Beranda / Pernikahan / Mencintai Pacar Sahabatku / Bersiap ke Acara Festival Musik

Share

Bersiap ke Acara Festival Musik

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-21 14:19:17

Di lain tempat, ketiga pemuda yang akan tampil di acara festival musik, telah menyelesaikan latihan terakhir mereka. Kini mereka berada di rumah Bayu, dan akan bersiap untuk berangkat.

Ketiga pemuda itu kompak memakai baju hitam. Argi dengan penampilannya yang terlihat memukau, kaos putih dimasukan ke dalam celana pendek hitam di atas lutut. Kemudian mengenakan kemeja hitam dan sepatu slip on. Rambutnya yang kini sudah sedikit panjang, sengaja dia potong dengan gaya mullet. Sungguh cocok dengan bentuk wajahnya, dan postur tubuhnya yang tinggi.

Sedangkan Anggara dengan gaya cuek namun terlihat keren. Kaos hitam oversize dan celana panjang kulot dengan warna sandwash hitam, serta memakai sepatu docmart untuk melengkapi penampilannya. Rambut panjangnya sengaja digerai semakin menunjang penampilannya.

Sedangkan Bayu dengan gayanya sendiri memakai kaos hitam dengan celana panjang ketat. Lalu mengenakan jaket bomber warna hitam.

Kini mereka telah berada di dalam mobil merah milik Bayu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Cinta Segitiga Triple 'A'

    Kini Akira kembali membuka lemari bajunya, dia kembali menaruh baju yang tadi diberikan Dany. Karena menurutnya baju itu terlalu seksi, dia merasa tidak nyaman memakai baju crop dan rok mini. Apalagi nantinya mereka pergi bersama para pemuda.Setelah berpikir sejenak, dia memilih baju oversize hitam dan celana jeans pendek. Keluar dari kamar menuju kamar mandi, mencuci mukanya dan memakai sunscreen serta lipgloss. Sebelum keluar, dia mengenakan sepatu slip on berwarna hitam.Tak lama dia mulai menutup kembali pintu kamarnya, memastikan untuk memadamkan semua lampu di rumahnya, lalu melangkah menuju teras rumah.“Udah, sayang?” Argi yang pertama kali melihatnya, karena sedari tadi fokusnya hanya ke arah dalam rumah, menunggu dengan sabar kehadiran gadis pujaannya keluar dari sana.Akira mengangguk dan tersenyum tipis, kini dia melayangkan pandangannya ke arah depan gerbang rumah, mencari keberadaan Anggara. Namun sepertinya posisi Anggara yang terhalang oleh mobil, membuatnya tak terli

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Sikap Dingin Anggara

    Akira menatap ke arah pemuda di hadapannya dengan dahi mengerut, namun dia hanya mengangguk menanggapi pertanyaan dari Argi.Argi meraih tangan gadis itu dan membawanya menjauh dari panggung, ke arah samping panggung, yang terlihat lebih sepi. Di sana terdapat bangku panjang, lalu mengajak gadis itu untuk duduk di bangku itu.“Sayang, ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku?” Ucapnya sembari menatap langsung ke arah gadis yang duduk di sebelahnya.“Maksudnya?” Akira tak mengerti kemana maksud pertanyaan dari pemuda itu.“Hmm..aku ngerasa kita bersama namun kamu seperti tidak nyaman. Kamu seperti menjaga jarak, apa ada yang kamu sembunyikan dariku?” Tatapan Argi begitu menelisik, membaca setiap perubahan ekspresi pada wajah Akira.“Gak.. ada.” Jawab gadis itu singkat, namun dia tidak berani untuk membalas tatapan pemuda itu padanya. Dia tak ingin menyakiti hati pemuda yang sudah baik padanya, kini sifat tidak tegasnya kembali terlihat. Sebenarnya sekarang adalah saat yang tepat dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kejujuran Akira pada Dany

    Hari sudah sangat sore menjelang malam, Akira dan Dany kini telah berada di rumah. Setelah mengantar kedua gadis pulang, Argi dan Bayu langsung meninggalkan mereka dan kembali ke rumah Bayu.Di dalam kamar, Akira membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur dengan ponsel berada di tangannya.Dany melihat kegelisahan dalam diri sahabatnya. Dia kini tidak dapat lagi menahan rasa penasaran yang sudah lama dia pendam.“Na, lu gak mau cerita ke gue?” Dany menutup pintu kamar dan mulai berjalan mendekat ke arah kasur.Akira menoleh sekilas ke arahnya. “Maksud lu, Dan?” Dahinya mengerut karena merasa agak bingung dengan pertanyaan yang diajukan sahabatnya.“Coba jujur sama gue, lu sebenarnya ada hubungan apa sih sama Septian?” Kini posisi Dany berbaring di samping Akira.Akira tampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan itu.“Gue? Gak ada hubungan apa. Ada apa, Dan?” “Jangan bohong, Na. Gue tahu lu ada hubungan sama Septian, sudah kelihatan kok.” “Udah ah jangan nanya aneh-aneh deh. J

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencintai Pacar Sahabatku

    Tak lama motor vespa coklat milik Anggara memasuki halaman parkiran kontrakan. Dari kejauhan dia sudah melihat kehadiran Akira, gadis yang berdiri dan mengenakan baju yang sama seperti terakhir dia melihatnya.Akira mengulas senyum tipis ke arah pemuda itu, namun Anggara hanya menampilkan ekspresi dingin. Membuatnya semakin dilanda kecemasan akan sikap pemuda itu.Anggara turun dari motornya, membuka helm yang dikenakan dan menaruh ke atas jok motor. Berjalan ke arah Akira, semakin mendekat membuat jantung Akira semakin cepat berdetak.“Ang, baru pulang?” Ucap Akira menyapa pemuda itu.“Hm, ada apa kesini Akira?” Anggara menghentikan langkahnya tepat di hadapan gadis itu. Tak ada senyum di wajah dingin itu. Membuat mulut Akira terasa kelu untuk mengatakan isi hatinya.Akira menghirup nafas dalam-dalam dengan mata terpejam sejenak, lalu menghembuskannya perlahan, membuka kembali matanya dan menatap ke wajah pemuda di hadapannya yang masih diam menunggu jawaban darinya.“Aku mau ngomong

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Perasaan yang Menyatu (+21)

    Setelah Akira merasa lebih tenang, Anggara menuntunnya untuk masuk ke kamar. Akira sedikit terkejut melihat penampakan kamar Anggara yang tampak berbeda dari yang terakhir kali dia lihat. Kamar yang dulunya sangatlah sederhana kini sudah terlihat lebih terisi. Matanya menatap ke sekeliling kamar itu, barang-barang yang tentunya dengan kualitas yang sangat bagus, memenuhi seisi kamar. Meskipun terlihat penuh namun terlihat lebih tertata dan berwarna. “Mama yang beli waktu dia nginep kesini.” Ucap Anggara tiba-tiba, seakan tahu tentang apa yang tengah gadis itu pikirkan. Akira menoleh sekilas ke arahnya, kemudian berjalan ke arah kasur yang sudah berubah ukuran itu. Kasur yang terlihat lebih luas dan terasa empuk, tentunya dengan kualitas yang terbaik. Dalam kamar kini terasa sejuk karena ada pendingin ruangan, dan terlihat lebih nyaman untuk ditempati. Kini Akira mendudukkan diri di pinggiran kasur yang begitu rapi dengan sprei putih yang melapisinya. Pandanganya masih merotasi ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Melewati Batas? (21+)

    Kini Anggara bersandar pada sandaran kasur, Akira berada di sisi kiri bersandar pada bahunya. “Ang, secepatnya aku akan menjelaskan pada Argi.” Ucap Akira dengan sangat yakin akan melakukannya. Dia pun merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini. Keinginannya untuk menjalin hubungan lebih serius dengan Anggara, tanpa bayang-bayang dari pria lain. “Hmm.” Gumam Anggara menjawab ucapannya. “Lapar gak? Mau makan?” Ucap pemuda itu, mengalihkan topik pembicaraan. “Aku gak lapar, Aang mau makan?” “Aku masih kenyang. Mau minum sesuatu?” Anggara bangkit dari tidurnya memindahkan kepala Akira di bantal. Dia berjalan menuju kulkas yang berada di sudut kamar, membukanya dan mengambil dua kaleng minuman soda. Lalu membukanya satu dan menyerahkannya pada Akira. “Minumlah.” Ucapnya sembari duduk di pinggiran kasur. “Btw, Dany masih di rumah?” Menoleh sekilas ke arah Akira. “Masih. Sendirian di rumah.” “Dany ada komentar sesuatu tentang kita?” Akira mengangguk dan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kegelisahan Argi

    Hari semakin gelap, sore berganti malam. Dany yang tengah berada di rumah sendiri, ingin menghubungi sahabatnya yang dari sejam lalu keluar. Namun ketika melakukan panggilan, bunyi ponsel Akira terdengar. Dany mencari sumber suara, dan menemukan ponsel Akira berada di tas. “Duh, Lena pake acara gak bawa ponsel.” Dany berbicara sendiri. Berada di rumah sendirian membuatnya kesepian. Ingin menghubungi Akira, menanyakan tentang keberadaannya. Namun kini dia tidak bisa menghubungi temannya. Berpikir sejenak, Dany mengingat kalau Akira pasti saat ini sedang bersama Anggara. Dany memutuskan untuk menghubungi Anggara, untuk memastikan keadaan temannya. Membuka ponselnya mencari nomor telepon pemuda itu, yang pernah dia simpan. Lalu segera menghubungi nomor Anggara. Beberapa menit panggilan terhubung namun tak dijawab oleh pemuda itu. Mengulanginya sekali dan masih tetap sama. Akhirnya dia memutuskan untuk mengirim pesan singkat. [Halo malam, Lena ada di sana?] Tulisnya dalam pesan singk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Gelisah Menunggu Kabar

    Argi masih berada di teras rumah, sementara Bayu dan Dany tengah berada di dalam rumah, menghabiskan waktu berdua dengan menonton film.Bayu sempat mengajaknya untuk ikut nonton bersama, namun Argi merasa tak ingin melakukan apapun.Dia hanya duduk berdiam seorang diri dan menghabiskan rokok, entah sudah berapa batang rokok yang dia bakar. Namun tak juga menemukan ketenangan hati. Berulang kali melihat ke layar ponsel, berharap mendapatkan balasan dari kekasihnya. Namun sampai berjam-jam menunggu, tak ada balasan dari Akira. Pikirannya terus gelisah, ingin menemui gadis pujaannya.Hingga jam menunjuk pukul sebelas malam, gadis itu tak ada kabar. Sesibuk itukah Akira sampai dia tak melihat ponselnya. Pikiran negatif bersarang di benak Argi saat ini. Entah dia merasakan sesuatu telah terjadi. Semakin dia mendekati Akira, namun gadis itu seperti menjauh dan menjaga jarak.Hingga Dany dan Bayu keluar, berjalan ke arahnya. mereka melihat Argi tengah melamun dengan pikirannya sendiri, dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25

Bab terbaru

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status