Share

39. Pergi

Setelah selesai menutupi motif polkadot di lehernya dengan foundation sesuai dengan arahan dari Mbah G****e, Zea bisa berangkat ke kampus dengan tenang tanpa ada rasa takut orang-orang akan melihat tanda merah keunguan yang Natan ciptakan di lehernya.

Sebenarnya tidak hanya leher, perut dan seluruh tubuh Zea penuh dengan motif polkadot itu. Tapi semua itu tidak akan terlihat sehingga fokus Zea hanya menutupi lehernya saja.

“Saya masuk dulu ya, Mas.” Zea berniat akan membuka pintu mobil karena Natan sudah mengantarkan dirinya sampai ke parkiran sekolah.

Tapi pergerakan tangan Zea harus terhenti saat Natan menahannya. Zea menoleh ke belakang, Zea dibuat mengerutkan kening saat melihat Natan yang menatap dirinya begitu dalam ditambah lagi tanpa berkedip.

Bagaimana iman si Zea tidak akan lemah jika dihadapkan dengan tatapan seperti ini setiap harinya?

Secara iman Zea hanya sebesar benang dibagi tujuh.

Zea rasa tidak akan ada wanita normal di dunia ini yang tidak akan goyah jika disu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status