โKenapa kamu menolong aku?โ sungut Rebecca geram. Lelaki itu terdiam, alih-alih menjawab ia mengangkat tubuh Rebecca ke pundaknya lalu membawanya ke tepi.Rebecca meronta-ronta sambil memukul panggung lelaki itu. โTommy! Turunkan aku, Tom!โNamun Tommy tidak menggubrisnya, setelah tiba di tepi ia segera menurunkan gadis itu. โKamu mau mati kedinginan di sana, hem.โ Tommy berkata pelan namun tegas, โtrik kamu itu nggak lucu, tahu,โ bisiknya.โBukan urusanmu!โ sungut Rebecca sambil cemberut.โHi Tom! Aku kira kau sudah pulang,โ sapa Bobby, โthanks ya udah nyelametin tamu kami yang tercebur.โโKalian cepat ambilkan 2 buah bathrobe buat tamu kita,โ seru Harry. Tidak berapa lama 2 orang pelayan membawakan 2 buah handuk kimono untuk Tommy dan Rebecca.โSaudara-saudara, kami mohon maaf atas insiden ini. Silahkan dilanjutkan kembali menikmati acara malam ini,โ ucap Harry sopan.โTernyata Tuan Barnes yang terhormat adalah seorang manusia kejam yang tidak punya rasa kemanusiaan.โ Tiba-tiba Reb
Rebecca menoleh ke arah suara yang memanggilnya, ia terkejut. Seorang pria berdiri dengan senyum sedikit datar, namun wajahnya cukup menawan sehingga membuat senyum itu terlihat menarik, ada bekas luka di wajahnya yang sepertinya sengaja dibiarkan.โMalam, Anda siapa?โโSaya Eric, teman Vincent,โ sahut lelaki itu.โVincent?โ Rebecca mengernyitkan kening, โlelaki yang tadi menemui saya di kediaman Barnes?โโBenar,โ sahut Eric.โTapi, bukankah dia memintaku menemuinya di club jam 11, kenapa Anda kemari?โโNona, sekarang sudah lewat dari jam 11,โ sahut Eric.โWhat?โ Rebecca terperanjat, is segera melihat arlojinya, โGhos!, aku nggak merhatiin jam, sorry!โโOkay Nona, silahkan,โ ujar lelaki itu, โVincent menunggu di mobil.โRebecca tidak berkata-kata lagi, ia segera mengikuti lelaki itu. Di seberang jalan, Vincent berdiri sambil menghisap merokok.โHi Reby, aku kira kamu ketiduran makanya aku meminta temanku menjemputmu.โ Seru Vincent sambil membukakan pintu untuk Rebecca.โYa, tadi meman
Bobby nampak berpikir seraya mengulang-ulang di bagian sebelum insiden Rebecca menceburkan diri ke kolam, namun ia tidak mengatakan apa-apa kepada Amelia dan Willy, ia hanya menunjukan apa yang ingin di lihat kedua bocah itu.โNah benar kan. Mel apa yang aku bilang,โ celetuk Willy sambil menunjuk rekaman disaat-saat Rebecca melompat.โYeah, kamu benar, Will.โ Amelia terdiam, gadis polos itu masih belum mengerti apa yang dilakukan Rebecca, โtapi, kenapa dia melakukan itu ya? Melompat sendiri, tapi malah teriak minta tolong.โโO my dear, kamu itu polos sekali,โ sahut Willy sambil tersenyum, โitu namanya trik.โโTrik? Maksudnya trik bagaimana?โโItu triknya dia supaya ditolong oleh Papa kamu,โ terang Willy, โkalau aku tidak salah memperkirakan, pasti perempuan itu sudah melihat Tuan Barnes yang jaraknya tidak jauh, benar kan, Uncle Bob?โโYep, benar sekali Boy,โ timpal Bobby, โdan saat itu Harry hampir melompat karena refleks, beruntung aku masih bisa mencegahnya.โโYa Tuhan, pantas dia
Harry menunjuk rekaman di area depan, saat-saat Rebecca dan Tommy bertengkar. Ada dua orang lelaki sedang menonton mereka.โHmm, bukankah salah satunya itu pria yang tadi bersama Rebecca sebelum dia melompat ke air,โ gumam Bobby.โBenar, dan yang satunya โฆโ Harry terdiam sejenak, ia terigat sesuatu, โah tapi tidak mungkin, dia sudah mati, bukan.โโMaksudmu?โ tanya Bobby menatap Harry.โLelaki yang satu itu, seperti familier,โ ujar Harry, โseperti orang yang menculik Amelia dulu.โโMaksudmu, Ardi?โ tanya Bobby.โYa, dari sosoknya sedikit ada kemiripan, tapi tidak mungkin, kan?โโHmm โฆโ Bobby tidak menjawab, tapi matanya tajam menyelidik.โSepertinya mereka memang terkait dengan Rebecca, mereka ikut pergi saat mobil Tommy pergi.โโYa, apa Tommy tahu?โโKurasa tidak,โ jawab Bobby, bahkan sepertinya Bobby tidak tahu pertemuan Rebecca dengan pria itu.โโKasihan Tommy, dia selalu dimanfaatkan oleh Rebecca,โ timpal Harry.โYeah mau gimana lagi, mata dan hatinya sudah dibutakan oleh cinta,โ
Seorang lelaki bertubuh tinggi jangkung mendekati meja Tommy yang penuh botol minuman, ia langsung duduk di samping lelaki itu dan menuang minuman ke gelas dan menyesapnya. โKenapa Tom? Mau kau habiskan sendiri ini 5 botol, atau mau aku tambah 5 botol lagi?โ โHahaha, 5 lagi, boleh haha,โ gelak Tommy, tapi sejurus kemudian dia menangis. Bobby tidak berkata apa-apa, dibiarkannya Tommy tertawa, lalu menangis kemudian tertawa lagi. โDia sekarang sudah benar-benar pergi, Bob,โ ucap Tommy lirih disela tangisnya โPadahal, aku sudah cukup lama bersabar, berharap dia bisa berubah. Aku sudah melakukan apa saja buat dia, bahkan aku tega membiarkan saudaraku Anne berjuang sendirian, demi dia, aku berharap dia bisa berubah.โ Hening, keduanya terdiam. Tommy kembali meneguk minumannya. โMemangnya apa yang terjadi?โ tanya Bobby pada akhirnya. โDia sudah menemukan pacar baru, lelaki kaya raya yang bisa memuaskan kegilaannya pada harta.โ โSiapa?โ tanya Boby. โAku tidak tahu, tapi kata dia naman
Rebecca bergegas ke ruang bawah, dua orang lelaki sedang duduk-duduk sambil minum bir favorite mereka. โHi guys!โ sapa Rebecca. โHi Babe, sini!โ panggil Vincent, Rebecca pun duduk di bangku kosong yg disediakan diantara dua pria tersebut. โHi Eric!โ sapa Rebecca pada Eric yang diam sedari tadi. โHi Bitch! Gimana perasaanmu sekarang?โ โLumayan, sudah istirahat, sudah fresh,โ sahut Rebecca sambil tersenyum, โkalau kamu bagaimana, Ric?โ โHmm, Very well. Oya aku ada hadiah untukmu.โ Eric mengeluarkan sebuah kotak dan diletakan di atas meja. โApa ini?โ sahut Rebecca penasaran. โBukalah,โ timpal Vincent, โkau sudah membuat Eric puas, makanya dia memberimu hadiah.โ Rebecca membukanya, matanya terbelalak kalung berlian cantik tergeletak di sana. โWow, cantik sekali,โ gumam Rebecca, Vincent membantu memakaikan ke leher Rebecca. โThank you Eric,โ ujar Rebbeca sambil menghadiahi ciuman di pipi Eric, tetapi lelaki itu langsung meremas dagu Rebecca dan menggigit bibir wanita itu, sont
Seorang wanita dengan pakaian modis dan perhiasan mewah turun dari mobil mewah yang berhenti dekat gerbang sekolah. Wanita itu berbicara sebentar kepada seorang security lalu berjalan mendekati Amelia yang sedang duduk santai sambil menunggu bel masuk. Amelia adalah anak yang disiplin dalam urusan sekolah, dia lebih rela menunggu daripada terlambat masuk kelas. โHallo princess, selamat pagi,โ sapa wanita itu, Amel menoleh sambil mengerutkan kening. โSiapa Anda Madam?โ Amelia balas bertanya, wanita itu tersenyum sambil membuka kacamata hitam yang menutupi hampir separuh wajahnya. โApa kamu sudah lupa sama Tante, Mel?โ ucap wanita itu. Amelia menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki, benarkah dia Rebecca, kenapa penampilannya sekarang berubah drastis. โHi Mel, are you OK?โ ujar Rebecca sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah Amelia. โApa benar kamu Reby?โ tanya Amelia masih tak percaya. โBenar sayang, aku Rebecca,โ jawab wanita itu sambil tersenyum, โapa kamu sudah t
Harry bertanya kepada Anna yang juga kebingungan melihat sikap Amelia yang terasa berubah. โEntahlah Hubby, atau apa mungkin Amel kurang sehat?โ Anna terlihat sangat khawatir, โkalau begitu aku lihat dulu ya,โ ujar Anna sambil berdiri, Harry mengangguk. Amelia menyembunyikan kotak yang ia bawa dari rumah Rebecca ke dalam lemarinya, saat itu Anna mengetuk pintunya. Anna menghela napas, ia membuka pintunya. โSayang, Amel kenapa?โ tanya Anna cemas, ia langsung memegang bahu Amel. โAmel nggak apa-apa, Ma. Hanya sedikit lelah.โ โApa Amel ngerasa nggak enak badan, sayang?โ Amelia menggeleng. โAmel Cuma kepengen tidur, Ma.โ Amelia langsung naik ke tempat tidur. โEeeh, Amelia ganti baju dulu ya sayang, terus makan baru bobo, oke.โ Amelia mengangguk. โYaudah biar Mama ambilkan makan Amelia dulu.โ โSuruh nanny saja, Ma. Mama temani Papa, kasihan Papa makan sendiri.โ โHmm, Amel yakin?โ Anna menjadi bingung, Amelia mengangguk. โYa udah Mama temani Papa dulu ya,โ ujar Anna, ia memeluk d
Roda kehidupan terus berputar, mesin waktu pun terus berpacu. Hari demi hari berganti menjadi bulan, bulan pun terus berubah. Akhirnya kehamilan Anna pun genap 9 bulan.Seorang bayi laki-laki tampan telah dilahirkan, wajahnya sangat mirip dengan Harry, bak pinang dibelah dua. Anna merasa sangat takjub, ia benar-benar merasakan hidupnya menjadi sangat sempurna.Dulu, Anna selalu berpikir, menikah, lalu punya Anak, sangat merepotkan. Setiap hari hanya mengurus anak, sangat tidak bebas, itu sebabnya ia selalu berkeras menolak untuk menikah.Namun siapa sangka, berawal dari ide gilanya yang meminta lelaki yang tak dikenalnya itu untuk menikahinya. Ya, semua memang meluncur begitu saja tanpa ia pikirkan apa yang akan terjadi nantinya.Bermimpi pun tidak pernah, kalau ia akan menjadi istri seorang konglomerat berkebangsaan Inggris. Saat itu ia hanya asal meminta Harry menikahinya, yang dipikirkannya adalah bagaimana menyelamatkan sang nenek yang sedang koma.Siapa sangka, bak gayung bersam
โAda apa Hubby?โ tanya Anna melihat suaminya mematung setelah menerima panggilan telepon, โtelepon dari mana?โHarry tidak menjawab, tapi kedua mata lelaki itu berkaca-kaca, ia langsung menatap Amelia dan bergegas memeluknya.โSayang, Mommy โฆโ Suara Harry terbata-bata seakan tak bisa lagi berbicara.โAda apa dengan Sis Anne, Hubby?โ potong Anna, ia menjadi cemas.Harry menghela napas panjang, ia berusaha mengatur berbagai perasaan yang bergejolak di hatinya, pria itu pun memeluk Amelia dan Anna. โSis Anne โฆ siuman.โโApa? Mom sudah bangun?โ Amelia seakan tidak percaya, Harry mengangguk.โOh Tuhan!โ Amelia langsung memeluk Harry dan Anna, tangis ketiganya pun pecah, tangis haru dan bahagia, sungguh tak bisa terucapkan dengan kata-kata.Begitu pun Nanny, wanita paruh baya itu tidak bisa lagi menahan tangisnya. Ia adalah saksi perjalanan keluarga ini, seketika terlintas semua kenangan masa lalu, saat-saat ia mulai mengasuh dua putra keluarga terkemuka ini, David dan Harry.Wanita itu
โAda apa?โ tanya Vincent kepada anak buahnya, โcepat periksa!โโBaik Bossโ Pria itu pun bergegas, sementara Vincent membuka laci mejanya, mengeluarkan 2 buah pistol yang tergeletak di sana.โGawat Boss!โ ujar anak buah Vincent yang tadi melihat ke luar.โAda apa?โโKita sudah dikepung!โ jawab lelaki itu terengah-engah.โSial!โ Vincent segera memeriksa monitor keamanan, baku tembak pun mulai terdengar.โBoss! Anda harus bersiap menyelamatkan diri, biar di sini anak-anak yang menghadapi.โโOk, kamu kumpulkan bahan-bahan penting, cepat!โโSiap, Boss!โ Tidak berapa lama keduanya pun masuk ke ruang rahasia.โBoss, bagaimana dengan Nona Rebecca?โโAh tidak penting, kita tidak membutuhkannya, biar saja dia ditangkap tidak banyak juga informasi yang dia tahu.โโOK.โ Keduanya pun memasuki lorong rahasia yang gelap dan sempit, namun lorong itu cukup panjang.Sementara itu pihak kepolisian terus merangsek masuk, baku tembak pun terdengar saling bersahutan, hal itu terdengar pula ke kamar Reb
Harry sangat cemas, berbagai bayangan buruk melintas begitu saja di benaknya, hal itu membuatnya jadi kurang fokus. Nyaris mobilnya menyenggol mobil lain.โSon, tenangkan dirimu. Jika kau tidak fokus seperti ini, akan sangat buruk dampaknya, sedapat mungkin kau harus menghindari guncangan.โNanny mengingatkan Harry sambil menepuk bahu lelaki itu lembut. Harry menghela napas, lalu mengurangi kecepatan laju mobilnya.โNyonya, apa rasanya kencang sekali?โ tanya Nanny pada Anna sambil menletakan tangannya di atas perut Anna yang tidak mampu berbicara lagi, ia hanya mengangguk pada Nanny.โOke, sepertinya kram perut, coba untuk rileks dan mengatur napas.โ Anna kembali mengangguk, ia pun mengikuti intruksi Nanny.Tidak lama berselang mereka pun tiba di rumah sakit, Harry segera menggendong istrinya dan membawanya ke unit gawat darurat, tim dokter pun segera melakukan pemeriksaan.Harry sangat gugup, ia mondar-mandir gelisah. Nanny kembali menenagkannya, dan meminta anak asuhnya itu untuk d
Pelayan itu terengah-engah, nampak ia lari tergesa-gesa. โAda apa?โ tanya Nanny. Anna dan Amelia pun berhenti, ikut memperhatikan si pelayan.โAda orang mabuk menabrak gerbang depan, ditegur security malah dia yang marah-marah dan minta ganti rugi.โAnna dan Nanny saling berpandangan sekilas, namun Nanny segera meminta izin kepada Anna untuk melihat ke luar.โNyonya dan Nona tenang saja, biar saya yang urus,โ ujar Nanny.โOkay, Nanny. Lihat saja kerusakannya, kalau dia minta ganti, bawa saja mobilnya ke bengkel, lalu panggil tukang untuk memperbaiki gerbang jika ada kerusakan.โโBaik Nyonya, saya permisi dulu.โ Nanny pun bergegas ke luar diikuti pelayan tadi, Anna dan Amelia pun duduk sambil minum air putih.โAneh ya, Ma. Masa dia yang menabrak malah minta ganti rugi sama kita.โ Amelia berpendapat, mengomentari keributan yang dijelaskan sang pelayan.โYa namanya orang cari keuntungan, bisa macam-macam, Sayang.โ Anna tersenyum sambil meneguk air di botolnya.โCari keuntungan?โ Amel m
Postman gadungan itu tersentak, ia menoleh dan melihat ke samping. Seorang lelaki mengenakan jaket dan kaca mata hitam dengan wajah dingin menodongkan pistol ke arahnya,Sontak lelaki yang sedang membuka seragam petugas post itu menggigil ketakutan, ia mengikuti isyarat si penodong untuk masuk ke dalam mobil, yang berhenti tidak jauh dari mereka, lalu melaju meninggalkan tempat itu.Sedangkan di kediaman Barnes, Harry tiba di rumah setelah mendapat telepon dari Nanny, wanita itu segera menyerahkan surat kedua yang dikirim si penjahat. Ia semakin marah membaca isinya, namun Nanny mengingatkan agar Harry tenang dan menenangkan Anna yang masih syock karena membaca isi surat itu.Harry segera menemui Anna yang sedang duduk sendirian di kamar. Wanita itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Yah, Anna memang sedang berusaha memperkirakan berbagai kemungkinan, bahkan yang terburuk.Tidak dipungkiri, sebelum menikah Anna adalah seorang gadis tomboi yang pemberani, ia tidak gentar menghadapi
Anna dan Harry tertegun, memang lelaki gila itu terobsesi dengan Anna, dan itu bisa membuat dia melakukan apa pun, spontan Anna mengusap perutnya, sesungguhnya ia tidak gentar, hanya saja saat ini ia lebih memikirkan bayi di kandungannya. โLalu apa yang harus kita lakukan?โ tanya Anna menatap Harry dan Bobby. Harry menggenggam tangan Anna dengan erat. โKamu tenang ya, Honey. Semua akan baik-baik saja.โ Harry berusaha menenangkan Anna. โItu benar, An, yang penting kau tetap selalu berada di rumah, kita akan memperketat keamanan di kediaman.โ Bobby menimpali. โOK, aku percaya pada kalian,โ jawab Anna sambil tersenyum. Bobby segera meninggalkan kediaman Barnes, Anna dan Harry pun kembali ke kamar tidur mereka, Harry menjadi sangat gelisah, namun ia berusaha untuk terlihat tenang di hadapan istrinya, hingga malam semakin larut matanya tidak juga bisa terpejam. โHubby โฆโ panggil Anna lirih. โYa Honey, kenapa terbangun love,โ sahut Harry sambil memeluk kembali istrinya yang terbangun
Nanny menyerahkan selembar amplop surat berwarna cokelat kepada Harry, lelaki itu membeku memeriksa amplop surat yang ditujukan kepada Nyonya Joanna Barnes, ia membolak balik namun tidak terdapat nama pengirimnya.Harry segera membuka amplop itu, lalu membuka secarik kertas yang isinya hanya beberapa kalimat.Hello Anna,Aku datang, bersiaplah sayangKamu adalah milikku selamanya.Tubuh Harry bergetar menahan marah, wajah pria itu merah padam, ia sduah bisa menebak siapa pengirimnya.โNanny, Anna di mana?โโNyonya sedang menemani Nona Amel belajar, ada tugas katanya.โโNanny, jangan beritahu Anna mengenai surat ini, biar nanti aku yang menyampaikan,โ pinta Harry.โBaik,โ jawab Nanny, โtapi ada apa dear, kenapa kamu terlihat sangat marah dan gelisah?โ tanya Nanny cemas, wanita itu adalah pengasuh Harry sejak masih kecil, ia sangat menyayangi Harry seperti anaknya sendiri.โPenjahat itu ada di sini Nanny, dia menginginkan keluargaku hancur, dia ingin merebut istriku.โ Suara Harray be
Rebecca terkesiap, seorang wanita bertubuh tinggi langsing dengan mengenakan setelan brazer hitam-hitam mencekal lengan Rebecca dengan kuat. Ia meronta, namun tenaga wanita itu sangat kuat. โLepas!โ teriak Rebecca. Alih-alih melepas, wanita itu malah memutar tangan Rebecca ke belakang, spontan ia menjerit kesakitan. โSaya peringatkan! Jangan coba-coba mengganggu atau menyakiti Nona Amelia.โ Suara wanita itu tegas, dengan tatapan dingin. โSiapa kamu?!โ tanya Rebecca sambil meringis kesakitan. โSiapa saya, itu bukan urusan Anda,โ tandas wanita itu. โSudahlah Emma, jangan ladeni perempuan ular ini, ayo kita pulang.โ Amelia menarik tangan wanita yang bernama Emma itu. Emma melepaskan Rebecca dan mendorong pelan wanita itu, namun cukup membuat Rebecca terhuyung-huyung. โMari Nona,โ ucap Emma, ia segera mengiringi Amelia. Rebecca masih terkesima, siapa perempuan itu? Tapi kemudian ia bergegas mengejar Amelia. โAmel, tunggu sayang? Tante mau bicara?โ Namun Emma dengan sigap mengha