Hari ini Zaskia akan menjenguk Yudha di rumah sakit. Karena, dia baru mengetahui jika ayah dari sahabatnya itu terluka dan dia pun langsung mengendarai sepeda motor miringnya dengan perlahan menuju Rumah sakit sambil dia mencari kerjaan yang lain. Sebab, beberapa bulan yang lalu dia tidak diterima bekerja di perusahaan Rizal karena tidak enak dengan Rendra. Lagipula Zaskia juga tidak merasa keberatan, dan dia semakin mencari pekerjaan lain karena gajinya semakin menipis dan dia harus menyambung kehidupannya.Sesampainya di rumah sakit dia langsung memarkirkan sepeda motornya di parkiran motor. Kemudian berjalan dengan pelan menuju kamar Yudha, dia tidak tahu jika Rendra pun berada di sana karena pria itu juga baru menjenguk sang paman. Karena, pekerjaan yang sangat menumpuk membuat dia tidak bisa meninggalkan semua pekerjaannya."Permisi Om Yudha, Tante Vina dan Via," ucap Zaskia sambil masuk ke dalam ruangan, dan ia pun langsung terdiam mematung saat melihat Rendra berada di sana. Ra
Di tempat lain, Rizal sudah mengerjakan pekerjaannya karena dia ingin segera menghampiri sang kekasih hatinya, dan juga khawatir kepada calon mertuanya. Ya walaupun keadaan Yudha sekarang sudah baik-baik saja tetap dia merasa sangat cemas dan khawatir. Karena pria itu belum mau berbicara sedikitpun karena kata dokter dia masih trauma harus menenangkan dirinya terlebih dahulu.Begitunya ada ledakan dan membuat dirinya terkenal luka bakar di sekujur tubuhnya pasti hal itu sangat membuat dirinya ketakutan, mungkin dia butuh beberapa hari untuk menenangkan dirinya agar tidak trauma lagi.Kini Rizal sudah sampai di rumah sakit dan dia pun membawa beberapa berbagai macam makanan untuk sang kekasih. Karena, dia tahu pasti dia tidak akan makan jika dia tidak mau makanan karena gadis cantik itu tidak berselera makan selama melihat papanya hanya diam saja."Permisi semuanya," ucap Rizal dengan lembut. Kemudian dia bergegas masuk ke dalam dan meletakkan makanan yang dia bawa tadi."Kamu sudah pu
Zaskia berada di restoran ia tengah mencari pekerjaan untuk menjadi manajer di restoran tersebut, tetapi sebelum itu ia makan-makan terlebih dahulu bersama dengan seorang teman yang juga menawarkan pekerjaan menjadi seorang sekretaris. Tetapi, dia tidak pernah minat dan ini bekerja di restoran ini sebagai manajer."Kerjamu itu bagus Zaskia, prestasimu bagus kamu baru beberapa bulan bekerja di perusahaan Rendra jadi seorang asisten dan sekarang kamu mau menjadi manajer di restoran ini, menurutku kamu lebih baik mencari perusahaan saja," ujar sahabatnya Zaskia tersebut."Entahlah, jika ingin menjadi asisten mungkin itu hal yang mustahil mungkin jika hanya sekretaris banyak yang mau menerimaku. Tapi, sekarang lowongan kerja belum ada aku juga sudah mengintipkan lamaran pekerjaanku kepada teman-teman yang lainnya, jika mereka ada aku minta kabar saja kamu kan tahu saat ini aku sedang membutuhkan uang, jadinya aku menerima pekerjaan dari restoran ini untuk menjadi manajer," ucap Zaskia den
Via sama sekali tidak mau pergi dia semakin mendekati Rizal dan bangun kemudian memeluk pria itu. Karena ia ingin bermanja dengan duda yang umurnya sudah memasuki kepala empat tersebut. Membuat jantung Rizal berdebar-debar karena ini kali pertama mereka sangat dekat seperti ini."Via, nanti jika ada yang lihat kita tidak enak seperti ini kamu lepaskan pelukan ini, kamu istirahat kalau tidak saya akan laporkan kepada tante Vina kalau kamu seperti ini ya!" ancam Riza, membuat Via takut kemudian dia kembali seperti posisi semula, yaitu tidurkan kepalanya di paha Rizal kemudian menatap wajah sang kekasih dengan sangat dalam."Ternyata duda ini ganteng juga ya, walaupun usianya sudah tidak mudah lagi," kagum Via sambil terus menatap wajah Rizal, dan dia pun tersenyum manis karena tersipu malu menatap sang kekasih yang berada di atas kepalanya saat ini."Ternyata anak murid yang bandel ini bisa menggombal juga, saya pikir dia hanya bisa membuat kenakalan saja saat di sekolah. Tetapi dia ju
Sesampainya Rizal di rumah Yudha dia pun langsung bergegas masuk ke dalam tanpa mengucapkan salam. Sebab, dia sudah sangat cemas memikirkan keadaan Via kemudian bergegas masuk ke dapur dan hanya melihat seorang pembantu saja yang tengah memasak makan siang."Ada apa ya Den, kok tiba-tiba masuk ke dalam dapur dengan terburu-buru seperti itu, sampai membuat bibi kaget loh?" ucap pembantu tersebut sambil menatap ke arah Rizal."Oh ya Bik, apa ada Via datang ke sini tadi katanya dia ingin ke dapur loh, mau lihat pisau-pisau yang sangat banyak membuat saya cemas
Yudha dan Vina tengah sarapan bersama mereka sedih karena Via pergi berlibur bersama dengan Rizal, ya mereka tidak bisa menyerang karena masa-masa seperti itu pun sudah mereka lalui jadi keduanya haram aku untuk Rizal dan Via."Mas, sebenarnya kamu tahu pelaku itu tapi kamu kenapa tidak mengatakan kepada kami semua. Kenapa kamu malah sembunyi saja apakah orang itu sangat berbahaya sehingga kamu sangat takut untuk mengatakan semuanya?" tanya Vina sambil menyeruput teh yang dia seduh tadi."Tidak seperti itu Vina, jika aku mengatakan semuanya terdampak untuk Via juga, jadi aku harus menyembunyikan semua itu demi anak semata wayang kita. Aku tidak ingin karena kesalahan itu anak kita yang menjadi korbannya, aku sangat tidak ingin semoga saja kejadian itu tidak akan terulang kembali jika terulang lagi aku tidak akan bisa diam harus mengutus semua anak buahku untuk memberikan dia pelajaran, jika aku sedih yang terluka maka tidak apa percayalah kepadaku semua akan baik-baik saja," ucap Yudh
Via tertawa mendengar ucapan Rizal yang mengatakan dirinya sendiri tua. Padahal dia sendiri tidak menganggap sang kekasih tua karena dia menganggap Rizal masih sama seumuran dengannya, ya walaupun memang benar pria itu sudah tua tetapi di matanya Rizal itu adalah pangeran yang sangat sempurna yang meluluhkan hatinya."Sudahlah tidak usah lagi bercanda, sekarang kita ke dokter saja ya biar aku yang menyetir mobilnya. EH, tunggu dulu aku tidak bisa menyetir mobil tidak ada yang mengajarkanku menyetir mobil selama ini. Bahkan membawa sepeda motor pun aku hanya itu yang bisa," ucap Via, membuat Rizal tertawa karena dia berpikir Via pun tidak bisa membawa motor karena seingatnya dulu saat sekolah dia selalu mengendarai sepeda motor."Ya, sudah kita tinggal menu dokter saja. Maaf ya saya mengacaukan liburan kamu kali ini. Karena, saya sakit kita tidak bisa berjalan-jalan padahal waktu kita hanya besok saja Tapi, saya berjanji setelah kita menikah nanti kita akan pergi keliling ke kota mana
"Ayo, makan lagi sayang! Biar kamu minum obat setelah itu tidur kembali. Tenang saja, aku akan selalu menjagamu sampai kamu bangun nantinya. Sebab, besok kita sudah pulang. Jadi, kamu harus sembuh ya!" ucap Via sambil menyuapkan nasi ke mulut Rizal."Cukup sayang! Saya mual sekali tidak ingin makan lagi. Tetapi ingin memakan kamu," ucap Rizal tanpa sadar, membuat Via terkejut dan membulatkan mata dengan sempurna."Maaf sayah salah bicara tadi, maksudnya kamu saja yang makan sup itu biar saya minum obat dan tidur. Em, kamu juga jangan lupa istirahat agar besok kita bisa pulang," jelas Rizal pelan.Namun, Via masih saja diam. Sebab, ini kali pertamanya Rizal bersikap mesum seperti tadi membuat dia terkejut dan hanya bisa diam sambil terus memandangi sang kekasih yang tengah meminum obat. Pada saat itu juga Yudha menelepon sang anak dengan panggilan video dan Via tersadar kemudian menjawab panggilan dari sang papa.Yudha: Halo sayang, apakah liburan kalian happy? Apakah besok jadi pulang