Tamu undangan mulai berdatangan, di tengah tengah tamu muncul juga paman Julit dan Yolan disusul Aditia yang datang bersama Selena. Abhygael menatap keduanya sesaat, dia lalu berpikir, kapan Selena keluar dari tahanan ? Apakah Aditia yang memberikan jaminan kepadannya ?Dilihatnya keluarga itu menghampiri ayah dan ibunya. Mereka saling bersalaman layaknya saudara. Abhygael mengamati pamannya yang terlihat sok akrab. Undangan lainnya pun melakukan hal yang sama."Mana pengantin wanitanya ?" tanya beberapa tamu undangan."Kenapa laki-lakinya berdiri sendirian, mana wanitanya ?"Masih banyak lagi pertanyaan serupa yang terdengar bagaikan pertanyaan para reporter.Musik mengalun dengan indah, seorang biduan menyanyikan lagu anniversary. Para petugas sedang berjaga di depan ballroom. Mutia membisikkan sesuatu ke telinga Abhygael. Dia terlihat mengangguk, lalu kembali lagi ke kamar. Dia terkejut tatkala melihat seorang penata rias terbaring tak sadarkan diri di kamar. Abhygael panik, dia be
Sampai menjelang pagi tetap dilakukan pencarian tentang keberadaan Leona, Mobil yang di duga dipakai menculik Leona ditemukan di pinggir jalan kawasan selatan Jakarta. Setelah ditelusuri mobil itu merupakan mobil rental.Semua upaya dilakukan, tak ada yang terlewatkan sedikitpun. Penata rias yang sudah siuman diinterogasi. Ternyata dia benar-benar penata rias yang asli. Mobil yang ditumpanginya terjebak macet sehingga dia datang terlambat, namun saat dia tiba, dia sempat melihat beberapa orang menggandeng wanita buruk rupa yang terlihat lunglai keluar dari kamar. Dia yang hendak berteriak langsung dibius dan ditinggalkan begitu saja di kamar itu."Saya sangat bersyukur karena saya tidak dibunuh," katanya sambil menangis tersedu.Polisi mencaritahu kebenarannya, dan wanita ini tidak berbohong.Abhygael frustasi, mereka menunggu kabar Leona di rumah, kedua orang tua Leona sudah diantar ke rumahnya bersama Adelia. Padahal Adelia masih ingin menemani Abhygael, namun Regan yang tak ingin m
Jala yang dilemparkan nelayan untuk menangkap ikan kini mulai di tarik ke atas perahu. Sebanyak-banyaknya hasil tangkapan ikan tak seberat hari ini.Udara malam yang sangat dingin malah membuat Nelayan ini bermandi peluh. Jala ikan yang ditariknya sangatlah berat. Dan betapa tercengangnya dia ketika melihat tubuh seorang wanita terbungkus di dalam jalanya.Nelayan itu ingin berteriak minta tolong tetapi tak satupun orang lain di sekelilingnya. Hanya sebuah lampu petromaks menyala dari kejauhan, mungkin saja dari sebuah rumpon. Sesaat Nelayan itu ragu, tapi nalurinya berkata untuk segera mengangkat tubuh wanita itu.Wajah wanita itu sangat pucat, tubuhnya putih bagai tak berdarah. Apakah dia sudah mati ?Tak tahu apa yang harus dia lakukan.Nelayan yang berusia paruh baya ini kebingungan, dia mencoba meraba denyut nadi di sudut leher wanita itu, ada sedikit denyutan, ternyata wanita ini masih hidup. Dia menutup matanya dan membuka pakaian wanita ini perlahan lalu menutupnya dengan jake
Sebulan semenjak kepergian Leona, Hendrinata dan Renata tak lagi bertegur sapa. Renata yang sengaja memilih diam, karena Adelia membuatnya tak ingin mengatakan apapun pada suaminya itu.Renata selalu mendapatkan pesan dari Abhygael jika menantunya itu terus berupaya mencari keberadaan Leona. Naluri seorang ibu berkata jika anaknya masih hidup. Hal inilah yang selalu membuat Abhygael memiliki semangat untuk terus mencari dan mencari.Renata mengamati pergerakan Adelia, dia ingin tahu apa yang akan dilakukan anak tirinya itu, karena hilangnya Leona memasuki bulan kedua. Adelia menghampiri ayahnya yang sedang duduk menonton televisi di ruang tengah."Ayah, aku mau melamar kerja di perusahaan Abhyleon. Bisakah ayah mengatakan hal ini pada Abhygael ?"Hendrinata baru menyadari jika anak sulungnya ini pengangguran, dia pernah menawarkan pada Adelia untuk melanjutkan bisnis foto copynya namun Adelia menolak."Kenapa harus diperusahaan itu ?"Adelia membulatkan matanya. "Kenapa ayah ? Bukankah
Abhygael baru saja kembali dari lokasi proyek, dia tak tahu jika Adelia terus menunggunya. Terlihat dari cara jalannya yang sedikit çepat dan tangan yang terayun ketika berbicara, menandakan dirinya sedang memberikan arahan pada Regan. Seorang investor berjalan tergesa-gesa mengejar langkah Abhygael."Selamat siang presdir, saya ingin membicarakan hal penting dengan direktur Rara, apa saya bisa bertemu dengannya ?"Abhygael berhenti, wajah seriusnya berubah suram. Sebisa mungkin dia menghibur dirinya dengan pekerjaan, kini seseorang ingin bertemu isterinya.Regan menyadari perubahan Abhygael, dia lalu berkata pada investor itu."Anda bisa langsung berhubungan dengan saya, karena direktur sekarang sedang menjalankan tugas bisnis di luar negeri."Regan mempersilahkan investor itu mengikutinya, Abhygael kini berjalan sambil menunduk, investor itu menguak kepedihan di hatinya. Adelia melihat Abhygael dan langsung mengejarnya, semua mata melihat pemandangan itu sambil berbisik."Wanita it
Tak ada yang tahu apa yang direncanakan dua gadis cantik yang bertemu pada sebuah cafe di bilangan Jakarta Utara. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang sangat serius, terkadang tertawa lalu kemudian saling menyatukan kedua tangan sebagai tanda kesepakatan.Rafael yang berada tak jauh dari tempat duduk mereka menautkan keningnya. Kedua gadis yang pernah ditidurinya itu terlihat begitu akrab. Apakah mereka membicarakan Abhygael ? Dia tahu jika Selena mantan kekasih Abhygael, lalu Adelia demi mengejar cinta iparnya, dia rela memutuskan ikatan yang terjalin begitu lama di antara mereka.Rafael ingin tahu apa sebenarnya yang direncanakan kedua gadis cantik itu. Dia lalu menyuruh anak buahnya memantau semua gerak gerik kedua gadis itu mulai sekarang. Dia sendiri pasca putus dengan Adelia, lebih memilih sendiri. Saat ini dia sedang mencari keberadaan direktur cantik di perusahaan Abhyleon. Sudah beberapa bulan dia tak melihat gadis itu, apapun yang terjadi, dia bertekad ingin menikahi Dire
Abhygael membuka pintu kamar, lalu masuk ke dalam. Setelah menyalakan lampu dia lalu merebahkan tubuhnya di kasur yang cukup besar tanpa membuka jasnya.Dia tak tahu jika seorang wanita sudah lama menanti kehadirannya, wanita itu menunggu pelayan membukakan pintu kamar untuknya. Selang beberapa saat dia masuk ke dalam kamar tanpa menimbulkan suara.Adelia tersenyum, kini keinginannya memiliki Abhygael seutuhnya akan terwujud. Dipandanginya wajah yang terlelap tak sadarkan diri itu, aura maskulin yang membuat wanita manapun tergila-gila. Adelia yakin obat yang dicampurkan dalam minuman Abhygael sebentar lagi akan bereaksi. Malam ini akan menjadi malam yang sangat panas dan terindah bagi Adelia.Dibukanya seluruh pakaian Abhygael, lalu ditatapnya tubuh telanjang yang sangat indah di pandang itu. Adelia menelan ludah, selamat tinggal Leona, Abhygael akan menjadi milikku selamanya, Batin Adelia sambil tersenyum. Diapun membuka seluruh pakaiannya. Kini mereka berdua dalam keadan bugil, Adel
Adelia pagi itu pulang ke rumahnya menggunakan mobil grab. Tubuhya terasa pegal karena semalam dia melakukan pergulatan dengan penuh cinta. Untunglah Abhygael tidak mempertanyakan dirinya yang tidak perawan lagi.Keperawanannya direnggut Rafael saat keduanya berlibur di Bali. Untunglah saat itu dia tidak hamil walau mereka melakukannya berulang kali. Kali ini Adelia berharap dirinya hamil karena dia sudah meminum jamu kesuburan sebelum melakukannya dengan Abhygael. Membayangkan betapa buasnya Abhygael menggagahinya semalam membuat hatinya berbunga-bunga. Dengan bernyanyi-nyanyi kecil dia memasuki rumahnya.Ayah dan ibunya sedang duduk minum teh di ruang tamu."Kau dari mana ?" suara bariton ayahnya terdengar saat Adelia menginjakkan kaki kanannya di pintu masuk."Aku semalam menemani Abhygael di hotel sampai pagi," Jawab Adelia enteng.Deg...! Jantung Renata berdegub kencang, dia lalu melirik suaminya yang menatap tajam Adelia."Duduk !" Titah Hendrinata."Nanti saja ayah, tubuhku san