Share

Bab 202 Selamat dari Bahaya

Ketika aku memandangnya, Taufan buru-buru menjelaskan, "Aku tidak tenang kalau kamu pergi sendiri. Biar aku antar untuk menjemput Adele. Setelah itu, kamu temani Adele bermain sebentar. Aku akan keluar dan segera kembali."

Aku tidak membalas perkataannya dan hanya berdiri. Sampai sekarang, aku masih merasa takut hingga sekujur tubuhku gemetaran. Setelah berganti pakaian, Taufan merangkulku menuruni anak tangga dan masuk ke mobilnya. Kita menuju rumah Fanny untuk menjemput Adele.

Fanny sangat kaget saat melihatku. Kedua matanya tertuju pada wajahku. Dia sangat memahamiku, jadi tidak sulit baginya untuk menyadari bahwa telah terjadi sesuatu padaku. Melihat dia ragu-ragu untuk berbicara di depan Adele, aku pun tersenyum paksa sembari menggendong putriku. "Kita bicarakan nanti," kataku.

Fanny mengangguk sambil menunjukkan isyarat untuk meneleponnya. Aku pun mengangguk, lalu menggoda Adele seraya menuruni anak tangga.

Adele sebenarnya sudah sangat lelah. Tidak lama setelah kugendong, dia p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status