Share

Bab 2.

last update Last Updated: 2022-11-09 16:00:37

"Naura, kenapa kamu malah melamun?" Kenzo menepuk bahu Naura pelan sekali.

Tepukan di bahunya membuat lamunan Naura tentang kejadian pada masa lalu buyar seketika. Dia tersenyum canggung dan merasa bersalah karena malah asik melamun sementara Kenzo menunggu jawabannya.

Setelah mendengar Naura berkata kalau Ihsan pernah menyatakan menyukainya. Kenzo termenung beberapa saat dan merasakan rasa sakit yang teramat luar biasa di dalam hatinya. Dia masih sangat tidak menyangka kalau kedekatan mereka selama ini tidak membuat Naura jatuh hati padanya.

Kenzo memegang dadanya untuk menahan sesak. Kepalanya menengadah menatap langit-langit restoran dan menahan rasa sakit di hatinya. Dia mengatur napas agar kembali tenang seperti sebelumnya.

"Maaf Kak Kenzo, aku tadi hanya sedang mengingat-ingat tentang Kak Ihsan." Naura tersenyum tanpa tahu kalau senyumannya saat itu membuat hati Kenzo terluka. Naura lalu menceritakan semua yang dia ingat kepada Kenzo tanpa dilebih-lebihkan.

Hati Kenzo semakin sakit mendengar cerita itu. Namun, melihat gadis yang dia sukai tersenyum dan bahagia begitu, membuatnya bisa lebih tenang dan ikut merasa bahagia. Mungkin, jatuh cinta dalam diam juga tidak buruk daripada mengakui perasaan dan berakhir saling menjauh karena canggung satu sama lain.

Mereka memesan makanan lalu menyantapnya dalam diam. Setelah semuanya habis, Kenzo segera membayar lalu mengajak Naura pulang karena sudah tidak ada lagi yang mau mereka lakukan setelah ini.

"Naura, kamu mau pulang sekarang atau nanti?" tanyanya dengan lembut dan hangat.

Bukannya menjawab, Naura malah tersenyum dan menatap Kenzo lekat.

"Naura, kamu memikirkan apa?" tanya Kenzo seraya mengibaskan tangan di depan mata Naura. Karena Naura masih juga diam, akhirnya Kenzo memilih untuk menepuk bahu gadis itu lagi.

"Naura, kenapa kamu senang sekali melamun?" Kenzo merasa kalau dirinya sangat pelan menepuk bahu gadis itu, tetapi dia dibuat tersenyum ketika melihat reaksi Naura yang gelagapan.

"Ah, maaf." Naura tersenyum canggung. Dia merasa malu karena telah melamun di depan Kenzo.

"Tidak masalah, kamu mau pulang kapan?" Kenzo dengan sabar menunggu jawaban Naura yang malah kembali diam.

"Sekarang saja, satu jam lagi aku sudah ada janji akan pergi dengan Kak Ihsan."

Setiap kali menyebut nama Ihsan dengan penuh cinta. Hati Kenzo sangat perih rasanya.

"Baiklah, aku akan mengantarkan kamu ke rumah." Kenzo tersenyum masam.

Naura mengangguk, mereka pun berjalan berdampingan meninggalkan restoran menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, mereka segera masuk ke mobil lalu berdoa dan Kenzo langsung melajukan mobilnya menuju rumah orangtua Naura yang tidak lain adalah sahabat kedua orangtunya.

Sepertinya, Naura tidak peka dengan sikap Kenzo yang sangat hangat padanya. Padahal, kalau dirinya peka, seharusnya dia bertanya-tanya kenapa Kenzo sangat peduli padanya.

Naura tahu, Kenzo adalah laki-laki dingin dan matanya tidak pernah terlihat hangat saat bicara dengan orang lain kecuali keluarga dan dirinya.

"Kak Kenzo," panggil Naura lirih. Dia menoleh ke samping kiri di mana Kenzo duduk di kursi pengemudi.

"Ya?" Kenzo menatap Naura sekilas.

"Boleh aku bertanya hal yang cukup pribadi?" Naura menggigit bibir bawahnya karena mendadak merasa gugup.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Tapi, berjanjilah untuk tidak marah!" Naura menyodorkan jari kelingkingnya untuk berjanji kelingking.

Kenzo mengulas senyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Naura.

"Baiklah, aku janji," katanya lirih.

"Apa Kak Kenzo punya seseorang yang disukai, atau mungkin malah mencintainya?"

Deg!

Pertanyaan Naura memang sederhana, tetapi bagi Kenzo itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dia jawab. Kenzo akhirnya hanya bisa diam tanpa menjawab.

"Kak, kenapa tidak dijawab?" Naura mengguncang pelan lengan Kenzo.

"Aku mencintai seorang wanita," jawab Kenzo jujur setelah diam cukup lama.

'Wanita itu adalah kamu,' lanjutnya dalam hati.

"Benarkah, Kak?" Naura sangat penasaran dengan wanita yang Kenzo cintai.

"Iya, tetapi sayang sekali wanita itu malah mencintai orang lain." Kenzo menatap Naura dengan hati yang terluka.

"Kalau begitu, lebih baik menjauh dan lupakan saja wanita itu, Kak Kenzo!" saran Naura dengan sedikit kesal.

'Bagaimana kalau kamu tahu jika wanita yang aku maksud itu kamu, Naura?' batin Kenzo terluka.

Related chapters

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 3.

    "Tidak semudah itu aku melupakannya karena aku sudah suka padanya ketika kami masih berusia belasan tahun." "Yang benar saja, Kak?" Mata Naura membulat, dia berpikir jika Kenzo terlalu lama mencintai wanita itu. Akhirnya, dia pun hanya bisa mengusap pelan lengan Kenzo karena merasa prihatin."Tapi memang begitu faktanya, aku saja masih bingung kenapa bisa jatuh cinta padanya." Kenzo tersenyum masam."Ya Allah, padahal Kak Kenzo itu tampan dan mapan. Profesi bagus padahal baru satu tahun terjun langsung menjadi dokter. Apa mungkin wanita itu bodoh sampai tidak menyadari kalau Kak Kenzo mencintainya?" Naura sangat geram.Kenzo malah terkekeh geli, bisa-bisa Naura mengatai dirinya sendiri begitu. Namun, ya ... wajar saja karena Naura tidak tahu kalau yang sedang mereka bicarakan itu dirinya sendiri."Seandainya wanita yang aku cintai adalah kamu bagaimana, Naura?" Kenzo menatap lekat mata Naura."Itu tidak mungkin akan terjadi, Kak. Berandai-andai saja aku tidak bisa, selama ini aku meng

    Last Updated : 2022-11-09
  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 4.

    Kenzo terus mengikuti mobil Ihsan yang ternyata berhenti di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah Naura. Kenzo pun mengajak Nathan masuk dan duduk di pojok agar tidak ketahuan oleh Naura."Mereka duduk di pojok kiri sana." Kenzo memberitahu Nathan."Apa enaknya duduk di pojokan? Membuat orang curiga saja," komentar Nathan yang sebenarnya sama sekali tidak tertarik untuk berkomentar."Karena kalau dipojok itu sangat nyaman," jawab Kenzo dengan senyum simpul."Apa yang Kak Ihsan lakukan pada kakakku?" tanya Nathan ketika melihat Ihsan mendekatkan tubuhnya pada Naura."Aku juga tidak tahu." Kenzo menggeleng, hatinya terasa panas dan matanya tidak kuat lagi melihat keromantisan dua orang itu. Terlebih dia bisa melihat wajah Naura yang memerah karena perlukan romantis Ihsan. "Ayo pulang saja, Nat!" ajak Kenzo yang tidak ingin melihat kemesraan mereka lagi.Nathan mengangguk patuh dan mereka pun keluar dari restoran itu langsung menuju mobil. Lalu setelah sampai di parkiran, mereka lan

    Last Updated : 2022-11-11
  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 5.

    "Aku nggak mengada-ada kok, tadi pas aku masuk ke kamar Kak Kenzo, Kakak tuh lagi sedih, Pa, Ma. Kak Kenzo sudah seperti orang yang baru saja putus cinta." Khanza ini memang benar-benar tidak bisa menjaga rahasia, padahal Kenzo sudah sekuat tenaga menyembunyikan kesedihannya sekarang."Bohong, Pa, Ma. Orang tadi Khanza masuk ke kamar Kenzo setelah Kenzo selesai mandi kok. Lagipula putus cinta dari mana coba? Punya gebetan aja enggak," elak Kenzo langsung, jangan sampai orangtunya itu curiga karena perkataan adik kembarnya."Yang ada Kak Kenzo yang bohong!" seru Khanza kekeh pada pendapatnya."Enggak, Sayang. Ya Allah." Kenzo memiting leher adiknya sampai adiknya itu meronta-ronta minta dilepas."Lepasin aku, Kak! Aku nggak bisa napas!" rengek Khanza dengan mata berkaca-kaca."Kenzo, jangan seperti itu, Nak! Kasihan adik kamu." Arumi memberi peringatan, kasihan melihat wajah putrinya memerah karena ulah Kenzo."Maaf, Ma." Kenzo akhirnya membebaskan Khanza yang langsung kabur dari ruanga

    Last Updated : 2022-11-14
  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 6.

    "Ngelak tapi kok terbata-bata begitu sih, Kak Kenzo? Jangan-jangan apa yang Mama tebak benar adanya kalau Kak Kenzo suka sama Naura?" goda Khanza sambil menyikut pinggang saudara kembarnya itu. Dia yakin kalau jawaban Kenzo tadi tidak sesuai dengan kenyataan."Papa pernah muda dan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta sebelum menikah dengan mamamu. Dari gerak-gerik kamu ini sepertinya kamu memang mempunyai perasaan khusus untuk Naura," ucap Ali yang malah mendukung komentar Khanza tadi dan semakin membuat Kenzo terpojok serta kebingungan mau merespon dengan cara apa agar orangtuanya percaya dengan elakannya."Ayo mengaku saja, Kak! Kakak mencintai Naura, 'kan?" tekan Khanza lagi semakin menggoda."Tidak! Aku tidak suka padanya, kalian jangan menggodaku seperti ini! Yang Naura sukai itu Ihsan, mana mungkin aku mencintai wanita yang menyukai sahabatku sendiri? Lagipula Naura juga sudah aku anggap seperti adik sendiri, jadi akan sangat mustahil kalau aku menyukainya," Kenzo mengataka

    Last Updated : 2023-03-16
  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 7

    Naura mengatur napas sampai dirinya merasa tenang setelah mobil terparkir di halaman rumah Kenzo. Dia lalu turun dan berjalan pelan menuju pintu utama, menekan bel sampai akhirnya seorang pelayan membuka pintu itu."Eh, ternyata Non Naura," ucap pelayan itu ramah karena sudah cukup mengenal Naura. "Hehe iya, Bi. Kak Kenzo ada di rumah tidak, Bi?" tanyanya pada pelayan itu."Ada, Non. Tuan Muda sedang bersama keluarganya. Mari masuk!" ajak si pelayan dengan sopan.Naura mengangguk kemudian masuk dengan berjalan di belakang pelayan itu. Dia lalu duduk di sofa ruang tamu setelah pelayan mempersilakan."Non Naura tunggu di sini dulu ya, saya panggilan Nyonya dan Tuan Muda!""Iya, Bi. Silakan!" Naura mengangguk dan tersenyum ramah, entah kenapa jantungnya berdetak lebih kencang sekarang. Samar-samar dia mendengar suara berisik dari ruangan lain yang tidak jauh dari ruang tamu.Suara ramai dari ruang sebelah membuat Naura yakin kalau di rumah itu sedang banyak orang sekarang dan entah kena

    Last Updated : 2023-03-21
  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 1.

    "Cicin ini sangat cantik dan cocok disematkan di jari manis Naura, aku sangat harap malam ini berjalan sesuai dengan rencana." Kenzo mengulas senyum tampan yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain. Dia sangat menantikan hari ini karena telah menetapkan hati untuk menyatakan cinta kepada anak dari sahabat orangtunya. Seorang gadis yang sudah menarik perhatiannya sejak mereka masih berusia belasan.Kenzo berdiri di depan cermin rias di kamarnya lalu merapikan rambut cepaknya yang sebenarnya sudah sangat rapi. Namun, dia harus tetap memastikan penampilannya rapi dan sempurna karena hari ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuknya. Kenzo kemudian menyambar kunci mobil miliknya dari tempat gantungan kunci lalu keluar dari kamar dan berjalan cepat keluar rumah karena dia akan pergi ke restoran tempatnya membuat janji dengan Naura hari ini.Kenzo segera masuk ke mobil dan mengendarainya dengan kecepatan sedang menuju restoran. Tidak butuh waktu lama dia sampai juga di restoran dan

    Last Updated : 2022-11-09

Latest chapter

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 7

    Naura mengatur napas sampai dirinya merasa tenang setelah mobil terparkir di halaman rumah Kenzo. Dia lalu turun dan berjalan pelan menuju pintu utama, menekan bel sampai akhirnya seorang pelayan membuka pintu itu."Eh, ternyata Non Naura," ucap pelayan itu ramah karena sudah cukup mengenal Naura. "Hehe iya, Bi. Kak Kenzo ada di rumah tidak, Bi?" tanyanya pada pelayan itu."Ada, Non. Tuan Muda sedang bersama keluarganya. Mari masuk!" ajak si pelayan dengan sopan.Naura mengangguk kemudian masuk dengan berjalan di belakang pelayan itu. Dia lalu duduk di sofa ruang tamu setelah pelayan mempersilakan."Non Naura tunggu di sini dulu ya, saya panggilan Nyonya dan Tuan Muda!""Iya, Bi. Silakan!" Naura mengangguk dan tersenyum ramah, entah kenapa jantungnya berdetak lebih kencang sekarang. Samar-samar dia mendengar suara berisik dari ruangan lain yang tidak jauh dari ruang tamu.Suara ramai dari ruang sebelah membuat Naura yakin kalau di rumah itu sedang banyak orang sekarang dan entah kena

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 6.

    "Ngelak tapi kok terbata-bata begitu sih, Kak Kenzo? Jangan-jangan apa yang Mama tebak benar adanya kalau Kak Kenzo suka sama Naura?" goda Khanza sambil menyikut pinggang saudara kembarnya itu. Dia yakin kalau jawaban Kenzo tadi tidak sesuai dengan kenyataan."Papa pernah muda dan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta sebelum menikah dengan mamamu. Dari gerak-gerik kamu ini sepertinya kamu memang mempunyai perasaan khusus untuk Naura," ucap Ali yang malah mendukung komentar Khanza tadi dan semakin membuat Kenzo terpojok serta kebingungan mau merespon dengan cara apa agar orangtuanya percaya dengan elakannya."Ayo mengaku saja, Kak! Kakak mencintai Naura, 'kan?" tekan Khanza lagi semakin menggoda."Tidak! Aku tidak suka padanya, kalian jangan menggodaku seperti ini! Yang Naura sukai itu Ihsan, mana mungkin aku mencintai wanita yang menyukai sahabatku sendiri? Lagipula Naura juga sudah aku anggap seperti adik sendiri, jadi akan sangat mustahil kalau aku menyukainya," Kenzo mengataka

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 5.

    "Aku nggak mengada-ada kok, tadi pas aku masuk ke kamar Kak Kenzo, Kakak tuh lagi sedih, Pa, Ma. Kak Kenzo sudah seperti orang yang baru saja putus cinta." Khanza ini memang benar-benar tidak bisa menjaga rahasia, padahal Kenzo sudah sekuat tenaga menyembunyikan kesedihannya sekarang."Bohong, Pa, Ma. Orang tadi Khanza masuk ke kamar Kenzo setelah Kenzo selesai mandi kok. Lagipula putus cinta dari mana coba? Punya gebetan aja enggak," elak Kenzo langsung, jangan sampai orangtunya itu curiga karena perkataan adik kembarnya."Yang ada Kak Kenzo yang bohong!" seru Khanza kekeh pada pendapatnya."Enggak, Sayang. Ya Allah." Kenzo memiting leher adiknya sampai adiknya itu meronta-ronta minta dilepas."Lepasin aku, Kak! Aku nggak bisa napas!" rengek Khanza dengan mata berkaca-kaca."Kenzo, jangan seperti itu, Nak! Kasihan adik kamu." Arumi memberi peringatan, kasihan melihat wajah putrinya memerah karena ulah Kenzo."Maaf, Ma." Kenzo akhirnya membebaskan Khanza yang langsung kabur dari ruanga

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 4.

    Kenzo terus mengikuti mobil Ihsan yang ternyata berhenti di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah Naura. Kenzo pun mengajak Nathan masuk dan duduk di pojok agar tidak ketahuan oleh Naura."Mereka duduk di pojok kiri sana." Kenzo memberitahu Nathan."Apa enaknya duduk di pojokan? Membuat orang curiga saja," komentar Nathan yang sebenarnya sama sekali tidak tertarik untuk berkomentar."Karena kalau dipojok itu sangat nyaman," jawab Kenzo dengan senyum simpul."Apa yang Kak Ihsan lakukan pada kakakku?" tanya Nathan ketika melihat Ihsan mendekatkan tubuhnya pada Naura."Aku juga tidak tahu." Kenzo menggeleng, hatinya terasa panas dan matanya tidak kuat lagi melihat keromantisan dua orang itu. Terlebih dia bisa melihat wajah Naura yang memerah karena perlukan romantis Ihsan. "Ayo pulang saja, Nat!" ajak Kenzo yang tidak ingin melihat kemesraan mereka lagi.Nathan mengangguk patuh dan mereka pun keluar dari restoran itu langsung menuju mobil. Lalu setelah sampai di parkiran, mereka lan

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 3.

    "Tidak semudah itu aku melupakannya karena aku sudah suka padanya ketika kami masih berusia belasan tahun." "Yang benar saja, Kak?" Mata Naura membulat, dia berpikir jika Kenzo terlalu lama mencintai wanita itu. Akhirnya, dia pun hanya bisa mengusap pelan lengan Kenzo karena merasa prihatin."Tapi memang begitu faktanya, aku saja masih bingung kenapa bisa jatuh cinta padanya." Kenzo tersenyum masam."Ya Allah, padahal Kak Kenzo itu tampan dan mapan. Profesi bagus padahal baru satu tahun terjun langsung menjadi dokter. Apa mungkin wanita itu bodoh sampai tidak menyadari kalau Kak Kenzo mencintainya?" Naura sangat geram.Kenzo malah terkekeh geli, bisa-bisa Naura mengatai dirinya sendiri begitu. Namun, ya ... wajar saja karena Naura tidak tahu kalau yang sedang mereka bicarakan itu dirinya sendiri."Seandainya wanita yang aku cintai adalah kamu bagaimana, Naura?" Kenzo menatap lekat mata Naura."Itu tidak mungkin akan terjadi, Kak. Berandai-andai saja aku tidak bisa, selama ini aku meng

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 2.

    "Naura, kenapa kamu malah melamun?" Kenzo menepuk bahu Naura pelan sekali.Tepukan di bahunya membuat lamunan Naura tentang kejadian pada masa lalu buyar seketika. Dia tersenyum canggung dan merasa bersalah karena malah asik melamun sementara Kenzo menunggu jawabannya.Setelah mendengar Naura berkata kalau Ihsan pernah menyatakan menyukainya. Kenzo termenung beberapa saat dan merasakan rasa sakit yang teramat luar biasa di dalam hatinya. Dia masih sangat tidak menyangka kalau kedekatan mereka selama ini tidak membuat Naura jatuh hati padanya.Kenzo memegang dadanya untuk menahan sesak. Kepalanya menengadah menatap langit-langit restoran dan menahan rasa sakit di hatinya. Dia mengatur napas agar kembali tenang seperti sebelumnya. "Maaf Kak Kenzo, aku tadi hanya sedang mengingat-ingat tentang Kak Ihsan." Naura tersenyum tanpa tahu kalau senyumannya saat itu membuat hati Kenzo terluka. Naura lalu menceritakan semua yang dia ingat kepada Kenzo tanpa dilebih-lebihkan.Hati Kenzo semakin sa

  • Mencintai Calon Istri Sahabatku   Bab 1.

    "Cicin ini sangat cantik dan cocok disematkan di jari manis Naura, aku sangat harap malam ini berjalan sesuai dengan rencana." Kenzo mengulas senyum tampan yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain. Dia sangat menantikan hari ini karena telah menetapkan hati untuk menyatakan cinta kepada anak dari sahabat orangtunya. Seorang gadis yang sudah menarik perhatiannya sejak mereka masih berusia belasan.Kenzo berdiri di depan cermin rias di kamarnya lalu merapikan rambut cepaknya yang sebenarnya sudah sangat rapi. Namun, dia harus tetap memastikan penampilannya rapi dan sempurna karena hari ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuknya. Kenzo kemudian menyambar kunci mobil miliknya dari tempat gantungan kunci lalu keluar dari kamar dan berjalan cepat keluar rumah karena dia akan pergi ke restoran tempatnya membuat janji dengan Naura hari ini.Kenzo segera masuk ke mobil dan mengendarainya dengan kecepatan sedang menuju restoran. Tidak butuh waktu lama dia sampai juga di restoran dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status