Share

Menemukan Cinta di Saat Koma
Menemukan Cinta di Saat Koma
Author: Husna idris

Kecelakaan

Author: Husna idris
last update Last Updated: 2023-11-19 09:16:40

Gangsa terkejut saat melihat tubuhnya terbujur kaku di jalanan dengan begitu banyak darah.

"Apa yang terjadi, kenapa aku bisa seperti itu?" Tanya Gangsa pada dirinya sendiri.

Gangsa lalu melihat tubuhnya di gotong masuk ke dalam ambulan. Gangsa kemudian melihat tubuhnya di dorong masuk ke dalam ruang operasi, bahkan Gangsa melihat apa yang di lakukan dokter pada tubuhnya.

Gangsa yang tidak tahan melihat apa yang di lakukan dokter pada tubuhnya, akhirnya memilih keluar dari ruang operasi itu.

Gangsa melihat ayah dan ibunya ada di sana, mereka terlihat sangat cemas, bahkan Gangsa melihat ibunya sedang menangis.

Gangsa perlahan mendekati Ayah dan Ibunya, ingin sekali Gangsa memeluk mereka berdua, namun tidak bisa dia lakukan.

Gangsa menundukkan kepala nya dalam-dalam, tanpa terasa air matanya turun begitu saja tanpa dia cegah.

Gangsa kini hanya bisa berdoa agar dia, selamat dan kembali sehat.

Gangsa terkejut saat melihat seorang dokter keluar dari ruang operasi. Gangsa mengikuti ayahnya yang berjalan ke arah dokter.

"Bagaimana anak saya, dok?" Gangsa mendengar suara ayah nya bertanya pada dokter tersebut dengan penuh rasa cemas.

"Operasinya berhasil, namun sepertinya tuan Gangsa belum bisa sadarkan diri, dia mengalami koma," ucap Dokter.

Gangsa melihat ayahnya bergerak mundur beberapa langkah mendengar berita itu.

Gangsa sendiri masuk ke dalam ruang operasi untuk melihat tubuhnya yang tergeletak lemas di atas tempat tidur.

Air mata Gangsa akhirnya tak bisa di cegah lagi, diapun menangis sekeras-kerasnya, menyesali apa yang terjadi.

Gangsa merasa menyesal karena seharusnya saat ini dia sudah bersama kekasihnya, yang sudah sejak lama dia tunggu, kedatangannya.

***

Pagi tadi Gangsa bangun dengan penuh semangat, karena hari ini adalah hari yang paling dia tunggu sepanjang hidupnya, hari dimana dia akan bertemu kekasih.

Gangsa dan kekasih nya yang bernama Fanny sudah lama menjalin hubungan, namun tidak ada seorang pun yang tahu, tentang hubungan mereka.

Karena dengan sengaja Gangsa merahasiakan hubungannya dengan Fanny, karena permintaan Fanny yang bekerja sebagai seorang model di luar negeri.

Sebagai seorang model Fanny telah terikat kontrak, mengharuskan dirinya menjaga jarak dengan lawan jenis, dengan kata lain Fanny tidak boleh pacaran dulu, sebelum kontraknya habis.

Sekarang dua tahun berlalu, kontrak Fanny pun selesai, mereka berencana akan bertemu.

Gangsa pagi tadi berniat menjemput Fanny di bandara.

Tapi naas buat Gangsa, di tengah jalan dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia koma, dan tidak jadi bertemu Fanny kekasihnya.

"Aaaaa!" Jerit Gangsa sekeras-kerasnya, Gangsa tidak perlu khawatir suara nya akan di dengar orang lain, karena mereka tidak bisa lagi mendengar suaranya.

Bukan hanya suaranya yang tidak bisa di dengar orang, dirinya pun kini tak bisa lagi di lihat, bahkan di sentuh, karena Gangsa kini hidup hanya sebagai ruh yang gentayangan.

sedangkan tubuhnya aslinya, berbaring lemas di atas tempat tidur.

Setelah merasa agak tenang, Gangsa keluar dari kamar nya, dia berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit sendirian.

Gangsa tidak tahu sampai kapan dia akan koma, dan hidup sebagai ruh yang terlunta-lunta seperti ini, apa yang harus dia lakukan agar dia cepat bangun dari komanya.

Gangsa duduk di kursi rumah sakit yang kosong, menatap jauh ke depan. Tak ada teman bicara atau teman untuk di minta bantuan.

"Permisi, boleh aku duduk di sini?"

Mendengar itu, Gangsa terkejut.

Dia langsung melihat ke arah kanan, kiri, belakang dan depan tidak ada satupun orang di dekatnya, apa wanita ini bicara dengannya.

"Orang kaya memang sombong! Di sapa malah tengak tengok kanan dan kiri!" Ucap wanita itu dengan kesal

"Apa maksud kamu?" Tanya Gangsa.

"Kamu! Aku sudah permisi masih saja, tidak mau geser!" Ucap wanita itu lagi dengan kesal.

"Kamu bisa melihat aku?" Tanya Gangsa.

"Tentu saja! Masa orang sebesar kamu, tidak terlihat oleh mataku!" Ucap wanita itu sambil menunjuk ke arah Gangsa

Memang perawakan Gangsa tinggi dan besar, proposional istilahnya.

Gangsa terdiam jika wanita ini sudah melihat nya, berarti dirinya sudah kembali normal.

Gangsa segera bangkit dari tempat duduknya, berlari menuju kamar di mana dia di rawat, untuk memberitahukan kepada kedua orang tuanya.

Sedangkan wanita yang di tinggalkan oleh Gangsa mengumpat kesal, karena Gangsa berlari begitu saja.

"Dasar tidak tahu, sopan santun!" Umpatnya.

Gangsa dengan nafas terengah-engah masuk ke dalam kamarnya.

Melihat kedua orang tuanya berbaring di atas tempat tidur yang ada di sampingnya.

Gangsa mencoba membangunkan ayahnya.

"Ayah! Ayah!" Panggil Gangsa membangunkan ayah nya.

Gangsa menatap ayahnya yang tidak bangun, boro-boro bangun bergerak pun tidak.

Gangsa lalu mencoba menggoyangkan tubuh ayahnya, Gangsa terkejut karena dia tak bisa menyentuh tubuh ayahnya, dia seperti menyentuh angin, tidak terasa.

Gangsa mencoba sekali lagi, namun hasilnya tetap sama.

Gangsa terdiam, dia mencoba memanggil ayahnya dengan suara yang agak lebih keras.

"Ayah!" Teriak Gangsa.

Tapi ayahnya tetap tidak terbangun, begitu juga ibunya.

Gangsa pun, dengan sedih berbalik badan berjalan keluar dari kamar itu, lagi.

Gangsa dengan sedih kembali berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit.

Gangsa kembali.ke.bangku di mana dia, bertemu dengan wanita itu, wanita yang bisa melihat dan mendengarnya.

Gangsa menghela nafas panjang saat melihat bangku itu kosong, sepertinya wanita itu sudah pergi.

Gangsa terjatuh lemas di lantai rumah sakit, merasa tiba-tiba tak bisa lagi bergerak, tubuhnya lemas tidak bertenaga.

"Kenapa ini terjadi padaku!" Teriak Gangsa.

Gangsa merasa perasaan nya di permainkan oleh takdirnya.

Gangsa pun menangis, ingat kembali tentang pertemuannya dengan Fanny yang gagal.

Seharusnya hari ini dia sedang bersenang-senang dengan Fanny menikmati manisnya cinta di antara mereka, yang selama ini selalu melakukan LDR.

"Aku harus bisa menemukan wanita itu! aku akan memaksanya untuk membantuku!" Ucap Gangsa sambil bangun dari duduknya, dan melangkah tanpa tujuan.

Gangsa tidak tahu harus kemana dia mencari wanita itu, Gangsa mencoba mengingat apapun tentang wanita itu.

"Dia menggunakan seragam rumah sakit ini! Kalau bukan perawat dia cleaning servise di rumah sakit ini!" Seru Gangsa ingat tentang pakaian yang tadi di pakai oleh wanita itu.

Gangsa pun akhirnya menelusuri rumah sakit itu, satu persatu ruangan dia masuki tanpa kesulitan karena dia tidak harus mencari pintu dan membukanya, dia bisa langsung menembus tembok dari satu kamar ke kamar yang lainnya, tanpa khawatir ada orang yang melihatnya.

Sudah hampir setengah dari rumah sakit, dia lewati, namun matanya belum juga menangkap bayangan dari wanita itu. Gangsa menghentikan pencahariannya.

"Mungkin dia sudah pulang," ucap Gangsa.

"Besok aku akan menunggunya di lobby, jika dia memang pegawai di rumah sakit ini pasti, aku pasti akan melihatnya," ucap Gangsa lagi.

Gangsa tersenyum saat ingat bagaimana serunya dia menembus satu demi satu tembok di rumah sakit ini.

"Aku, pasti akan menemukannya besok!" Teriak Gangsa, dengan penuh semangat.

Related chapters

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Bingung

    Gangsa membuka matanya lebar-lebar, kini dia sedang duduk di bangku yang ada di lobby rumah sakit.Sejak tadi, dia terus memperhatikan setiap orang yang masuk dan keluar dari rumah sakit itu.Gangsa tidak akan putus asa, menunggu wanita yang kemarin bisa melihat nya dan bicara padanya.Sudah hampir tengah hari, namun wanita itu belum muncul juga, Gangsa menarik nafas panjang, merasa sedikit kecewa."Mungkin hari ini, dia libur," ucap Gangsa menghibur hatinya.Gangsa yang tidak punya tujuan, akhirnya pergi ke kamarnya lagi.Ini sudah hari ketiga Gangsa berada di rumah sakit.Gangsa masih melihat ada kesedihan di wajah kedua orangtuanya. Tentu saja mereka sedih, melihat anak laki-laki satu-satunya, terbaring tidak berdaya di tempat tidur rumah sakit tanpa kejelasan.Gangsa menatap wajah ibunya dengan sedih, banyak sekali kesalahan yang dia lakukan pada ibunya, saat ini Gangsa baru merasa jika dia terlalu sering melawan pada ibunya, hanya karena merasa ibunya terlalu mengatur kehidupannya

    Last Updated : 2023-11-19
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Lembur

    Najma memandang ke arah Gangsa, lalu dia berjalan ke arah pintu, untuk mengusir Gangsa dari rumah nya saat itu juga."Pergilah dari rumahku!" Usir Najma.Gangsa tidak bergeming, dia tetap di tempatnya.Najma dengan kesal, menarik tangan Gangsa dengan kuat, menyeret Gangsa agar keluar dari rumahnya.Tapi usahanya sia-sia, Gangsa bahkan tidak sedikitpun bergeser, karena tubuh Gangsa dua kali lipat besarnya dari tubuh Najma."Kamu!" Bentak Najma marah.Najma ingat tentang sapu yang dia pegang sebelumnya, Najma pun segera mengambilnya, lalu mengayunkan sapu itu pada Gangsa, berharap Gangsa akan segera keluar dari rumahnya."pergi kamu dari rumahku!" Teriak Najma."Pergi!" Teriak Najma lagi.Nuri yang sedang berada di kamar, segera keluar mendengar keributan yang di sebabkan oleh suara kakaknya.Nuri melotot saat melihat Najma bertingkah seperti sedang mengusir seseorang dari dalam rumah dengan sapu."Kakak berhenti!" Teriak Nuri.Nuri berjalan ke arah Najma lalu merebut sapu dari tangan N

    Last Updated : 2023-11-19
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pria Jahat

    Gangsa mengikuti kemanapun Najma pergi hari itu, di jadi tidak merasa terlalu bosan, walau kadang-kadang kesal karena Najma selalu membentak, saat bicara dengannya."Apa kamu tidak jijik setiap hari berurusan dengan air seni?" Tanya Gangsa.Najma tidak menjawab pertanyaan bodoh itu, bagaimana mungkin dia jijik, ini pekerjaannya."Apa ini?" Teriak Gangsa ketika mencium bau yang menyengat di sebuah box.Najma tertawa mendengar itu."Rasain dari tadi kepo terus!" Umpat Najma pelan, takut di dengar Sari rekan kerjanya yang sedang berada tidak jauh dari tempatnya.Najma menahan senyumnya melihat Gangsa menutup hidungnya rapat-rapat, karena yang baru di ciumnya adalah kotoran luka dari salah satu pasien."Itu kotoran, mau di buang!"Ucap Najma, membuat Gangsa memegang mulutnya, menahan rasa mual karena bau kotoran itu telah masuk ke dalam penciumannya.Najma meneruskan pekerjaannya, membiarkan Gangsa berputar-putar di sekitarnya.Setelah selesai, Najma pergi ke ruang pasiennya yang lain, ya

    Last Updated : 2023-11-19
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Di keluarkan dari rumah sakit.

    Najma sadar dan terbangun keesokan harinya, dia terkejut melihat Gangsa yang juga tertidur di sisinya.Najma segera membangunkan Gangsa, lalu turun dari tempat tidur. Najma lalu melotot pada Gangsa, meminta penjelasan apa yang terjadi hingga mereka ada di tempat ini.Gangsa yang tidak ingin Najma makin marah padanya segera meneritakan apa yang terjadi pada mereka.Najma menutup mulutnya tak percaya mendengar apa yang di ceritakan Gangsa padanya. Namun Mala ingat saat dirinya di tarik oleh seseorang semalam.Najma langsung memeluk Gangsa erat, entah bagaimana nasibnya, jika Gangsa tidak mengikutinya."Mulai sekarang kamu boleh mengikuti ku sampai kapanpun dan kemanapun, aku tak akan mengeluh," ucap Najma.***Najma menundukkan kepalanya saat temannya Ratih marah padanya, karena dia telah lalai melakukan tugasnya, bahkan Ratih tidak percaya dengan cerita yang dia ceritakan tentang apa yang semalam menimpanya.Ratih dengan terpaksa melaporkan Najma, sebagai perawat yang lalai. Karena po

    Last Updated : 2023-11-20
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Dahlan

    Najma mengambil kertas yang di berikan oleh ayah Gangsa padanya, lalu Najma menarik tangan Gangsa untuk mengikutinya."Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Gangsa."Diam kamu!" Sentak Najma.Sedangkan Surya terus memperhatikan Najma, yang terlihat seperti sedang berdebat terus dengan seseorang, di depan matanya.Jika memang yang ada di dekat gadis itu benar-benar Gangsa, Surya bisa pastikan jika Gangsa sudah jatuh di tangan gadis itu.Gangsa putranya sangat tidak suka di atur oleh siapapun, apalagi oleh seorang gadis."Tanda tangan!" Pinta Najma pada Gangsa, dengan mata melotot."Bagaimana?" Tanya Gangsa kebingungan, karena dia bahkan tidak bisa menyentuh pulpen yang ada di atas kertas itu, apalagi tanda tangan.Najma tersenyum melihat Gangsa kebingungan."Sini tangan kiri kamu, kita berpegangan!" Pinta Najma lagi.Gangsa tersenyum pada Najma mendengar itu, Najma terpaku sebentar ditempatnya melihat senyum Gangsa itu, selama ini Gangsa tidak pernah tersenyum seperti barusan.Tidak ma

    Last Updated : 2023-11-23
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Nuri

    Gangsa kembali ke rumah Najma, Najma sudah tidak ada di tempat nya. Gangsa pun segera mencari di mana Najma berada."Najma! Kamu di mana? Ada yang ingin aku katakan!" Teriak Gangsa. Namun tidak ada jawaban dari Najma, Gangsa yang penasaran langsung masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Najma, Gangsa terkejut saat melihat Najma sudah tertidur pulas di tempat tidur.Melihat Najma tertidur, Gangsa langsung keluar dari kamar tidur itu, mungkin lain kali dia akan menceritakannya.Keesokan harinya, Najma bangun di pagi hari seperti biasanya, karena hari ini dia tidak usah pergi bekerja, Najma akhirnya memilih untuk memasak.Semua yang di kerjakan Najma memang tidak aneh, namun situasi yang di rasakan Najma saat ini sangat canggung, karena sejak tadi Gangsa hanya mengikuti dan memperhatikannya saja, membuat Najma sedikit tidak nyaman jadinya."Apa tidak ada yang bisa kamu kerjakan, selain ada di sini!" Bentak Najma pada Gangsa."Memangnya aku harus apa ka? Lagi pula aku baru saja datang

    Last Updated : 2023-11-25
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pengusir Hantu

    Mala yang sudah berhasil menenangkan Nuri, mencium Nuri dengan lembut."Dengar Kaka tidak akan pernah meninggalkan kamu, apalagi sampai jadi gila," ucap Najma."Jika kamu sering lihat kakak bicara sendiri, itu bukan karena kakak stres, tapi di dekat kakak sekarang benar-benar ada seseorang, namun dia tidak bisa di lihat oleh kamu, hanya bisa di lihat oleh kakak, jadi percaya lah, kakak tidak gila," lanjut Najma pada Nuri."Nanti kakak pasti cerita soal dia, tapi tidak sekarang!" Nuri mengangguk, lalu memeluk Najma erat.Najma melepaskan pelukannya, lalu menatap Nuri."Kakak juga sudah dapat kerja, tapi sebagai perawat pribadi, kakak harus bekerja 24 jam di rumahnya, gajinya lumayan besar, tapi kakak bingung, karena harus meninggalkan kamu," cerocos Najma pada Nuri."Memangnya berapa gajinya, kak?" Tanya Nuri."Sepuluh juta!" Jawab Najma."Apa! Jika sebesar itu hutang ayah dan ibu bisa cepat lunas, terima saja kak, biar aku sama bibi saja," ucap Nuri."Kamu yakin?" "Tentu saja, aku i

    Last Updated : 2023-11-26
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Beradu Akting

    Najma terkejut saat Gangsa yang berdiri jauh di luar rumah menjerit kesakitan, saat para ustad dan para santrinya mulai membacakan ayat-ayat suci untuk mengusirnya.Najma sebenarnya ingin sekali langsung berlari ke arah Gangsa namun tidak dia lakukan, karena jika dia lakukan itu, Keberadaan Gangsa akan di ketahui oleh ustad dan para santrinya.Najma tetap bertahan walau mendengar teriakan Gangsa meminta tolong."Sudah pak ustad, di sini tidak ada apa-apa, Nuri hanya terlalu khawatir padaku," ucap Najma dengan wajah penuh rasa khawatir karena mendengar Gangsa terus saja menjerit.Najma memutar otaknya untuk menolong Gangsa yang terlihat sangat kesakitan."Aku harus pura-pura kesurupan!" Ucap Najma."Aaaaa!" Teriak Najma tiba-tiba, membuat semua yang ada di sana terkejut dan segera melihat ke arah Najma, Najma menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan."Kakak! Kakak!" Teriak Nuri ketakutan.Gangsa segera menghentikan teriakkan nya, diapun terkeju

    Last Updated : 2023-11-27

Latest chapter

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pernyataan Cinta

    Gangsa yang hapal banget suara milik siapa itu segera terbangun dan turun dari tempat tidur, lalu menarik Najma agar berlindung di belakang nya.Mata Gangsa langsung menatap tajam ke arah seorang pria tua yang ada di depan pintu, saat merasa Najma aman bersamanya."Kamu tidak boleh membawanya!" Bentak Gangsa. Pria itu menatap tajam ke arah Gangsa, "Memangnya kamu bisa mencegah ku? Jika aku menginginkan hal itu!" Balas pria tua itu.Gangsa terdiam, dia makin merapat kan Najma dengan dirinya. Kedua mata Gangsa pun tidak pernah lepas dari pria tua itu setiap gerakan menjadi perhatian nya."Tenang saja, kalian sudah lolos dengan ujian cinta kalian, kalian bisa bersama selamanya mulai saat ini. Aku kesini hanya ingin memberi kabar baik untuk kalian berdua." Jawab pria itu.Gangsa dan Najma yang kini sedang berpelukan saling menatap, lalu menatap bingung ke arah pria tua yang selalu membuat jantung mereka berdua berdetak cepat setiap kedatangan nya."Dalam perut nya, kini sudah ada sebuah

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Janji

    "Sepertinya waktu kita bersama sudah selesai," Ucap Najma menjawab kebingungan Gangsa.Gangsa menatap Najma, tidak Najma tidak boleh pergi kemanapun. Batin Gangsa berontak. Gangsa lebih memperkuat pegangan tangan nya pada Najma."Aku hitung sampai tiga, jika dalam hitungan ke tiga aku akan membawa mu paksa." "Tidak! Tidak ada yang boleh ikut denganmu!" Teriak Gangsa lagi."Dengar dalam hitungan ke tiga mendekatkan, atau sesuatu akan,"Najma makin ketakutan mendengar itu, dia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Gangsa. Namun genggaman tangan Gangsa begitu erat, hingga dia tidak bisa melepaskan nya."Satu!" Teriak Pria tua itu mulai menghitung."Dua!" Najma mencoba menarik kuat tangannya dari genggaman tangan Gangsa sekali lagi, "Lepaskan aku!" Pinta Najma dengan wajah ketakutan dan memelas pada Gangsa."Tidak! Aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi dengannya!" Ucap Gangsa dengan tegas."Tidak! Ini demi kita berdua." Melas Najma lagi."Dengar jika salah satu dari kita tid

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Perpisahan

    Keesokan harinya Gangsa dengan cepat bangun dan turun dari tempat tidur, secara diam-diam.Gangsa melirik jam di tangannya lalu melirik ke arah Najma yang masih nyenyak tidur."Dia pasti kelelahan," ucap Gangsa sambil tersenyum lebar. Teringat apa yang telah dia lalui semalam bersama Najma di atas tempat tidur nya.Gangsa kemudian mengambil handphonenya lalu menghubungi seseorang. Setelah itu dia turun ke lantai satu untuk bertemu dengan kedua orang tuanya."Ada apa?" Tanya Surya."Aku berencana liburan bersama Najma, karena Genta tidak ada di sini, terpaksa aku meminta ayah untuk bekerja di perusahaan ku," jawab Gangsa."Tentu saja," Jawab Surya cepat."Ibu tunggu kabar baik dari kamu dan Najma juga, rasanya ibu sudah tidak sabar menimang cucu dari kamu dan Genta." Ucap Nurma.Gangsa memeluk ibunya, mendengar itu, "Semoga keinginan ibu segera terkabul." Setelah bicara dengan kedua orang tuanya, Gangsa segera kembali ke kamarnya lagi, dia ingin menjadi orang pertama yang di lihat Naj

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Malam Pertama

    Pernikahan Genta dan Saras pun berlangsung meriah dan juga penuh kebahagiaan. Genta pun langsung membawa Saras keluar negeri untuk bulan madu.Genta memang konyol, katanya dia sengaja berbulan madu di tempat yang jauh, agar bisa berkonsentrasi membuat anak, karena dia ingin segera mempunyai anak laki-laki. Gangsa memeluk Najma yang sedang berdiri di atas balkon dari belakang."Bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanya Gangsa, sambil mengecup pipi Najma dengan lembut."Makin membaik, sudah tidak terlalu sakit untuk di gerakan." Jawab Najma."Cepatlah sembuh, aku ingin kita berlibur."Najma tersenyum lebar mendengar itu. Mereka pun berpelukan sepanjang pagi itu, di atas balkon.Sebulan kemudian.Najma pun kini sudah benar-benar pulih, dia sudah bebas bergerak. Tidak ada lagi rasa sakit di dada nya.Najma menatap Gangsa dengan penuh rasa cinta. Kini dia benar-benar merasa beruntung karena bisa bersama dengan pria yang sangat dia cintai."Apa ada yang aneh di wajahku?" Tanya Gangsa, membu

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Menikah.

    Namun Genta seperti tidak mendengarkan apa yang di katakan Saras padanya, walaupun Saras mengatakan itu dengan kalimat yang jelas."Tunggu! Aku belum selesai bicara!" Cegah Saras lagi. Namun Genta tetap tidak ingin mendengarkan karena dia merasa yakin tahu kelanjutan kalimat Saras yang akan di ucapkan padanya."Aku hanya ingin mengatakan, aku tidak mungkin bisa menolak keluarga ini dan juga kamu!" Ucap Saras sambil tertunduk lesu.Genta menghentikan langkahnya mendengar ucapan Saras barusan. Genta mematung di tempatnya, lalu membalikkan tubuhnya perlahan menghadap Saras yang tertunduk lesu."Coba ulangi apa yang kamu katakan barusan!" Seru Genta.Saras mengangkat kepalanya menatap ke arah Genta. Dia tersenyum dalam hati melihat Genta ternyata mendengar ucapannya."Cepat ulangi!" Sentak Genta."Aku tidak mungkin bisa menolak keluarga ini dan juga kamu." Ulang Saras pelan."Aku tidak dengar, ulangi sekali lagi dengan suara yang keras." Pinta Genta."AKU TIDAK MUNGKIN BISA MENOLAK KELUARG

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Para penakut wanita

    Genta berdiri di tempatnya melihat Gangsa meninggalkan nya sambil tersenyum mengejek padanya.Genta terduduk lemas di atas sofa, bagaimana dia harus melamar Saras, saat ini. Apa Saras mau menerima lamarannya.Genta merasa tiba-tiba kepala menjadi pusing memikirkan hal ini, apalagi saat ini dia sudah melihat Saras turun ke bawah."Ada apa? Kata Gangsa kamu memanggil ku?" Tanya Saras saat mereka bertemu."Sial! Ku balas nanti." Umpat Genta pada Gangsa.Genta melihat wajah Saras, memastikan jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk melamar."A_aku," Genta menghentikan ucapannya, entah mengapa mulutnya kaku sekali saat ini."Kamu kenapa?" Potong Saras cepat melihat Genta menghentikan ucapannya.Genta berjalan lebih mendekat ke arah Saras. Menarik Saras masuk ke dalam pelukannya, berharap dengan melakukan itu dia bisa mendapatkan kekuatan dari Saras, agar bisa mengatakan maksudnya pada Saras."Benar kan, ayah. Si bodoh itu tidak akan bisa mengungkapkan keinginan nya pada Saras, dia itu

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pulang

    Genta menatap tajam Saras, lalu kemudian dengan tatapan bingung, "apa yang kamu lakukan?" Tanya Genta, sambil mengusap kupingnya yang sakit karena telah kena di jewer dua kali oleh Sarah hari ini."Melakukan apa yang Najma lakukan pada Gangsa." Jawab Saras, sambil senyum-senyum pada Genta. Genta melotot mendengar itu, dia pun segera melihat ke arah jendela pintu untuk melihat apa yang sedang di lakukan Najma dan Gangsa saat ini dengan penuh rasa penasaran.Karena apa yang dilihat oleh Saras dan oleh nya kenapa bisa berbeda?.Genta terpaku di tempatnya saat melihat, Najma saat ini sedang menjewer kuping Gangsa, apa yang terjadi pikir Genta. Bukannya mereka tadi sedang berciuman, tanya Genta dalam hatinya."Gimana? Aku tidak salah kan?" Tanya Saras. Genta segera masuk ke dalam ruangan Najma, untuk penasaran apa yang terjadi, karena sebelumnya dia benar-benar melihat Gangsa sedang mencium Najma."Apa yang kalian lakukan?" Tegur Genta langsung begitu masuk ke dalam kamar itu.Gangsa dan

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Sadar

    Gangsa sedikit terkejut mendengar suara Genta, yang entah kapan sudah berdiri di belakang nya. Sedangkan Genta terkejut saat melihat wajah Gangsa yang menunjukan jika dia sedang begitu putus asa saat ini."Dia tidak boleh mengambil Najma." Ucap Gangsa sambil menunjuk pada Najma."Siapa?" Tanya Genta."Pria tua itu, ada di sana. Dekat dengan Najma," jawab Gangsa.Genta menoleh ke arah Najma, namun dia tidak melihat ada satu pun orang di sana, apalagi pria tua yang di sebutkan Gangsa barusan. Genta mengerutkan keningnya, dia percaya dengan apa yang di katakan oleh Gangsa namun bagaimana dia menolong Gangsa menghadapi situasi ini, jika lawannya saja tidak bisa dia lihat.Melihat Gangsa sedikit lengah, pria itu pun kembali bergerak dia menatap Najma sekali lagi, mendekat kan wajahnya ke arah wajah Najma. Pria tua itu bertingkah seperti sedang mencari sesuatu di wajah Najma. Tidak lama mata kedua pria itu terlihat terkejut. Lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Najma.Tidak lama kemudian

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Mencoba melawan

    Najma menatap wajah ibu yang begitu sedih sama seperti wajah ayahnya. Mereka seperti ingin memperlihatkan jika mereka pun sangat merindukan nya, dan ingin mereka bersama."Ayolah sayang tinggal selangkah lagi." Bujuk ibu dan juga ayah."Iya, sayang. Sedikit lagi kita akan berkumpul. Kemari lah!" Ucap Ayah.Mendengar itu, Najma pun akhirnya melangkah sekali lagi ke arah orang tuanya."Kakak!" Suara Nuri tiba-tiba terdengar di telinga nya, menghentikan langkah Najma lagi"Iya, Nuri. Di mana Nuri berada? Bagaimana nasib Nuri, jika aku ikut bersama ayah dan ibu, Dia akan sendirian." Pikir Najma mengurungkan tangannya menggapai tangan ayah dan ibunya."Ayo, sayang. Ikut kami!" Teriak ibu sekali lagi saat melihat Najma membatalkan menjulurkan tangannya pada mereka.""Ayah, ibu. Maafkan Najma! Najma tidak bisa ikut kalian, ada Nuri yang harus aku jaga, lagipula sekarang ada Gangsa suami Najma, aku sangat mencintainya, doakan aku dan dia selalu bersama!"Seru Najma sambil menangis.Najma ter

DMCA.com Protection Status