Share

Lembur

Penulis: Husna idris
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-19 09:55:02

Najma memandang ke arah Gangsa, lalu dia berjalan ke arah pintu, untuk mengusir Gangsa dari rumah nya saat itu juga.

"Pergilah dari rumahku!" Usir Najma.

Gangsa tidak bergeming, dia tetap di tempatnya.

Najma dengan kesal, menarik tangan Gangsa dengan kuat, menyeret Gangsa agar keluar dari rumahnya.

Tapi usahanya sia-sia, Gangsa bahkan tidak sedikitpun bergeser, karena tubuh Gangsa dua kali lipat besarnya dari tubuh Najma.

"Kamu!" Bentak Najma marah.

Najma ingat tentang sapu yang dia pegang sebelumnya, Najma pun segera mengambilnya, lalu mengayunkan sapu itu pada Gangsa, berharap Gangsa akan segera keluar dari rumahnya.

"pergi kamu dari rumahku!" Teriak Najma.

"Pergi!" Teriak Najma lagi.

Nuri yang sedang berada di kamar, segera keluar mendengar keributan yang di sebabkan oleh suara kakaknya.

Nuri melotot saat melihat Najma bertingkah seperti sedang mengusir seseorang dari dalam rumah dengan sapu.

"Kakak berhenti!" Teriak Nuri.

Nuri berjalan ke arah Najma lalu merebut sapu dari tangan Najma.

"Sapu ini bisa patah, ka!" Bentak Nuri.

"Kakak mau mengusir dia!" Jawab Najma sambil menunjuk ke arah Gangsa.

"Dia? Dia? Dia siapa sih ka. Di sini tidak ada orang, lihat!" Ucap Nuri dia menendang dan memukul ke arah Gangsa, tapi tidak ada satupun tendangan atau pukulan Nuri yang mengenai Gangsa.

Bahkan saat ini Nuri sedang berdiri di mana Gangsa berdiri.

Najma langsung menutup wajahnya melihat hal itu, Najma langsung menarik tangan Nuri, agar ikut berlari masuk ke dalam kamarnya, lalu menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

Nuri melihat ke arah kakaknya yang terlihat ketakutan, wajahnya terlihat sangat pucat.

"Kaka! Kakak!" Teriak Nuri sambil menggoyangkan tubuh Najma.

Najma melihat ke arah Nuri, lalu memeluk Nuri erat-erat.

Gangsa yang mendengar semua itu dari balik kamar merasa sangat bersalah, dia terduduk lemas di lantai.

***

Setelah sekian lama, Najma akhirnya melepaskan pelukannya pada Nuri, dia beranjak dari duduknya lalu perlahan membuka pintu kamarnya, berharap apapun yang tadi dia lihat sudah tidak ada di sana.

Najma menarik nafas lega, saat dia tidak lagi melihat siapapun di rumahnya.

Najma pun segera melangkah lebih maju keluar dari kamarnya.

Najma menutup mulutnya agar tidak berteriak, saat melihat seseorang sedang duduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya.

Pria itu melirik ke arah Najma, dengan pandangan mata yang sedih, mereka saling bertatapan dalam jangka waktu yang lama.

Najma benar-benar melihat kesedihan di mata

pria itu.

"Apa dia setan? Tapi wajahnya tampan dan juga tidak menyeramkan," batin Najma.

"Kamu siapa? Kenapa ada di sini?" Tanya Najma akhirnya, dengan suara gemetar.

Gangsa melepaskan pelukan tangannya pada kedua lututnya, lalu perlahan berdiri dari duduknya.

Najma yang waspada bergerak mundur ke belakang agar sedikit menjauh dari Gangsa.

"Ku mohon jangan takut padaku, aku bukan setan!" Ucap Gangsa.

"Lalu apa? Kenapa Nuri tidak bisa melihat kamu?"

"Aku hanya sebuah roh, jasadku masih terbaring koma di rumah sakit, di mana kamu bekerja," jelas Gangsa.

"Lalu kenapa kamu, ada di sini?" Tanya Najma.

"Karena hanya kamu yang bisa melihat dan bicara denganku, sedangkan orang lain bahkan kedua orang tuaku juga tidak," jelas Gangsa.

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Najma lagi dengan penuh heran.

"Aku sendiri tidak tahu," jawab Gangsa.

Najma terkejut mendengar itu, sejak kapan dia bisa melihat roh, apa mungkin pria yang ada di hadapannya ini, sedang berbohong, batin Najma.

"Jika kamu tidak percaya, kamu bisa membuktikan di rumah sakit," ucap Gangsa seperti tahu apa yang menjadi pertanyaan Najma.

Najma menatap Gangsa tajam, tidak ada rona jika dia sedang berbohong.

"Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Najma akhirnya.

Gangsa pun akhirnya bercerita kenapa dia sampai koma, dan rohnya terlepas dari raganya.

Najma yang tidak mengerti hal ini hanya diam.

"Lalu aku harus apa?" Tanya Najma akhirnya.

"Aku sendiri juga tidak tahu, tapi aku mohon temani aku menjalani semua ini, aku tidak ingin sendirian menjalani semua ini, kamu bisa bayangkan aku sendirian tanpa ada yang bisa aku ajak bicara dan bingung harus apa dan bagaimana," cerocos Gangsa.

Najma terdiam, dia melihat ke arah Gangsa. Masa iya dia harus berteman dengan ruh, Najma bergidik ngeri.

"Siapa namamu?" Tanya Najma.

"Gangsa,"

"Aku Najma, aku tinggal di rumah ini hanya berdua dengan adikku, kami yatim piatu, kedua orang tua kami baru saja meninggal setahun yang lalu," jelas Najma memperkenalkan dirinya.

Gangsa terdiam mendengar penjelasan Najma.

Malam itu Najma dan Gangsa saling bercerita tentang satu sama lain, entah mengapa itu bisa terjadi, biasa Gangsa sangat sulit mengatakan apapun tentang hidupnya pada orang lain, apalagi orang yang baru di kenalnya seperti Najma.

Namun bersama Najma sekarang dia begitu lancar mengatakan semuanya.

Keesokan harinya, Najma terbangun dengan malas, karena semalaman dia tidak tidur.

Najma pergi ke rumah sakit, setelah mengantar adiknya Nuri ke sekolah.

"Kakak baik-baik saja kan?" Tanya Nuri sedikit khawatir melihat wajah kakaknya yang sedikit pucat.

"Iya kakak baik-baik saja, kakak hanya sedikit mengantuk!" Jawab Najma.

Setelah melihat Nuri masuk ke dalam sekolah, Najma langsung mengemudikan motornya ke arah rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, Najma melihat Gangsa di lobby, Najma bersikap seperti tidak melihat apapun, dia mengabaikan Gangsa yang terus mengikutinya.

Najma seperti biasa begitu tiba, langsung menuju loker nya, mengambil alat-alat nya, lalu segera berkeliling.

Gangsa masih saja mengikutinya, Najma berhenti di sebuah kamar, di mana ada tubuh Gangsa yang terbaring, Najma akan membuktikan jika apa yang di katakan Gangsa adalah benar.

Najma membuka pintu perlahan, lalu masuk ke dalam kamar tersebut.

Najma melihat ada sepasang suami istri sedang terduduk dengan wajah sedih.

"Mereka Ayah dan Ibuku," ucap Gangsa.

Najma setelah menyapa, kedua orang tua Gangsa, dia berjalan menuju tempat tidur pasien atau Gangsa tanpa hambatan, karena dia seorang perawat, walau Gangsa bukan pasiennya.

Najma memperhatikan wajah Gangsa, apa yang di katakan Gangsa memang benar, yang terbaring koma adalah dia.

Najma tidak bisa berkata apapun, dia pun keluar dari kamar itu.

"Apa kamu percaya padaku, sekarang?" Tanya Gangsa.

Najma tidak menjawab, dia tidak mungkin menjawab Gangsa sekarang.

"Apa kamu tahu, bagaimana caranya biar aku cepat bangun dari koma?" Tanya Gangsa lagi.

Najma pun masih menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kamu pasti tahu caranya, kamu kan seorang perawat!" Ucap Gangsa lagi

Najma mengentikan langkahnya, melihat ke kanan dan ke kiri, melihat apakah ada orang di sana dan ternyata sepi.

"Perawat bukan tuhan!" Ucap Najma.

"iya kau tahu, tapi setidaknya kamu tahu apa yang harus di lakukan," cerocos Gangsa.

"Aku akan bertanya pada dokter yang bertugas menangani kamu," jawab Najma.

Gangsa terdiam mendengar ucapan Najma.

"Najma!"

Najma berhenti melangkah, saat mendengar namanya di panggil.

"Ada apa Rat?" Tanya Najma pada Ratih rekan kerjanya.

"Bisa gantikan aku lembur malam ini?" Tanya Ratih.

Najma langsung tersenyum mendengar itu, tentu saja dia mau.

"Ok, siap!" Jawab Najma cepat.

"Terimakasih ya,"

"Sama-sama," jawab Najma.

Najma meneruskan langkahnya, dengan gembira, karena ada tambahan uang masuk lagi, untuk bulan ini.

Gangsa merasa heran, ada orang yang begitu senang harus kerja ekstra seperti Najma.

Bab terkait

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pria Jahat

    Gangsa mengikuti kemanapun Najma pergi hari itu, di jadi tidak merasa terlalu bosan, walau kadang-kadang kesal karena Najma selalu membentak, saat bicara dengannya."Apa kamu tidak jijik setiap hari berurusan dengan air seni?" Tanya Gangsa.Najma tidak menjawab pertanyaan bodoh itu, bagaimana mungkin dia jijik, ini pekerjaannya."Apa ini?" Teriak Gangsa ketika mencium bau yang menyengat di sebuah box.Najma tertawa mendengar itu."Rasain dari tadi kepo terus!" Umpat Najma pelan, takut di dengar Sari rekan kerjanya yang sedang berada tidak jauh dari tempatnya.Najma menahan senyumnya melihat Gangsa menutup hidungnya rapat-rapat, karena yang baru di ciumnya adalah kotoran luka dari salah satu pasien."Itu kotoran, mau di buang!"Ucap Najma, membuat Gangsa memegang mulutnya, menahan rasa mual karena bau kotoran itu telah masuk ke dalam penciumannya.Najma meneruskan pekerjaannya, membiarkan Gangsa berputar-putar di sekitarnya.Setelah selesai, Najma pergi ke ruang pasiennya yang lain, ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Di keluarkan dari rumah sakit.

    Najma sadar dan terbangun keesokan harinya, dia terkejut melihat Gangsa yang juga tertidur di sisinya.Najma segera membangunkan Gangsa, lalu turun dari tempat tidur. Najma lalu melotot pada Gangsa, meminta penjelasan apa yang terjadi hingga mereka ada di tempat ini.Gangsa yang tidak ingin Najma makin marah padanya segera meneritakan apa yang terjadi pada mereka.Najma menutup mulutnya tak percaya mendengar apa yang di ceritakan Gangsa padanya. Namun Mala ingat saat dirinya di tarik oleh seseorang semalam.Najma langsung memeluk Gangsa erat, entah bagaimana nasibnya, jika Gangsa tidak mengikutinya."Mulai sekarang kamu boleh mengikuti ku sampai kapanpun dan kemanapun, aku tak akan mengeluh," ucap Najma.***Najma menundukkan kepalanya saat temannya Ratih marah padanya, karena dia telah lalai melakukan tugasnya, bahkan Ratih tidak percaya dengan cerita yang dia ceritakan tentang apa yang semalam menimpanya.Ratih dengan terpaksa melaporkan Najma, sebagai perawat yang lalai. Karena po

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Dahlan

    Najma mengambil kertas yang di berikan oleh ayah Gangsa padanya, lalu Najma menarik tangan Gangsa untuk mengikutinya."Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Gangsa."Diam kamu!" Sentak Najma.Sedangkan Surya terus memperhatikan Najma, yang terlihat seperti sedang berdebat terus dengan seseorang, di depan matanya.Jika memang yang ada di dekat gadis itu benar-benar Gangsa, Surya bisa pastikan jika Gangsa sudah jatuh di tangan gadis itu.Gangsa putranya sangat tidak suka di atur oleh siapapun, apalagi oleh seorang gadis."Tanda tangan!" Pinta Najma pada Gangsa, dengan mata melotot."Bagaimana?" Tanya Gangsa kebingungan, karena dia bahkan tidak bisa menyentuh pulpen yang ada di atas kertas itu, apalagi tanda tangan.Najma tersenyum melihat Gangsa kebingungan."Sini tangan kiri kamu, kita berpegangan!" Pinta Najma lagi.Gangsa tersenyum pada Najma mendengar itu, Najma terpaku sebentar ditempatnya melihat senyum Gangsa itu, selama ini Gangsa tidak pernah tersenyum seperti barusan.Tidak ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Nuri

    Gangsa kembali ke rumah Najma, Najma sudah tidak ada di tempat nya. Gangsa pun segera mencari di mana Najma berada."Najma! Kamu di mana? Ada yang ingin aku katakan!" Teriak Gangsa. Namun tidak ada jawaban dari Najma, Gangsa yang penasaran langsung masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Najma, Gangsa terkejut saat melihat Najma sudah tertidur pulas di tempat tidur.Melihat Najma tertidur, Gangsa langsung keluar dari kamar tidur itu, mungkin lain kali dia akan menceritakannya.Keesokan harinya, Najma bangun di pagi hari seperti biasanya, karena hari ini dia tidak usah pergi bekerja, Najma akhirnya memilih untuk memasak.Semua yang di kerjakan Najma memang tidak aneh, namun situasi yang di rasakan Najma saat ini sangat canggung, karena sejak tadi Gangsa hanya mengikuti dan memperhatikannya saja, membuat Najma sedikit tidak nyaman jadinya."Apa tidak ada yang bisa kamu kerjakan, selain ada di sini!" Bentak Najma pada Gangsa."Memangnya aku harus apa ka? Lagi pula aku baru saja datang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pengusir Hantu

    Mala yang sudah berhasil menenangkan Nuri, mencium Nuri dengan lembut."Dengar Kaka tidak akan pernah meninggalkan kamu, apalagi sampai jadi gila," ucap Najma."Jika kamu sering lihat kakak bicara sendiri, itu bukan karena kakak stres, tapi di dekat kakak sekarang benar-benar ada seseorang, namun dia tidak bisa di lihat oleh kamu, hanya bisa di lihat oleh kakak, jadi percaya lah, kakak tidak gila," lanjut Najma pada Nuri."Nanti kakak pasti cerita soal dia, tapi tidak sekarang!" Nuri mengangguk, lalu memeluk Najma erat.Najma melepaskan pelukannya, lalu menatap Nuri."Kakak juga sudah dapat kerja, tapi sebagai perawat pribadi, kakak harus bekerja 24 jam di rumahnya, gajinya lumayan besar, tapi kakak bingung, karena harus meninggalkan kamu," cerocos Najma pada Nuri."Memangnya berapa gajinya, kak?" Tanya Nuri."Sepuluh juta!" Jawab Najma."Apa! Jika sebesar itu hutang ayah dan ibu bisa cepat lunas, terima saja kak, biar aku sama bibi saja," ucap Nuri."Kamu yakin?" "Tentu saja, aku i

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Beradu Akting

    Najma terkejut saat Gangsa yang berdiri jauh di luar rumah menjerit kesakitan, saat para ustad dan para santrinya mulai membacakan ayat-ayat suci untuk mengusirnya.Najma sebenarnya ingin sekali langsung berlari ke arah Gangsa namun tidak dia lakukan, karena jika dia lakukan itu, Keberadaan Gangsa akan di ketahui oleh ustad dan para santrinya.Najma tetap bertahan walau mendengar teriakan Gangsa meminta tolong."Sudah pak ustad, di sini tidak ada apa-apa, Nuri hanya terlalu khawatir padaku," ucap Najma dengan wajah penuh rasa khawatir karena mendengar Gangsa terus saja menjerit.Najma memutar otaknya untuk menolong Gangsa yang terlihat sangat kesakitan."Aku harus pura-pura kesurupan!" Ucap Najma."Aaaaa!" Teriak Najma tiba-tiba, membuat semua yang ada di sana terkejut dan segera melihat ke arah Najma, Najma menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan."Kakak! Kakak!" Teriak Nuri ketakutan.Gangsa segera menghentikan teriakkan nya, diapun terkeju

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Rentenir culas

    "Kamu! Apa kamu tidak bisa menolongku!" Teriak Najma pada Gangsa yang tadi hanya diam, menatap ke arah Toni.Toni menghentikan langkahnya mendengar ucapan Najma, yang aneh itu, lalu dia sedikit tertawa."Apa kamu begitu takut padaku, tenang aku ini Abang kamu, pasti aku akan memperlakukan kamu dengan lembut," ucap Toni."Bang! Kumohon jangan gila! Ini uang yang Abang minta! Aku bayar lunas!" Ucap Najma."Pegang saja uang itu buat kamu! Asalkan kamu mau sama Abang!" Balas Toni."Jangan gila bang!" Teriak Najma lagi."Aku memang gila, gila sama kamu! Sejak melihat kamu pertama kali, sampai sekarang," oceh Toni makin tidak jelas di telinga Najma.Jarak antara Toni dan Najma pun kini sudah saling berhadap-hadapan, hanya tinggal satu senti meter lagi, tubuh mereka akan saling menempel.Najma menoleh ke arah Gangsa dengan wajah memohon untuk di tolong.Gangsa bukan tidak mau menolong Najma, tapi dia bingung harus bagaimana menolong Najma, sejak tadi dia berusaha menyentuh Toni untuk menahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Nuri dan Gangsa

    "Kenapa kak?" Tanya Nuri kebingungan."Dia telah menolong kakak, kakak tidak mau dia pergi dari tempat ini," jelas Najma."Tapi dia setan, ka!" Protes Nuri."Bukan, dia bukan setan, dia hanya ruh yang gentayangan karena terpisah dari raganya," jelas Najma."Jadi kakak tahu, siapa setan itu!" Teriak Nuri"Aku bukan setan!" Teriak Gangsa membalas teriakan Nuri." Dia pasien di rumah sakit kakak," jawab Najma.Nuri diam, lalu menatap Najma dengan tajam, Nuri begitu takut jika sampai kakaknya sakit atau celaka karena mahluk yang tidak bisa dia lihat itu."Apa kakak yakin dia tidak bahaya buat Kaka?" Tanya Nuri Najma mengangguk, lalu memeluk Nuri, Najma tahu Nuri sangat mengkhawatirkan dirinya."Tenanglah, kakak yakin dia baik, walau kadang dia menyebalkan karena suka seenaknya!" Lanjut Najma."Apa dia begitu menyebalkan?" Tanya Nuri lagi."Iya," jawab Najma.Gangsa hanya diam mendengar apa yang di katakan Najma tentang dirinya, mungkin apa yang di katakan Najma ada benarnya juga.Gangsa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pernyataan Cinta

    Gangsa yang hapal banget suara milik siapa itu segera terbangun dan turun dari tempat tidur, lalu menarik Najma agar berlindung di belakang nya.Mata Gangsa langsung menatap tajam ke arah seorang pria tua yang ada di depan pintu, saat merasa Najma aman bersamanya."Kamu tidak boleh membawanya!" Bentak Gangsa. Pria itu menatap tajam ke arah Gangsa, "Memangnya kamu bisa mencegah ku? Jika aku menginginkan hal itu!" Balas pria tua itu.Gangsa terdiam, dia makin merapat kan Najma dengan dirinya. Kedua mata Gangsa pun tidak pernah lepas dari pria tua itu setiap gerakan menjadi perhatian nya."Tenang saja, kalian sudah lolos dengan ujian cinta kalian, kalian bisa bersama selamanya mulai saat ini. Aku kesini hanya ingin memberi kabar baik untuk kalian berdua." Jawab pria itu.Gangsa dan Najma yang kini sedang berpelukan saling menatap, lalu menatap bingung ke arah pria tua yang selalu membuat jantung mereka berdua berdetak cepat setiap kedatangan nya."Dalam perut nya, kini sudah ada sebuah

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Janji

    "Sepertinya waktu kita bersama sudah selesai," Ucap Najma menjawab kebingungan Gangsa.Gangsa menatap Najma, tidak Najma tidak boleh pergi kemanapun. Batin Gangsa berontak. Gangsa lebih memperkuat pegangan tangan nya pada Najma."Aku hitung sampai tiga, jika dalam hitungan ke tiga aku akan membawa mu paksa." "Tidak! Tidak ada yang boleh ikut denganmu!" Teriak Gangsa lagi."Dengar dalam hitungan ke tiga mendekatkan, atau sesuatu akan,"Najma makin ketakutan mendengar itu, dia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Gangsa. Namun genggaman tangan Gangsa begitu erat, hingga dia tidak bisa melepaskan nya."Satu!" Teriak Pria tua itu mulai menghitung."Dua!" Najma mencoba menarik kuat tangannya dari genggaman tangan Gangsa sekali lagi, "Lepaskan aku!" Pinta Najma dengan wajah ketakutan dan memelas pada Gangsa."Tidak! Aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi dengannya!" Ucap Gangsa dengan tegas."Tidak! Ini demi kita berdua." Melas Najma lagi."Dengar jika salah satu dari kita tid

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Perpisahan

    Keesokan harinya Gangsa dengan cepat bangun dan turun dari tempat tidur, secara diam-diam.Gangsa melirik jam di tangannya lalu melirik ke arah Najma yang masih nyenyak tidur."Dia pasti kelelahan," ucap Gangsa sambil tersenyum lebar. Teringat apa yang telah dia lalui semalam bersama Najma di atas tempat tidur nya.Gangsa kemudian mengambil handphonenya lalu menghubungi seseorang. Setelah itu dia turun ke lantai satu untuk bertemu dengan kedua orang tuanya."Ada apa?" Tanya Surya."Aku berencana liburan bersama Najma, karena Genta tidak ada di sini, terpaksa aku meminta ayah untuk bekerja di perusahaan ku," jawab Gangsa."Tentu saja," Jawab Surya cepat."Ibu tunggu kabar baik dari kamu dan Najma juga, rasanya ibu sudah tidak sabar menimang cucu dari kamu dan Genta." Ucap Nurma.Gangsa memeluk ibunya, mendengar itu, "Semoga keinginan ibu segera terkabul." Setelah bicara dengan kedua orang tuanya, Gangsa segera kembali ke kamarnya lagi, dia ingin menjadi orang pertama yang di lihat Naj

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Malam Pertama

    Pernikahan Genta dan Saras pun berlangsung meriah dan juga penuh kebahagiaan. Genta pun langsung membawa Saras keluar negeri untuk bulan madu.Genta memang konyol, katanya dia sengaja berbulan madu di tempat yang jauh, agar bisa berkonsentrasi membuat anak, karena dia ingin segera mempunyai anak laki-laki. Gangsa memeluk Najma yang sedang berdiri di atas balkon dari belakang."Bagaimana keadaan mu sekarang?" Tanya Gangsa, sambil mengecup pipi Najma dengan lembut."Makin membaik, sudah tidak terlalu sakit untuk di gerakan." Jawab Najma."Cepatlah sembuh, aku ingin kita berlibur."Najma tersenyum lebar mendengar itu. Mereka pun berpelukan sepanjang pagi itu, di atas balkon.Sebulan kemudian.Najma pun kini sudah benar-benar pulih, dia sudah bebas bergerak. Tidak ada lagi rasa sakit di dada nya.Najma menatap Gangsa dengan penuh rasa cinta. Kini dia benar-benar merasa beruntung karena bisa bersama dengan pria yang sangat dia cintai."Apa ada yang aneh di wajahku?" Tanya Gangsa, membu

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Menikah.

    Namun Genta seperti tidak mendengarkan apa yang di katakan Saras padanya, walaupun Saras mengatakan itu dengan kalimat yang jelas."Tunggu! Aku belum selesai bicara!" Cegah Saras lagi. Namun Genta tetap tidak ingin mendengarkan karena dia merasa yakin tahu kelanjutan kalimat Saras yang akan di ucapkan padanya."Aku hanya ingin mengatakan, aku tidak mungkin bisa menolak keluarga ini dan juga kamu!" Ucap Saras sambil tertunduk lesu.Genta menghentikan langkahnya mendengar ucapan Saras barusan. Genta mematung di tempatnya, lalu membalikkan tubuhnya perlahan menghadap Saras yang tertunduk lesu."Coba ulangi apa yang kamu katakan barusan!" Seru Genta.Saras mengangkat kepalanya menatap ke arah Genta. Dia tersenyum dalam hati melihat Genta ternyata mendengar ucapannya."Cepat ulangi!" Sentak Genta."Aku tidak mungkin bisa menolak keluarga ini dan juga kamu." Ulang Saras pelan."Aku tidak dengar, ulangi sekali lagi dengan suara yang keras." Pinta Genta."AKU TIDAK MUNGKIN BISA MENOLAK KELUARG

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Para penakut wanita

    Genta berdiri di tempatnya melihat Gangsa meninggalkan nya sambil tersenyum mengejek padanya.Genta terduduk lemas di atas sofa, bagaimana dia harus melamar Saras, saat ini. Apa Saras mau menerima lamarannya.Genta merasa tiba-tiba kepala menjadi pusing memikirkan hal ini, apalagi saat ini dia sudah melihat Saras turun ke bawah."Ada apa? Kata Gangsa kamu memanggil ku?" Tanya Saras saat mereka bertemu."Sial! Ku balas nanti." Umpat Genta pada Gangsa.Genta melihat wajah Saras, memastikan jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk melamar."A_aku," Genta menghentikan ucapannya, entah mengapa mulutnya kaku sekali saat ini."Kamu kenapa?" Potong Saras cepat melihat Genta menghentikan ucapannya.Genta berjalan lebih mendekat ke arah Saras. Menarik Saras masuk ke dalam pelukannya, berharap dengan melakukan itu dia bisa mendapatkan kekuatan dari Saras, agar bisa mengatakan maksudnya pada Saras."Benar kan, ayah. Si bodoh itu tidak akan bisa mengungkapkan keinginan nya pada Saras, dia itu

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Pulang

    Genta menatap tajam Saras, lalu kemudian dengan tatapan bingung, "apa yang kamu lakukan?" Tanya Genta, sambil mengusap kupingnya yang sakit karena telah kena di jewer dua kali oleh Sarah hari ini."Melakukan apa yang Najma lakukan pada Gangsa." Jawab Saras, sambil senyum-senyum pada Genta. Genta melotot mendengar itu, dia pun segera melihat ke arah jendela pintu untuk melihat apa yang sedang di lakukan Najma dan Gangsa saat ini dengan penuh rasa penasaran.Karena apa yang dilihat oleh Saras dan oleh nya kenapa bisa berbeda?.Genta terpaku di tempatnya saat melihat, Najma saat ini sedang menjewer kuping Gangsa, apa yang terjadi pikir Genta. Bukannya mereka tadi sedang berciuman, tanya Genta dalam hatinya."Gimana? Aku tidak salah kan?" Tanya Saras. Genta segera masuk ke dalam ruangan Najma, untuk penasaran apa yang terjadi, karena sebelumnya dia benar-benar melihat Gangsa sedang mencium Najma."Apa yang kalian lakukan?" Tegur Genta langsung begitu masuk ke dalam kamar itu.Gangsa dan

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Sadar

    Gangsa sedikit terkejut mendengar suara Genta, yang entah kapan sudah berdiri di belakang nya. Sedangkan Genta terkejut saat melihat wajah Gangsa yang menunjukan jika dia sedang begitu putus asa saat ini."Dia tidak boleh mengambil Najma." Ucap Gangsa sambil menunjuk pada Najma."Siapa?" Tanya Genta."Pria tua itu, ada di sana. Dekat dengan Najma," jawab Gangsa.Genta menoleh ke arah Najma, namun dia tidak melihat ada satu pun orang di sana, apalagi pria tua yang di sebutkan Gangsa barusan. Genta mengerutkan keningnya, dia percaya dengan apa yang di katakan oleh Gangsa namun bagaimana dia menolong Gangsa menghadapi situasi ini, jika lawannya saja tidak bisa dia lihat.Melihat Gangsa sedikit lengah, pria itu pun kembali bergerak dia menatap Najma sekali lagi, mendekat kan wajahnya ke arah wajah Najma. Pria tua itu bertingkah seperti sedang mencari sesuatu di wajah Najma. Tidak lama mata kedua pria itu terlihat terkejut. Lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Najma.Tidak lama kemudian

  • Menemukan Cinta di Saat Koma   Mencoba melawan

    Najma menatap wajah ibu yang begitu sedih sama seperti wajah ayahnya. Mereka seperti ingin memperlihatkan jika mereka pun sangat merindukan nya, dan ingin mereka bersama."Ayolah sayang tinggal selangkah lagi." Bujuk ibu dan juga ayah."Iya, sayang. Sedikit lagi kita akan berkumpul. Kemari lah!" Ucap Ayah.Mendengar itu, Najma pun akhirnya melangkah sekali lagi ke arah orang tuanya."Kakak!" Suara Nuri tiba-tiba terdengar di telinga nya, menghentikan langkah Najma lagi"Iya, Nuri. Di mana Nuri berada? Bagaimana nasib Nuri, jika aku ikut bersama ayah dan ibu, Dia akan sendirian." Pikir Najma mengurungkan tangannya menggapai tangan ayah dan ibunya."Ayo, sayang. Ikut kami!" Teriak ibu sekali lagi saat melihat Najma membatalkan menjulurkan tangannya pada mereka.""Ayah, ibu. Maafkan Najma! Najma tidak bisa ikut kalian, ada Nuri yang harus aku jaga, lagipula sekarang ada Gangsa suami Najma, aku sangat mencintainya, doakan aku dan dia selalu bersama!"Seru Najma sambil menangis.Najma ter

DMCA.com Protection Status