Via memejamkan kedua matanya saat Rizal memeluknya dengan sangat erat, rasanya dia sangat gugup seperti ini karena sebelumnya bersikap seperti ini kepadanya. Bahkan, memandang tangannya saja pun jarang tetapi saat ini pria itu mencium keningnya dengan sangat lembut. Kemudian mereka saling bertatapan satu sama lain dengan sangat dalam."Kamu pikir saya akan berbuat macam-macam kepadamu? Kamu tenang saja bukankah selama ini saya sudah mengatakan kalau saya tidak akan pernah berbuat hal yang tidak-tidak, walaupun saya ini sudah duda jangan kamu pikir saya ini pria yang sembarangan ya! Karena, menghormati seorang wanita. Tapi, mohon maaf karena saya sudah lancang menciummu tadi," jelas Rizal agar Via tidak salah paham dan gadis cantik itu mengganggukan kepalanya."Tidak seperti itu sayang! Aku tidak berpikir kamu ingin kurang ajar malah aku senang loh kamu peluk seperti ini. Karena, biasanya kamu tidak pernah mau memelukku," sahut Via, membuat Rizal senyum kemudian pria itu kembali menidu
"Tentu saja paman mendengar semua pertengkaranmu dengan Zaskia tadi. Ternyata kalian sudah berpacaran selama ini tanpa paman ketahui, dan satu hal peman ingin sampaikan kepadamu jangan pernah mempermainkan perasaan wanitan! Karena, wanita itu seperti cermin jika sudah pecah maka tidak akan pernah bisa bersatu kembali," nasehat Yudha kepada sang keponakan.Membuat Rendra mengerti kemudian dia menganggukkan kepala karena kejadian seperti ini hanya kali ini saja terjadi. Sebab, dia tidak akan pernah mau melakukan kesalahan yang sama seperti ini. Karena, dia sendiri pun telah menyesal menyia-nyiakan Zaskia."Terima kasih Paman atas nasehatnya. Aku tidak akan mengulangi kesalahan seperti sebelumnya lagi," sahut Rendra sambil menatap wajah sang paman yang sejak tadi terus menetap dirinya."Bagus seperti itu Nak. Karena, paman tidak ingin kamu seperti tadi mengemis-ngemis cinta seorang wanita, di mana harga dirimu sebagai seorang pri
Rizal tersenyum karena Via takut akan ucapannya tadi. Padahal, dia tidak bersungguh-sungguh hanya ingin menakuti gadis cantik itu saja. Sebab, sudah bertanya-tanya hal seperti itu. Padahal, mereka masih lama menikahnya kemudian Rizal pun melanjutkan kembali perjalanannya, agar mereka segera sampai di rumah karena dia ingin segera beristirahat. Jujur saja tubuhnya terasa sangat lelah tetapi dia harus tetap kuat di hadapan sang kekasih agar ia tidak takut saat ini bersama dirinya.Selamat hari perjalanan Via dan Rizal terus-menerus bercerita tentang masa depan mereka, ingin seperti apa dan bagaimana, membuat rumah di mana dan mereka pun memutuskan untuk tinggal di rumah Rizal. Karena, pria itu sudah memiliki rumah saat menjadi asisten Bima selama 4 tahun belakangan ini ya walaupun rumah itu masih sederhana tetapi sudah layak kuning untuk pria dan keluarga kecil mereka nantinya."Jika rumah itu dijual saya merasa sangat sedih Via. Karena, rumah itu adalah hasil kerja keras saya selama be
"Maaf, saya pikir tadi anaknya makanya saya bertanya ternyata calon istrinya. Em, pasiennya atas nama Yulia ya ada di kamar nomor 5 kamu masuk aja ke sana," sahut menjaga tersebut, membuat Via menganggukkan kepala kemudian dia dan sampai kasih pergi dari sana.Rizal terus-menerus diam saja karena dia kesal kenapa semua orang mengira dia, dan dia adalah anak dan ayah padahal wajahnya masih sangat muda ya walaupun usianya masih 40 tahun. Tetapi jika dia sudah memiliki anak pun tidak akan mungkin seumuran dengan Via karena gadis itu sudah berusia 23 tahun.Setelah mereka sampai di ruangan Yulia, Via pun langsung memeluk sahabat dengan sangat ada sangat bersedih, mengapa sahabatnya itu sampai masuk rumah sakit sampai dia pun takut jika nanti hamil sama seperti saat ini."Yulia, kamu jaga kesehatan ya aku tidak ingin keponakanku kenapa-napa, jangan sampai tantenya ini sangat cemas kepadanya dan terus menjaga dia 24 jam ya! Kasihan nanti pamannya tidak ada yang menjaga," ucap Via dengan den
Rizal sangat kesal saat Via mencubit hidungnya. Karena, dia sampai meringis kesakitan padahal dirinya tidak melakukan apapun sebab menjadi cantik itulah yang memulai pertengkaran di antara mereka.Tetapi marah pun tidak bisa karena dia sangat menyayangi Via dan mencintai gadis cantik itu, mana mungkin dia memarahi wanita yang sangat berarti dalam kehidupannya sehingga dia melanjutkan kembali perjalanan menunggu rumah Rizal.Selama di perjalanan Via dan Rizal hanya diam karena dia masih kesal kepada Via, sehingga gadis cantik itu pun mengerti jika sang kekasih marah. Tetapi dia sama sekali tidak peduli sebab yang memulai pertengkaran di antara mereka adalah Rizal sebab pria itu yang awalnya mencubit hidung mancung via sehingga ia pun membalas tetapi Rizal tidak terima dan malah merajuk kepadanya."Terima kasih ya sudah diantarkan sampai ke rumah," ucap Via dengan ketus, sambil membawa kopernya keluar dari mobil Rizal sedangkan pria itu hanya diam saja dan kembali melanjutkan perjalana
Sontak saja membuat Yudha dan Via langsung menoleh, ya ternyata Rizal belum pulang pria itu pun ada di hadapan mereka semua. Bahkan, Rizal juga mendengar ucapannya Yudha tadi yang mengatakan kalau pria itu adalah pria yang sudah tua. Ya Walaupun memang kenyataannya seperti itu tetap saja pasti Rizal merasa tidak enak hati dihina seperti itu oleh calon mertuanya."Maaf tadi tas Via tertinggal di mobil jadinya saya kembali lagi untuk mengantarnya, takutnya ada barang-barang yang penting," ucap Rizal yang menghilangkan kecanduan diantara mereka. Karena, dia memang tahu pasti Yuda dan via merasa tidak enak karena sudah menceritakannya tadi."Maaf ya Pak Rizal, tadi saya lupa mau ngambil tas yang ada di samping Bapak karena tadi kan buru-buru keluar," jelas Via sambil bergegas bangun. Kemudian gadis yang itu pun mulai berjalan dengan perlahan menghampiri Rizal dan mengambil tas yang tertinggal tadi kemudian dia berbisik."Jangan didengarkan ucapan Papa tadi ya, jika memang benar kamu mende
"Ternyata kalian berdua saling mengenal?" tanya Gilang sambil terus menetap ke arah Zaskia dan juga Bimo secara bergantian, dia tidak mengetahui jika mereka berdua saling mengenal."Tidak kami tidak saling mengenal, sebelumnya aku juga tidak pernah bertemu dengannya," banta Bimo, karena dia memang belum mengenal Zaskia tetapi gadis cantik itu mengatakan jika mereka berdua pernah bertemu tapi entah di mana karena dia juga lupa."Sebenarnya kita pernah bertemu tapi aku memang benar-benar sangat lupa itu di mana, ya sudahlah lupakan saja jika tidak ingat!" sahut Zaskia ada mereka bertiga pun duduk di sambil terus bercerita.Zaskia merasa tidak nyaman berbicara dengannya sebab di hatinya hanya ada dan Rendra seorang, dan dia tidak ingin mengenal pria pun tetapi dia terpaksa berbicara dengan pria itu karena menghargai Gilang tidak mungkin dia membiarkan sahabat Gilang berbicara sendiri jadi dia terpaksa mengobrol dengan Bimo.***Pagi ini Rizal bersama dengan Via pergi ke butik untuk fitti
Via merasa sangat kesal karena semua orang tidak peduli padanya, sehingga dia pun memilih untuk diam kemudian bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk menunjukkan jika dirinya memang protes akan sikap Rizal, sedangkan pria itu dan kedua orang tuanya masih di ruang tamu menghilangkan kepala mereka melihat sikap ia yang terlihat sangat kekanak-kanakan."Sudahlah Rizal tidak apa-apa, lagipula baju yang kamu pilihkan pasti sudah yang terbaik menurutmu jangan dengarkan Via, dia itu masih anak-anak jadi tante harap kamu bisa memaklumi hal itu ya," ujar Vina pelan, dan Rizal pun menganggukkan kepalanya karena memang sudah menjadi nasibnya memiliki istri anak-anak nah dia sangat mencintai Via."Benar itu apa yang diucapkan oleh Vina, kamu jangan dengarkan ucapan Via tadi dia memang seperti itu maunya, menang sendiri tetapi. Ya begitulah sudah bertanya mengambil keputusan sendiri kadang-kadang saya juga bingung dengan keputusan para wanita termasuk berbelanja dengan Via, makanya saya tidak mau