setelah Clara selesai mengajari dan merapikan belanjaan di apartemen Teguh mereka kini istirahat menunggu kepulangan Teguh.sedangkan Teguh masih berkutik dengan berkas dan komputer di depanya, tak terasa juga waktu sudah menunjukan jam pulang kantor, setelah selesai Teguh bergegas untuk merapikan dan pulang, karena dia yakin Clara dan Naya menunggunya.sebelum pulang Teguh mampir keruangan Aldo"Do mau pulang bareng tidak?" tanya Teguh pada Aldo"sepertinya saya nanti saja tuan, masih banyak perkerjaan" jawab Aldo karena bernar saja banyak kerjaan kantor belum lagi Tugas yang di berikan Teguh kepadanya."baik lah aku duluan" jawab Teguh, kemudian Teguh keluar dan menuju mobilnya, tak lupa dia membeli jajanan kesukaan Naya yaitu jajanan seperti cilok, pempek telor gulung dan lain-lain. setelah membeli itu Teguh langsung menuju apartemenya, tak lama Teguh pun sampai karena dia sendirian dan fokus menyetir.Clara dan Naya yang sedang bercanda seketika mendengar pintu terbuka mereka ko
Teguh dengan Clara semakin asik berselfi ria, sampai mereka tidak menyadari jika mereka berpose dengan mesra dan parahnya lagi Naya ternyata melihatnya , karena setelah selesai mandi Naya ingin bergabung tapi ketika melihat Clara dengan Teguh dia mengurungkan niatnya, tetapi tanpa sengaja Naya menyenggol vas bunga yang di atas meja deka pintu 'bruk' suara pot bunga jatu, sontak membuat Clara dan Teguh melihat kearah itu. dan ternyata Naya yang berada disana."Nay kenapa" ucap Teguhseketika Naya menjadi canggung bingung harus bagaimana dia sekarang."ah tidak mas, gak sengaja menyenggol vas itu" ucap Naya dengan gelagapan"tenang saja , tidak apa-apa" jawab Teguh kemudian"ah aku lapar" celoteh Clara karena merasa lapar."em bukanya barusan kamu sama Naya makan jajan yang banyak" jawab Teguh, karena benar saja tadi Clara bersama Naya menghabiskan jajan yang dia beli"cemilan sama makan beda" gerutu Clara dengan kesalTeguh pun tidak tega dia memutuskan untuk memasak kebetulan dia juga
Keesokan harinya setelah mereka selesai berish bersih ganti baju dan sarapan, mereka melanjutkan aktifitasnya sedangkan Burhan dia berangkat bekerja, Teguh Clara dan Naya mereka berangkat ke kampus, seperti biasa mereka sampai di kampus akan berpisah di lobi kampus, Clara dan Naya kali ini fokus kuliah, beda halnya dengan Teguh entah mengapa hari ini dia tidak fokus karena banyak fikiran yang mengganggunya, terutama gengster Black Jack itu, dia terus terbayang, dan dia baru dapat info jika geng itu dipimin oleh Jack yang bengis dan kejam dia memiliki dua petarung hebat kelas atas di sampingnya."Guh kenapa?" tanya Adam yang melihat Teguh melamunkemudian Teguh tersadar dan menoleh ke arah Adam."aku tidak apa-apa" jawab Teguh kepada Adam, setelah itu Teguh berusaha fokus, disisi lain tiga hari lagi dia akan terbang ke Bali.sedangkan di kediaman Pak Brian sangat tegang disana ada Brian dan tentunya Wicak dan juga Tegar, dia adalah orang kepercayaan Brian dan Wicak, Tegar adalah petaru
Plak! "Jadi, ini yang kamu lakukan di belakang aku, hah?! Kamu selingkuh?!" Seorang gadis menampar lelaki yang ada di hadapannya seraya menangis tersedu-sedu. Mereka berada di sebuah mall, hingga kejadian itu ditonton banyak pengunjung lainnya. Clara namanya, gadis lumpuh yang sedang jalan-jalan memakai kursi roda diantar oleh perawatnya itu tak menyangka akan menemukan kenyataan pahit mengenai kekasihnya. Dari pendengaran Teguh yang sedang berjalan-jalan di mall tersebut, gadis cantik itu memarahi lelaki yang merupakan kekasihnya karena berselingkuh. Bahkan selingkuhannya juga ada di sana. "Dia hanya temanku, Clara!" sanggah Tomi, sang kekasih. Dan membuat wanita yang berada di sampingnya ikut marah. "Kamu menganggap aku teman? Dasar baj*ngan! Sia-sia aku membelikan kamu ini-itu kalau akhirnya kamu milih dia!" ucap Bella, selingkuhan Tomi. Perempuan itu menunjuk-nunjuk wajah Tomi. Keributan pun semakin menjadi, karena kini percekcokan itu menjadi tiga arah. Antara Clara, Tomi
Akhirnya, hari presentasi itu tiba, dan dengan jantung yang berdegup kencang, pemuda itu terus saja bolak-balik di depan ruang presentasi di mana klien sudah menunggu, sementara dirinya juga menunggu untuk dipanggil oleh managernya."Teguh, silakan masuk." Manager memanggil Teguh untuk masuk, dan wajah yang sejak tadi menyiratkan kegugupan itu langsung berganti dengan wajah penuh wibawa."Selamat siang, semuanya," sapa Teguh bersikap seperti orang yang sudah terbiasa berhadapan dengan klien, karena dia sudah mempelajari semua teknik itu dari Youtube dan Google.Teguh menyuruh notulen menyalakan layar projektor, sedangkan Teguh mengambil laser untuk menunjuk setiap pokok bahasan produk yang hendak dia jelaskan. Teguh menunjukkan sikap luwes, membuat managernya tersenyum dengan awal pembukaan yang baik dari pemuda itu."Baik, kita mulai saja dari jenis dan bahan produk yang akan kami tawarkan dalam ...."CeklekSuara pintu dibuka membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh karena seor
Malam sebelumnya, sebelum Teguh berangkat ke rumah Brian atas undangan makan malam, dia memberitahukan kepada Mas-nya bahwa dia diangkat menjadi direktur di perusahaan utama. Rusli yang mendengar itu langsung bersujud syukur, begitu juga Mbak Aji istrinya, dia sangat senang karena selain memberitahukan kabar bahagia itu, Teguh juga memberi mereka sejumlah uang."Ini banyak sekali, Teguh!" ujar Mbak Aji dengan mata yang berembun."Terima saja, ya, Mbak. Teguh sangat berterima kasih karena sudah diizinkan tinggal di sini, jadi rezeki yang Teguh terima juga rezeki kalian," balas Teguh.Dia lalu menelpon kedua orang tuanya di kampung, memberitahukan semua pencapaiannya, dan tak lupa juga mengirim uang pada mereka. "Alhamdulillah, Nak. Keputusanmu merantau ke Jakarta ternyata tidak salah. Sekarang, jaga kepercayaan majikan kamu baik-baik, terus belajar, dan bekerja keras. Ibu yakin, kamu bisa membuktikan pada teman-temanmu yang selalu menghinamu di sini bahwa kamu bisa sukses di atas ker
Hari pertama sebagai Direktur Utama, Teguh merubah penampilannya, karena semenjak kejadian di hari ulang tahun Putri, dia merasa harus merubah standar dirinya supaya tidak melulu dihina orang lain. Dengan menggunakan jas hitam, dalaman kemeja merah maroon, dan sepatu yang mengkilat, Teguh berjalan dengan penuh wibawa dan langsung diberi hormat oleh para karyawannya.Teguh menerima banyak tugas hari ini, dari mulai laporan berkas yang mesti ia periksa, proses tanda tangan penyerahan jabatan, sampai jadwal pertemuan yang dalam satu minggu ini akan full. Teguh dikejar deadline mulai sekarang.Beruntung, ada Pak Wicak yang merupakan orang kepercayaan Brian dan ditugaskan mendampingi Teguh untuk terus mempelajari tugasnya sebagai direktur, sehingga Teguh tidak terlalu pusing dengan segala hal yang baru dia temui saat ini."Maaf kalau saya banyak tanya, ya, Pak," ucap Teguh pada Pak Wicak."Saya sebenarnya merasa belum siap dengan jabatan ini, akan tetapi saya juga tidak bisa bisa melewatk
Masalah Rendi membuat Teguh semakin terpukul dan belajar bahwa dirinya harus mensejajarkan diri dengan para karyawan yang merupakan bawahannya. Teguh tidak mau selalu disebut direktur modal dua ratus ribu, sehingga dia memutuskan untuk memulai masa kuliahnya meskipun kini sangat sibuk dengan urusan kantor.Satu bulan kemudian, Teguh masuk kuliah dan mengambil kelas karyawan supaya waktunya lebih fleksibel. Dia menjalani masa ospek atau orientasi mahasiswa bersama seluruh mahasiswa dari semua kelas seangkatannya, dan bisa bertemu dengan kakak-kakak tingkatnya. Termasuk Clara.Entah kebetulan macam apa karena gadis itu selalu ada dalam setiap moment-nya. Atau mungkin, Tuhan memang sengaja membuat setiap garis kehidupannya bertumpu pada gadis bernama Clara? Teguh merasa senang, dia memiliki teman yang sudah dikenal sebelumnya di kampus elit ini."Teguh!" panggil Clara melambaikan tangannya. Seperti biasa, dia datang bersama perawatnya karena masih belum mampu berjalan akibat kecelakaan y
Keesokan harinya setelah mereka selesai berish bersih ganti baju dan sarapan, mereka melanjutkan aktifitasnya sedangkan Burhan dia berangkat bekerja, Teguh Clara dan Naya mereka berangkat ke kampus, seperti biasa mereka sampai di kampus akan berpisah di lobi kampus, Clara dan Naya kali ini fokus kuliah, beda halnya dengan Teguh entah mengapa hari ini dia tidak fokus karena banyak fikiran yang mengganggunya, terutama gengster Black Jack itu, dia terus terbayang, dan dia baru dapat info jika geng itu dipimin oleh Jack yang bengis dan kejam dia memiliki dua petarung hebat kelas atas di sampingnya."Guh kenapa?" tanya Adam yang melihat Teguh melamunkemudian Teguh tersadar dan menoleh ke arah Adam."aku tidak apa-apa" jawab Teguh kepada Adam, setelah itu Teguh berusaha fokus, disisi lain tiga hari lagi dia akan terbang ke Bali.sedangkan di kediaman Pak Brian sangat tegang disana ada Brian dan tentunya Wicak dan juga Tegar, dia adalah orang kepercayaan Brian dan Wicak, Tegar adalah petaru
Teguh dengan Clara semakin asik berselfi ria, sampai mereka tidak menyadari jika mereka berpose dengan mesra dan parahnya lagi Naya ternyata melihatnya , karena setelah selesai mandi Naya ingin bergabung tapi ketika melihat Clara dengan Teguh dia mengurungkan niatnya, tetapi tanpa sengaja Naya menyenggol vas bunga yang di atas meja deka pintu 'bruk' suara pot bunga jatu, sontak membuat Clara dan Teguh melihat kearah itu. dan ternyata Naya yang berada disana."Nay kenapa" ucap Teguhseketika Naya menjadi canggung bingung harus bagaimana dia sekarang."ah tidak mas, gak sengaja menyenggol vas itu" ucap Naya dengan gelagapan"tenang saja , tidak apa-apa" jawab Teguh kemudian"ah aku lapar" celoteh Clara karena merasa lapar."em bukanya barusan kamu sama Naya makan jajan yang banyak" jawab Teguh, karena benar saja tadi Clara bersama Naya menghabiskan jajan yang dia beli"cemilan sama makan beda" gerutu Clara dengan kesalTeguh pun tidak tega dia memutuskan untuk memasak kebetulan dia juga
setelah Clara selesai mengajari dan merapikan belanjaan di apartemen Teguh mereka kini istirahat menunggu kepulangan Teguh.sedangkan Teguh masih berkutik dengan berkas dan komputer di depanya, tak terasa juga waktu sudah menunjukan jam pulang kantor, setelah selesai Teguh bergegas untuk merapikan dan pulang, karena dia yakin Clara dan Naya menunggunya.sebelum pulang Teguh mampir keruangan Aldo"Do mau pulang bareng tidak?" tanya Teguh pada Aldo"sepertinya saya nanti saja tuan, masih banyak perkerjaan" jawab Aldo karena bernar saja banyak kerjaan kantor belum lagi Tugas yang di berikan Teguh kepadanya."baik lah aku duluan" jawab Teguh, kemudian Teguh keluar dan menuju mobilnya, tak lupa dia membeli jajanan kesukaan Naya yaitu jajanan seperti cilok, pempek telor gulung dan lain-lain. setelah membeli itu Teguh langsung menuju apartemenya, tak lama Teguh pun sampai karena dia sendirian dan fokus menyetir.Clara dan Naya yang sedang bercanda seketika mendengar pintu terbuka mereka ko
seperti biasanya ketika sudah sampai di kampus mereka berpisah di loby tapi kali ini Teguh dan Clara bergandengan tangan jelas membuat orang-orang menatap mereka, taoi Teguh dan Clara acuh tak acuh hingga mereka tiba di loby.masing-masing masuk ke kelas, dan mengikuti jam kuliah dengan serius,waktu berlalu dan jam kampus selesai, kali ini tidak ada gangguan atau keributan seperti sebelumnya semua berjalan dengan lanjar sampai mereka berkumpul lagi di parkiran mobi, dan tadi juga sempat Indri kembali membayarkan uang kepada Teguh yang katanya untuk mencicil hutangnya dan Teguh hanya menerima uang itu dan kemudian menyimpankanya.mereka bertiga masuk ke dalam mobil lagi"mana kuncinya" Clara langsung menagih ucapan Teguh"hem baru juga masuk" balas Teguhkemudian Teguh mengambil kuncinya di dalam tas,kemudian memberikan kepada Clara,"ini kuncinya, nanti sekalian daftarin sidil jari kamu saja" Teguh meminta Clara untuk mendaftarkan sidik jarinya untuk membuka apartemenya."okay beres,
Dalam perjalanan kerumah kini Clara Tania Aldo duduk di Kursi tengah yang di paksakan untuk tiga orang walaupun begitu masih terasa lega karena tubuh Clara dan Tania lumayan ramping, sedangkan Aldo di dekat pintu dengan Tania di tengah. dan Burhan duduk di depan bersama Teguh. sedangkan motor Burhan di bawa Aryo." aku tidak nyangka kamu masih sejago dulu bahkan lebih jago" celoteh Burhan kepada Teguh membuka obrolan"hahah biasa saja hanya sering latihan kecil kalau pagi dan waktu luang" jawab Teguh kemudian mengusap hidungnya"oh iya ada apa ngajak aku ikut" tanya Burhan penasaran." nanti juga tahu, oh iya kemarin sudah di terima yah?" tanya Teguh kembali bertanya mengenai posisi perkerjaan."iya Alhamdulilah, tapi pabriknya lumayan jauh dari rumah , soalnya deket pabrik utama" jawab Burhan dengan sedikit kesal karena dia mau tidak mau cari kosan."udah tenang aja , tinggal sama aku aja" jawab Teguh dengan santai"emang tidak apa-apa?" tanya Burhan"lah kaya sama siapa" jawab Teguh
setelah mereka setuju dengan ajakan Teguh, kemudian langsung bergegas ke restoran yang sudah Teguh sepakati dengan teman-temanya.mereka bersemangat karena akan di tlaktir oleh Teguhketika dalam perjalanan, Teguh mendapat notifikasi pesan grup dari teman-temanya."Teguh dimana belum kelihatan" kirim Burhan di pesan grup"sedang dalam perjalanan" balas Teguh kemudian kembali fokus menyetir mobilnyasekitar satu jam kemudian akhirnya mereka sampai di restoran yang di sepakati,Teguh dan rombongan keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran bersama, setelah masuk Teguh mencari keberadaan teman-temanya.kemudian mendengar seseorang yang memanggilnya "Teguuh" lantas Teguh menoleh ke arah sumber suara, dan melihat sudah ada Putri, Dini, Tomi, Rio , Aryo, Heru dan Burhan."ayok itu mereka" ajak Teguh kepada Clara Putri dan Aldo Taniakemudian menghampiri mereka yang sudah menunggu Teguh."maaf yah nunggu lama" sapa Teguh kepada teman temanya."santai saja kami maklumi orang sibuk" jawab Ri
Teguh Aldo dan Tania bergegas ke bandara untuk mengejar waktu, kali ini mereka menngunakan mobil Teguh supaya bisa lebih cepat, dengan Aldo yang menyetir, Teguh di dalam mobil terus memperhatikan berkas apa saja yang harus dia sampaikan nantinya.Brian dan Teguh sudah sepakat untuk bertemu di pintu masuk bandara, supaya mereka masuk bersama,Teguh juga mengerutkan kenignya karena nanti malam dia juga sudah berjanji untuk mentlaktir teman-temanya.mobil pun tiba di pintu masuk bandara dan benar saja disana sudah ada Brian Clara dan Wicak, sedangkan Naya memilih tetap dirumah.setibanya di sana rombongan Teguh menghampiri Brian dan yang lain, dan disaat itu juga Teguh matanya berbinar melihat Clara memakai setelan formal, walaupun sebelumnya sudah pernah melihat tetapi kali ini berbeda Clara berpenampilan sangat perfect seperti bos besar, dengan setelan formal tetapi masih sangat Anggun.Begitu juga dengan Clara yang memperhatikan penampilan Teguh yang begitu berwibawa, kemudian mata me
Baru beberapa hari saja hubungan Teguh dengan Clara sudah mulai ter ekspos seperti di hidup kita kekuatan netizen, tapi anehnya Pak Brian belum mengetahui hal ini.kuliah mereka bertiga pun berjalan dengan lancar ,"jujur sama kita kamu sama Clara pacaran kan" tanya teman Teguh ketika jam pelajaran selesaiTeguh pun kelabakan harus menjawab apa , Teguh terus diam memikirkanya"udah jangan ngelak lagi" kali ini Kenan ikut menimpali"ya aku ngaku, aku sama Clara udah jadian" jawab Teguh karena tidak mungkin berbohong lagi"ha.. kapan dimana?" kali ini Adam sangat bersemangat"di Guci waktu pulang kampung" jawab Teguh dengan jujur"hei kamu pulang kampung gak ngajak?" Teguh semakin di cecar teman-temanya"waktu itu pulang ke rumah hanya mampir sebenarnya ada tugas kerja ke semarang jadi pulangnya mampir tapi pas waktu itu kebetulan Clara ikut" kemudian Teguh menjelaskan kepada mereka.setelah menjawab pertanyaan Teguh pun mereka paham.setelah itu mereka memutuskan untuk istirahat makan
Waktu semakin larut, mereka tidak terasa, sudah begitu lama mengobrol, kali ini Teguh tidak datang ke kantor, karena Brian, yang meminta. Tak lupa juga, Brian mengajak Teguh, untuk makan malam, dan disitu Brian, menemukan sebuah keanehan dimana melihat Clara, begitu perhatian sama Teguh, dari mengambilkan nasi lauk dan menuangkan minum, bahkan sesekali Clara melihat ke arah Teguh. Brian pun sudah tidak tahan melihat sikap Clara pada Teguh. "Teguh, Clara, ada yang mau saya tanyakan, " ucap Brian, pada Teguh dan Clara. "Iya yah, ada apa?" tanya Clara. "Sebenarnya, hubungan kalian, sejauh mana?" tanya Brian, membuat Clara dan Teguh kaget. 'Ini, memang sudah waktunya, memberi tahu,' gumam Teguh, dalam hatinya. "Baik sebenarnya...." Teguh, belum selesai, mengucapkannya, sudah di sambar oleh Naya. "Mereka, sudah pacaran, " ucap Naya, langsung to the point, seketika Brian, menjatuhkan sendok dan garpunya di piring, terdengar benturan suara sendok dan garpu."Kenapa kalian, merahasiakan