Rizal menoleh. Kemudian, membuang pandangannya. Sebab, ternyata Gilang yang memanggilnya dengan menirukan suara gaya bicaranya Via membuat dia benar-benar sangat kesal.
"Kamu punya masalah ya Zal?" tanya Gilang. Sebab, melihat pria itu merokok, tidak seperti biasanya."Setiap manusia itu pasti memiliki masalah Gilang, seperti saya! Karena, saya ini bukan robot melainkan manusia," ucap Rizal ketus.Kemudian, Gilang melihat ada gelang di tangan Rizal yang terlihat seperti gelang couple anak muda, dan dia memegangnya. Setelah itu tertawa lepas."Ternyata Kamu alay juga ya sama Zahrah, bisa pakai gelang couple gini," ucap Gilang dengan gelak tawanya."Ini bukan dari Zahrah. Tapi, tadi saya berjumpa dengan Via saat dia mall dan dia memberikan ini untuk gelang persahabatan," jelas Rizal. Spontan membuat Gilang tertawa."CK, gelang persahabatan dari mananya? Jika copley itu hanya untuk pasangan tidak untuk sahabat," sahut Gilang saVia terdiam sambil menatap ke arah Yulia begitu juga dengan sang sahabat, mereka berdua saling menatap. Karena, takut ketahuan sudah membahas hal dewasa oleh Vina."Kelihatannya asik sekali bicaranya, sampai mama terdengar loh di bawah kalian tertawa-tawa tadi," ujar Vina pelan. Membuat Via dan Yulia bernafas lega sebab wanita paruh buaya itu tidak mendengar percakapan mereka tadi."Iya nih Ma, Yulia gelitikin perut Via. Jadinya ketawa lepas deh," sahut Via dengan manja.Wanita itu menghampiri mereka dan kembali bercanda tawa sampai ketiga wanita cantik itu tertidur bersamaan.***Keesokan harinya. Kali ini Via terlambat. Karena, motornya mogok di tengah jalan membuat dia harus mendorong Vespa milik sang mama ke bengkel terdekat.Saat tengah berjalan ada sebuah motor berhenti di hadapannya, ia sangat tahu betul motor itu milik siapa. Karena, sudah sering memboncengnya."Ngapain kamu jalan, ingin terla
Rizal sangat terkejut. Karena, Zaskia mengirimkan foto sang istri bersama pria lain di sebuah club malam yang keberadaannya tidak jauh dari kosannya berada."Dari mana Zaskia mendapatkan foto Zahrah dan pria ini, saya sangat mengenalinya. Itu adalah mantan istri saya," gumam Rizal.Rizal sangat yakin jika pria itulah yang sudah merenggut ke virginan Zahrah. Namun, ia masih belum bisa menghapus bicara karena tidak memiliki bukti yang kuat."Saya akan terus mencari bukti itu agar bisa berpisah dari Zahrah. Karena, tidak mungkin baru beberapa hari menikah kami sudah bercerai, ditambah lagi tidak memiliki bukti yang tepat setidaknya saya harus mengumpulkan bukti itu dulu," tekad Rizal.***Semua murid berada di lapangan terkecuali Via, entar di mana gadis itu berada. Padahal, dia tahu jadwal hari ini adalah pelajaran penjas."Di mana Via?" tanya guru penjas itu dengan tegas."Kami tidak tahu Pak! Karena, sejak tadi tidak mel
Rizal duduk di samping Via. Kemudian, dia memesan bakso yang sama dengan garis itu. Sebab, merasa sangat lapar sejak pagi belum memakan apa pun. Karena, terus-menerus memikirkan Zahra.Ditambah lagi foto wanita itu bersama sang mantan berada di club malam, yang sudah pasti mereka menghabiskan malam bersama. Namun, pria itu tidak ingin mengambil keputusan sebelum memiliki bukti yang pasti."Bapak lagi ada masalah, kenapa sih mukanya cemburu gitu dari tadi saya perhatikan?" ujar Via sambil menyeruput kua baksonya."Namanya juga manusia pasti punya masalah dan ujian. Kalau tidak itu namanya hewan!" ketus Rizal.Via sangat kesal. Karena, niatnya tadi perhatian ingin mengurangkan beban pikiran pria itu. Namun, Rizal marah kepadanya membuat ia kehilangan simpati kepada sang guru."Dasar guru galak, dilembutin mala makin galak," gumam Via pelan agar Rizal tidak mendengarkannya.Telah selesai makan mereka berdua bergegas pergi masu
Setelah selesai menasehati Via dan Zaskia. Kini, Rizal meminum jus jeruk miliknya sampai habis. Sebab, sangat haus bicara panjang lebar dengan kedua muridnya."Ahkirnya selesai juga ceramahnya. Pak Rizal," gumam Zaskia pelan. Namun, sang guru masih bisa mendengarnya."Saya bukan ceramah! Tapi, menasihati kalian agar lebih sopan dengan yang lebih tua dari kalian!" bentak Rizal kesal."Iya Pak, mendingan Bapak pulang sana! Kasih istrinya nungguin," usir Via. Membuat Rizal langsung menatap tajam ke arah anak murid yang dicintainya."Itu urusan saya, ngapain juga kamu ngatur-ngatur!" sahut Rizal kesal.Via hanya diam, berpura-pura tidak mendengar ucapan sang guru. Kemudian, Rizal pergi dari sana karena ia sudah terlambat untuk mencari tahu sang istri benar bermain api atau tidak.Sedangkan Via, masih bergosip bersama kedua temannya. Setelah kantin tutup, mereka bergegas pulang ke rumah masingmasing. Via mengambil motornya di bengkel. Saat hendak pergi, matanya melihat Zahrah bersama seor
Sesampainya Zaskia di rumah Via, dia langsung masuk ke dalam karena sudah dipersilahkan masuk oleh art di sana. Gadis itu menunggu sang sahabat di ruang tamu sambil memikirkan uang dari Rizal untuk jajan apa."Sering-sering aja pak Rizal kayak gini, udah bakso gue dibayarin. Terus dikasih uang lagi," gumam Zaskia.Kemudian, gadis itu meminta agar art menyiapkan bakso yang dibawa tadi untuk Via sambil menunggu gadis cantik itu datang.Via baru selesai mandi. Karena, baru saja pulang sehabis mengikuti Zahrah tadi. Kemudian, berjalan keluar dan menghampiri Zaskia di ruang tamu."Ngapain kamu datang? Mana belum ganti baju. Pasti belum pulang, kan?" tanya Via sambil mendudukkan bokongnya di sofa."Iya, tau aja kamu," sahut Zaskia.Pada saat itu juga art Via datang dan membawa satu bangkuk bakso dan dua jus dingin segar untuk gadis itu dan Zaskia."Terima kasih Bi, bakso dari mana?" tanya Via pelan sambil meminum jus jeruk miliknya."Non Zaskia yang membawanya," jawab Lastri. Kemudian pergi
Rizal menjelaskan kalau itu adalah salah satu muridnya yang tidak memiliki kesopanan dan Zahrah percaya. Sebab, sang suami hanya diam saat gadis itu berbicara tidak sopan tadi."Ya sudah Mas, kamu tidur sana! Ini sudah malam, besok harus mengajar," ujar Zahrah lembut."Iya, kamu juga jangan begadang ya!" pesan Rizal sambil bergegas naik ke atas ranjang. Kemudian, dia menidurkan tubuhnya.Zahrah bergegas menyelesaikan pekerjaannya sambil membalas chat dari mantan pacarnya, yang sekarang menjadi selingkuhannya. Sebab, mereka berdua masih memiliki rasa.Tanpa Zahrah sadari, ternyata sejak tadi Rizal belum tidur. Dia hanya berpura-pura tidur agar mendapatkan sedikit bukti. Namun, ia malah tertidur sungguhan. Sebab, sangat lelah dan mengantuk.***Satu Minggu kemudian …Kini semua murid tengah melakukan ujian semester pertama. Rizal, terus mengawasi semua anak-anak agar tidak ada yang mencontek."Waktu kalian hampir
"Pak Edwin," ucap Via sambil menatap pria yang memanggilnya tadi."Kamu ada di sini?" tanya Pak Edwin.Via menjelaskan kalau dirinya tengah minum kopi. Kemudian, menoleh ke arah Zahrah. Namun, wanita itu sudah tidak ada lagi di sana. Membuat dia sedikit kesal."Tidak usah bayar! Biar saya saja!" ujar Pak Edwin pelan."Terima kasih Pak," jawab Via pelan.Kemudian, dia ingin pergi. Namun, tidak jadi karena ada Rizal yang baru saja datang dengan para guru yang lain duduk di bangkunya."Ada Via di sini," ucap Jenni pelan."Iya Bu, baru saja datang," jawab Via pelan.Semu guru mulai memakan kopi, dan membahas tentang sekolah. Membuat Via bosan. Namun, tidak berani berpamitan pulang dan mendengarkan mereka mengobrol dengan bermain ponselnya.Pak Rizal: Main ponsel terus. Liat saya! Via langsung menatap ke arah Rizal yang tengah mengobrol bersama guru lain. Namun, pria itu terus ciri-ciri pandang den
"Bukan seperti itu. Pa," jekas Via. Agar sang ayah tidak salah paham. Walaupun kenyataannya memang benar dia menyukai sang guru."Papa pikir kamu benar suka dengan suami orang," sahut Yudha pelan.Yudha tidak ingin sang anak menyukai suami orang. Sebab, tidak ingin anaknya dijuluki sebagai plakor oleh orang-orang."Iya Pa," jawab Via pelan.Yudha bergegas pergi dari sana membuat Via bernapas lega. Kemudian, berjalan masuk ke dalam kamarnya dan menidurkan tubuh. Tanpa sadar dia tertidur dengan pulas tanpa berganti baju terlebih dahulu.Gadis itu bermimpi bersama dengan Rizal tengah menggendong anak kecil. Mereka bertiga sangat bahagia. Kemudian, Rizal berkata, "Sayang, i love you!" " I love you tou, sayangku!" balas Via dengan berteriak dan.Bruk! "Aaahhh!" Via terjatuh dari tempat tidur. Dia langsung bangun dan mengelus punggung yang terasa sangat sakit akibat terjatuh tadi."Sial banget abis mimpi pak Rizal, aku jatuh!" gram Via sambil menidurkan kembali tubuhnya di tempat tidur.Ke
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan