Home / Romansa / Mendadak Dilamar Kakak Mantan / 13. Proklamasi Keputusan

Share

13. Proklamasi Keputusan

Author: Estaruby
last update Last Updated: 2024-09-09 16:49:26

Mobil Davian berhenti di basement sebuah mal. Tante Tania tadi menghendaki untuk langsung bertemu di tempat belanja tersebut sebab dia sempat menghadiri temu dengan beberapa klien di salah satu resto disana.

“Apa kabar, Kaira?” Wanita itu bergegas memeluk Kaira dengan mata berbinar, segera setelah mereka bertemu.

Kaira membalasnya dengan senyuman canggung, wanita itu belum terbiasa berada di tengah-tengah keluarga Rajendra seperti ini. Dia masih menjawab seadanya dan menunjukkan kehati-hatiannya.

“Kita makan dulu, yah! Baru setelah itu mulai belanja,” ungkap Tante Tania yang hanya bisa diangguki oleh Kaira. Wanita itu menurut saja dan kini duduk disebelah tante Tania sementara Davian berada diseberangnya.

Tante Tania nampak sangat antusias dan cukup aktif dalam mengajaknya bicara hingga Kaira lama kelamaan jadi semakin nyaman. Mereka bahkan tanpa sadar tertawa akan beberapa topik yang membuat Davian menyimpulkan sebuah senyum. Jarang sekali dia melihat sang mama mau memulai topik dan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   14. Persiapan Pernikahan

    "Kamu yakin dengan keputusan kamu itu, nak?"Kaira mengangguk saat duduk di kursi kamar orang tuanya. Pasangan parubaya itu menatapnya heran saat sang putri menyampaikan keputusan finalnya kepada mereka. Pasalnya, Kaira terlihat syok dan sangat tidak terima saat dilamar kurang dari seminggu lalu. Namun kini dia justru mengatakan bahwa ini adalah keputusan finalnya, dan dia sudah memikirkan semuanya dengan matang. Sepasang parubaya itu saling menatap keheranan. "Apa yang mempengaruhi kamu dalam pengambilan keputusan ini? Kamu yakin?" Tanya sang bapak lagi.Wanita dua puluh lima tahun itu menatap kedua orang tuanya secara bergantian lalu mengangguk lagi. "Aku akan menerima pinangannya. Kaira rasa, tidak ada salahnya menerima lamaran dari seseorang seperti Mas Davian. Lagipula, mungkin dengan bersama dia aku bisa menemukan jalan karir yang baru," jelas Kaira kali ini. Tidak munafik bahwa itu merupakan salah satu bahan pertimbangannya saat mengambil keputusan ini. Tentu selain karena di

    Last Updated : 2024-09-09
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   15. Wedding Day

    Kaira melihat pantulan dirinya di cermin. Masih belum percaya bahwa dirinya ternyata bisa terlihat seperti itu dengan gaun pengantin berwarna putih yang tak memiliki banyak aksen namun tetap memeluk tubuhnya dengan sempurna. Riasannya tidak berlebihan—soft glam yang elegan dan berhasil mengaksentuasi fitur wajah dan kecantikan Kaira dengan tepat. Rambutnya ditata ditambah bantuan sanggul modern dan sedikit bunga minimalis untuk mempercantiknya. Sentuhan tangan make up artist pilihan Tante Tania memang harus diacungi jempol. "Menantu mama memang cantik banget!" Kaira tersenyum tipis saat menemukan Tania sudah berdiri dibelakangnya. Wanita itu nampak puas dengan hasil riasan dan tampilan final Kaira di hari spesialnya itu. Tania menggenggam tangan Kaira dengan hangat, "Mama seneng banget akhirnya kamu benar-benar akan menjadi putri mama," ucap wanita parubaya tersebut. Kaira mengusap punggung tangan sang calon mertua. Sebelum Tania benar-benar menangis haru, lebih dulu wanita itu me

    Last Updated : 2024-09-10
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   16. Berbagi Kamar

    "Mas mandi duluan aja! Aku masih harus menghapus makeup dan membuka riasan lainnya," ujar Kaira ketika baru sampai di kamar hotel. Setelah berjam-jam sibuk menyapa tamu dan berada dalam keramaian, pada akhirnya acara hari itu tuntas. Kaira sudah duduk di depan meja rias. Mencoba untuk melepaskan secara perlahan riasan rambutnya—termasuk belasan bobby pin yang bertengger disana. Dibalik riasan rambut yang kelihatan sederhana, ternyata tersimpan penahan yang cukup membuat kepala Kaira nyut-nyutan.Keduanya malam ini akan beristirahat di kamar hotel tempat pesta dihelat. Hanya malam ini, besok Kaira akan langsung diboyong Davian untuk tinggal di kediaman mereka. Rumah pribadi Davian yang letaknya tak begitu jauh dari rumah utama keluarga Rajendra.Davian baru saja melepas tuxedonya, melepas kancing di lengan kemeja sebab dia sendiri sudah tidak tahan lagi mengenakan pakaian tersebut. Namun ketika melihat Kaira yang kelihatan kesusahan, laki-laki itu berinisiatif untuk membantunya lebih d

    Last Updated : 2024-09-10
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   17. Janji Ksatria

    Butuh waktu lebih dari tiga puluh menit bagi Kaira menyelesaikan seluruh ritual mandinya. Mulai dari keramas, mandi, hingga mengeringkan rambut dan mengenakan skincare sebelum tidurnya. Syukur saja semua itu sudah ada di kamar mandi sehingga Kaira bisa menyelesaikan seluruhnya secara langsung di kamar mandi.Setelah selesai, Kaira justru bingung bagaimana ia harus keluar kamar mandi. Wanita itu tidak dapat menenangkan jantungnya yang terus berdebar kencang melebihi yang biasanya. Jelas Kaira paham apa pemicunya—dia khawatir. Bagaimana jika Davian menagih haknya sekarang? Jujur saja Kaira belum siap.Too much thought. Kaira mengambil nafas dan mengeluarkannya secara teratur untuk setidaknya sedikit menenangkan diri. Dia tidak mungkin terus berada di kamar mandi semalaman, kan?Pada akhirnya, wanita itu memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi. Kaki jenjangnya berjalan berjengkit, membuka kenop dengan super perlahan seolah berusaha tak menimbulkan suara barang satu desibel-pun. B

    Last Updated : 2024-09-10
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   18. Jejak

    Pagi ini pasutri baru itu sudah siap untuk keluar dari akomodasi sementara mereka. Kaira dengan telaten turut membantu suaminya untuk merapikan tasnya juga. Setidaknya Kaira sudah berusaha menjalankan sesuatu sebagai seorang istri. Orang tua mereka sudah berada di lobby. Semuanya checkout berbarengan meskipun destinasi yang dituju berbeda-beda. Davian tiba-tiba nampak sedikit lebih serius hingga membuat Kaira menatapnya penuh kebingungan. Wanita itu menutup kedua koper dan tas dengan sempurna sebelum pada akhirnya menghampiri sang suami yang berdiri berkacak pinggang memunggunginya setelah tadi menjawab telepon."Ada apa, mas?" Tanya Kaira.Davian melirik istrinya, dia hanya diam selama beberapa detik sembari memegang ponsel sebelum akhirnya mengutarakan apa yang mengganjal pikirannya."Semua ada dibawah sekarang," ucap Davian singkat. Kaira menaikkan sebelah alisnya bingung. Itu jelas sesuatu yang memang sudah mereka ketahui sejak semalam. Memang semua anggota keluarga menginap di

    Last Updated : 2024-09-11
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   19. Hari Pertama di Rumah Baru

    Davian duduk di sofa rumahnya sembari mengamati dua wanita yang tengah sibuk di dapurnya. Mereka tampak akrab sekali sambil bercanda hingga sepertinya keberadaan Davian di rumahnya sendiri justru terasa asing. Yah, lelaki itu harus menerima nasib bahwa sepertinya sang mama akan lebih menyayangi menantunya daripada putranya sendiri. Tadinya Davian pikir dia akan langsung punya waktu berdua dengan Kaira sebab mereka tinggal hanya berdua. Namun nampaknya pemikiran tersebut terancam hanya menjadi angan-angan saja sebab dia yakin sang mama akan sering bertandang kesini. Jarak kediaman mereka yang tidak begitu jauh ditambah lagi sepertinya Tania memiliki banyak waktu luang belakangan ini akan mempermudah wanita parubaya itu untuk menculik menantunya sendiri.Seperti hari ini, belum sempat Kaira memulai menata barang-barangnya atau bahkan berkeliling rumah, Tania sudah lebih dulu menyandera jadwalnya dengan hadir tiba-tiba dan merebut Kaira dari putranya sendiri.Sesuai dengan perkataan Alv

    Last Updated : 2024-09-11
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   20. Makan Malam Perdana

    Usai merapikan barang-barangnya dan membersihkan diri, Kaira bertolak ke dapur untuk memasak makan malam sederhana. Sebenarnya Davian tadi mengatakan bahwa mereka bisa delivery atau makan malam diluar saja karena dia yakin Kaira masih lelah setelah acara pernikahan mereka kemarin dan lanjut pindahan ke rumah Davian hari ini. Namun dengan ringan Kaira menolak tawaran tersebut, mengingat kulkas mereka yang hari ini penuh dengan bahan makanan sebab siang tadi Mama Tania benar-benar mengisinya sampai tidak ada ruang kosong yang tersisa.Kaira tidak merasa keberatan sama sekali. Toh dia hanya akan menghidangkan makanan rumahan sederhana dengan proses keseluruhan yang dia estimasi hanya memakan waktu kurang dari tiga puluh menit.Davian sedang mandi saat Kaira mulai mengeluarkan beberapa butir telur ayam, sayur-sayuran, dan daging ayam. Sudah lebih dulu memasak nasi menggunakan rice cooker sebelum lanjut mengeksekusi lauk yang akan dibuatnya. Sederhana saja—sekedar tumis sayur, ayam goreng,

    Last Updated : 2024-09-12
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   21. Drama Sebelum Tidur

    Suasana malam di rumah Davian malam ini terasa begitu syahdu. Belum pernah Davian merasakan perbedaan signifikan dan nuansa seperti ini di rumahnya selama menempatinya lima tahun belakangan. Keberadaan satu orang saja ternyata berhasil mengubah segalanya.Lelaki itu duduk bersandar di kursi ruang kerjanya sembari memegang stylus pen miliknya. Meskipun tangan dan otaknya bekerja, beberapa kali senyum di bibirnya terbit secara sendirinya. Ketika menyadari hal tersebut, Davian akan terus menggelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya sendiri. Dia mirip orang gila karena biasanya jarang tersenyum namun kini justru kedapatan sering sekali senyum-senyum sendiri.Davian berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Ada perasaan aneh yang menyergap hingga membuatnya merasa tidak ingin berlama-lama meninggalkan istrinya itu seorang diri. Sementara itu di depan kamar Davian, Kaira menggigit kuku jarinya sendiri dengan cemas. Semakin larut, dia terpaksa harus segera masuk kamar. Wanita itu

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   120. Beralih

    "Ada apa?" Kaira tidak mau basa-basi lebih lama lagi. Mood bersantainya sudah rusak akibat kedatangan Raina yang secara tiba-tiba kembali muncul dihadapannya seperti sekarang ini. Melihat Kaira yang bahkan tidak berusaha ramah padanya, Raina tertawa pelan, "Kamu memang selalu bersikap seperti ini? Apa yang Davi lihat dari seorang wanita cemburuan seperti kamu sebenarnya?" Raina berujar dan bahkan tanpa sungkan menghakimi Kaira dengan mudah, lengkap dengan lirikan meremehkan menandai Kaira dari ujung kepala hingga kaki. Dan apa katanya tadi, cemburuan? Mana pernah Kaira menunjukkan kecemburuan berlebih tersebut sebelumnya? Kaira sejujurnya sudah sensi tiga tingkat. Apalagi mendengar Raina menyebut suaminya dengan penggalan 'Davi'. Sebenarnya tidak begitu masalah, tapi karena Raina yang menyebutkannya, Kaira jadi agak tersulut. Apa mereka masih sedekat itu sampai dengan mudah menyebut nama yang cukup akrab itu? "Apa dokter juga selalu bersikap seperti ini kepada lelaki yang s

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   119. Sebenarnya Apa?

    Setelah perdebatan tipis-tipis tadi, Kaira masuk ke dalam ruangan kerjanya. Langsung menemukan Davian yang tengah duduk di singgasananya sembari menikmati secangkir kopi pagi dengan seutas senyum yang menghiasi wajahnya. "Menikmati pertunjukan dengan tenang?" Sindir Kaira. Dia tahu pasti bahwa suaminya itu memang menonton dari dalam ruangan. Kaira meletakkan tas bawaannya diatas meja, lantas mulai menyiapkan perlengkapan kerjanya secara teliti.Davian masih senyum-senyum di tempatnya, "Jadi sekarang kamu sudah tidak marah lagi?" Tanyanya.Kaira meliriknya sekilas dibarengi dengan sebelah alis yang naik keatas. "Ada apa dengan pertanyaan out of topic itu?"Tiba-tiba saja Davian membahasnya. Kaira yakin seratus persen bahwa apa yang sekarang ini Davian lakukan adalah hanya untuk menjahilinya. "Buktinya kamu lebih mempercayai aku dibanding termakan permainan kata-kata Dokter Raina," tutur Davian yang kini memangku dagunya dengan kedua tangan. Lelaki dewasa itu justru nampak lucu dengan

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   118. Menyapa Dengan Tenang

    Saat Kaira tiba di kantor pagi ini, dia tidak terkejut melihat sosok Raina sudah berdiri di depan ruangan Davian. Wajah perempuan itu tampak tenang, meskipun jelas ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.Jelas dia telah menduganya. Beberapa panggilan dan pesan yang dikirimkan semalam, bahkan di waktu istirahat, sudah pasti Raina tidak akan menyerah begitu saja. "Bu, ada tamu. Beliau bilang ingin menemui Pak Davian," ujar Tika sembari berbisik pelan. Sebagai pihak pertama di lantai Ruangan Direktur, Tika adalah yang bertugas untuk berkomunikasi dengan Kaira ataupun Davian apabila ada tamu. Juga menerima dari resepsionis utama yang berada di lantai dasar. Namun sepertinya, kedatangan tanpa jadwal dan brief sebelumnya ini membuat Tika agak sedikit kebingungan. Kaira melirik Raina yang tengah duduk dengan santai, "Bapak bilang apa?" Dia tahu suaminya sudah lebih dulu sampai ruangan hari ini. Seharusnya Davian sekarang sudah berada di ruangan. Tika bersiap untuk berbisik, dia mengecilkan s

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   117. What A Nightmare

    Suara-suara aneh tiba-tiba saja terdengar berisik dan mengganggu pendengaran. Belum lagi guncangan kecil yang menyebabkan pergerakan pada tempatnya berada cukup mengusiknya. Kaira yang masih diliputi setengah rasa kantuk terpaksa membuka matanya untuk menemukan sumber gangguan.Matanya terbelalak, saat ini dia menghadap samping. Tepat menyaksikan bagaimana seorang wanita menduduki atau bahkan bisa dikatakan tengah menunggangi suaminya—tepat disampingnya. Pemandangan gila yang membuat Kaira berdebar sakit menyaksikannya. Lenguhan dan kesibukan dari sepasang insan gila disebelahnya cukup membuat Kaira tak bisa menahan air mata dan juga amarah. Namun tetap saja, Kaira tak bisa menggerakkan tubuhnya atau bahkan sekadar mengeluarkan suaranya. Ia kaku dan bisu. Ingin berteriak namun seolah tak bisa keluar apapun.Ketika pasangan gila itu menatap kearahnya, mereka tersenyum, dan itu jelas membuat Kaira semakin diliputi kemarahan. Bagaimana bisa suaminya dan Raina melakukan ini disana?Mata

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   116. Panggilan Suara

    Davian akhirnya kembali ke rumah setelah seluruh urusannya di rumah sakit selesai. Tubuhnya masih lemah, tetapi jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Begitu memasuki rumah, Kaira sigap membantunya duduk di sofa sebelum membawa bantal tambahan agar suaminya lebih nyaman."Pak Aldo, mau minum sesuatu? Teh ataupun soft drink?" Tanya Kaira pada Aldo yang sudah setia membantunya dan mengantar mereka pulang ke rumah dengan selamat.Aldo melirik Davian, memahami makna tatapan Davian dan tersenyum tipis berusah atak terlalu kentara. "Terima kasih, tapi tidak perlu repot, bu. Saya izin untuk langsung pulang ke rumah sekarang," ujarnya menolak halus tawaran Kaira.Tak membiarkan Kaira membujuk atau melakukan percakapan tambahan, Davian menambahkan narasi yang mungkin bisa membantu. "Benar, orang rumah pasti lebih tenang jika kamu berada disana. Terima kasih atas bantuannya ya, Do! Salam buat tante dan semoga lekas sembuh," ujar Davian pada Aldo yang pada akhirnya juga disetujui oleh Kaira. "Ah

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   115. Rekonsiliasi?

    Percakapan dengan Aldo terus berputar di kepalanya. Kaira yakin selama ini dia tidak melakukan sesuatu yang menyalahi aturan, tapi mengapa kemudian dia harus menghadapi segala macam kebetulan di dunia yang luasnya tak terhingga namun ternyata seolah sangat sempit ini?Dokter Raina adalah putri sulung mantan bosnya—putri dari Hanan Suditra?Jadi, dialah putri hilang yang sempat dia dengar desas-desusnya karena berselisih dengan ayahnya itu? Alasannya adalah ini? Karena rasa bersalahnya pada Davian?Mengapa semuanya jadi bertumpukan seperti ini? Itukah yang membuat Hanan Suditra memandangnya remeh sebelumnya? Karena mungkin dia pikir Kaira tidak akan pernah sebanding dengan putrinya untuk mendampingi Davian?"Bu Kaira, anda baik-baik saja?"Lamunannya terketuk, Kaira dengan cepat kembali pada dunia nyata—berada di ruang rawat bersama dengan Davian dan juga dokter yang tengah menjelaskan beberapa hal sebelum memperbolehkan Davian untuk beristirahat di rumah.Kaira melirik dokter dan suam

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   114. Kebetulan?

    "Kamu benar-benar dengan bangga menyebut diri sebagai seorang istri saat bahkan kamu sendiri tidak tahu kesulitan yang Davi tengah hadapi?"Kaira menutup matanya sembari menahan sesak di dada yang terus memenuhinya. Wanita itu duduk di kursi panjang rumah sakit sendirian—memikirkan kembali keganjilan belakangan ini yang tak pernah dia anggap sebagai pertanda apapun. Tapi sentilan sinis dari Raina membuatnya merasa rendah diri. Apa dia benar-benar se-egois itu dan begitu cuek terhadap suaminya sendiri hingga bahkan tidak mengetahui bahwa Davian belakangan ini memang berada dalam kondisi tubuh kurang baik?"Bu Kaira.."Kaira melirik suara yang tiba-tiba menyapanya. Menatap lelaki tinggi dihadapannya yang hadir dengan kedua tangan bertautan dan raut bersalah."Saya minta maaf karena tidak bisa menemani Pak Davian tadi," ucapnya sembari menunduk.Kaira menghela nafas, ini juga bukan salah Aldo sama sekali. "Pak Aldo... Bagaimana kondisi ibu anda?"Aldo tersenyum tipis, "Syukurnya kondisi

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   113. Si Paling Tahu

    "Mas Davian kenapa?"Ketika Dokter Raina keluar, Kaira berusaha keras menata perasaannya. Mengesampingkan seluruh ego dan kecurigaannya sebab yang terpenting saat ini baginya adalah keadaan Davian.Davian menatapnya lama, seolah ada banyak yang ingin dia sampaikan namun semuanya tertahan di ujung lidah. Pada akhirnya, dia hanya bisa menjawab seadanya. "Enggak apa-apa, Kai. Cuma diminta untuk istirahat saja," ujarnya dengan seberkas senyum yang kelihatan dipaksakan.Lama Kaira terdiam sampai akhirnya dia menghela nafas pelan, "Bagaimana tadi kejadiannya? Apa benar seperti yang Dokter Raina katakan?"Davian melihat dan mendengar bagaimana istrinya itu menatapnya datar. Seolah tak ada apapun yang terjadi diantara mereka. Dia bahkan tidak keberatan menyebut kembali nama Raina."Tadi seusai rapat, tiba-tiba saja kepalaku pusing. Sebenarnya perut juga sudah tidak enak sejak pagi. Saat keluar ruangan, tiba-tiba saja aku muntah dan ya seluruhnya gelap."Kaira menghela nafas untuk kesekian ka

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   112. Kecurigaan Berlanjut

    Kaira menatap layar laptop dengan fokus, tangannya lincah mengetik sembari mengecek ulang jadwal dan laporan yang menumpuk di mejanya. Sejak pagi, ia sudah disibukkan dengan berbagai tugas sebagai asisten pribadi Davian, memastikan semua agenda berjalan lancar. Begitu juga delegasi tugas untuk merapikan kembali dokumen di ruangan.Namun, ada satu hal yang membuat pikirannya tidak tenang—Davian belum juga memberi kabar.Sejak siang tadi, suaminya pergi bersama Aldo untuk menghadiri rapat penting di luar kantor. Memenuhi persyaratan dari Mama Tania dan tentu juga Davian bahwa Kaira tidak boleh terlalu banyak bekerja dan juga tidak boleh sering-sering ikut dinas keluar. Makanya untuk saat ini Kaira harus puas untuk jaga kandang dan menyeleksi pekerjaan para staf dan membiarkan Aldo yang wara-wiri bersama suaminya.Awalnya, Kaira tidak terlalu khawatir. Namun, seiring waktu berlalu hingga sore menjelang, Davian belum juga kembali. Berkali-kali ia menghubungi ponselnya, tapi hanya nada sam

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status