Share

Kalung Pemberian Argi

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-06 17:19:48

Jam pelajaran sekolahpun usai. Siswa-siswi Harapan Jaya mulai meninggalkan area sekolah. Dany dan Lena berjalan beriringan menuju parkiran motor.

Dany menaiki motornya diikuti sahabatnya yang duduk dibelakang. Kemudian keluar menuju gerbang sekolah.

Ketika mereka sampai di gerbang sekolah Dany melihat Argi berdiri di depan mobil hitamnya.

"Hey, Dany.." Argi melambaikan tangan ke arah Dany.

"Eh.. Na, udah ditunggu tuh sama cowok lu." ucap Dany memberitahu temannya. Sambil melambaikan tangan ke arah pemuda itu.

"Ups.. Gue lupa Argi jemput gue." Lena turun dari motor. Argi berjalan menghampirinya, kemudian menggenggam tangan kekasihnya. Setelah menyapa pemuda itu, dia berlalu meninggalkan sepasang kekasih itu.

"Sayang laper gak? Mau makan?" tanya Argi pada gadis yang sudah beberapa hari ini tidak ia jumpai.

"Aku masih kenyang, Gi." jawab Lena

"Mau yang dingin-dingin gak? Mampir dulu yuk nyari minuman dingin. Mau?" pemuda itu berniat mengajak Lena mampir ke Coffe Shop depan sekolah.

"Hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kecemburuan Maya

    Di lain tempat hari sudah menunjuk pukul tiga sore, Anggara tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, mengikuti kelas sore.Setelah mandi dia kenakan kemeja lengan pendek warna navy dan celana panjang jeans. Mengikat rambutnya dan memakai kacamata hitam. Kemudian keluar dari kamar menghampiri motor vespanya dan mulai menyalakannya.Sejenak terdiam menikmati sebatang rokok sampai habis, baru mulai mengendarai motornya menuju kampus.Sampai di parkiran kampus terlihat wajah Maya sudah menunggu di ujung sana. Maya terlihat melambaikan tangan ke arah Anggara. Sudah lumayan lama wanita itu menunggu pangeran impiannya datang.Dan hatinya pun bahagia melihat Anggara di sana.Pemuda itu mulai melepas helmnya dan meletakkannya di atas jok motor. Kemudian berjalan meninggalkan area parkir. Dia melihat sekilas wajah Maya kemudian mengabaikannya dengan berjalan meninggalkan wanita itu."Hey Ang tunggu.." teriak Maya sambil berlari mengikuti langkah lebar Anggara.Pemuda itu hanya diam, dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Keingintahuan Maya

    Keesokan harinya, Maya berniat membuat janji ketemu dengan Bayu. Diapun mengirim pesan singkat pada pemuda itu untuk menemuinya sepulang sekolah. Bayu masih mengabaikan pesan dari Maya. Namun, ketika jam sekolah berakhir. Bayu mendapati pesan masuk di ponselnya, bahwa Maya telah menunggunya di warung depan sekolah Tunas Harapan. Tempat biasa Bayu, Argi dan kawan-kawannya sering berkumpul sepulang sekolah. 'Ada perlu apa kira-kira Maya mau ketemu gue?' Batin Bayu setelah membaca isi pesan Maya. Dia mulai berjalan menuju parkiran sekolah, namun ditengah perjalanan dia berpapasan dengan Argi. "Hay Bro.. lu mau jemput cewek lu?" Tanya Bayu pada temannya itu. "Masih sejam lagi gue jemput cewek gue. Kenapa Bay?" Argi mulai menghentikan langkahnya diikuti oleh Bayu. "Lu mau gak temenin gue ketemu sama Maya? Gue gak tahu dia ada perlu apa, cuma posisi dia udah di depan sekolah, Gi.." jelas Bayu. "Hah..Maya? Lu gak salah Bay mau ketemu cewek itu?" Tanya Argi keheranan. "Pokoknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pertemuan Kembali dengan Anggara

    Entah mengapa Lena menyanggupi tawaran itu. Hatinya merasa senang mendengar nama Motion Club. Pikirannya langsung tertuju pada Septian Anggara. Sudah sepekan ini dia tidak melihat wajah pemuda misterius itu.Selama di perjalanan pikirannya hanya tertuju ke pemuda itu. Hatinya bergetar entah mengapa.Tak terasa motor Lena tiba di halaman parkir tempat Anggara bekerja paruh waktu.Dia mulai menetralkan pikirannya, sebelum melangkahkan kakinya memasuki arena skatepark itu.Suasana di sana sangat rame karena akhir pekan.Setelah berjalan memasuki tempat itu, Lena tampak celingukan mencari orang yang dia kenal.Ya, Argi tadi sempat mengatakan bahwa sahabatnya berada di sana.Tatapannya mengarah ke bangku paling ujung yang terdapat kumpulan pemuda-pemudi. Matanya mengawasi ke arah sana.Dan akhirnya dia menemukan sosok Dany yang tengah duduk bersebelahan dengan Bayu."Dany.." teriaknya, membuat gadis itu menoleh ke arahnya. Dengan tatapan terkejut yang hanya sebentar, berganti dengan senyum

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kedatangan Argi

    Sementara itu Argi dengan mobil hitamnya telah tiba di parkiran Motion Club.Sebelum keluar dari mobilnya, dia tampak merapikan rambutnya dan penampilannya. Kemudian dia keluar dari balik kemudi dan melangkahkan kakinya memasuki kawasan Motion Club dengan senyum yang selalu menghiasi bibir tipisnya.Anggara lebih dulu melihat kedatangan Argi, sontak melepaskan genggaman tangannya pada gadis di sebelahnya. Diapun berdiri, kemudian melangkahkan kakinya kembali ke balik meja kasir tempatnya bekerja.Lena yang belum menyadari kehadiran Argi, masih menundukkan pandangannya dan melirik ke arah Anggara yang tengah berjalan meninggalkannya. "Sayang, maaf lama menunggu, agak macet tadi." Ucap Argi tiba-tiba membuyarkan pandangan Lena. Argi mulai merangkul Lena yang saat itu masih terkejut dengan kehadirannya. Argi duduk di samping kekasihnya dan mulai membelai lembut rambut gadis cantik itu."Oh.. gak apa, Gi. Gak lama kok." Jawab Lena sembari menggeser tempat duduknya karena Argi terlalu men

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Dijemput Dany

    Minggu pun tiba, setelah Magdalena pulang dari ritual Minggu pagi bersama ayah dan ibunya, dia menjumpai sahabatnya sudah berada di teras depan rumah. Dany tampak melambaikan tangan melihat kedatangan sahabatnya.Setelah memarkirkan motor matic miliknya, Lena berjalan menghampiri sahabatnya."Ngapain lu jam segini udah ke rumah, Dan?" Tanya Lena sambil merogoh kunci rumah dari dalam tas putih."Gue kesini? Ya mau jemput lu, Na. Seperti janji gue kemarin." Dany mulai bangkit dari duduk, dan mendekati sahabatnya."Baru jam 10 ini, Dan. Apa gak terlalu awal?" Tanya Lena sambil mulai membuka pintu rumah.Tanpa diminta pun Dany langsung berjalan masuk mengikuti sahabatnya."Mana ayah dan ibu lu, Na?" Tanyanya lagi tanpa menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu."Ntar lagi juga sampe mereka, tadi mampir ke minimarket dulu." Jawab Lena mulai menghidupkan lampu dan kipas angin yang berada di ruang tamu rumahnya. Kemudian mendudukan diri di sofa biru."Oke, kita tunggu nyokap bokap lu baru kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemandangan yang Mengejutkan

    Dany menjalankan motornya mengikuti peta navigasi yang mengarahkan. Selama 30 menit perjalanan, sampailah mereka di sebuah rumah mewah yang berada di kawasan perumahan elit.Bangunan berlantai dua, dengan tiga mobil yang terparkir di halaman rumah yang sangat luas itu. Bangunan bercat biru langit yang tampak megah dipandang. Dany dan Lena sempat merasa terkejut dengan penampakan rumah itu. Dia mulai membuka ponselnya dan memastikan alamat lokasi yang dikirim oleh Bayu kepadanya. Namun Lena cukup yakin karena dia melihat mobil Argi yang telah terparkir di halaman rumah itu. Dia begitu mengingat nomor plat mobil hitam yang hampir setiap hari menjemputnya.Motornya kini dia parkir di depan rumah itu. Dany mulai melakukan panggilan ke Bayu."Bay, gue udah di depan rumah lu." Ucap Dany setelah beberapa menit menunggu panggilannya diterima."Oke langsung masuk aja. Gue tunggu di dalam." Jawab Bayu.Danypun mengakhiri panggilannya dan mulai melangkahkan kakinya memasuki halaman rumah itu, ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Lagi Cinta

    Dany melangkahkan kakinya menaiki tangga yang menghubungkan ke lantai dua. Bayu tengah menunggunya di atas.Ketika sampai ke lantai dua, matanya terlihat mencari keberadaan pemuda itu. Karena kondisi di lantai dua yang dipenuhi dengan kamar dan ruangan, membuatnya melangkahkan kakinya menyusuri tempat itu. "Bay, lu dimana?" Teriak Dany. Namun tidak ada sahutan.Dia pun mulai berjalan menyusuri ruangan-ruangan. Melewati sebuah lorong yang berisi kamar-kamar, namun keadaan lorong tersebut tidak terlalu terang pencahayaannya.Dany terus memanggil nama pemuda itu, berharap mendapatkan jawaban darinya.Semakin jauh mencari perasaan gadis itu semakin tidak enak. Hawa dingin dari pendingin ruangan yang ada, membuat bulu kuduknya berdiri.Ketika Dany akan menghampiri ruangan paling ujung, tiba-tiba Bayu muncul dengan topeng menyeramkan, yang sontak membuat Dany menjerit ketakutan."Hyaaa.." jerit Dany sambil menutup matanya dan melangkah mundur.Namun dengan cepat Bayu membungkam mulut gadis

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pasangan Baru

    Kini Bayu mulai berdiri dari kursinya berjalan ke arah Dany."Dan, temenin gue bentar yuk, ada yang perlu gue omongin." Ajak Bayu pada Dany."Na, gue tinggal bentar ga apa kan?" Tanya Dany pada sahabatnya."Ok, jangan lama." Jawab Lena. Dany pun berjalan mengikuti Bayu keluar dari ruangan itu.Kini hanya tersisa Anggara dan Lena di ruangan itu.Anggara yang masih dengan sikap cueknya mulai mengambil gitar dan memainkannya. Tanpa menoleh sedikitpun ke arah gadis yang tengah duduk sendirian itu.Suasana menjadi kaku, hanya terdengar bunyi petikan gitar yang dimainkan pemuda itu.Lena merasa bingung harus bersikap seperti apa, dia takut untuk memulai obrolan. Namun dalam hati merasa ingin mengalihkan pandangannya pada Anggara. Sepertinya dia memiliki perasaan lebih pada pemuda itu, tanpa dia sadari.Ketika dia menuruti keinginan hatinya untuk mengalikan pandangannya pada pemuda itu, tatapan Anggara mengarah padanya. Kini tatapan mereka bertemu, membuat debaran hebat pada hati kedua orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07

Bab terbaru

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status