“Aku mengerti, suamiku. Tidak masalah jika kau tidak bisa sesering mungkin mendatangiku. Kau adalah orangyang paling lelah dan sibuk di keluarga ini, sudah pasti tugasmu sangat banyak,” Big Lady menanggapi sambil tersenyum, ”Tapi, kau juga harus memikirkan kesehatanmu sendiri. Istirahatlah saat kau bisa, dan makanlah dengan baik. Keluarga ini akan sangat sedih jika pemimpin kami yang hebat sepertimu jatuh sakit,”sambungnya memberikan perhatian.
‘Bagaimana, Evelyn? Aktingku bagus, kan?’ Emily tersenyum geli dalam hati. Ia bahkan tidak pernah membayangkan akan bersikap begitu perhatian pada seseorang di dunia nyata, ‘Baiklah, sekali lagi!’“Tapi jujur, aku bahagia karena kau datang lagi untuk melihatku walaupun hanya sebentar. Aku sudah sangat senang melihatmu memiliki sedikit perhatian untukku. Aku tidak berharap banyak mengingat hubungan kita sudah renggang selama beberapa tahun ini,” Big Lady berucap sambil menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat murung.‘Ayo, masuklah dalam kata-kataku, Mr. Aiden! Aku sudah berucap sangat manis, loh!’ Emily kembali bergumam dalam hati.Aiden tersentuh. Ia merasa kekasihnya kembali, Eve-nya telah kembali selembut dulu.“Big Lady, kau terlihat banyak berubah setelah bangun dari sakitmu,” ucap Aiden pada istri pertamanya itu, “Dulu, setelah aku resmi menjadi pewaris keluarga ini, jika sehari saja aku tidak mendatangi kamarmu, kau pasti akan marah dan mendatangi Old Lady untuk mengaduh, dan setelah itu kau akan membuat keributan di kamar istriku yang kudatangi,” sambungnya.‘Aku benar. Ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hubungan mereka sudah renggang bertahun-tahun, dan itu membuat Aiden sedih,’ Emily bergumam dalam hati.“Ya, aku mengingat itu meskipun tidak keseluruhan, dan jika untuk itu aku harus menerima hukumanku, aku akan menerima dengan tanpa perlawanan. Aku bersedia jika kau mengabaikanku selama apapun yang kau ingin. Anggap saja itulah hukumanku,” Big Lady memasang wajah memelas menerima hukumannya.“Tidak. Semua itu tidak perlu. Kau sudah mengakui kesalahanmu dan kau mengatakan kalau Tuhan mungkin saja menghukummu dengan memburuknya kesehatanmu. Aku juga tidak akan mengungkit hal itu lagi jika kau bersedih,”“Kau boleh percaya atau tidak, tapi melihatmu seperti ini membuatku bahagia. Aku merasa sepertinya Eve-ku yang manis sudah kembali. Aku juga mengharapkan kau yang dulu lembut kembali lagi di hadapanku,” Aiden mengutarakan kalimat yang sejak tadi ia tahan di ujung bibir, dan akhirnya kalimat itu lepas dan membuat Emily tersenyum kemenangan dalam hati.‘Kau lihat, Evelyn? Aku mendapatkannya! Aku memang gadis biasa yang tidak pandai bergaul dengan pria sungguhan, tapi jika untuk pria di novel dan komik, aku mungkin sangat hapal perangai mereka, hahaha!’‘Tokoh utama pria di novel romansa itu rata-rata berwajah tampan, bersikap dingin, tapi hatinya selembut buah mangga yang sudah cukup matang. Kau hanya tinggal menunggu dengan sabar, dan setelah itu kau tinggal mengupas dan memakannya!’Emily masih bisa bergumam konyol dalam hatinya menanggapi sikap Aiden.“Ya, aku percaya dan itu membuatku senang. Kau tidak kehilangan aku, suamiku. Aku masih Eve-mu yang dulu yang sempat terasing karena perubahan status kita. Jika kau lebih memahamiku, maka kau akan tahu kalau aku hanyalah wanita biasa yang sangat mencintai suamiku. Itu saja,” Big Lady menanggapi sambil tersenyum dengan cantiknya.“Jadi, apa ini artinya kau akan bermalam di kamarku, suamiku?” Big Lady menanyakan pertanyaan pamungkas.‘Ayolah, makan umpannya, Tuan Aiden!’ gumamnya lagi sambil memperhatikan raut wajah Aiden yang berpikir.“Aku akan bermalam di sini setelah aku mendengar pelayan mengatakan kalau kau sudah menjenguk Noah di ruangan Aquamarine. Lihatlah puteramu, Eve. Sudah seminggu ini Noah kurang sehat dan menolak belajar. Noah hanya ingin tidur, “Aku rasa dia merindukan ibunya,” Aiden berucap hal yang penting yang sebelumnya masih diabaikan Emily sebagai pengganti Big Lady Evelyn.“Ah, maafkan aku. Aku belum sempat melihat Noah setelah aku sembuh. Aku akan menjenguknya sore ini dan menyuruhnya menginap di sini. Jika kau berkenan, mari kita makan malam bersama di sini, suamiku,” Big Lady mengundang Aiden.“Baiklah, dengan senang hati aku akan datang lagi malam nanti. Aku akan pergi menyelesaikan pekerjaanku hari ini. Bersiaplah, Eve,” Aiden menjawab dengan senyumannya yang menawan.Tentu saja Aiden yang sudah lama tidak melihat istrinya yang selembut itu menerima ajakan Evelyn, terlebih mereka akan berkumpul dan makan malam bersama dengan anak mereka—Noah, yang sudah sangat lama tidak terjadi.“Baiklah, suamiku. Semoga harimu menyenangkan!” Big Lady mengantar kepergian Aiden dari ruangan Ruby dengan senyum kemenangan.“Big Lady, maafkan aku. Bisakah aku bertanya tentang satu hal?” Maya dengan pandangan tertunduk memberi pertanyaan pada Big Lady Evelyn yang masih memperhatikan Aiden yang baru saja keluar dari lorong ruangan Rubi.Big Lady berbalik menoleh pada Maya, “Ya, tanyakan saja!” jawabnya.“Apa anda masih belum bisa mengingat semuanya? Termasuk Tuan muda Noah dan para istri muda yang hadir pagi tadi. Apa separah itu kau kehilangan ingatan?”“Lalu, bagaimana jika orang-orang yang membenci anda akan menyerang anda lagi, Big Lady? Aku… aku takut dan sedih melihat anda terbaring lemah setiap hari, bahkan yang terakhir kalinya, mereka sudah akan membawamu ke Gereja Suci dengan peti mati. Aku tidak ingin anda seperti itu lagi,” Maya mengungkapkan kecemasannya sambil menangis.Emily bisa melihat setulus apa pengabdian Maya padanya. Di sebuah judul outline novel itu juga menceritakan kalau Maya akan menjadi pelayan setia Big Lady Evelyn sampai akhir hayatnya.Evelyn menyentuh tangan Maya sambil tersenyum.“Untuk itulah aku membutuhkanmu. Sejak awal kau yang selalu ada bersamaku, bahkan sebelum aku menikah dengan Tuan Aiden. Kau adalah orang yang paling setia mendampingiku, Maya,” ucapnya tulus, “Jadi kita tidak boleh takut, dan katakan saja apa dan siapa saja yang harus kuwaspadai di Keluarga Shosan ini,” sambungnya bertanya.‘Big Lady, anda memang sudah berubah, bahkan sampai selembut ini. Bagaimana aku tidak semakin menyayangi dan setia padamu? Aku tahu suatu saat nanti gadis ceria sepertimu akan kembali setelah banyaknya kejahatan dan kesakitan yang kau alami, Big Lady’ air mata Maya menetes mendengar ucapan Evelyn.“Sebelumnya, tolong maafkan kelancanganku, Big Lady. Aku tidak bermaksud mengajarimu, tapi kau harus mengetahui hal ini jika kau memang melupakan semuanya,”“Dengan statusmu saat ini, anda hanya perlu menghormati Mr. Aiden dan Old Lady. Sementara di Harem keluarga ini, anda lah yang berkuasa karena anda adalah istri pertama sekaligus calon Old Lady selanjutnya ketika Old Lady Annalise wafat.”“Di Harem ini, anda harus berhati-hati pada istri kedua Mr. Aiden—Mrs. Elsa. Dia adalah istri yang sangat diperhatikan oleh Mr. Aiden selain dirimu,”“Selain itu anda juga harus memperhatikan gerak-gerik istri kelima—Mrs. Jodie. Mrs. Jodie adalah istri yang baru dinikahi oleh Mr. Aiden beberapa saat sebelum anda mengalami kecelakaan saat itu. Entah mengapa, aku menyadari tatapan kebencian begitu terlihat dari mata Mrs. Jodie saat memandangmu, Big Lady,”Setelah beberapa informasi yang ia dengar dari Maya, Emily mulai mencocokkan lagi pada beberapa judul ouline yang masih belum terurai.“Baiklah, aku mengerti. Kau baru menyebutkan nama dua istri suamiku. Bagaimana dengan istri ketiga dan keempat? Apa mereka tidak perlu kuamati secara teliti juga? Bisakah kau menceritakan beberapa hal yang kau tahu dari para istri suamiku itu?” Big Lady bertanya lebih dalam.“Hmm, aku bisa menjelaskan semuanya pada anda, Big Lady, tapi sepertinya waktunya belum tepat. Ini sudah menjelang sore, dan anda masih belum bersiap untuk mengunjungi ruangan Aquamarine, tempat Tuan muda Noah,”“Bukankah anda dan Mr. Aiden sudah sepakat membuat janji makan malam bersama? Kuharap anda tidak mengacaukan rencana baik berkumpulnya anda, Tuan kecil Noah, dan Mr. Aiden, seperti sebelunya. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperbaiki hubungan anda dan Mr. Aiden, Big Lady,” ucapan Maya tidak salah, dan Big Lady menyetujuinya.“Baiklah, mari lewati malam ini dengan baik. Setelah itu aku akan mendengarkan semua hal yang akan kau katakan, Maya. Mari bersiap menuju ruangan Aquamarine. Noah sudah menunggu ibunya datang untuk memeluknya,” Big Lady memberi perintah pada Maya untuk bersiap berangkat menuju ruangan milik Noah.Perlu diketahui, bangunan mansion besar tersebut sudah seperti istana. Di dalamnya terdapat banyak ruangan yang besar dengan lorong panjang sebagai pemisah ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya. Di setiap ruangan terdapat dua ruangan pribadi, yaitu kamar tidur dan ruang kerja yang biasanya digunakan untuk menerima tamu.Ruangan terbesar di Mansion keluarga Shosan itu adalah ruangan milik Evelyn—ruangan Ruby. Sedangkan ruangan lainnya seperti ruangan Sapphire, Amethyst, Citrine, Pearl, dan Zamrud. Ruangan itu adalah milik para istri Aiden.Adapun dua ruangan lagi, yaitu ruangan Aquamarine milik Noah, dan satunya adalah ruangan Crystal, yang belum Emily ketahui milik siapa.Evelyn baru saja tiba di depan ruangan Aquamarine, dan kedatangannya sudah sampai pada para pelayan yang mengurusi ruangan Noah. Dengan segera, para maid yang melayani Noah, langsung mempersiapkan penampilan terbaik Noah untuk bertemu dengan ibunya.Sementara menunggu, Evelyn duduk di halaman depan ruangan tersebut yang memiliki pemandangan indah karena hanya ada bunga yang bermekaran di sepanjang mata memandang.‘Harusnya saat ini aku sedang duduk di depan komputerku dan memberikan salam perpisahan pada novelku yang sedikit lagi akan tamat. Tapi sekarang, aku malah duduk menunggu putera orang lain di bawah pohon yang daunnya saja sudah kekuningan,’ Emily bergumam dalam hati karena bosan.Namun, gumaman itu terhenti ketika ia mengingat satu hal, tanggal hari ini.‘Astaga, kenapa aku melupakan hal sepenting itu? Padahal aku sadar kalau aku tidak berada di zaman kuno, melainkan zaman seperti hidupku sebelumnya. Dasar Emily bodoh!’ gerutunya dalam hati pada dirinya sendiri. Ia kesal kare
“Maafkan aku, Nyonya Besar. Noah sangat nakal, aku takut kalau Noah akan membuat kekacauan di ruangan Ruby dan mengganggu istirahatmu, Nyonya Besar!” pengasuh pribadi Noah maju dan menundukkan kepalanya saat menjawab ajakan Evelyn pada Noah.“Siapa kau yang begitu lancang menyebutkan kalau anakku adalah anak nakal?!”Suara keras yang tidak tertahankan dari Emily yang marah membuat suasana di halaman ruangan Aquamarine terasa mencekam. Semuanya berwajah pucat menerima kemarahan Evelyn yang terkenal pemarah.“Dan kau juga tidak menyebut gelar putraku tadi. Dia Tuan Muda di rumah ini, di keluarga Shosan, dank au hanya pembantu! Bersikaplah yang baik pada majikanmu, sekalipun putraku masih anak-anak!” Emily sangat marah. Ia mulai merasakan kemarahan Evelyn sebagai ibunya Noah.“A-aku tidak berani, Nyonya Besar, maafkan aku. Ampuni aku. Tapi itu adalah perintah dari Nyonya Besar Analise pada Nyonya Elsa yang bertanggung jawab pada semua yang dilakukan Tuan Muda Noah. Keputusan itu mulai be
Ketiganya begitu bahagia sambil membahas tentang apapun perkembangan Noah yang jarang sekali mereka lakukan. Mereka pindah ke gazebo di halaman belakang untuk menghabiskan waktu untuk berbincang hingga hampir larut malam, dan akhirnya Noah tertidur bersandarkan ibunya.“Jadi, apa malam ini kita akan tidur bertiga dalam satu ranjang?” Aiden dengan pandangan teduhnya bertanya pada Evelyn dengan penuh rasa sayang. Evelyn tidak menjawab, tapi senyum dan anggukan kepalanya sudah menjawab pertanyaan itu. Namun, setelah Noah yang tidur mereka pindahkan ke dalam kamar, ada tamu yang datang mengunjungi ruangan Ruby dan membuat suasana menjadi menjengkelkan bagi Emily. “Nyonya dan Tuan Besar, Nyonya Elsa tiba!” suara penjaga pintu ruangan Ruby mengumumkan kedatangan istri kedua Aiden.‘Untuk apa dia datang semalam ini ke tempatku?’ Evelyn menggerutu dalam hati, dan ekspresi wajah Evelyn terlihat oleh Aiden. Tapi, ia sendiri tidak bisa berbuat banyak.“Apakah kau mengizinkannya masuk?” Aiden
“Kenapa? Bukankah ruangan Crystal memang tidak ditempati seorang pun? Akan lebih baik jika Noah yang menempati ruangan itu, dan nama ruangan hanya perlu diubah. Bangunan itu juga memiliki bentuk yang hampir tidak ada bedanya dengan ruangan Aquamarine,” Evelyn terus mengatakan apa yang menurutnya benar. “Elsa, kuingatkan kembali padamu. Aku yang memegang kekuasaan di harem keluarga Shosan ini. Tolong hormati keputusanku sebagai istri pertama Aiden!” sambungnya berucap tegas. “Kau memang istri pertama suami kita tapi akulah yang pertama kalinya melahirkan pewaris untuk keluarga ini, Nyonya Besar!” Elsa menjawab lagi, “Tolong jangan terlalu keras dengan egomu sebelum kau bisa mengingat semua yang ada dan berlaku di keluarga Shosan!” sambungnya keberatan. “Suamiku, kumohon berikan keadilan padaku dan mendiang putra kita, Branden. Meskipun puteraku sudah meninggal, tapi dia tetaplah putera pertama di keluarga Shosan. Dia putramu juga, kan?” ucapan Elsa membuat Evelyn terperangah. Ia tid
Esok paginya, Evelyn terdiam sambil memandangi seorang pria yang ada di hadapannya. Di samping Evelyn juga ada Maya sebagai penjelas tentang siapa pria yang ada bersama mereka saat ini.“Jadi namamu adalah Kody Hooper?” Evelyn bertanya dan pria itu mengangguk, “Lalu, apa yang dapat kau berikan padaku? Maya mengatakan kalau kau adalah pelayan setiaku sejak aku menjadi Nyonya Besar di sini,” sambung Evelyn berucap.“Benar, Nyonya. Aku Kody, pelayan yang diperintahkan oleh Tuan Aiden untuk melayani keperluan anda sejak Tuan Aiden menjadi pemimpin keluarga Shosan,” Kody menjawab serius, “Senang sekali melihat anda sudah kembali sehat seperti sebelumnya. Aku siap menerima tugas, Nyonya!” sambungnya.Kody, pelayan setia Evelyn datang setelah Maya diperintahkan untuk memanggil orang-orang yang mungkin saja masih berpihak pada Evelyn.Sakit panjang yang dialami Evelyn sebelum (meninggal) berganti jiwa dengan Emily membuat para pengikutnya pergi dan beralih bekerja untuk para yang melakukan
Evelyn bisa melihat senyum tipis seorang pria jangkung dengan penampilan lusuh dan penuh kotoran di celana pendeknya itu."Ehem...maafkan keterkejutanku tadi, Tuan. Aku tidak menyangka melihat anda dalam keadaan seperti ini," Evelyn mulai terlihat tenang, "Lalu siapa anda? Kenapa anda di sini?" dia terus bertanya sambil keluar perlahan dari mobil bersama Noah.Maya mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Evelyn, "Nyonya Besar, pria ini adalah kakak ipar Tuan Aiden,” bisik Maya, Evelyn pun mengangguk menyetujui kata-kata Maya padanya."Jadi, Anda adalah Tuan...""Nama aku Luca Witt, aku putera sulung Keluarga Witt, Nyonya Evelyn!" pria di depan Evelyn memperkenalkan dirinya sambil tersenyum. Tapi… cara dia memperkenalkan dirinya langsung membuat Evelyn terkesiap.Evelyn tersentak karena sedikit terkejut dengan sikap Luca yang dianggap begitu santai terhadap wanita yang menjadi saingan adiknya sendiri."Silakan duduk, Nyonya Evelyn dan Noah. Aku akan membersihkan tubuhku sebentar!" ucap
"Hei, kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri, Noah? Rasa sakit bukanlah kesalahan. Tidak ada manusia yang mau sakit," Luca menghibur Noah lagi, "dan menurutku ibumu tidak sekejam itu menghukum putranya yang sakit. Aku benar, kan, Nyonya Evelyn?" lanjut Luca bertanya pada Evelyn dengan nada yang terdengar lebih akrab.Evelyn mengangguk, “Ya, Tuan Luca benar, Nak. Aku tidak akan menghukummu karena kau sakit. Untuk itu ceritakan saja semua bagian yang sakit di tubuhmu. Biarkan aku mendengar keluhanmu dan akan memanggil dokter keluarga nanti ketika kita pulang nanti.” jawabnya.Setelah itu Evelyn dan Luca mendengarkan apa yang Noah rasakan dalam tubuhnya. Setelah bercerita, Noah diizinkan bermain di taman bersama Kody dan Maya serta pengasuh Noah. Setelah itu barulah Evelyn langsung bicara serius dengan Luca."Tuan Luca, tahukah Anda apa yang salah dengan tubuhnya dan tidak nyaman bagi Noah?" Evelyn langsung menanyakan inti pembicaraan, “Kedatanganku ke sini dengan membawa Noah juga berkai
“Nyonya, kurasa kecurigaanmu tentang pihak yang sengaja mengacaukan kesehatan Tuan Muda Noah benar adanya. Dengan izin darimu, aku bisa masuk dengan pengawalan ketat pelayan ruangan Aquamarine dan juga pelayan Nyonya Elsa yang bertanggung jawab berjaga di sana,” Kody melaporkan situasi yang terjadi di sana.“Ya ampun, apa seketat itu penjagaan padamu yang merupakan pelayanku? Aku ibunya Noah, bukan? Kenapa mereka seperti itu pada pelayanku? Ini tidak bisa dibiarkan dengan mudah. Aku akan membicarakan hal ini pada suamiku nanti,” Evelyn menanggapi sambil memijat dahinya yang berkerut. Urusan internal di rumah besar ini begitu membuatnya lelah.“Lalu apa yang kau dapatkan, Kody?” sambungnya bertanya.“Seperti yang anda perintahkan, aku hanya berada di dalam kamar Tuan Muda Noah untuk memperhatikan keadaan di sana. Sepintas kamar Tuan Muda Noah biasa saja, rapi dan bersih. Ruangannya juga dipenuhi aromaterapi bunga Lavender. Semuanya baik-baik saja, Nyonya. Tapi aku tidak mengerti mengap
"Lalu ending seperti apa yang kau berikan? Semua ucapanmu terdengar konyol. Bisa-bisanya karakter di novelnya bangkit dan marah," Emily menggerutu, "Kau kira aku anak ingusan yang mudah kau kelabui?" sambungnya mencibir tapi saat wajahnya berpaling."Hei, hei, hei, aku mendengarmu, ya!" Liam jelas mendengar, "Aku tidak bercanda.""Evelyn yang tubuhnya sedang kau gunakan itu, dia yang membawaku ke sini. Aku juga awalnya bingung, dan saat dia menuntutku, aku langsung menyebut namamu karena memang buku ini kurencanakan untukmu agar ceritanya sempurna,""Tapi yang jelas aku tidak sengaja ingin membuat dirimu kesulitan seperti ini,"Liam terdiam sejenak dan terlihat menghela napas berat."Baiklah, aku mengerti kalau sekarang ini kau maupun aku tidak bisa melakukan apapun. Tapi apa yang membuatnya marah? Seperti yang kupikirkan sendiri, Evelyn marah karena konspirasi pembunuhannya oleh para orang yang ada di sini,""Dia juga mengarahkanku berpikiran untuk melindungi Noah putranya juga suami
“Aku tidak melakukan apapun. Kami hanya membahas masalah penyakit pernapasan yang diderita Noah yang mungkin saja memang disengaja oleh pihak lain yang tidak menyukai Evelyn, dan itu membuatnya syok. Dia tidak bisa mengontrol kemarahannya dan pingsan,” Luca memberikan penjelasan dengan pemikirannya sendiri. Ia tidak mungkin mengakui kalau dia yang membuat Evelyn syok. “Benarkah, Tuan? Pantas saja jika nyonyaku seperti ini,” Kody langsung percaya, “Meskipun aku merasa setelah bangun dari tidur panjangnya Nyonya Besar terlihat berbeda dan lebih tenang, tapi tentu saja masalah Tuan Muda Noah yang seperti ini membuatnya marah dan nyonya tidak dapat mengontrol emosinya lagi,” sambungnya yang mulai mengingat tabiat majikannya itu.‘Astaga, aku tidak percaya kalau dia akan percaya apa yang baru saja kukatakan. Aku hanya mengarang cerita, tapi syukurnya itu memang berkaitan dengan keadaan tubuh Evelyn yang sebenarnya. Aku selamat kali ini, kau juga, Emily! Berterima kasih lah pada keadaan in
“Ya, aku setuju dengan semua pemaparanmu, Tuan Luca. Tapi di samping itu, aku semakin penasaran tentang siapa kau sebenarnya? Tolong jangan menghindar untuk menjawab lagi. Ucapanmu, sikapmu, dan pengetahuanmu tidak seperti orang biasa,” Evelyn bertanya tanpa menolehkan tatapan tajamnya pada Luca, “Kenapa aku merasa kau mengenalku dengan baik tapi sikapmu berbeda dari sikap orang-orang di sekelilingku?” sambungnya curiga.“Menurutmu, siapa aku?” Luca menantang dengan senyuman liciknya.“Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku tahu kau bukan berasal dari sini dan terkesan seperti…” kalimat Evelyn tergantung.“Sepertimu yang datang dari dunia nyata, Money Angel?”Bak mendengar petir yang menyambar bumi, Evelyn langsung membelalakkan matanya lebar. Ia tersentak kaget ketika Luca menyebut nama lain dari dirinya. Evelyn berdiri dan langsung menggebrak meja kerja Luca.“K-kau? Kenapa kau tahu nama itu? Sebenarnya kau siapa? Katakan padaku!” Evelyn yang syok tidak bisa mengontrol ekspresinya hingg
“Nyonya, kurasa kecurigaanmu tentang pihak yang sengaja mengacaukan kesehatan Tuan Muda Noah benar adanya. Dengan izin darimu, aku bisa masuk dengan pengawalan ketat pelayan ruangan Aquamarine dan juga pelayan Nyonya Elsa yang bertanggung jawab berjaga di sana,” Kody melaporkan situasi yang terjadi di sana.“Ya ampun, apa seketat itu penjagaan padamu yang merupakan pelayanku? Aku ibunya Noah, bukan? Kenapa mereka seperti itu pada pelayanku? Ini tidak bisa dibiarkan dengan mudah. Aku akan membicarakan hal ini pada suamiku nanti,” Evelyn menanggapi sambil memijat dahinya yang berkerut. Urusan internal di rumah besar ini begitu membuatnya lelah.“Lalu apa yang kau dapatkan, Kody?” sambungnya bertanya.“Seperti yang anda perintahkan, aku hanya berada di dalam kamar Tuan Muda Noah untuk memperhatikan keadaan di sana. Sepintas kamar Tuan Muda Noah biasa saja, rapi dan bersih. Ruangannya juga dipenuhi aromaterapi bunga Lavender. Semuanya baik-baik saja, Nyonya. Tapi aku tidak mengerti mengap
"Hei, kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri, Noah? Rasa sakit bukanlah kesalahan. Tidak ada manusia yang mau sakit," Luca menghibur Noah lagi, "dan menurutku ibumu tidak sekejam itu menghukum putranya yang sakit. Aku benar, kan, Nyonya Evelyn?" lanjut Luca bertanya pada Evelyn dengan nada yang terdengar lebih akrab.Evelyn mengangguk, “Ya, Tuan Luca benar, Nak. Aku tidak akan menghukummu karena kau sakit. Untuk itu ceritakan saja semua bagian yang sakit di tubuhmu. Biarkan aku mendengar keluhanmu dan akan memanggil dokter keluarga nanti ketika kita pulang nanti.” jawabnya.Setelah itu Evelyn dan Luca mendengarkan apa yang Noah rasakan dalam tubuhnya. Setelah bercerita, Noah diizinkan bermain di taman bersama Kody dan Maya serta pengasuh Noah. Setelah itu barulah Evelyn langsung bicara serius dengan Luca."Tuan Luca, tahukah Anda apa yang salah dengan tubuhnya dan tidak nyaman bagi Noah?" Evelyn langsung menanyakan inti pembicaraan, “Kedatanganku ke sini dengan membawa Noah juga berkai
Evelyn bisa melihat senyum tipis seorang pria jangkung dengan penampilan lusuh dan penuh kotoran di celana pendeknya itu."Ehem...maafkan keterkejutanku tadi, Tuan. Aku tidak menyangka melihat anda dalam keadaan seperti ini," Evelyn mulai terlihat tenang, "Lalu siapa anda? Kenapa anda di sini?" dia terus bertanya sambil keluar perlahan dari mobil bersama Noah.Maya mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Evelyn, "Nyonya Besar, pria ini adalah kakak ipar Tuan Aiden,” bisik Maya, Evelyn pun mengangguk menyetujui kata-kata Maya padanya."Jadi, Anda adalah Tuan...""Nama aku Luca Witt, aku putera sulung Keluarga Witt, Nyonya Evelyn!" pria di depan Evelyn memperkenalkan dirinya sambil tersenyum. Tapi… cara dia memperkenalkan dirinya langsung membuat Evelyn terkesiap.Evelyn tersentak karena sedikit terkejut dengan sikap Luca yang dianggap begitu santai terhadap wanita yang menjadi saingan adiknya sendiri."Silakan duduk, Nyonya Evelyn dan Noah. Aku akan membersihkan tubuhku sebentar!" ucap
Esok paginya, Evelyn terdiam sambil memandangi seorang pria yang ada di hadapannya. Di samping Evelyn juga ada Maya sebagai penjelas tentang siapa pria yang ada bersama mereka saat ini.“Jadi namamu adalah Kody Hooper?” Evelyn bertanya dan pria itu mengangguk, “Lalu, apa yang dapat kau berikan padaku? Maya mengatakan kalau kau adalah pelayan setiaku sejak aku menjadi Nyonya Besar di sini,” sambung Evelyn berucap.“Benar, Nyonya. Aku Kody, pelayan yang diperintahkan oleh Tuan Aiden untuk melayani keperluan anda sejak Tuan Aiden menjadi pemimpin keluarga Shosan,” Kody menjawab serius, “Senang sekali melihat anda sudah kembali sehat seperti sebelumnya. Aku siap menerima tugas, Nyonya!” sambungnya.Kody, pelayan setia Evelyn datang setelah Maya diperintahkan untuk memanggil orang-orang yang mungkin saja masih berpihak pada Evelyn.Sakit panjang yang dialami Evelyn sebelum (meninggal) berganti jiwa dengan Emily membuat para pengikutnya pergi dan beralih bekerja untuk para yang melakukan
“Kenapa? Bukankah ruangan Crystal memang tidak ditempati seorang pun? Akan lebih baik jika Noah yang menempati ruangan itu, dan nama ruangan hanya perlu diubah. Bangunan itu juga memiliki bentuk yang hampir tidak ada bedanya dengan ruangan Aquamarine,” Evelyn terus mengatakan apa yang menurutnya benar. “Elsa, kuingatkan kembali padamu. Aku yang memegang kekuasaan di harem keluarga Shosan ini. Tolong hormati keputusanku sebagai istri pertama Aiden!” sambungnya berucap tegas. “Kau memang istri pertama suami kita tapi akulah yang pertama kalinya melahirkan pewaris untuk keluarga ini, Nyonya Besar!” Elsa menjawab lagi, “Tolong jangan terlalu keras dengan egomu sebelum kau bisa mengingat semua yang ada dan berlaku di keluarga Shosan!” sambungnya keberatan. “Suamiku, kumohon berikan keadilan padaku dan mendiang putra kita, Branden. Meskipun puteraku sudah meninggal, tapi dia tetaplah putera pertama di keluarga Shosan. Dia putramu juga, kan?” ucapan Elsa membuat Evelyn terperangah. Ia tid
Ketiganya begitu bahagia sambil membahas tentang apapun perkembangan Noah yang jarang sekali mereka lakukan. Mereka pindah ke gazebo di halaman belakang untuk menghabiskan waktu untuk berbincang hingga hampir larut malam, dan akhirnya Noah tertidur bersandarkan ibunya.“Jadi, apa malam ini kita akan tidur bertiga dalam satu ranjang?” Aiden dengan pandangan teduhnya bertanya pada Evelyn dengan penuh rasa sayang. Evelyn tidak menjawab, tapi senyum dan anggukan kepalanya sudah menjawab pertanyaan itu. Namun, setelah Noah yang tidur mereka pindahkan ke dalam kamar, ada tamu yang datang mengunjungi ruangan Ruby dan membuat suasana menjadi menjengkelkan bagi Emily. “Nyonya dan Tuan Besar, Nyonya Elsa tiba!” suara penjaga pintu ruangan Ruby mengumumkan kedatangan istri kedua Aiden.‘Untuk apa dia datang semalam ini ke tempatku?’ Evelyn menggerutu dalam hati, dan ekspresi wajah Evelyn terlihat oleh Aiden. Tapi, ia sendiri tidak bisa berbuat banyak.“Apakah kau mengizinkannya masuk?” Aiden