Share

Bab 3

Author: Mimimi
last update Last Updated: 2023-09-12 17:46:15

Malam hari...

Shelia menatap dirinya pada cermin yang ada didalam kamar itu. Tubuh mungilnya dibalut dengan gaun pengantin berwarna putih yang terlihat sangat mewah.

Wajahnya pun sudah diberi sapuan makeup, membuat dirinya terlihat berbeda dari biasanya, riasan wajahnya terlihat flawless sehingga membuat Shelia terlihat sangat sempurna malam ini.

"Apa nona muda sudah siap?" Jake masuk kedalam kamar dan berjalan mendekati bibi Jane.

"Sudah, taun. Nona muda sudah siap." Jawab bibi Jane.

Jake mengangguk, "Mari, nona. Tuan sudah menunggu anda dibawah."

Dengan perasaan berkecamuk, Shelia akhirnya berjalan keluar mengikuti Jake yang berada di depan mereka. Sedangkan Shelia berjalan dengan dibantu bibi Jane serta dua pelayan wanita yang setia mengikuti dirinya dari belakang.

Shelia melirik dua pria berbadan kekar yang menjaga pintu kamar. Karena dua penjaga itulah ia tidak bisa kabur. Wajahnya yang terlihat garang serta tubuhnya yang kekar membuat nyali Shelia menciut ketika akan kabur dari kamar itu.

Jake membuka pintu mobil ketika Shelia sudah berdiri disamping mobil, "Silahkan masuk nona."

"Terimakasih." Shelia pun masuk kedalam mobil dan duduk di dalamnya.

Glek!

Shelia menelan ludah dengan kasar setelah ia melihat tuan Sherkan yang juga duduk disampingnya.

Shelia meremat kedua tangannya yang sudah berkeringat dingin, matanya sesekali melirik tuan Sherkan yang terlihat sibuk dengan ipad-nya. Pria itu tidak memperdulikan kehadiran Shelia sama sekali, dia masih sibuk dengan iPad yang ada ditangannya.

Pikiran Shelia bertambah berkecamuk saat mobil berbelok dan memasuki sebuah Hotel mewah. Shelia begitu gelisah, jantungnya sudah berdebar tidak karuan, tubuhnya sudah berkeringat dingin.

Mau kabur pun percuma, dia tidak akan bisa kabur, karena banyak pengawal yang menjaga tempat itu. Di setiap sudut, mata Shelia menangkap sosok pria berbadan tinggi tegap berbalut jas hitam berdiri dengan tegap dengan wajah garang mereka.

'Ya, Tuhan. Apa aku harus menikah dengan pria aneh ini? Aku belum siap menikah, Tuhan. Umur ku saja masih dua puluh satu tahun.' Shelia menangis dalam hati. Bahkan air matanya saja takut untuk keluar dari bola matanya.

Saat sampai di depan pintu berwarna emas yang menjulang tinggi, tiba-tiba tangannya ditarik oleh pria yang berdiri disampingnya.

Sherkan melingkarkan tangan Shelia pada lengannya, "Jangan pernah lepaskan. Dan tersenyumlah, jika kau tak mau aku merobek bibirmu itu!" Bisik Sherkan pada telinga Shelia membuat gadis cantik itu menoleh dan menatap wajah seram Sherkan yang berada tepat didepan wajahnya.

Glek

Dengan cepat bibir Shelia melengkung membentuk sebuah senyuman keterpaksaan, dia tidak berani menoleh terlebih dulu sebelum Sherkan memutus tatapan mereka.

Ketika pintu terbuka mereka segera berjalan beriringan memasuki sebuah ruangan yang sudah disulap dengan sangat indah.

Para tamu undangan yang hadir segera berdiri menyambut kedua mempelai pengantin yang memasuki aula hotel.

Semua mata tertuju pada mempelai pengantin wanita, mereka merasa takjub dengan kecantikan mempelai wanita. Tapi mereka juga tidak ada yang berbisik atau membicarakan kedua pengantin itu. Meskipun dalam hati mereka membicarakan pengantin wanita yang terlihat sangat cantik juga pengantin pria yang berwajah seram.

Pembawa acara mulai membacakan susunan acara yang akan berlangsung malam ini.

Mata coklat Shelia menatap setiap sudut aula hotel yang terlihat sangat mewah itu, para tamu undangan pun sangat banyak. Shelia yakin mereka semua adalah orang kalangan atas, terlihat dari pakaian serta aksesoris yang mereka kenakan.

Acara malam ini pun berlangsung dengan meriah, setelah kedua pengantin mengucap janji suci. Kini keduanya terlihat berdiri untuk menyambut tamu yang akan memberi selamat pada mereka.

Bibir Shelia terasa sangat kaku karena sejak tadi dia terus saja tersenyum pada para tamu undangan yang memberi selamat pada mereka. Meskipun senyum Shelia hanya senyum keterpaksaan.

Sedangkan pria yang sudah sah menjadi suaminya hanya menampilkan wajah dingin tanpa ekspresi, sepanjang acara wajah itu tidak sedikit pun tersenyum walaupun samar.

'Tuhan, kenapa aku harus terjebak pernikahan dengan pria menyeramkan ini? Aku ingin pulang!' Jerit hati Shelia.

*

*

Shelia terlihat mondar mandir di dalam kamar mandi, dia begitu gugup serta takut jika malam ini suaminya itu meminta haknya pada Shelia.

Sungguh Shelia belum sanggup menyerahkan mahkota yang dia jaga selama ini. Tubuhnya yang hanya dibalut dengan gaun tipis berwarna merah membuat penampilan nya begitu menggoda malam ini.

Tubuh Shelia gemetar saat pelayan yang tadi melayaninya membersihkan diri mengetuk pintu kamar mandi, "Nona, apa anda sudah selesai? Tuan sebentar lagi akan datang."

"Kalian keluar lah, aku sebentar lagi selesai." Saut Shelia dari dalam kamar mandi.

"Baik, nona." Ucap pelayan itu.

Shelia semakin gugup memikirkan nasibnya malam ini. Dia tidak menyangka hidupnya akan jungkir balik seperti ini. Niat hati ingin mengadu nasib di negri orang malah dia harus menjadi pengantin pengganti saat baru tiba di negara ini.

Ceklek

Shelia membuka sedikit pintu kamar mandi, Shelia mengintip dari balik pintu, dia melihat kamar terlihat kosong. Shelia pun memberanikan diri untuk keluar dari dalam kamar mandi.

Langkahnya terlihat pelan, matanya awas menatap sekeliling, dia takut pria itu tiba-tiba saja keluar dari dalam walk in closet.

Shelia mengelus dadanya lega, karena di dalam kamar tidak ada siapa pun selain dirinya. Dia menatap jam yang tergantung di dinding kamar, waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari.

Shelia menghela nafas, itu artinya dia memerlukan waktu tiga jam untuk membersihkan dirinya, padahal jika ia mandi sendiri hanya butuh waktu lima belas menit.

*

"Tuan, nona Shelia sudah selesai. Sekarang nona sudah menunggu anda di dalam kamar." Ucap bibi Jane saat menghadap pada taun Sherkan.

"Hem, kau boleh pergi."

"Baik, tuan." Bibi Jane menunduk lalu undur diri dari hadapan Sherkan.

Sherkan beranjak dari kursi, "Kau istirahatlah Jake. Menginap lah disini." Kata Sherkan sebelum ia keluar dari ruang kerjanya.

Pria berbadan atletis itu berjalan menuju kamarnya, raut wajah itu terlihat dingin serta datar, sangat minim ekspresi.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, mata tajam itu menatap gadis yang terlihat begitu kaget akan kehadirannya. Langkah kaki Sherkan mengayun mendekati Shelia yang terlihat gugup serta ketakutan.

"Apa kau sudah siap,hem?"

"Si--siap apa tu-tuan?" Shelia sangat gugup, wajahnya menunduk dalam tidak berani menatap wajah suaminya.

Sherkan mendekatkan wajahnya dia berbisik tepat ditelinga Shelia, "Malam pertama. Kita akan melakukan malam pertama."

"Malam pertama? Ta-tapi a-aku belum siap tuan." Shelia meremas ujung baju yang ia kenakan dengan kedua tangannya.

Sherkan menarik pinggang Shelia, tubuh mungil itu sontak menabrak dada bidang Sherkan, tangan Sherkan terulur merapikan anak rambut yang menutupi wajah pucat Shelia.

Ya, gadis cantik itu terlihat pucat karena ketakutan.

Sherkan mengangkat dagu lancip Shelia, "Apa kau tak sudi ku sentuh, Shelia?"

Bukannya menggeleng Shelia malah mengangguk, dan itu membuat Sherkan naik pitam, dia mendorong tubuh mungil Shelia hingga membentur ranjang.

Shelia meringis merasakan pinggangnya membentur ujung ranjang, dia beringsut naik keatas ranjang ketika melihat Sherkan berjalan mendekat kearahnya.

Tatapan tajam itu menghujam dirinya seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.

Related chapters

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 4

    Shelia beringsut mundur ketika ia melihat Sherkan naik keatas ranjang. Tubuhnya sudah gemetar ketakutan, keringat dingin sudah membanjiri wajahnya padahal kamar itu terasa dingin.Sherkan menarik kaki Shelia hingga gadis cantik itu merosot kebawah Kungkungan-nya. Dia menatap wajah cantik yang terlihat pucat itu, "Apa kau tak sudi ku sentuh Shelia?""S-saya hanya belum si-siap tuan." Ucap Shelia terbata.Ya, dia hanya belum siap menerima keadaannya saat ini.Siapa yang akan siap jika tiba-tiba harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal? Dalam satu hari tiba-tiba dia menjadi pengantin pria yang wajahnya terlihat seram juga pria yang begitu kejam.Meskipun pria ini kaya tapi tetap saja pria ini begitu kejam, jika saja sifatnya tak kejam mungkin Shelia akan menerima pria ini, meskipun wajahnya terlihat buruk rupa."Kau pandai sekali berbohong, Shelia?" Sherkan menindih tubuh Shelia yang berada dibawahnya.Shelia menggeleng, dia tidak berbohong dia memang belum siap.Sherkan

    Last Updated : 2023-09-13
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 5

    BrukkTubuh ramping itu terhempas ke lantai. Shelia meringis merasakan sakit pada punggung serta sikunya.Mata Shelia mengerjap saat dia melihat wajah Sherkan sudah berada tepat didepan wajahnya. Posisi mereka saat ini, Shelia berbaring dilantai sedangkan Sherkan membungkuk tepat didepan wajah Shelia."Bangun. Dasar pemalas!" Cibir Sherkan.Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, dia menatap Shelia yang masih bergeming diatas lantai. Tadi ia sengaja menarik kaki Shelia hingga gadis itu terjatuh ke lantai.Mata Shelia mengerjap berulang kali, otaknya yang kecil berusaha mengumpulkan ingatannya. Setelah ingatan itu terkumpul, Shelia dengan cepat bangun dari berbaring-nya.Gadis cantik itu langsung berdiri dengan sedikit menahan ngilu pada punggung serta siku, akibat terjatuh barusan."Apa yang bisa saya bantu, tuan?""Kau siapkan air hangat serta baju ganti untukku!" Perintah Sherkan, dia menatap Shelia dari atas sampai bawah, hingga matanya tertuju pada buah yang terlihat menyembul dari

    Last Updated : 2023-09-13
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 6 MMISP

    "A-apa? Me-makanku?" Shelia begitu kaget mendengar Sherkan akan memakannya. Tubuhnya langsung gemetar ketakutan.Apa pria ini seorang kanibal? Begitu kira-kira yang Shelia pikirkan. Gadis polos itu tidak mengerti apa maksud 'memakan mu' yang diucapkan Sherkan. Shelia sedikit menggeser kursi yang ia duduki. Tapi dengan cepat Sherkan kembali menarik kursi Shelia mendekat padanya."Tu-tuan, daging saya tidak enak. Anda pasti tidak akan suka." Lirih Shelia dengan suara pelan."Tidak masalah." Sherkan mengangkat sudut bibirnya melihat Shelia yang terlihat ketakutan."Ta...." "Tapi saya akan tetap suka." Potong Sherkan cepat, Sherkan tertawa melihat wajah pias Shelia, itu terlihat sangat lucu dimata Sherkan.Jake serta beberapa pelayan yang melihat Sherkan tertawa, merasa terkejut, pasalnya setelah kejadian memilukan beberapa tahun yang lalu, tuan-nya itu tidak pernah tertawa bahkan tersenyum sekalipun.Dulu Sherkan adalah pria yang hangat juga baik hati. Berbeda dengan Sherkan yang sekara

    Last Updated : 2023-09-27
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 7

    Gadis bernama Alicia Devendra mematung di tempatnya berdiri. Dengan sedikit gugup, dia memutar tubuhnya.Mata hitamnya menatap gadis yang berdiri tepat di depannya dari atas sampai bawah. Dahinya mengernyit melihat gadis yang terlihat asing itu."Kau pelayan baru disini?" Tanya Alicia dengan nada meremehkan."Nona, bertanya pada ku?""Ck... kalau tidak pada mu, pada siapa lagi? Hanya ada kau dan aku disini!" Alicia melipat tangannya didada."Aku bukan pelayan nona." Jawab Shelia."Bukan pelayan?"Shelia mengangguk, "Aku istri tuan Sherkan."Jawaban dari Shelia membuat Alicia terdesak ludahnya sendiri, "Uhukk... Uhuk...""Nona. Nona baik-baik saja?Alicia menghempas tangan Shelia yang menyentuh lengannya, "Jauhkan tangan kotor mu itu!" Sentak Alicia, matanya melotot menatap tajam pada Shelia.'Apa salah ku? kenapa matanya melotot begitu!" Ucap Shelia dalam hati."Tadi kau bilang apa? Ulangi sekali lagi," Perintah Alicia. Mungkin saja tadi dia hanya salah mendengar, tidak mungkin gadis

    Last Updated : 2023-09-27
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 8 Tersesat

    Shelia menunduk saat dia melihat Sherkan keluar dari dalam kamar mandi, hanya menggunakan handuk yang melilit pada pinggangnya.Sherkan berlalu begitu saja masuk kedalam walk in closed tanpa memanggil Shelia untuk melayaninya berganti baju.Shelia yang melihat itu merasa heran, "Apa dia marah karena kejadian tadi?" Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya dia melihat Sherkan keluar dari dalam walk in closed, pria itu sudah memakai piyama lengkap.Meskipun wajahnya terlihat buruk, tapi Shelia akui tubuh Sherkan sangat menggoda. Andai saja wajah pria itu tidak rusak seperti itu, sepertinya dia akan menjadi pria yang sangat tampan. Tapi sayang wajah pria itu harus rusak seperti itu.Muncul rasa iba pada hati Shelia saat melihat Sherkan yang berjalan melewatinya begitu saja dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang kiz size miliknya.Shelia yang merasa kalau Sherkan sedang marah padanya pun memberanikan diri untuk menghampiri pria itu dan bertanya."Tuan, apa anda marah pada saya?"

    Last Updated : 2023-09-28
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 9 Mengalahkan nenek lampir!

    Karena lelah berjalan kesan kemari tapi belum juga menemukan jalan kembali ke kamar suaminya, akhirnya Shelia memilih untuk istirahat di salah satu kamar yang ia temui, untung saja kamar itu tidak di kunci. Meskipun dalam hati dia sedikit takut, tapi Shelia tidak punya pilihan. Dari tadi dia juga tidak bertemu dengan pelayan. Padahal dia juga sudah melambai pada cctv yang terpasang di setiap sudut ruangan, tapi entah mengapa tidak ada satu orang pun yang datang padanya.Tapi Shelia masih berpikir positif, mungkin saja semua pelayan sudah beristirahat karena ini juga sudah hampir jam sembilan malam."Lihatlah Jack, gadis itu kebingungan mencari jalan di rumah ini." Sherkan berbicara pada Jack yang berdiri di samping sang tuan."Apa tidak sebaiknya kita menyuruh seorang pelayan untuk menghampiri nona, tuan?" Ucap Jack."Tidak perlu. Ini hukuman untuk gadis bodoh sepertinya!" Jawab Sherkan dengan senyum seringai yang menghiasi wajahnya."Baik, tuan." Jack mengangguk lalu kembali duduk di

    Last Updated : 2023-09-29
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 10 Seperti seorang tahanan.

    Shelia mengatur dada-nya yang bergemuruh, perkataan Alicia tadi sangat melukai harga dirinya. Mana ada dia melempar tubuhnya pada Sherkan yang ada dia yang di paksa menikah dengan pria itu."Dasar nenek lampir!" Gerutu Shelia yang masih saja merasa kesal.Dia mengambil baju ganti lalu memakainya. Dia sudah mandi tadi di kamar bawah, hanya belum mengganti baju saja.Sherkan tidak memberikan waktu untuknya berganti baju, pria itu langsung memintanya untuk ikut sarapan.Setelah berganti baju dan sedikit memakai makeup, karena kebetulan di sana sudah disediakan berbagai makeup untuknya."Ah.. lagi-lagi aku ingin pamer sama si Ratna. Coba kalau ponsel ku ada." Shelia memutar tubuhnya ke kiri serta ke kanan. Bibirnya tersenyum saat melihat pantulan dirinya di depan cermin, gaun berwarna biru langit dibawah lutut dengan lengan sabrina, rambut-nya di gerai dengan ujung dibuat bergelombang, jangan lupakan jepit rambut berbentuk hati disisi kanan rambutnya membuat penampilan Shelia semakin mani

    Last Updated : 2023-10-01
  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 11 Sebuah hukuman

    Sherkan tergelak saat lagi-lagi Shelia terpeleset karena selimut yang membalut tubuhnya hingga lantai harus terinjak kaki Shelia sendiri.Setelah puas melihat tingkah konyol Shelia. Sherkan menutup iPad-nya lalu kembali melanjutkan pekerjaan-nya.Hari ini dia akan pulang sampai larut malam, karena banyaknya pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini juga.Sherkan Smith pria berusia tiga puluh enam tahun itu adalah penggila kerja, sebagian waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Dia adalah generasi ke empat dari keluarga Smith. Keluarga konglomerat terkaya nomer satu di negara itu. Perusahaan keluarga Smith adalah perusahaan raksasa yang berjalan di bidang manufaktur, distribusi juga pemasaran sebuah produk yang terdiri dari makanan cepat saji, kebutuhan rumah tangga, serta kosmetik.Sherkan juga mendirikan perusahaan yang berjalan di bidang real estate dan itu sudah berjalan empat tahun. Dan perusahaan itu juga menjadi perusahaan terbesar.Meskipun memiliki wajah yang te

    Last Updated : 2023-10-02

Latest chapter

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 13

    Shelia membulatkan matanya, saat bibir tebal Sherkan menempel sempurna pada bibirnya.Jantung gadis itu sudah berdebar dengan kencang, saat dia kembali merasakan lumatan kecil pada bibirnya."Karena aku sedang berbaik hati pada mu, jadi aku kasih kamu bonus, " Ucap Sherkan saat dia sudah melepaskan pagutannya pada bibir Shelia. Sherkan mengusap bibir basah Shelia dengan jarinya, dia tersenyum melihat wajah Shelia yang terlihat bersemu merah."Apa kau menginginkannya lagi?" Sherkan mengigit kecil cuping telinga Shelia, membuat tubuh Shelia meremang."S--saya..." Shelia merasa sangat gugup juga malu. Kedua matanya tidak berani untuk sekedar melihat Sherkan."Jika aku sedang bicara, tatap mata ku! Aku tidak suka diabaikan." Sherkan memegang dagu Shelia lalu mengarahkan wajah gadis itu untuk menatapnya."Saya malu, tuan." Cicit Shelia dengan suara pelan."Kenapa malu? Bukankah tadi malam kau memeluk ku sangat erat? Apa kau begitu menginginkan tubuh ku?" Sherkan tersenyum miring menatap ke

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 12

    Setelah Sherkan mengangkat tubuh Shelia dari dalam bathtub dan mengganti baju Shelia, kini Sherkan tengah menunggu Shelia diperiksa oleh dokter keluarga Smith."Bagaimana keadaan-nya?" Tanya Sherkan setelah dokter selesai memeriksa Shelia yang masih tak sadarkan diri."Nona tengah demam tuan. Saya sudah resep kan obat untuk nona." Dokter itu menyerahkan resep obat pada bibi Jane.Bibi Jane segera menerima resep obat itu dan segera pamit keluar untuk membeli obat yang sudah di resep kan.Setelah dokter pamit pergi, Sherkan duduk disisi Shelia yang masih belum sadarkan diri. Dia menempelkan punggung tangan-nya pada kening Shelia. Sherkan dapat merasakan tubuh Shelia yang terasa panas.Menunggu beberapa saat, akhirnya bibi Jane datang membawa obat untuk nona mudanya. Setelah menyerahkan obat pada sang tuan, bibi Jane pun pamit untuk keluar kamar."Shelia.. bangun, minum dulu obat mu! Jangan buat aku mengeluarkan uang lebih lagi untuk pengobatan mu!" Suara Sherkan masih saja terdengar ketu

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 11 Sebuah hukuman

    Sherkan tergelak saat lagi-lagi Shelia terpeleset karena selimut yang membalut tubuhnya hingga lantai harus terinjak kaki Shelia sendiri.Setelah puas melihat tingkah konyol Shelia. Sherkan menutup iPad-nya lalu kembali melanjutkan pekerjaan-nya.Hari ini dia akan pulang sampai larut malam, karena banyaknya pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini juga.Sherkan Smith pria berusia tiga puluh enam tahun itu adalah penggila kerja, sebagian waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Dia adalah generasi ke empat dari keluarga Smith. Keluarga konglomerat terkaya nomer satu di negara itu. Perusahaan keluarga Smith adalah perusahaan raksasa yang berjalan di bidang manufaktur, distribusi juga pemasaran sebuah produk yang terdiri dari makanan cepat saji, kebutuhan rumah tangga, serta kosmetik.Sherkan juga mendirikan perusahaan yang berjalan di bidang real estate dan itu sudah berjalan empat tahun. Dan perusahaan itu juga menjadi perusahaan terbesar.Meskipun memiliki wajah yang te

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 10 Seperti seorang tahanan.

    Shelia mengatur dada-nya yang bergemuruh, perkataan Alicia tadi sangat melukai harga dirinya. Mana ada dia melempar tubuhnya pada Sherkan yang ada dia yang di paksa menikah dengan pria itu."Dasar nenek lampir!" Gerutu Shelia yang masih saja merasa kesal.Dia mengambil baju ganti lalu memakainya. Dia sudah mandi tadi di kamar bawah, hanya belum mengganti baju saja.Sherkan tidak memberikan waktu untuknya berganti baju, pria itu langsung memintanya untuk ikut sarapan.Setelah berganti baju dan sedikit memakai makeup, karena kebetulan di sana sudah disediakan berbagai makeup untuknya."Ah.. lagi-lagi aku ingin pamer sama si Ratna. Coba kalau ponsel ku ada." Shelia memutar tubuhnya ke kiri serta ke kanan. Bibirnya tersenyum saat melihat pantulan dirinya di depan cermin, gaun berwarna biru langit dibawah lutut dengan lengan sabrina, rambut-nya di gerai dengan ujung dibuat bergelombang, jangan lupakan jepit rambut berbentuk hati disisi kanan rambutnya membuat penampilan Shelia semakin mani

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 9 Mengalahkan nenek lampir!

    Karena lelah berjalan kesan kemari tapi belum juga menemukan jalan kembali ke kamar suaminya, akhirnya Shelia memilih untuk istirahat di salah satu kamar yang ia temui, untung saja kamar itu tidak di kunci. Meskipun dalam hati dia sedikit takut, tapi Shelia tidak punya pilihan. Dari tadi dia juga tidak bertemu dengan pelayan. Padahal dia juga sudah melambai pada cctv yang terpasang di setiap sudut ruangan, tapi entah mengapa tidak ada satu orang pun yang datang padanya.Tapi Shelia masih berpikir positif, mungkin saja semua pelayan sudah beristirahat karena ini juga sudah hampir jam sembilan malam."Lihatlah Jack, gadis itu kebingungan mencari jalan di rumah ini." Sherkan berbicara pada Jack yang berdiri di samping sang tuan."Apa tidak sebaiknya kita menyuruh seorang pelayan untuk menghampiri nona, tuan?" Ucap Jack."Tidak perlu. Ini hukuman untuk gadis bodoh sepertinya!" Jawab Sherkan dengan senyum seringai yang menghiasi wajahnya."Baik, tuan." Jack mengangguk lalu kembali duduk di

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 8 Tersesat

    Shelia menunduk saat dia melihat Sherkan keluar dari dalam kamar mandi, hanya menggunakan handuk yang melilit pada pinggangnya.Sherkan berlalu begitu saja masuk kedalam walk in closed tanpa memanggil Shelia untuk melayaninya berganti baju.Shelia yang melihat itu merasa heran, "Apa dia marah karena kejadian tadi?" Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya dia melihat Sherkan keluar dari dalam walk in closed, pria itu sudah memakai piyama lengkap.Meskipun wajahnya terlihat buruk, tapi Shelia akui tubuh Sherkan sangat menggoda. Andai saja wajah pria itu tidak rusak seperti itu, sepertinya dia akan menjadi pria yang sangat tampan. Tapi sayang wajah pria itu harus rusak seperti itu.Muncul rasa iba pada hati Shelia saat melihat Sherkan yang berjalan melewatinya begitu saja dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang kiz size miliknya.Shelia yang merasa kalau Sherkan sedang marah padanya pun memberanikan diri untuk menghampiri pria itu dan bertanya."Tuan, apa anda marah pada saya?"

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 7

    Gadis bernama Alicia Devendra mematung di tempatnya berdiri. Dengan sedikit gugup, dia memutar tubuhnya.Mata hitamnya menatap gadis yang berdiri tepat di depannya dari atas sampai bawah. Dahinya mengernyit melihat gadis yang terlihat asing itu."Kau pelayan baru disini?" Tanya Alicia dengan nada meremehkan."Nona, bertanya pada ku?""Ck... kalau tidak pada mu, pada siapa lagi? Hanya ada kau dan aku disini!" Alicia melipat tangannya didada."Aku bukan pelayan nona." Jawab Shelia."Bukan pelayan?"Shelia mengangguk, "Aku istri tuan Sherkan."Jawaban dari Shelia membuat Alicia terdesak ludahnya sendiri, "Uhukk... Uhuk...""Nona. Nona baik-baik saja?Alicia menghempas tangan Shelia yang menyentuh lengannya, "Jauhkan tangan kotor mu itu!" Sentak Alicia, matanya melotot menatap tajam pada Shelia.'Apa salah ku? kenapa matanya melotot begitu!" Ucap Shelia dalam hati."Tadi kau bilang apa? Ulangi sekali lagi," Perintah Alicia. Mungkin saja tadi dia hanya salah mendengar, tidak mungkin gadis

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 6 MMISP

    "A-apa? Me-makanku?" Shelia begitu kaget mendengar Sherkan akan memakannya. Tubuhnya langsung gemetar ketakutan.Apa pria ini seorang kanibal? Begitu kira-kira yang Shelia pikirkan. Gadis polos itu tidak mengerti apa maksud 'memakan mu' yang diucapkan Sherkan. Shelia sedikit menggeser kursi yang ia duduki. Tapi dengan cepat Sherkan kembali menarik kursi Shelia mendekat padanya."Tu-tuan, daging saya tidak enak. Anda pasti tidak akan suka." Lirih Shelia dengan suara pelan."Tidak masalah." Sherkan mengangkat sudut bibirnya melihat Shelia yang terlihat ketakutan."Ta...." "Tapi saya akan tetap suka." Potong Sherkan cepat, Sherkan tertawa melihat wajah pias Shelia, itu terlihat sangat lucu dimata Sherkan.Jake serta beberapa pelayan yang melihat Sherkan tertawa, merasa terkejut, pasalnya setelah kejadian memilukan beberapa tahun yang lalu, tuan-nya itu tidak pernah tertawa bahkan tersenyum sekalipun.Dulu Sherkan adalah pria yang hangat juga baik hati. Berbeda dengan Sherkan yang sekara

  • Mendadak Menjadi Istri Sang Penguasa   Bab 5

    BrukkTubuh ramping itu terhempas ke lantai. Shelia meringis merasakan sakit pada punggung serta sikunya.Mata Shelia mengerjap saat dia melihat wajah Sherkan sudah berada tepat didepan wajahnya. Posisi mereka saat ini, Shelia berbaring dilantai sedangkan Sherkan membungkuk tepat didepan wajah Shelia."Bangun. Dasar pemalas!" Cibir Sherkan.Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, dia menatap Shelia yang masih bergeming diatas lantai. Tadi ia sengaja menarik kaki Shelia hingga gadis itu terjatuh ke lantai.Mata Shelia mengerjap berulang kali, otaknya yang kecil berusaha mengumpulkan ingatannya. Setelah ingatan itu terkumpul, Shelia dengan cepat bangun dari berbaring-nya.Gadis cantik itu langsung berdiri dengan sedikit menahan ngilu pada punggung serta siku, akibat terjatuh barusan."Apa yang bisa saya bantu, tuan?""Kau siapkan air hangat serta baju ganti untukku!" Perintah Sherkan, dia menatap Shelia dari atas sampai bawah, hingga matanya tertuju pada buah yang terlihat menyembul dari

DMCA.com Protection Status