Share

episode 15

Author: Shakura
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kami berjalan melalui pemukiman penduduk. Disepanjang jalan kulihat Kiara bertegur sapa dengan penduduk disekitar tempat yang kami lewati.

Aku tidak memahami apa yang dikatakan oleh Kiara saat melihat Kiara menunjuk sebuah gunung yang masih jauh.

Mungkin penduduk menanyakan kemana tujuan kami. Aku sangat tidak paham dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat.

Sedangkan Kiara hanya tersenyum ke arahku, tanpa berniat untuk menjelaskan apa yang telah dibicarakan dengan penduduk yang bertegur sapa dengannya.

Hari sudah mulai terang. Perlahan kami bisa menikmati pemandangan alam yang tersaji didepan mata, yang ada disepanjang perjalanan.

Sungguh sebuah pemandangan alam yang indah didaerah pegunungan.

Dikaki gunung terdapat sungai yang mengalirkan air yang jernih dan segar.

Kami berhenti sejenak untuk beristirahat sambil mencuci muka di air sungai yang mengalir indah.

Terdapat banyak sawah dikiri dan kanan jalan dengan padi yang te

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 16

    Setelah selesai mengemasi semua barang-barang, mereka pun memutuskan untuk memulai perjalanan menuju pulang kembali ke penginapan.Disepanjang perjalanan kami bertegur sapa dengan beberapa gadis Desa yang tersenyum ke arah kami, terutama ke arah Gilang.Bahkan tidak sedikit dari mereka yang meminta untuk berfoto bersama Gilang, dengan dalih untuk diperlihatkan atau dipamerkan kepada teman sekolahnya.Kiara hanya geleng-geleng kepala melihat antusiasnya mereka bertemu dengan Gilang, bahkan ada yang menjerit histeris seperti para fans yang bertemu dengan artis idola.“Bisa habis aku ntar kalau keseringan masuk Desa kayak gini, Kia!” cerewet Gilang karena sebenarnya sangat malas melayani hal yang seperti ini.“Hahahah. Sekali-sekali, kan nggak ada salahnya, Lang,” ucap Kiara sambil tertawa.“Iya sih. Tapi aku paling malas kalau kayak gini,” balas Gilang lesu.“Biasa aja, Lang. Itung-itung beramal

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 17

    Mereka melanjutkan perjalanan yang masih tinggal setengah lagi. Sesampainya di penginapan, Kiara langsung masuk ke dalam.Sedangkan Gilang beristirahat di teras penginapan.Lumayan capek rasanya, menempuh perjalanan selama empat jam lamanya dengan berjalan kaki. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Gilang.Berjalan sejauh itu, dengan banyak tantangan di perjalanan.Kiara menghampiri Gilang dengan membawa minuman dingin dan aneka kue.Kiara tersenyum memandang Gilang yang kelelahan setelah melakukan perjalanan yang cukup menyita waktu dan menguras tenaga karena ditempuh dengan berjalan kaki.“Capek, Lang?” tanya Kiara.‘Hhmmm,” jawab Gilang menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.“Silahkan diminum, Lang.” Kiara meletakkan minuman dan kue di hadapan Gilang.“Terima kasih,” ucap Gilang sambil meminum air yang dihidangkan Kiara.Mereka menikmati makanan dan minuman di

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 18

    “Yakin nih? Kerjaan kamu gimana?” Kiara mulai mengalah dengan penjelasan Gilang.“Semuanya kan bisa diatur, Kia. Hidup nggak melulu tentang kerjaan, kan? Kadang aku juga jenuh mikirin kerjaan terus, Kia. Aku juga pengen bebas kayak kamu. Sepertinya dengan refreshing bisa membuat kinerja otakku membaik.” Penjelasan Gilang cukup panjang.“Aku bisa begini mumpung lagi bebas. Makanya mau mengunjungi semua tempat,” ujar Kiara.“Setuju!” Senyum Gilang penuh kebahagiaan.“Andai kamu tau gimana sibuknya aku mengurus perusahaan, Kiara,” ucap Gilang dalam hatinya.“Ya sudah. Jangan mikirin kerjaan lagi. Yang penting dinikmati liburannya. Jarang-jarang bisa begini, kan? Mari kita nikmati selagi ada kesempatan,” ujar Kiara penuh semangat.“Terima kasih banyak Kiara. Hadirmu mampu mengalihkan duniaku yang selalu sibuk dengan pekerjaan,” bisik Gilang.

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 19

    ”Jangan ngomong sendiri, Lang,” tegur Kiara.“Hmmm. Aku nggak ngomong apa-apa kok,” jawab Gilang gelagapan. Jangan-jangan Kiara bisa membaca pikiran. Pikir Gilang sendirian.“Berapa jam kesana, Kia?” Gilang mulai mengalihkan pembicaraan dari pada ntar dia sendiri yang terpojok.“Paling lama satu setengah jam, Lang,” jawab Kiara.Sepanjang perjalanan mereka mengobrol tentang banyak hal termasuk hal-hal umum yang mereka lihat disepanjang jalan.Sekedar untuk menghilangkan kebosanan agar tidak jenuh dengan perjalanan jauh yang mereka tempuh.Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam lamanya, mereka pun menginjakkan kaki di Pesisir Selatan.Persisir Selatan merupakan bagian dari daerah Sumatera Barat yang menyimpan berbagai keindahan alam yang sangat menakjubkan.Kebanyakan orang mungkin masih merasa asing dengan daerah satu ini karena letaknya yang tidak terlalu populer di ban

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 20

    Sepertinya lagu tersebut sudah membawa Kiara pergi jauh menjemput kenangannya di masa lalu.Gilang pun sedikit-sedikit mulai memahami Kiara yang sepertinya memiliki beban berat dimata Gilang.Akan tetapi Gilang hanya diam saja melihat Kiara. Tanpa bertanya sepatah kata pun, karena menurut Gilang mungkin itu adalah privasi Kiara dan Gilang sangat menghargai privasi seseorang.Mungkin nantinya Gilang juga akan mengetahui semuanya jika Kiara percaya padanya.Gilang memperhatikan Kiara, yang sepertinya hanyut dalam lamunannya sendiri tanpa menyadari keberadaan Gilang disisinya.“Setelah ini, kita kemana lagi, Kia?” Gilang berusaha mengembalikan fokus Kiara, agar nyawanya kembali ke dalam raganya.Entah sampai kemana perjalanan angan Kiara.Saat pikirannya melayang jauh entah kemana yang tanpa disadarinya sampai meneteskan bulir bening di pipi mulusnya.“Maaf,” ucap Kiara sambil mengambil tisu yang tersedia d

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 21

    Kiara memutuskan mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan lelah karena aktivitas seharian yang telah mereka lakukan dan perjalanan jauh yang telah ditempuh membuat badan terasa lengket semua.Kiara pun keluar dari kamarnya dengan setelan celana panjang dan baju kaos kebesarannya. Kiara berjalan menuju ruang tamu dimana Gilang sudah duduk menunggunya.“Sudah selesai mandinya?” tanya Gilang.“Sudah, Lang. Sudah lama nunggunya?” senyum Kiara.“Nggak lama kok, baru setengah jam yang lalu,” jawab Gilang sambil tertawa.“Hahah. Maaf, kelamaan ternyata,” ucap Kiara sambil tertawa.“Kita kemana lagi sekarang?” tanya Gilang.“Sekarang nggak kemana-mana lagi, Lang. Kita istirahat saja malam ini. Besok baru jalan-jalan lagi,” jelas Kiara sambil berjalan menuju jendela ruang tamu.“Jalan-jalan kemana besok, Kia?” ucap Gilang.“Tunggu besok saj

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 22

    “Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, Lang,” ucap Kiara.“Kenapa? Apa ada yang salah?” cecar Gilang.“Nggak ada yang salah, Lang. Ntar kamu malah kecewa,” jawab Kiara pelan.“Berarti ada peluang untuk aku, Kia?” desak Gilang dengan penuh harap.“Lang, bicara soal perasaan tidak segampang membalikkan telapak tangan. Kamu nggak tau gimana aku, siapa aku, gimana sifatku, siapa keluargaku. Yang pada intinya kamu nggak tau keseluruhan tentang aku. Begitu juga sebaliknya, Lang,” ucap Kiara panjang lebar seraya manatap Gilang lekat.“Aku nggak peduli dengan semua itu, Kia. Aku hanya ingin kamu!” tegas Gilang.“Lang, semuanya harus ada proses, bukan? Lagian, yang kamu rasakan hanya perasaan sesaat, Lang. Mungkin hanya rasa kagum atau simpati saja,” jelas Kiara panjang lebar.“Apa rasa ini salah?” tanya Gilang lebih lanjut.“Bukan

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 23

    “Apaan sih, Lang?” sungut Kiara saat Gilang mulai memegang tangannya dengan erat.“Jangan banyak komentar, Kia. Ikut aku!” tegas Gilang, sambil berjalan memegang tangan Kiara.“See you Mr. Richard,” ucap Kiara sambil menganggukkan kepala, yang di jawab Richard dengan anggukan dan senyuman.“Lihat kedepan, Kia,” kata Gilang.“Kamu kenapa jadi rese kayak gini,” sungut Kiara.“Aku nggak suka kamu kenalan dengannya,” ucap Gilang dengan suara dingin sedingin udara yang berhembus di lembah ini.“Kenapa?” tantang Kiara tak kalah seram.“Nggak ada alasan. Yang penting aku nggak suka. Jangan membantah!” tegas Gilang.“Bilang saja kamu kalah keren dengan Richard. Iya, kan?” Goda Kiara sambil menautkan alisnya.“Jangan jadi nakal, Kia,” sungut Gilang.“Kenalan aja nggak boleh. Gimana mau jadi pasangan

Latest chapter

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 96

    Memikirkan malam pertama saja sudah membuat kepala Ara terasa berat, apalagi memikirkan cucu seperti yang di bicarakan oleh mamah mertuanya dengan sang bunda.Setelah merasa baikan, Ara kembali ke depan dengan mamah mertuanya dan juga sang bunda yang berdiri di kiri dan kanannya.Bianca juga sudah berdiri dengan anggunnya di depan pelaminan.“Terima kasih, Kak. Akhirnya doa aku di kabulkan sama Tuhan.” Ara tersenyum kepada Bianca seraya mengusap kepala gadis itu dengan sayang. Gadis yang semenjak kenal dengannya sudah di anggapnya sebagai adik itu, hari ini resmi menjadi adik iparnya.Selanjutnya di lanjutkan dengan sesi pemotretan untuk para tamu yang masih tersisa dan foto foto bersama keluarga lainnya.Akhirnya rangkaian acara pesta pernikahan Gilang dan Ara selesai juga. Besoknya adalah hari yang paling membahagiakan bagi pasangan pengantin baru tersebut. Gilang sudah menyusun rencana honeymoon mereka dengan sangat matang tanpa meli

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 95

    “Sudah, lanjutkan jalannya, tidak enak dilihatin sama para tamu undangan.”“Tapi…” Fenna dan Carista menarik Ara pelan agar terus berjalan.DiantaraTanpa sadar mata Ara memperhatikan tulisan namanya di dinding aula yang tertulis dengan sangat indah dengan tinta gold, terpajang di atas panggung pelaminan. Kemudian, dia melihat senyum cerah seseorang yang menunggunya di atas panggung sana. Air mata Ara menetes tanpa bisa ditahannya. Pria misterius tersebut malah tertawa saat melihat wanita yang sekarang telah resmi menjadi istrinya itu menangis.“Selamat ya sayang.” Ara melihat ayah dan bunda nya yang tertawa ke arahnya. Ara benar benar menangis karena semua orang telah mengerjainya dengan sangat bagus. Hingga teguran dari sang bunda membuatnya kembali melanjutkan langkah kakinya menuju panggung.“Istriku cantik banget hari ini,” bisik Gilang seraya mengulurkan tangannya kepada Ara. Gilang langs

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 94

    Perjalanan menuju tempat pernikahan membuat Ara berdebar debar. Gadis itu harus menghirup dan menghembuskan nafasnya beberapa kali untuk mengurangi rasa gugup yang datang menghapirinya.Di belokan pertama, kepala Ara mulai mengernyit pasalnya dia masih ingat dengan jalanan itu, jalan menuju hotel yang di lihatnya bersama Gilang waktu itu. Tetapi masih berpikir positif, mungkin saja jalannya memang sama, lagian dia juga tidak hafal dengan jalan di Negara ini.Hingga akhirnya mobil berbelok menuju Axana Hotel. Kakinya langsung gemetar, kenapa bisa di sini. Bukannya ini tempat yang di reservasi Gilang waktu itu?“Kok kita ke sini, bunda?” Fenna menoleh kemudian tersenyum. Carista dan Ayu yang duduk di sampingnya juga ikut tersenyum.“Iya, memang tempat pernikahannya di Axana Hotel sayang.” Mata Ara melebar. Posisi duduknya langsung menjadi tidak nyaman.“Ini tempat Gilang akan menikah juga hari ini.” Fenna pur

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 93

    “Wow, kamu hebat, Kia. Hidung Belinda mengalami patah tulang dan tangannya juga parah,” sahut David dengan mata yang tidak beralih dari layar gadget nya.“Kamu tau dari mana?” Ara menoleh kepada David.“Lihat berita online Kia. Berita kamu menjadi trending topic hari ini,” puji David penuh semangat.“Itu jurus dapat dari mana?” Gilang menghentikan mobilnya di cafe terdekat karena mereka harus mencari tempat duduk agar dia bisa mengorek informasi dari gadis pujaannya itu.“Itu namanya jurus terdesak. Aku tidak menyangka jika akan separah itu.” Ara tertawa bahagia setelah melihat berita yang disodorkan oleh David kepadanya. Sungguh diluar dugaan, jika dia bisa membuat Belinda terluka parah.David menatap Ara dengan bergidik “Lha, jurus terdesak saja sangat gawat efeknya, apalagi jurus yang memang sudah di rencanakan.”“Sekarang aku lagi mempersiapkan jurus rahasia bu

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 92

    “Kapan kejadiannya?” tanya Gilang dengan wajah memucat.“Kenapa? Tumben kamu peduli. Biasanya juga tenang saja saat melihat video seperti itu.” David menatap Gilang dengan kening berkerut.“Kapan kejadiannya?” Gilang mengulang pertanyaannya dengan suara yang lebih keras.“Kejadiannya baru sekitar sepuluh menit yang lalu.” Gilang segera menyambar kunci mobil yang terletak di atas meja setelah mendengar jawaban David.“Hei, kamu mau ke mana? Aku ikut.” Gilang mempercepat langkahnya seraya menghubungi Ara, sialnya gadis itu malah tidak menjawab panggilannya.“Ada apa sih, Lang? Kok panik banget?” David berjalan dengan setengah berlari untuk mengejar Gilang yang telah masuk ke dalam mobil.“Perhatikan cewek yang ada dalam video tersebut.” David memutar ulang video tersebut.“Belinda kan? Judul beritanya juga nama dia kok,” ucap David dengan nad

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 91

    “Kapan kamu terakhir kali bertemu dengan Kiara?” tanya Belinda yang masih belum yakin dengan penglihatannya.Gilang menatap Belinda dengan rasa benci yang mendalam akan tetapi dia berusaha untuk tenang. Walau bagaimana pun, Gilang tidak ingin gegabah dalam menghadapi ular betina ini, salah salah langkah bisa bisa nyawa Kia yang akan menjadi korbannya.“Tahun lalu,” ucap Gilang dengan tatapan yang tidak terlepas dari Belinda. Dia terus mengamati gerak gerik perempuan licik tersebut.“Owh, sudah lama banget rupanya,” sahut Belinda berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya akan tetapi bukan Gilang namanya jika dia tidak bisa mengetahui perangai Belinda.“Jangan pernah menyentuh Kiara, karena dia tidak ada hubungan sama sekali dengan aku. Satu hal yang harus kamu ingat, jika kamu mengganggunya maka bisa aku pastikan kamu akan menerima akibatnya dan akan membusuk di penjara,” ucap Gilang seraya mencengkram lengan

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 90

    “Tuh kan cantik banget, senyum dikit sayang bunda mau foto. Kemarin dia juga minta bunda buat fotoin kamu saat lagi fitting baju.” Fenna mengambil beberapa gambar cantik putrinya dan langsung mengirimkannya kepada calon menantunya itu dengan penuh semangat.“Kamu udah cocok atau ada yang mau di perbaiki lagi sayang atau ada yang mau ditambahkan?” Nia bertanya dengan lembut. Ara melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di hadapannya, semuanya sudah terlihat sangat sempurna.“Udah cocok kok tante.” Nia tersenyum bahagia.“Semuanya sudah oke yah?” Ara mengangguk dan sang bunda juga ikut tersenyum bahagia.“Dasar orang yang berjodoh, seleranya pun sama.” Celetuk Fenna yang mengundang kekehan Nia dan beberapa pegawai toko di sana.“Namanya yang berjodoh, pastinya enggak akan lari seleranya, jeng.” Nia tertawa pelan seraya memperhatikan Ara yang sudah mulai bosan dengan suas

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 89

    Gadis itu menoleh kepada Gilang “Aku pengennya malah melihat undangan karena penasaran dengan mempelai wanitanya.” Gilang langsung tertawa lebar dan segera mengajak gadis itu ke bagian lainnya. Setelah urusan di sana selesai mereka segera meninggalkan gedung dengan perasaan gembira bagi Gilang dan terluka bagi Ara.“Oh iya. Bagaimana persiapan pernikahan kamu?” tanya Gilang saat mereka telah berada di dalam mobil.“Semua di handle bunda sama ayah. Kan mereka yang mengetahui calon menantunya itu.” Gilang malah tertawa lebar saat mendengar ucapan jutek gadis itu. Hingga mobil berhenti di pusat pembelajaan terbesar di kota Amsterdam.“Hari ini aku yang bayar semua keperluan kamu untuk pernikahan nantinya.” Gilang segera turun dari mobil dengan menggenggam tangan Ara.“Enggak perlu, Lang,” tolak Ara dengan senyuman getir nya. Andai calon suaminya adalah Gilang, pastinya dia akan sangat bahagia sekara

  • Mencintaimu Kesalahan Terbesarku   episode 88

    “Bagaimana jika ternyata memang aku pria misterius itu?” ucap Gilang balik bertanya. Dia juga ingin mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Ara nantinya.“Pastinya bukan kamu Lang, karena aku tidak mau di duakan dengan wanita lain.”“Ini kan, jika seandainya Kia.”“Jika ternyata pria misterius itu adalah orang yang aku kenal secara dekat. Maka, tunggu saja pembalasan aku selanjutnya setelah menikah nantinya. Sekarang dia yang mengerjai aku, maka nantinya aku yang akan mengerjainya.” Ara tersenyum puas hingga lesung pipinya terlihat dengan jelas dan wajahnya yang memancarkan kebahagiaan yang tiada duanya.Gilang bergidik ngeri saat melihat ekpresi gadis itu hingga dia terpikir sendiri tentang ucapan Ara.“Ya sudah, sekarang kita keluar sebentar. Aku ada janji dengan pihak WO dan mengurus semua keperluan pesta nantinya,” ucap Gilang kepada Ara yang langsung membuat gadis itu lesu. Baru juga

DMCA.com Protection Status