiren bersama Xieyun yang merupakan Dewa Naga, maju menjadi garda terdepan melawan pasukan Iblis. Pasukan Iblis dibuat kocar-kacir oleh mereka berdua.Seluruh dunia tahu bahwa mereka adalah pasangan yang selalu menggemparkan dunia dengan kolaborasi mereka memecah peperangan. Taktik pasukan Iblis kali ini tidak mudah untuk di pecahkan. Mereka berdua berusaha keras hingga mereka terpaksa mengeluarkan jurus andalan mereka."A-yun Naga Suci, lakukan sekarang!" Ucap Yiren.Yiren dan Xieyun berada di posisi masing-masing merapal mantra, membentuk formasi penyerangan Naga Suci. Mereka mengeluarkan esensi dewa ke arah langit dan menyatukannya, membuat ledakan besar. Dari ledakan itu, muncul 3 Naga besar diantaranya Naga Api, Naga Es dan Naga suci.Naga Suci merupakan formasi yang paling kuat. Naga suci memiliki fisik yang lebih besar, berwarna putih keemasan dan mengeluarkan kekuatan berelemen cahaya yang membantu memusnahkan Iblis yang beresensi kegelapan.'Aneh invasi kali ini tidak biasa.' gumam Yiren.Dewi Es menyadari keanehan invasi kali ini, karena invasi-invasi sebelumnya tidak seperti sekarang. Kaisar Iblis selalu mengirim pasukan kecil saja dan mudah dihadapi. Namun pasukan kali ini seperti seluruhnya seorang abadi, mereka bangkit setelah tergerus cahaya Naga Suci.Kaisar Iblis sebelumnya tidak akan berani mengorbankan banyak pasukan hanya untuk sebuah kegagalan. Jumlah pasukan Iblis terus bertambah, Yiren mengamati setiap Naga es dan api menyerang, mereka bertambah banyak. Yiren menarik Naga es nya secara paksa dan sepihak."A-yi apa yang kamu lakukan, hentikan, A-yi!"Xieyun memperingatkan Yiren, yang dia lakukan akan menciptakan serangan balik. Yiren tidak menghiraukannya, dia terus berusaha menyimpan Naga es. Xieyun tidak berani melangkah keluar formasi karena saat dia keluar serangan balik dari Naga Suci tidak hanya membahayakannya, melainkan membahayakan dewa lainnya yang berada pada area formasi.Yiren mulai memuntahkan darah akibat dari serangan balik. Dia terus menatap pasukan Iblis di depannya. Setelah menyeka darahnya, dia mengelurakan sayapnya terbang ke langit untuk mengamati peperangan.Dia mencari tahu penyebab fenomena ini. Setelah mengetahui alasannya, dia turun menuju Xieyun yang sedang memepertahankan formasi."Hentikan! esensi Es dan Api membuat mereka mengkloning diri. Walaupun Naga Suci dapat memusnahkannya, selama ada Naga Es dan Api mereka dapat mengkloning dengan cepat." Ucap Dewi Yiren.'Tidak mungkin!' gumam Xieyun.Xieyun langsung menarik formasi Naga suci secara bersamaan dengan Yiren. Yiren merasakan dadanya sesak akibat serangan balik. Hal itu membuat Xieyun lengah dan mendapat serangan dari pimpinan Iblis Phoenix Api.Yiren terbang ke atas menatap kekacauan itu. Dia memejamkan matanya, melebur esensi dewanya menciptakan hawa dingin ekstrim. Dia mengorbankan dirinya demi kedamaian Alam Dewa dan dunia. Dia tidak ingin kekacauan ini semakin berlanjut dan memusnahkan seluruh dewa.'A-yun maafkan aku. Aku serahkan mereka padamu.' batin Yiren.Tubuh Yiren lebur menjadi salju, namun salju dari tubuhnya tetap memiliki kekuatan yang dahsyat. Salju itu merupakan sebuah esensi jiwa dewa yang murni. Setiap salju membekukan pasukan Iblis dan langsung meleburkan mereka tanpa sisa."Tidak!"Xieyun menatap marah ke arah pasukan Iblis, dia berubah menjadi wujud asli naga. Dia terbang di antara pertempuran menuju seseorang yang sedang berdiri di atas Phoenix Api. Di depannya, Xieyun mengobrak-abrik pasukan Iblis hingga tersisa 30% saja.Setelah itu dia menatap tajam ke arah pimpinan Iblis Phoenix Api. Tanpa basa-basi Xieyun langsung menyerangnya secara brutal. Iblis Phoenix Api itu dia buat terluka parah dan sekarat."Fenghuo, inikah yang kamu inginkan sejak dulu?!"Hati Xieyun begitu hancur melihat teman masa kecilnya berada di pihak Kaisar Iblis dan membuatnya kehilangan sang kekasih. Xieyun mengarahkan tangannya ke langit, awan hitam berkumpul menyelimuti peperangan. Awan hitam itu memiliki esensi petir yang sangat dahsyat."Datanglah!"Setelah mengumpulkan esensi Naga Petirnya, muncuk sesosok Naga Petir besar di antara awan hitam. Dia mengarahkan Naga petirnya menyerang orang Fenghuo. Petir berwarna merah menyambar Fenghuo. Fenghuo yang sudah sekarat hanya bisa pasrah menerima hukuman dari Xieyun.Duarrr!Ledakan yang sangat dahsyat meluluh lantahkan seluruh arena peperangan, memusnahkan para Iblis. Para dewapun ikut terkena efek kemarahan Xieyun, mereka terluka cukup parah akibat besarnya kekuatan dan jangkauan Naga petir Xieyun. Xieyun terkapar lemah menatap langit, memandangi salju-salju yang turun milik kekasihnya."A-yi aku akan menunggumu."Seseorang yang sangat pendiam dan pemaaf bisa menjadi begitu kejam bahkan tidak berperasaan, karena kehilangan orang yang dicintai. Sifatnya yang baik hati telah mati bersama pengorbanan Yiren. Sekarang, yang ada hanya seorang yang kejam tanpa ampun. Kehilangan merubah banyak hal.Kedamaian dunia yang Yiren ciptakan dengan mengorbankan dirinya berhasil bertahan cukup lama. Pengorbanannya selalu diingat oleh dunia sebagai pengorbanan seorang Dewi sejati. Hingga dia bereinkarnasi berkali-kali, jasa Dewi Es Yiren tetap diceritakan di seluruh dataran benua.10.000 tahun kemudian....*Sekte Rubah Apuyurac*Seorang gadis cantik membawa sebuah mangkuk sup ke dalam kamarnya. Dia menyantap sup tersebut sambil membaca buku. Gadis malang yang selalu dibully karena tidak memiliki bakat kultivasi.Gadis bernama Bai Yira itu tiba-tiba pingsan saat sebuah cahaya menembus kepalanya. Cahaya itu masuk ke dalam lautan kesadaran dan menempatinya. Dalam pingsannya, dia bermimpi ada seseorang wanita yang terus memanggilnya.Dalam mimpinya, dia berada di lautan kesadarannya. Dia melihat sebongkah cahaya yang perlahan berwujud manusia yang tersenyum padanya. Dia mendekati wanita itu, saat dahinya disentuh Yira seakan melihat banyangan masa lalunya, dia melihat sekilas peperangan. Yirapun sadar."Siapa dia, lalu peperangan apa itu?" tanya Yira."Aku adalah kamu, kamu adalah aku." jawab sebuah suara.Yira terkejut mendegar suara tersebut, dia diam mendengarkan dengan seksama suara itu menceritakan tentang dirinya di masa lalu. Suara halus itu terus menyebut bahwa dirinya adalah pahlawan masa lalu.Sosok yang eksistensinya selalu diagung-agungkan di setiap generasi. Gambaran saat itu juga muncul. Sekelebatan ingatan muncul begitu jelas, membangkitkan tekad Yira meneruskan perjuangan masa lalunya."Aku akan membalasnya!" ucap Yira."Jaga dirimu baik-baik hingga ke ranah Dewa. Jika tidak, kamu akan kehilangan segalanya!" ucap sebuah suara.Hari ini dia mengetahui dirinya adalah reinkarnasi terakhir Dewi Es Bing Yiren. Kejadian tersebut tidak sengaja membangkitkan seni bela diri gandanya yang tersegel. Namun dia dilarang menggunakan seni bela diri es agar tidak mengundang orang jahat.'Akhirnya aku bisa berkultivasi.'Dia menatap kedua tangannya. Setelah itu dia mencoba mengaktifkan seni bela diri esnya. dia melihat tangannya mulai membeku, dia segera menyimpan kembali seni bela diri esnya. Dia buru-buru menyimpannya kembali."Jangan sembrono! aku ingatkan untuk terakhir kali. Seni bela diri es mu hanya boleh diaktifkan saat ranah kultivasimu mancapai tingkat 8, sebelum itu jangan pernah tunjukan pada siapapun." ucap sebuah suara memperingatkan.Yira mengerti, dia kembali duduk di depan meja belajarnya. Dia kembali fokus membaca buku-buku yang ibunya berikan. 17 tahun dia hidup dia tidak memiliki kekuatan spriritual untuk berkultivasi.Sesekali dia mengajukan pertanyaan, namun tidak ada balasan. Dia mulai mengerti bahwa tadi benar-benar yang terakhir.'Aku merasa ada sesuatu yang hilang dari ingatan ini.' gumam YiraSaat bermeditasi, Yira mendengar kegaduhan di Aula pertemuan. Dia segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Saat mengintip dia sangat terkejut.Dia melihat orang tuanya dan sebagian murid disandra oleh sekelompok orang. Ayahnya yang melihat Yira di depan pintu segera mengisyaratkan YIra untuk segera pergi. "Ayah!" Yira bersiap berlari menemui ayahnya namun tangannya ditarik oleh seseorang dibelakang."Lepaskan aku!" Yira mengibaskan tangannya, dia bersiap untuk menghampiri orang tuanya. Ayahnya menggeleng, dia melarang Yira untuk mendekat. Belum selesai mencerna keadaan, Yira langsung ditarik menjauh. Yira menoleh menatap orang tuanya, kemudian mempercepat larinya. Mereka berlari jauh masuk ke dalam Hutan. "Kak Xuan, apa yang terjadi? kenapa mereka menangkap ayah?" tanya Yira."Itu karena kamu menolak lamaran Yu Shao." jawab Xuan.Yira menoleh, dia melihat samar-samar beberapa orang berlari mengejar mereka. Sebelum mereka sadar, anak buah Yu Shao melempar serangan. Yira yang merasakan tanah bergetar, dia langsung mendorong Xuan menjauh dan benar saja getaran itu membuat tanah memiliki retakan lebar. Untung saja mereka baik-
Tiga Bulan Kemudian. Mereka menjalani hari dengan bahagia layaknya sepasang kekasih, mereka berburu bersama, memasak bersama mereka melakukan apapun bersama-sama. Dengan begitu Yira tidak merasa dia sendirian, namun Yira tetap merindukan rumahnya walaupun dia enggan untuk pulang. Dia merasa dia adalah pembawa sial bagi keluarganya dan merasa bersalah. Selama ini Xieyun tidak diam saja, dia mengajari Yira sebuah teknik pedang yang disebut Pedang Surgawi. Dia menyemangati Yira agar tidak mudah menyerah apapun tantangannya. Namun dengan basis kultivasi Yira saat ini cukup sulit menguasai teknik pedang tersebut. Xieyun mempelajari tektik ini memakan waktu yang lama. "Ada apa?" "Bukan tidak mungkinkan jika aku bisa berkultivasi?" "Tentu saja, asalkan kita bertekad dan berusaha pasti akan ada hasil yang memuaskan." Mereka bersama-sama duduk menatap lagit cerah, merasakan angin sepoi-sepoi yang membelai wajah mereka. Xieyun duduk lebih dekat lagi dengan Yira. Dia mengamati Yira dari sam
Beberapa saat sebelumnya....*Gubuk Tengah Hutan* Setelah menunggu cukup lama Xieyun mulai khawatir pada Yira. Xieyun terus mondar-mandir memandangi jalan, berharap orang yang dia tunggu segera muncul. Hari sudah mulai gelap, Xieyun menatap langit kemudian merasakan aura es yang dominan, dia terbang secepatnya masuk ke hutan. 'Di mana dia. Si*l! seharusnya aku tidak mengijinkannya.' gumam Xieyun.Dia menyesali keputusannya, dia menyusuri hutan mengikuti aura itu berasal. Saat diperjalanan dia mendengar sebuah perkelahian, diamana aura es dominan itu berasal. Dia terbang dengan cepat menuju tempat kejadian. Dari jauh dia seperti melihat sosok yang sangat familiar. Lantas dia menyipitkan matanya agar melihatnya dengan jelas, alangkah terkejutnya dia melihat Yira sedang dicekik oleh seseorang. Dia mempercepat terbangnya. 'A-yi.' gumamnya dengan suara pelan."Cakar Dewa Naga Api!" rapal Xieyun.Dengan cepat bayangan kaki naga dipenuhi oleh api dengan cakar tajamnya melesat menerjang B
Xieyun mundur, mengaktifkan seni bela dirinya. Terdapat seekor naga besar yang berelemen api dan disertai guntur. Yira yang mengetahui bahwa Xieyun memiliki garis darah naga pun bangkit dan memeluk Xieyun kegirangan. "A-yi, apakah salah satu orang tuamu memiliki seni bela diri tipe elemen?" tanya Xieyun.Klan Rubah Apuyurac adalah klan Rubah putih murni, tidak mungkin memiliki warna lain kecuali memiliki garis darah lain. Setahu Xieyun Klan itu sudah musnah 17 tahun lalu, saat sekte Dantian yang di pimpin oleh Yu Xian menghabisi seisi sekte demi membunuh anak setengah dewa yang lahir. "Ahh baiklah, besok kita pulang kerumahmu ya?" Xieyun menawarkan pada Yira."Tidak! belum saatnya. Aku harus memperkuat diriku agar aku bisa membalaskan dendam ini!" tolak Yira.Xieyun mengangguk mengerti, dia berniat membantu Yira untuk cepat menerobos ranah. Dengan begitu dia bisa membalas dendam keluarganya, dan membuat Yira percaya sehingga Xieyun dapat selalu disampingnya.Xieyun duduk menyaksikan
"A-yi!" Xieyun khawatir melihat Yira melayang di udara serta dikelilingi cahaya biru. Xieyun berlari mendekati Yira, dia menatapnya serius dan tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun. Perlahan-lahan tubuh Yira turun hingga menyentuh salju, dia membuka matanya dan mengeluarkan aura yang kuat.Yira tersenyum bahagia menatap Xieyun, dia membalikkan badannya. Yira memberitahu bahwa dirinya menerobos tingkat 2 dan memiliki ekor baru. Xieyun merasa terkejut dengan kecepatan Kultivasi Yira selain itu, beberapa hari lalu dia baru menerobos tingkat 1.'Kelihatannya latar belakangmu kali ini tidaklah sederhana' batin Xieyun.Xieyun terdiam sejenak dengan tatapan kosong. Dia masih tidak menyangka fenoma-fenomena aneh terjadi pada Yira."Kenapa, ada apa?" tanya Yira."Ah...tidak, tidak ada apa-apa. Sudah malam, kamu tidurlah, aku akan menjagamu." jawab Xieyun.Xieyun menarik Yira untuk tidur bersandar di dadanya. Xieyun memeluknya sambil mengelus lembut surai hitam Yira. Yira merasa sangat aman
*Portal Pewarisan*Yira duduk bersila dan memejamkan mata, dia mulai fokus dengan arahan dari Kura-kura besar itu. Perlahan namun pasti dia merasakan aura dingin masuk ketubuhnya dan menyebar ke pembuluh darahnya. Satu persatu teknik es muncul dalam kesadaran Yira."Gadis kecil bersiaplah, fokuskan energi dan pikiranmu, aku akan mewariskan teknik es terkuat." ucap Kura-kura.Yirapun mengangguk, mulai melakukan apa yang di arahkan suara tersebut. Yira merasakan aura dingin yang sangat kuat, aura dingin itu terasa mengalir di sekujur pembuluh darahnya. Rasa dingin itu membuat pembuluh daranya serasa akan meledak.Situasi ini sama dengan yang dialami Yira sebelumnya, saat dia menyerap esensi ular berbisa Russell. Bedanya waktu itu dia dibantu oleh Xieyun, kali ini dia harus berjuang sendiri mengatasi rintangan tersebut.Dalam situasi seperti ini sekelebat ingatan Dewi Yiren muncul. Dia melihat Dewi Yiren mengadopsi seekor Kura-kura kecil. Ingatan itu membawanya hingga Kura-kura itu tumbuh
*Kota Mille Ova*Yira berlari kesebuah gang sepi."A-yun aku sudah tidak tahan!" teriak Yira.Xieyun yang tidak tahu menahu hanya bisa mengikuti Yira berlari dari belakang. Saat sudah sampai di gang sepi dia melihat Yira sudah dalam posisi melayang dan dikelilingi cahaya biru sama seperti yang terjadi sebelumnya. Xieyun langsung bersikap waspada dikala ada orang yang lewat, dia takut aura dan kejadian Yira menerobos diketahui oleh orang setempat.Walaupun kota ini termasuk naungan dari negara Ignis Ventus tetap saja, ada mata-mata dari segala penjuru. Beberapa jam berlalu Yira akhirnya selesai menerobos tingkat 3, Xieyun bertanya-tanya bagaimana bisa orang berkultivasi secepat itu."A-yi saat kamu keluar dari Portal Pewarisan kultivasi mu tingkat berapa?" tanya Xieyun."Tingkat 2 level 8." jawab Yira.'Cepat sekali.' gumam Xieyun.Xieyun mendengar 2 orang berbicara, mereka mengintip 2 prajurit kerajaan yang sedang berpatroli mengobrol. Prajurit itu mengatakan bahwa walikota kali ini be
"Aku mengetahuinya." singkat Wang Lin. Mereka yang mengerti apa yang dimaksud Wang Lin saling tatap. Setelah Si anak selesai makan, Xieyun akan membawa mereka ke sebuah tempat. Xieyun menggendong Si anak agar cepat sampai. Xieyun memebawa mereka ke sebuah penginapan. Setelah membayar kamar, mereka segera masuk. Xieyun mendudukan Wang Lin di tepi tempat tidur. "Katakan Wang Lin!" ucap Xieyun. Si anak hanya diam, menatap Yira yang berdiri di belakang Xieyun. Yira yang mengerti segera menggusur posisi Xieyun. Dia berjongkok dan memegang kedua tang Wang Lin samil menatapnya lembut. "Wang Lin, katakan nak! Semua yang kamu ketahui." ucap Yira lembut. "Orang jahat itu bersalaman dengan orang dari sekte Lan. Mereka ingin mengganti raja." ucap Wang Lin. Yira dan Xieyun saling tatap. Mereka mengerti orang jahat itu adalah walikota dan orang sekte Lan pasti utusan ketua sekte. Setelah itu Yira meminta Si anak melanjutkan ceritanya. "Orang jahat itu menerimanya. 1 Bulan lagi mereka akan me
*Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya
"Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu
"Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."
"Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski
"Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak
"Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di
"Akhirnya kita bisa berhadapan secara langsung." Lie Ba mengatakannya sembari tersenyum menatap Bing Lin Xi, dari tatapan Lie Ba dia berusaha untuk memprovokasi lawannya yang terlihat tenang. Setelah pertandingan di mulai Lie Ba menggunakan serangan jarak dekat yang bertujuan untuk berbicara dengan lawannya. Lie Ba dengan cepat berlari menghampiri lawannya sembari menepis setiap belati es yang di luncurkan oleh BIng Lin Xi. "Apa tujuanmu menakutiku di mimpiku?" Tanya Lie Ba yang berhasil mencapai Bing Lin Xi. "Kamu salah orang." Balas Bing Lin Xi sedikit panik sembari mengeluarkan sayapnya dan terbang menghindari serangan yang Lie Ba luncurkan. "Aku akan lebih leluasa menyerangmu sekarang." Ucap Bing Lin Xi dengan percaya diri. "Oh sepertinya kamu tahu aku tidak bisa mengguankan Sayap Esku." Balas Lie Ba dengan wajah santai. Dia lanta mengeluarkan Sayap Elang Anginnya, "Seharusnya kamu tidak melupakan fakta bahwa aku memiliki dua sayap lebih banyak." Ucap Lie Ba dengan bangga.
"A-yi."Yira perlahan membuka matanya, sebuah cahaya terang yang menyilaukan menusuk pandangannya. Sebuah tangan besar nan gagah terulur ke arahnya seolah seakan mengajaknya untuk tetap bersama. Meski wajah si pemilik tangan nampak kabur namun, Yira tetap mengulurkan tangannya menerima uluran tangan pria itu."A-yi, tetaplah bersamaku." Ucap si pria.Yira seolah terpana dengan suara manis tersebut, dia bangkit dengan menggandeng tangan pria misterius itu. Dia terus berjalan sembari menatap punggung pria yang menggandengnya. "A-yun?" Sapanya lirih. Matanya terbelalak kala melihat pria yang menggandengnya menoleh."A-yun."Terlihat wajah yang sangat dia rindukan berada di hadapannya sembari menggandengnya. Matanya terasa panas, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "A-yun kamu kembali?" Air mata bahagianya turun menuruni pipi mulusnya."Aku kembali." Ucap Xieyun lembut sembari tersenyum.Yira menunduk sembari menangis sesaat kemudian, dia meloncat ke dalam dekapan hangat Xieyun.
"Dia tidak ada dimana-mana."Lie Ba menegrutkan keningnya mendengar ucapan gurunya, 'Lie Ba cepat pikirkan cara lain.' Batinnya sembari menunduk dan memikirkan sebuah cara untuk memperpanjang waktu agar Bing Yu Ling terus bertahan hidup.'Bagaimana ini pedang kembar hanya bisa digunakan saat pedang lainnya ada di tempat yang sama.' Batinnya merasakan gelisah karena, jika dia gagal menyelamatkan Bing Yu Ling dirinya juga akan terancam gagal mengikuti Ujian Dewi.Lie Ba berbalik dan lanjut menguras energinya untuk disimpan pada pedangnya. Dia berencana membuat Bing Yu Ling bertahan selama dua hari karena, dia perlu membuat penawar selain itu mencari keberadaan Mo Xing Yu cukup memakan waktu."Lie Ba apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Ucap Bing Qing Hao sembari mengulurkan tangannya berusaha menghentikan Lie Ba."Tidak, ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa bertahan." Balas Lie Ba sembari terus menguras energinya dan mengubahnya sebagai penawar sementara. Setelah selesai, dia sedikit