Yudha dan Vina tengah sarapan bersama mereka sedih karena Via pergi berlibur bersama dengan Rizal, ya mereka tidak bisa menyerang karena masa-masa seperti itu pun sudah mereka lalui jadi keduanya haram aku untuk Rizal dan Via."Mas, sebenarnya kamu tahu pelaku itu tapi kamu kenapa tidak mengatakan kepada kami semua. Kenapa kamu malah sembunyi saja apakah orang itu sangat berbahaya sehingga kamu sangat takut untuk mengatakan semuanya?" tanya Vina sambil menyeruput teh yang dia seduh tadi."Tidak seperti itu Vina, jika aku mengatakan semuanya terdampak untuk Via juga, jadi aku harus menyembunyikan semua itu demi anak semata wayang kita. Aku tidak ingin karena kesalahan itu anak kita yang menjadi korbannya, aku sangat tidak ingin semoga saja kejadian itu tidak akan terulang kembali jika terulang lagi aku tidak akan bisa diam harus mengutus semua anak buahku untuk memberikan dia pelajaran, jika aku sedih yang terluka maka tidak apa percayalah kepadaku semua akan baik-baik saja," ucap Yudh
Via tertawa mendengar ucapan Rizal yang mengatakan dirinya sendiri tua. Padahal dia sendiri tidak menganggap sang kekasih tua karena dia menganggap Rizal masih sama seumuran dengannya, ya walaupun memang benar pria itu sudah tua tetapi di matanya Rizal itu adalah pangeran yang sangat sempurna yang meluluhkan hatinya."Sudahlah tidak usah lagi bercanda, sekarang kita ke dokter saja ya biar aku yang menyetir mobilnya. EH, tunggu dulu aku tidak bisa menyetir mobil tidak ada yang mengajarkanku menyetir mobil selama ini. Bahkan membawa sepeda motor pun aku hanya itu yang bisa," ucap Via, membuat Rizal tertawa karena dia berpikir Via pun tidak bisa membawa motor karena seingatnya dulu saat sekolah dia selalu mengendarai sepeda motor."Ya, sudah kita tinggal menu dokter saja. Maaf ya saya mengacaukan liburan kamu kali ini. Karena, saya sakit kita tidak bisa berjalan-jalan padahal waktu kita hanya besok saja Tapi, saya berjanji setelah kita menikah nanti kita akan pergi keliling ke kota mana
"Ayo, makan lagi sayang! Biar kamu minum obat setelah itu tidur kembali. Tenang saja, aku akan selalu menjagamu sampai kamu bangun nantinya. Sebab, besok kita sudah pulang. Jadi, kamu harus sembuh ya!" ucap Via sambil menyuapkan nasi ke mulut Rizal."Cukup sayang! Saya mual sekali tidak ingin makan lagi. Tetapi ingin memakan kamu," ucap Rizal tanpa sadar, membuat Via terkejut dan membulatkan mata dengan sempurna."Maaf sayah salah bicara tadi, maksudnya kamu saja yang makan sup itu biar saya minum obat dan tidur. Em, kamu juga jangan lupa istirahat agar besok kita bisa pulang," jelas Rizal pelan.Namun, Via masih saja diam. Sebab, ini kali pertamanya Rizal bersikap mesum seperti tadi membuat dia terkejut dan hanya bisa diam sambil terus memandangi sang kekasih yang tengah meminum obat. Pada saat itu juga Yudha menelepon sang anak dengan panggilan video dan Via tersadar kemudian menjawab panggilan dari sang papa.Yudha: Halo sayang, apakah liburan kalian happy? Apakah besok jadi pulang
Via memejamkan kedua matanya saat Rizal memeluknya dengan sangat erat, rasanya dia sangat gugup seperti ini karena sebelumnya bersikap seperti ini kepadanya. Bahkan, memandang tangannya saja pun jarang tetapi saat ini pria itu mencium keningnya dengan sangat lembut. Kemudian mereka saling bertatapan satu sama lain dengan sangat dalam."Kamu pikir saya akan berbuat macam-macam kepadamu? Kamu tenang saja bukankah selama ini saya sudah mengatakan kalau saya tidak akan pernah berbuat hal yang tidak-tidak, walaupun saya ini sudah duda jangan kamu pikir saya ini pria yang sembarangan ya! Karena, menghormati seorang wanita. Tapi, mohon maaf karena saya sudah lancang menciummu tadi," jelas Rizal agar Via tidak salah paham dan gadis cantik itu mengganggukan kepalanya."Tidak seperti itu sayang! Aku tidak berpikir kamu ingin kurang ajar malah aku senang loh kamu peluk seperti ini. Karena, biasanya kamu tidak pernah mau memelukku," sahut Via, membuat Rizal senyum kemudian pria itu kembali menidu
"Tentu saja paman mendengar semua pertengkaranmu dengan Zaskia tadi. Ternyata kalian sudah berpacaran selama ini tanpa paman ketahui, dan satu hal peman ingin sampaikan kepadamu jangan pernah mempermainkan perasaan wanitan! Karena, wanita itu seperti cermin jika sudah pecah maka tidak akan pernah bisa bersatu kembali," nasehat Yudha kepada sang keponakan.Membuat Rendra mengerti kemudian dia menganggukkan kepala karena kejadian seperti ini hanya kali ini saja terjadi. Sebab, dia tidak akan pernah mau melakukan kesalahan yang sama seperti ini. Karena, dia sendiri pun telah menyesal menyia-nyiakan Zaskia."Terima kasih Paman atas nasehatnya. Aku tidak akan mengulangi kesalahan seperti sebelumnya lagi," sahut Rendra sambil menatap wajah sang paman yang sejak tadi terus menetap dirinya."Bagus seperti itu Nak. Karena, paman tidak ingin kamu seperti tadi mengemis-ngemis cinta seorang wanita, di mana harga dirimu sebagai seorang pri
Rizal tersenyum karena Via takut akan ucapannya tadi. Padahal, dia tidak bersungguh-sungguh hanya ingin menakuti gadis cantik itu saja. Sebab, sudah bertanya-tanya hal seperti itu. Padahal, mereka masih lama menikahnya kemudian Rizal pun melanjutkan kembali perjalanannya, agar mereka segera sampai di rumah karena dia ingin segera beristirahat. Jujur saja tubuhnya terasa sangat lelah tetapi dia harus tetap kuat di hadapan sang kekasih agar ia tidak takut saat ini bersama dirinya.Selamat hari perjalanan Via dan Rizal terus-menerus bercerita tentang masa depan mereka, ingin seperti apa dan bagaimana, membuat rumah di mana dan mereka pun memutuskan untuk tinggal di rumah Rizal. Karena, pria itu sudah memiliki rumah saat menjadi asisten Bima selama 4 tahun belakangan ini ya walaupun rumah itu masih sederhana tetapi sudah layak kuning untuk pria dan keluarga kecil mereka nantinya."Jika rumah itu dijual saya merasa sangat sedih Via. Karena, rumah itu adalah hasil kerja keras saya selama be
"Maaf, saya pikir tadi anaknya makanya saya bertanya ternyata calon istrinya. Em, pasiennya atas nama Yulia ya ada di kamar nomor 5 kamu masuk aja ke sana," sahut menjaga tersebut, membuat Via menganggukkan kepala kemudian dia dan sampai kasih pergi dari sana.Rizal terus-menerus diam saja karena dia kesal kenapa semua orang mengira dia, dan dia adalah anak dan ayah padahal wajahnya masih sangat muda ya walaupun usianya masih 40 tahun. Tetapi jika dia sudah memiliki anak pun tidak akan mungkin seumuran dengan Via karena gadis itu sudah berusia 23 tahun.Setelah mereka sampai di ruangan Yulia, Via pun langsung memeluk sahabat dengan sangat ada sangat bersedih, mengapa sahabatnya itu sampai masuk rumah sakit sampai dia pun takut jika nanti hamil sama seperti saat ini."Yulia, kamu jaga kesehatan ya aku tidak ingin keponakanku kenapa-napa, jangan sampai tantenya ini sangat cemas kepadanya dan terus menjaga dia 24 jam ya! Kasihan nanti pamannya tidak ada yang menjaga," ucap Via dengan den
Rizal sangat kesal saat Via mencubit hidungnya. Karena, dia sampai meringis kesakitan padahal dirinya tidak melakukan apapun sebab menjadi cantik itulah yang memulai pertengkaran di antara mereka.Tetapi marah pun tidak bisa karena dia sangat menyayangi Via dan mencintai gadis cantik itu, mana mungkin dia memarahi wanita yang sangat berarti dalam kehidupannya sehingga dia melanjutkan kembali perjalanan menunggu rumah Rizal.Selama di perjalanan Via dan Rizal hanya diam karena dia masih kesal kepada Via, sehingga gadis cantik itu pun mengerti jika sang kekasih marah. Tetapi dia sama sekali tidak peduli sebab yang memulai pertengkaran di antara mereka adalah Rizal sebab pria itu yang awalnya mencubit hidung mancung via sehingga ia pun membalas tetapi Rizal tidak terima dan malah merajuk kepadanya."Terima kasih ya sudah diantarkan sampai ke rumah," ucap Via dengan ketus, sambil membawa kopernya keluar dari mobil Rizal sedangkan pria itu hanya diam saja dan kembali melanjutkan perjalana
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan