Gilang terkejut bukan karena melihat pesan dari Zahrah, melainkan nomor telepon yang bernama Via dan ada emoticon berbentuk love. Kemudian, membaca seluruh pesan mereka.
Gilang tidak percaya kalau dugaannya benar kalau Via dan Rizal saling mencintai. Kemudian, dia meletakan kembali ponsel sang sahabat setelah puas membaca pesan mereka berdua, ada senang, lucu, dan sedih bercampur saat pria itu membaca pesan sang sahabat."Sebenarnya berdosa membaca pesan mereka berdua. Tapi, aku sudah tau tentang mereka berdua yang ternyata memang benar adanya, kalau Rizal dan Via saling cinta," gumam Gilang pelan.Pria itu ingin tertawa. Namun, dia tahan sebab takut Rizal bangun dan menghajarnya. Karena sudah lancang membaca pesan sang sahabat dengan Via.Keesokan paginya …Rizal baru bangun dan bergegas untuk mandi di sungai. Pria itu membawa handuk dan juga pakaian ganti. Sebab, hari ini akan membimbing semua murid untuk mengerjakan tugas mereka.<Gilang langsung bersembunyi di sebalik tubuh Yulia, karena Rizal datang menghampiri mereka dengan wajah kesal. Sudah bisa ditebak pria itu akan memberikan dirinya buah bogem mentah lagi. Sebab, sudah menceritakan rahasia yang seharusnya disembunyikan dari siapapun. Di luar dugaan Yuli berkata, "Tidak usah marah Pak! Karena saya sudah tau dari awal."Rizal langsung menatap ke arah Via yang ada di sampingnya, kemudian membawa gadis itu menuju pinggir sungai agar tidak ada yang mendengar perbincangan mereka berdua."Rizal lepaskan tangamu!" teriak Via.Rizal langsung melepaskan tangannya, kemudian menatap Via dengan tajam. Sebab, sudah menyebarkan tentang rahasia mereka pada sahabatnya."Kenapa kamu lakukan semua ini? Mau membuat saya malu?" tanya Rizal dengan ketus."Berbuat apa?" tanya Via balik. Karena dia tidak mengerti ucapan Rizal yang setengah-setengah.Kemudian, Rizal menjelaskan apa maksudnya dan Via menjawab kala
"Teman-teman gak ada akhlaknya, gue gak buat kesalahan malah dihakimi secara masa," gerutu Zaskia saat melihat Via dan Yulia meninggalkannya.Kemudian, dia berkumpul dengan murid yang lain. Setelah selesai, mereka semua diminta untuk istirahat dan Zaskia kembali ke tenda.Namun, Via dan Yulia tidak ada dan dia langsung tidur tanpa memikirkan kedua sahabatnya.Via dan Yulia berada di parkiran Sebab, mereka tengah bergosip mencarikan apa yang akan terjadi setelah mereka pulang dari sekolah."Pak Rizal!" teriak Yulia dan mereka berdua langsung berhenti bergosip."Ngapain kalian di sini?!" tanya Rizal ketus."Tidak ada Pak, Anda mau ke mana?" tanya Yulia pelan saat melihat Rizal mengeluarkan motornya.Rizal menjelaskan kalau dia ingin mencari keperluan untuk nanti malam. Sebab, guru yang lain lupa membawa dan mengharuskannya pergi."Saya ikut ya, Pak!" pinta Yulia."Tidak! Saya ingin sendiri, tidak mau
Via menidurkan tubuh di sofa sambil memejamkan kedua matanya. Namun, sang mama datang menghampiri dirinya. Kemudian, mengelus rambut gadis cantik itu dengan lembut."Sayang, kamu sudah pulang? Sebaiknya mandi dulu, karena mama sudah menyiapkan makan malam," ujar Vina lembut.Via merasa sangat lelah, kemudian menganggukan kepala sambil bergegas bangun dan berjalan menuju kamarnya. Setelah itu mandi dan bersiap-siap untuk makan malam.Sayangnya, saat menidurkan tubuh di kasur gadis itu benar-benar tertidur karena merasa sangat lelah."Sayang, sudah siap mandi? Papa susah menunggu kita," ucap Vina dari luar pintu.Tidak ada jawaban, membuat Vina cemas dan membuka pintu kamar sang anak dan melihat Via tidur dengan pulas. Rasanya tidak tega membangunkannya."Biarkan sajalah dia tidur. Nanti kalau lapar pasti akan bangun," gumam Vina sambil berjalan keluar dari kamar sang anak.Kemudian, dia menghampiri sang suami yang ada di
PLAK! Rizal menampar pipi Gilang, karena lancang membuka ponselnya. Kemudian dia langsung bergegas pergi dari sana dengan keadaan marah."Sakitnya, dasar teman gila. Kalau bukan sahabat lama, sudah lama aku lenyapakn dia!" kesal Gilang sambil mengelus-elus pipinya yang terasa sangat sakit.***Dua hari kemudian …Pagi ini, Rizal datang jauh lebih awal dari biasanya. Sebab, dia ingin mengumpulkan semua murid untuk kelarifikasi mengenai hubungannya dan Via.Saat di parkiran, matanya melirik ke arah Zaskia yang baru saja datang dan memarkirkan motor tepat di sampingnya."Tunggu!" Zaskia langsung menoleh, kemudian tersenyum lebar pada Rizal dan pria itu langsung menghampirinya."Pagi Pak, maaf saya lupa menyapa Anda," ujar Zaskia dengan lembut."Itu tidak penting! Ada yang ingin saya tanyakan padamu," sahut Rizal datar."Ya apa itu, Pak?" tanya Zaskia dengan santai.Kemudian, Ri
"Ngapain Bapak ke sini?" tanya Via dengan ketus.Rizal mendekati gadis itu dan memberikan sapu tangan agar segera menghapus air matanya. Kemudian, Via mengambil sapu tangan itu dan bergegas pergi dari sana menuju kelas.Sebab, di kelas dia akan dari Rizal. Sedangkan pria hanya bisa diam melihat kepergian Via. Karena, tahu sekarang hubungan mereka seperti apa? Jauh berbeda dari sebelum dia menikah."Mungkin semua ini yang terbaik untuk kami," gumam Rizal lirih.Pria itu tidak marah dan menyalahkan dirinya. Sebab, ikhlas dengan takdir ini. Rizal hanya bisa menjalani dengan lapang dada. Berharap semua akan baik-baik saja kedepannya.***Satu Minggu kemudian…Via dan kedua sahabatnya berjalan-jalan di mall yang terbesar di kota mereka, tidak sengaja bertemu dengan Rizal dan sang istri yang tengah berbelanja."Via!" panggil Zahrah lembut.Via yang hendak kabur tidak jadi karena istri sang guru memanggilnya.
"Mau nganterin kamu pulang," sahut Rizal dengan datar tanpa ekspresi apa pun dari wajahnya.Via langsung melotot, karena Rizal terang-terangan menggodanya di depan sang sahabat. Sedangkan Zaskia dan Yulia, hanya diam dan menonton bak drama Korea yang ada di televisi."Istri Anda mana? Sana anterin dia aja! Ngapain nganterin saya pulang!" sahut Via dengan ketus.Zaskia dan Yulia terkejut melihat sikap ketus Via. Padahal, tadi saat di dalam mall gadis itu membeli dua gelang copley untuknya dan Rizal. Namun, sekarang mereka malah terlibat pertengkaran seperti kucing dan tikus."Ketus banget, kamu iri ya? Masih jomblo! Sedangkan saya, sudah memiliki pasangan," ledek Rizal, membuat darah Via mendidih dan menghampiri sang guru."Guru gila!" teriak Via sambil menginjak kaki Rizal dengan sangat kuat. Membuat pria itu meringis kesakitan."Sakit Via!" jerit Rizal, sambil mengelus-elus kakinya."Rasakan!" ledek Via dengan tawa.
Tanpa disadarinya ternyata Rizal sejak tadi mendengar dan berpikir apa yang disembunyikan sang istri darinya? Kemudian, pria itu langsung bergegas pergi sebelum ketahuan oleh Zahrah kalau dirinya tengah menguping.Sejak itu Rizal sama sekali tidak bisa berpikir tenang, apakah sang istri bermain gila dengan pria lain? Atau, semua terjadi karena dirinya yang tidak bisa memberikan nafkah batin?'Jika benar terjadi, saya harus berbuat apa? Kalau Zahrah bermain api dengan pria lain,' batin Rizal bingung.Pria itu bingung harus bersikap seperti apa dan ia berpikir untuk memberikan nafkah batin untuk Zahrah. Guna memastikan wanita itu benar masih segel atau tidak. Karena, sekarang yang ada dalam pikirannya sang istri sudah bermain gila dengan pria lain.Setelah selesai berbicara, Zahrah bergegas masuk ke dalam dan alangkah terkejutnya dia saat melihat Rizal sudah tidak mengenakan apa pun lagi."Mas, kamu mau apa?" tanya Zahrah dengan sedikit men
Rizal menoleh. Kemudian, membuang pandangannya. Sebab, ternyata Gilang yang memanggilnya dengan menirukan suara gaya bicaranya Via membuat dia benar-benar sangat kesal."Kamu punya masalah ya Zal?" tanya Gilang. Sebab, melihat pria itu merokok, tidak seperti biasanya."Setiap manusia itu pasti memiliki masalah Gilang, seperti saya! Karena, saya ini bukan robot melainkan manusia," ucap Rizal ketus.Kemudian, Gilang melihat ada gelang di tangan Rizal yang terlihat seperti gelang couple anak muda, dan dia memegangnya. Setelah itu tertawa lepas."Ternyata Kamu alay juga ya sama Zahrah, bisa pakai gelang couple gini," ucap Gilang dengan gelak tawanya."Ini bukan dari Zahrah. Tapi, tadi saya berjumpa dengan Via saat dia mall dan dia memberikan ini untuk gelang persahabatan," jelas Rizal. Spontan membuat Gilang tertawa."CK, gelang persahabatan dari mananya? Jika copley itu hanya untuk pasangan tidak untuk sahabat," sahut Gilang sa
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan