Beranda / Romansa / Mendadak Dilamar Kakak Mantan / 72. Davian 'Posesif" Rajendra

Share

72. Davian 'Posesif" Rajendra

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 23:40:54

Kaira dan Aldo berada dalam lift, menuju lantai teratas perusahaan ini untuk masuk ruangan Davian. Kaira yang sejak tadi berusaha mati-matian menahan emosinya kini menghela nafas beberapa kali. Berusaha membuang setiap emosi buruk yang bersarang dalam dirinya akibat pertemuan dengan dua makhluk tidak tahu malu tersebut.

"Apa Bu Kaira ingin saya melakukan sesuatu untuk memberi pelajaran dua orang kurang ajar tadi?" Aldo bersuara meskipun dia berada di belakang tubuh Kaira. Laki- laki itu tidak tuli, dia bisa mendengar nada-nada meremehkan yang dua orang tadi lontarkan pada Kaira. Dia yakin, jika Davian yang mendengarnya pria itu pasti akan lebih murka.

"Mereka dari Suditra, kan? Kita memang sedang membuka kesempatan kerja sama dan Hanan Suditra sudah sejak lama menawarkan kerja sama dengan kita. Tapi Pak Davian belum pernah menerimanya," jelas Aldo yang justru menimbulkan tanda tanya di benak Kaira.

Memang, seingatnya dulu dia tidak pernah ditugaskan untuk mendekati perusahaan arsite
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   73. Stolen Kiss

    Kaira mengerutkan kening lalu mulai mempersiapkan baranh yang turut perlu diboyongnya ke ruang rapat. Hari ini agenda rapatnya adalah mendengarkan presentasi dari beberapa perusahaan rekanan yang menawarkan diri untuk bergabung dengan salah satu mega proyek besutan Davian. Tentu mereka ingin bergabung, ada nama-nama besar terpampang disana yang akan sangat valuable bagi perkembangan bisnis mereka masing-masing.Sebagai seorang asisten pribadi, Kaira wajib mengekori aktivitas Davian dan menyiapkan segala keperluannya. Sebenarnya semua sudah siap sebab Kaira selalu berusaha menyiapkannya minimal H-1. Kalaupun ada yang perlu dia lengkapi lagi di hari final, Kaira tidak akan terlau kewalahan. “Ayo, Pak, mereka pasti sudah menunggu bapak di ruang rapat,” Kaira tersenyum tipis lalu langsung membuang muka. Berjalan mendahului lantas membukakan pintu untuk Davian. Suami sekaligus bosnya itu masih cukup kesal terhadap respon Kaira. Semakin lama mengenal, Kaira rasa suaminya yang dahulu dia a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   74. Denial

    Kaira baru keluar dari ruangan setelah pengumuman projek berakhir. Seluruh peserta sudah keluar dari ruangan. Begitu pula Davian dan Aldo yang masih menjamu pemenang tender yakni Adisaka Corporation yang kedepannya akan bekerjasama dengan mereka dalam mega proyek salah satu konglomerat kelas dunia. Ada beberapa hal yang harus Kaira benahi sebelum dia keluar dari ruangan rapat, itulah mengapa wanita itu keluar ruangan paling akhir. Dia bersiap melangkah membawa catatannya saat secara tiba-tiba seseorang berteriak memanggil namanya. "Kaira!"Tidak perlu mendengar dua kali ataupun bertanya-tanya untuk mengetahui spesies mana yang berteriak macam orang gila. Kaira sebenarnya sudah menduga hal ini akan terjadi, hanya saja tidak menyangka bahwa manusia-manusia memalukan itu masih punya nyali untuk bahkan mencoba merundungnya di tempat yang bahkan bukan kandang mereka. Mau apa lagi mereka berdua? Bahkan cukup niat untuk menunggunya disini selama kurang lebih lima belas menit? "Oh, Bapak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   75. Kaira dan Atasannya

    "Apa seharusnya kamu mengganti pakaianmu?"Davian mengutarakan sebuah pertanyaan yang hampir mirip seperti perintah setelah keduanya sudah berada di pintu masuk pesta. Mereka memang masih berada di dalam mobil, tapi sudah terlambat untuk kembali ke rumah mengganti pakaian atau melakukan hal yang semacamnya."Kalau anda lupa, anda sendiri yang memilihkan gaun ini untuk saya kenakan, Pak Davian," tekan Kaira dengan sebuah senyuman palsu yang menyiratkan kekesalannya. Pasalnya, sudah tidak ada waktu untuk melakukan sesuatu terhadap pakaiannya. Lagipula, pakaian ini tidak salah apa-apa sehingga harus diganti begitu saja, menurutnya.Davian melirik sang istri yang duduk di sebelahnya dengan cermat. Terang saja Kaira nampak cantik. Sialnya, Kaira nampak terlalu cantik yang hampir membuatnya kehilangan ketenangan diri dan merasa tidak nyaman jika laki-laki lain di dalam sana melirik istrinya.Supir telah menghentikan mobil, dan keduanya tinggal turun saja sekarang. Tapi perdebatan kecil itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   76. Menghadapi Hanan Suditra

    "Oh, sepertinya kita pernah bertemu, ya?"Kaira berusaha keras untuk tidak memutar bola matanya atau terlihat kesal sedikitpun meski sebenarnya dalam hati dia benar-benar merutuk sebal. Mengapa dunia jadi begitu sempit? Dia yakin ini bukan sebuah kebetulan."Pak Hanan, dia Kaira mantan karyawan kita sebelumnya," ujar Aldo tua yang nampak seolah dirinya berada diatas angin karena mengekori bos besarnya sampai disini. Bertemu dengan dua orang yang sempat membuatnya malu pula. Berharap bisa membalaskan sakit hatinya tempo hari.Hanan Suditra, mantan bos Kaira memicingkan matanya, wajar baginya bila tidak mengingat seluruh karyawan sebab ada terlalu banyak disana. Apalagi Kaira yang notabene hanya karyawan biasa, bukan seseorang yang sering menghadap langsung padanya. Tapi mendengar laporan dari Aldo sebelumnya tentu membuatnya penasaran. Seberpengaruh apa mantan karyawannya sehingga bisa turut mempengaruhi keputusan Davian Rajendra?"Oh ya?" Ada jenis tatapan meremehkan disana. Tapi tent

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   77. Reveal

    "Davian!"Keluar kandang singa, masuk kandang buaya.Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi antara Kaira dan Davian malam ini. Entah bagaimana, namun detik-detik terakhir sebelum mereka bisa keluar dari pesta, keduanya harus berhadapan dengan manusia-manusia yang paling ingin mereka hindari. Pertama drama dengan Hanan Suditra. Sekarang apa lagi? Apa yang akan Tara lakukan setelah memanggil Davian dengan sapaan santai tanpa embel-embel 'pak' di keramaian begini? Apalagi beberapa pandangan serta bisikan dengan mudah jadi terarah pada mereka. Kaira melirik suaminya yang sudah lebih dulu memenangkan kembali ketenangan di wajahnya. Davian nampak tak menunjukkan ekspresi berarti."Aku pikir kamu tidak akan datang!" Tara mendekat dengan senyum dan sapaannya. Netranya berbinar menatap Davian yang masih berdiri di tempatnya. Sementara sedetik kemudian ia langsung melirik Kaira dengan senyumnya yang masih sama."Ah, Mbak Kaira juga ada disini? Apa kamu yang mendapat t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   78. Sesi Singkat

    "Bukankah tadi itu sebuah langkah yang cukup agresif?"Kaira dan Davian berhasil berjalan keluar gedung setelah bertemu sangat banyak orang di dalam pesta. Sebuah pertemuan yang melelahkan yang berhasil menyerap energi bagi dua orang manusia dengan kecenderungan kepribadian 'I" itu. Syukurnya mereka berdua bisa menjaga ekspresi dan tingkah mereka selama berinteraksi dengan beragam jenis orang di dalam acara. Keduanya kini berada di lorong, memperlambat langkah mereka sebab hanya berdua disana. Sebenarnya ada jalan keluar lain yang bisa dengan cepat membawa mereka ke lobby. Hanya saja, Davian untuk beberapa alasan tertentu memilih untuk keluar dari jalan yang satu ini.Pertama karena tidak ingin perjalanan pulangnya tersendat karena bertemu dengan orang yang terpaksa harus disapa. Kedua, dia hanya ingin lebih banyak menghabiskan waktu berdua bersama Kaira. Meskipun sebenarnya mereka bisa punya waktu berduaan setelah sampai rumah. "Aku tidak bisa membiarkan dia membicarakan hal buruk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   79. Pembalasan (+)

    "Lain kali aku akan melarangmu memakai pakaian jenis ini!" Davian meremas pinggang istrinya, memberi sedikit dorongan agar wanitanya tersebut menuju kamar mereka. Mengeluh sepanjang perjalanan sebab malam ini Kaira terlalu cantik dan dia memiliki waktu yang sulit untuk menahan diri. Selain juga menahan diri untuk tidak mencolok satu per satu mata lelaki yang secara terang-terangan menatapi Kaira selama di pesta. Kaira berusaha membendung senyuman tipisnya. Tidak menanggapi sebab dia telah mengatakannya berulang kali bahwa Davian sendiri yang memilih pakaiannya untuk malam ini. Jadi mengapa dia kesal sendiri?Davian menghempaskan tubuh istrinya diatas ranjang mereka berdua. Segera setelah sampai rumah, Davian tidak bisa menahan diri untuk menyerang Kaira. Dia telah menahannya semalaman dan kini tidak ada lagi yang bisa menghentikannya—termasuk Kaira.Tangan besar Davian dengan cepat meloloskan tali gaun istrinya, membuat Kaira terbalut hanya terbalut dalaman dalam sekejap. Matanya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   80. Skandal

    Ada yang berbeda ketika Kaira datang ke kantor pagi ini. Dia melintas seperti biasa dari pintu depan hingga hendak masuk ruang kerja Davian. Tempat dimana sebentar lagi suaminya itu akan sampai juga sebab mereka berangkat secara terpisah. Namun, Kaira cukup peka untuk menyadari bahwa banyak staf yang melemparkan pandangan aneh ke arahnya sepanjang jalan. Kaira mengernyitkan dahinya bingung. Bahkan selama berada di lift tadi, dia dengan jelas mendengar beberapa orang berbisik menyebut namanya meskipun tidak menjelaskan duduk permasalahan. Menjauhinya dengan raut-raut yang tidak enak. Ada apa? Apa ada sesuatu yang salah di wajahnya atau penampilannya hari ini?Bergegas Kaira sampai di depan pintu ruangan kerja Davian dan meraih compact powder bawaannya, memeriksa penampilannya pagi ini. Tidak menor dan masih seperti makeup biasanya. Ia juga mencium lengan pakaiannya, tidak ada aroma-aroma mengganggu. Sejauh ini sepertinya tidak ada yang aneh, jadi kenapa?Sebagai seorang overthinker,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   104. Ngidam Produktif

    Pagi ini Kaira bangun lebih awal. Jika biasanya Davian akan merecoki tidur Kaira dengan membuat wanita itu terbangun melalui decap ciuman dan bahkan kegiatan-kegiatan panas pagi hari, belakangan ini sepertinya tidak lagi. Atau untuk sementara tidak dulu. Kondisi kehamilan Kaira yang masih sangat awal dan juga kesehatan Davian yang malah turut angin-anginan membuat mereka lebih sering saling merawat sekarang. Ada bagusnya, bukan? Kalau tidak, Kaira sudah pasti gempor sebab harus melayani nafsu Davian yang terkadang tidak terkendali itu.Wanita itu membelai perut ratanya, mengirimkan kasih sayang pada sang buah hati yang tengah bertumbuh di dalam sana. Ia melirik wajah damai suaminya yang masih tertidur pulas. Setelah kemarin periksa ke dokter dan mendapatkan cukup banyak obat, Davian langsung tepar. Kaira sama sekali tak ada niatan merecoki tidur suaminya hari ini. Ini akhir pekan dan memang sudah sepantasnya Davian menikmati istirahatnya tersebut.Ada banyak hal yang harus Kaira kerj

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   103. Morning Sick

    Davian duduk di kursi kerjanya dengan ekspresi gelisah. Pagi itu, ia merasa mual sejak baru bangun tidur. Pikirnya karena terlambat makan dan mungkin masuk angin sebab semalam pulang meeting di lokasi yang cukup berangin. Merasa kondisinya tak begitu buruk, dia putuskan untuk tetap ke kantor seperti biasa. Namun alih-lih membaik, rasa aneh dalam tubuhnya justru makin menjadi-jadi. Ia menekan pelipisnya, mencoba mendoktrin tubuhnya sekaligus untuk menenangkan perutnya yang terus bergejolak. Wajahnya pucat, dan ia bahkan enggan menyentuh secangkir kopi yang biasanya menjadi penyemangat paginya.Tumben sekali ia merasakan gejala yang seperti ini. Davian menunduk di meja kerjanya, perlahan mulai merebahkan kepalanya diatas meja tersebut. Kaira yang baru saja masuk ke dalam ruangan menjadi sangat khawatir. Dia berjalan dengan cepat lantas meraup wajah sang suami. Tidak ada demam, namun tidak biasanya wajah sang suami pucat begini."Mas, kamu kenapa?" tanya Kaira dengan nada khawatir. Seb

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   102. Suami Siaga

    Siang itu, suasana rumah terasa hangat meski di luar hujan rintik-rintik. Davian membantu Kaira melepas jaketnya begitu mereka masuk ke dalam rumah sepulang dari hotel dan rumah sakit. Wajahnya tampak serius dengan gesture tubuh yang hampir setiap waktu selalu memegangi punggung dan perut Kaira padahal masih rata. Davian nampak penuh kekhawatiran yang membuat Kaira tak tahan untuk tersenyum kecil melihatnya.“Kaira, mulai sekarang kamu harus banyak istirahat, ya,” kata Davian sambil membimbing istrinya duduk di sofa. “Enggak usah capek-capek lagi, aku yang akan urus semuanya.”Kaira tertawa menyaksikan bagaimana suaminya itu bahkan menjadi sangat-sangat menempel padanya hingga membuat Kaira jadi terbatas ruang gerak. Bahkan hanya sekedar bergerak mengambil remote AC di meja saja Kaira harus ditempeli Davian hingga sebegitunya.“Mas, aku baik-baik saja kok. Enggak usah khawatir berlebihan begitu,” jawab Kaira lembut, senyum manis menghiasi wajahnya.Davian memandangnya dengan raut tega

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   101. Pengumuman Penting Keluarga

    Hampir semua manusia yang berada dalam ruangan rawat tersebut menatap dokter tanpa kedip. Wajah-wajah bingung itu memiliki tanya dalam benak, mengapa dokter mengatakannya pada Kaira? Bukankah Cindy yang tengah mengandung? "Dok? Anda mengatakan ini pada putri saya yang mana?" Tanya Mama Rajendra memastikan. Dokter yang melihat kebingungan di wajah pasien dan keluarganya itu menegaskan kembali, "Ibu Kaira tentu saja. Usia kandungannya masih sangat muda dan rentan. Syukurnya tidak ada benturan yang membahayakan kesehatan janin," ulang sang dokter. Kali ini dengan jelas menyebut nama Kaira. Davian melirik sang istri yang nampak syok. Begitupula Mama Rajendra yang tengah mencerna situasi. Di satu sisi dia sangat bahagia mengetahui menantunya itu kini tengah berbadan dua, di sisi lain dia tidak bisa tidak khawatir melirik Cindy dan Alvero yang nampak memalingkan wajah. Ada apa ini? Bukankah Cindy juga tengah hamil? "Lalu..bagaimana dengan Cindy?" Mama Rajendra bertanya penuh harap,

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   100. Insiden

    Suara bel lift berbunyi saat pintu terbuka. Kaira melangkah masuk, menatap lurus ke depan sambil sesekali memeriksa ponselnya. Langkahnya terhenti ketika dia mendapati Cindy sudah berdiri di dalam lift, masih mengenakan pakaian kasual tapi tetap elegan, sisa kemewahan pernikahannya semalam seolah masih terasa.Kaira menarik napas pelan, menyadari situasi ini tak akan mudah. Namun, dia mencoba tersenyum kecil, memecah kecanggungan."Kemana?" Tanyanya sebelum memencet tombol. Cindy bersidekap membuang muka, "Lobi," ujarnya singkat. Kaira mengangguk lantas menekan tombol tujuan mereka yang ternyata sama. Tidak mengherankan sebab pagi ini mereka memang sama-sama harus checkout dari kamar hotel dan menuju kediaman utama. Kaira turun ke lobi lebih lambat daripada suaminya sebab katanya ada yang harus Davian urus lebih dulu. Mungkin juga Cindy memiliki case yang sama sepertinya.Kedua makhluk cantik itu saling membuang muka, hening di dalam ruang tertutup yang entah mengapa terasa sangat l

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   99. After Party

    Pernikahan siapa, yang lelah siapa. Meskipun Kaira tak banyak bergerak di pesta pernikahan 'adik iparnya' itu, dia tetap merasakan kelelahan super. Wanita yang tengah melepas cepolan rambutnya itu meluruskan kedua kakinya yang lelah setelah turut seharian berdiri mengenakan heels. Kaira belum mengganti kebaya setelan keluarganya, namun rasanya dia hampir tak punya tenaga untuk bahkan membersihkan diri sebelum tidur. Kaira kembali ke kamar hotel bersama dengan sang suami. Memang malam ini keluarga mereka masih stay di hotel sebab acara berlangsung seharian sejak pagi hingga malam. Ini pukul 11 malam—ketika pada akhirnya Kaira bisa kembali ke kamar untuk beristirahat. Sebagai seorang introvert, Kaira rasa energi dirinya tersedot maksimal selama acara. Itu jauh lebih melelahkan daripada aktivitas fisik baginya. Apalagi, statusnya sebagai menantu sulung di keluarga Rajendra membuatnya harus mau tidak mau mempertahankan senyuman di wajah dan turut serta menyapa tamu-tamu keluarga. Bagian

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   98. Saudara Ipar

    Ada banyak hal yang terjadi belakangan. Waktu rasanya berjalan begitu cepat dengan beragam kejadian dan plot twist tak terduga yang menyerang kehidupan. Tapi begitulah, namanya juga hidup.Hingga hari ini, Kaira tak pernah mendapatkan panggilan secara personal dari sang bude. Entah apa yang terjadi disana, tapi Kaira yakin ayahnya masih cukup bijak dan tidak akan membiarkan adik semata wayangnya itu hidup susah juga. Jadi, Kaira punya sedikit keyakinan bahwa semuanya baik-baik saja. Hari ini Kaira nampak cantik mengenakan kebaya seragaman yang senada dengan ibu mertuanya. Rambutnya disanggul sederhana dengan makeup yang membuat fitur wajahnya semakin ayu. Gelaran pernikahan hari ini dilangsungkan secara privat, hanya keluarga kedua mempelai dan kerabat dekat saja yang diundang.Yap, sat-set, pernikahan Alvero dan Cindy berjalan mulus sesuai rencana. Suara musik lembut mengisi ruangan resepsi yang dipenuhi dekorasi bunga putih dan emas. Cindy dan Alvero berdiri di pelaminan, tersenyum

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   97. Ibu Kos

    Kaira mengerjapkan matanya tidak percaya. Dia tidak salah dengar, kan?Lahan Madika yang merupakan salah satu proyek mereka, ternyata justru Davian siapkan untuk dimiliki atas nama Kaira. Wanita itu bahkan tidak punya sedikitpun clue mengenai hal ini sebelumnya. Davian memberikan kumpulan kunci, membiarkan Kaira menggenggamnya dengan bingung melongo. Masih tidak seratus persen percaya dengan apa yang ada di tangannya dan juga perkataan Davian tadi. Untuknya? Yang benar saja?Melihat Kaira yang masih mematung, Davian dengan gemas menariknya. Pria itu mengarahkan Kaira untuk mengamati lebih dekat kepemilikan barunya. Lelaki itu membuka pintunya dan membawa Kaira masuk untuk memeriksa semuanya secara lebih dekat."Ini tempat yang aku siapkan buat kamu. Kamu pernah bilang ingin punya tempat usaha sendiri, kan? Jadi aku pikir, kenapa nggak aku wujudkan? Ini kos-kosan milikmu sekarang."Kaira terdiam, matanya berkeliling menatap setiap sudut ruangan. Interiornya telah diatur sedemikian rup

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   96. Hadiah Kaira

    Davian tertawa saat melihat istrinya keluar dari kamar mandi dengan cara berjalan yang terlihat aneh. Wanita itu sudah kembali mengenakan pakaiannya semalam, rapi dengan makeup seadanya namun tetap cantik. Yang lucu hanya satu, bibirnya yang terus manyun sebab melihat sang suami tengah jelas-jelas menahan tawa kencang saat melihatnya."Ini juga gara-gara kamu, mas!" Sebalnya. Kaira duduk diatas kursi—tentunya setelah susah payah berjalan bahkan tanpa bantuan suaminya. Tapi lelaki yang beberapa tahun lebih tua darinya itu justru menertawakannya. Davian berusaha menghentikan tawanya, pria itu harus menggunakan akal sehatnya untuk sekarang. Tadi dia bablas tertawa namun akhirnya sadar bahwa itu mungkin tidak akan menguntungkannya sama sekali.Maksudnya, ini bahkan bukan kali pertama, kedua, ataupun ketiga, tapi Kaira masih sama seperti biasa. Paham maksudnya, kan?Sebenarnya, salah siapa? Davian memang tidak bisa menahan diri ketika melihat istrinya. Apalagi saat semalam Kaira berinisi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status