Bab 149. PEMBANTAIAN PASUKAN MUSUH Dari tempat persembunyiannya Darko bisa melihat dengan jelas kalau di depannya ada lima ratusan pasukan militer negara persekutuan Godriel yang sedang berbaris rapi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima puluh pasukan “Ternyata mereka sudah bersiap untuk menyusup ke wilayah Nusantara.”Darko bergumam sendiri dalam hatinya begitu melihat persiapan perang dari militer negara musuh. Darko tidak langsung menyerang pasukan musuh yang sedang bersiap untuk melakukan penyusupan ke wilayah Nusantara, dia sudah punya rencana sendiri untuk melakukan pembantaian yang sangat bagus. Darko tetap berdiri dalam diam di kegelapan hingga seluruh pasukan negara persekutuan Godriel pergi berpencar ke berbagai arah untuk melakukan misi. Darko tidak langsung pergi mengikuti para pasukan musuh yang terpencar menjadi sepuluh arah untuk melakukan penyusupan ke wilayah Nusantara. Dia masih tetap berdiri hingga situ
Bab 150. KEKESALAN MONSTER GARUDA EMAS RAKSASA Mata spiritual Darko lebih baik daripada alat termal untuk membantu penglihatan malam hari. Setelah memastikan jumlah prajurit musuh yang ada di dalam tenda selain prajurit yang sedang berjaga di posnya, Darko segera memetik setumpuk daun hijau yang ada di dekatnya. Mata Darko tampak menyipit sambil tersenyum datar, bagi Darko membunuh musuh bukanlah hal menakutkan maupun mengerikan. Setelah memastikan siapa yang terlebih dahulu di habisi, daun hijau yang ada di tangan Darko langsung dikibaskan ke arah tenda militer. Bagaikan air hujan yang turun dari langit daun hijau yang dilempar Darko terbang dan menembus tenda militer yang tebal bagai pisau komando yang merobek kain katun. Srek… srek… srek…Suara gesekan daun hijau yang dilempar Darko yang merobek tenda militer terdengar sangat halus saking cepatnya daun hijau yang dilempar Darko. Crep… crep… crep…Puluhan daun hijau yang dilempar Darko langsung
Bab 151. MONSTER GARUDA EMAS DALAM BAHAYA Namun kekuatan spiritual yang mereka nanti selama ratusan bahkan ribuan tahun tidak juga kunjung memancar dari tempat tumbuhnya pohon Dewa Mistis. Hal ini membuat kedua monster Garuda emas raksasa kebingungan dan saling pandang satu dengan yang lainnya, karena aliran kekuatan spiritual yang mereka harapkan tidak kunjung memasuki pusat spiritual mereka. “Apa sebenarnya yang terjadi? Bukankah tadi kita sudah merasakan kalau buah Dewa Mistis sudah matang?”Monster Garuda emas raksasa betina ikut menjawab dengan perasaan bingung sambil menatap pasangan nya. Sementara itu Darko yang masih pingsan setelah makan buah Dewa Mistis tubuhnya tampak bergerak-gerak sendiri tanpa dia menyadarinya. Alasan tubuh Darko bergerak-gerak sendiri dikarenakan seluruh anggota tubuhnya sedang dikuasai energi spiritual dari buah Dewa Mistis yang dimakannya. Alam spiritual serta ingatan Darko juga ikut terpengaruh oleh energi spiritual m
Bab 152. KEBERUNTUNGAN DARKO Pada saat kedua monster Garuda emas sedang dalam keadaan siaga untuk menghadapi ratusan monster yang ingin masuk kedalam gua mereka dan merebut buah Dewa mistis yang mereka jaga. Tepat di bawah gua terlihat Darko yang disiksa oleh energi yang sangat kuat hingga membuat tubuhnya melayang di udara dengan tak sadarkan diri. Setelah mendarat di atas tanah, tubuh Darko tampak diam seperti orang yang sudah mati. Dari seluruh tubuhnya keluar cairan berwarna hitam kebiruan seperti oli bekas mesin mobil yang membasahi tanah di bawahnya. Darko yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri, ingatannya kembali dibawa ke masa lalu saat dia di medan perang membasmi pasukan musuh sendirian untuk melindungi para prajuritnya. Sementara itu di puncak gunung Dewa Mistis, pertarungan yang tidak seimbang sedang terjadi antara dua monster Garuda emas melawan ratusan monster singa dengan tanduk di atas kepalanya dengan sayap di punggungnya, mon
Bab 153. KETAHUAN Kebahagiaan akan peningkatan kultivasi serta tubuhnya yang terasa sangat ringan dan bertenaga membuat spirit Darko semakin kuat, hingga dia tidak ada sedikitpun rasa takut untuk menghadapi sepasang monster Garuda emas yang bertubuh sangat besar. Darko belum tahu kalau di luar gua sarang monster Garuda emas sedang terjadi pertempuran besar untuk merebut buah Dewa Mistis yang sudah dia makan. Dengan tubuh sangat ringan, sosok Darko melesat melewati lobang hitam tempat dia sebelumnya terjatuh kedalam mata air suci yang ada di dekat pohon buah Dewa Mistis. Keberuntungan Darko memang berlipat-lipat selain mendapatkan buah Dewa Mistis dia juga sudah mandi serta minum air suci yang sangat bermanfaat untuk tubuhnya. Hanya saja Darko belum menyadari anugerah ini, dikarenakan dia mendapatkan dua hal sekaligus. Dalam sekejap Darko sudah berada di lobang tempat dia bersembunyi dari serangan monster Garuda Emas. Aura yang terpancar dari tubuh
Bab 154. HIT N RUN Bagi para kultivator dunia monster, darah makhluk yang memakan buah Dewa Mistis maka darah dan dagingnya mempunyai khasiat yang sama dengan buah Dewa Mistis itu sendiri. Karena mempunyai pemikiran seperti itu maka secara otomatis semua monster memandang ke arah Darko dengan apa liur menetes dari mulut mereka. Sementara itu Darko yang tubuhnya merasa sangat ringan dan penuh dengan energi sama sekali tidak takut menghadapi kepungan ratusan monster yang sangat kuat dengan tubuh rata-rata setinggi sepuluh meter. “Grrr… teman-teman serang manusia kerdil itu, siapapun yang lebih dulu memakannya maka dialah yang beruntung!”Monster singa bersayap berteriak dan tubuh besarnya melesat dengan cepat ke arah Darko yang sedang melayang di atas puncak gunung Dewa Mistis. Duar…!Suara ledakan yang sangat keras keluar dari benturan antara serangan monster singa bersayap dengan Darko. Efek ledakannya sampai menghembuskan angin yang sangat kuat seh
Bab 155. AURA INTIMIDASI Wuss….Pintu portal bergerak seperti bola besi yang berputar-putar dengan sangat cepat secara bersilangan membentuk arus udara yang sangat cepat. Tak lama kemudian sosok Darko langsung menghilang seakan tertelan pusaran angin yang masuk kedalam lobang hitam yang tak berujung. Sementara itu di gua rahasia yang ada di kerajaan Jin Harimau putih, terdengar suara pintu portal yang ada di gua rahasia milik kerajaan Jin Harimau, seperti suara angin yang mendesis. Tak lama kemudian sosok Darko mulai muncul di tengah-tengah pintu portal dimensi. Kedua sesepuh yang bertugas menjaga pintu portal tampak dalam keadaan siaga, begitu pintu portal dimensi tampak mulai aktif dengan sendirinya. Akan tetapi setelah melihat siapa yang keluar dari pintu portal dimensi, kedua orang sesepuh langsung bernafas lega. Perlahan Darko melangkah keluar dari dalam pintu portal. Darko tidak sadar kalau pada saat ini auranya sangatlah kuat. Saking
Bab 156. FAIZI RINDU IBUNYA “Kenapa nek? Apa nenek mengaku kalah?” “Iya, nenek mengaku kalah. Cucu nenek memang sangat jago.”Dengan nafas yang sedikit tersengal-sengal Widyawati memuji kekuatan Faizi untuk menghentikan permainan kucing mengejar tikus. Faizi yang melihat keadaan neneknya yang terlihat sudah kelelahan segera menghampiri dan memegang tangannya. Melihat cucunya menghampiri dan berusaha menghiburnya seketika senyum diwajah Widyawati melebar. “Kena!”Dengan sigap Widyawati memeluk Faizi kedalam pelukannya sambil berteriak dan tertawa terbahak-bahak. Ekspresi wajah Faizi seketika menjadi buruk mengetahui kalau dirinya dijebak Widyawati dan sudah berada dalam pelukannya. “Nenek curang, nenek curang.”Dengan wajah yang menggemaskan Faizi berteriak berusaha melepaskan diri dari pelukan Widyawati. “He he he he nenek tidak curang, hanya saja nenek memang sudah tua jadi mudah capek.” “Nenek, ini tidak bagus.”Dengan tanpa daya Faizi ak
Bab 194. NAPAK TILAS KE UNIVERSITAS “Bu Siti, sepertinya ibu perlu membawa bapak Bambang ini ke tempat-tempat yang dulunya pernah disinggahi sebelum beliau lupa ingatan. Terapi kenangan masa lalunya sangat penting untuk memancing daya ingat otaknya.”Dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang memberi saran kepada Siti setelah satu bulan lamanya dilakukan pemeriksaan otaknya dengan peralatan modern dan canggih tetap saja belum bisa menyembuhkan lupa ingatannya Bambang. Siti mendengarkan dengan serius saran dari dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang. Setelah pemeriksaan otak Bambang selesai, Siti segera mengajak Bambang untuk jalan-jalan. Bambang hanya diam dan mengikuti kemanapun Siti membawanya pergi, bahkan ketika dia di ajak naik pesawat terbang Bambang tidak banyak bertanya. Akhirnya pesawat yang dinaiki Siti mendarat di bandar udara kota Mandiraja. Ekspresi wajah Bambang terlihat aneh begitu menginjakkan kaki di kota Mandiraja lagi? Bu
Bab 193. MASA LALU BAMBANG “Mas Tegar….”Terdengar suara parau dari mulut Siti ketika berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dengan Bambang. Meskipun suara Siti tidak terlalu keras, akan tetapi bisa terdengar oleh pegawai Dinas Sosial yang ada di tempat ini. “Tegar? Kenapa wanita ini memanggil Bambang dengan nama Tegar?” “Mas Tegar, apakah kamu mas Tegar kan?” “Mas Tegar? Siapa mas tegar yang ibu maksud?”Bambang yang di panggil mas Tegar oleh Siti tampak bertanya balik dengan wajah penuh dengan kebingungan. “Mas Tegar, ini Siti. Apa mas Tegar lupa dengan Siti?” Mata Siti semakin berkaca-kaca setelah mendengar perkataan Bambang. Pada akhirnya Siti harus mempercayai perkataan pihak Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya merawat Bambang, kalau Bambang memang benar-benar sudah lupa ingatan. Melihat situasi yang kurang kondusif, pegawai Dinas Sosial segera menyuruh Bambang untuk duduk berhadapan dengan Siti hanya terhalang sebuah meja Jati.
Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA “Bu Siti, apa yang membuat anda datang ke Rumah Sakit ini? Apakah anda bersama pak Darko?” “Saya datang sendiri ke Rumah Sakit ini, kemarin saya seperti mengenali seseorang yang ada di Rumah Sakit ini, sehingga saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya.” “Ibu punya kenalan orang di Rumah Sakit ini? Apakah karyawan di tempat ini atau siapa?”Dokter Irawati tampak sangat serius mendengarkan apa yang dikatakan Siti. Bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan orang sekelas Siti dan Darko yang masih deposit uang perawatan untuk Angelina yang sisanya masih sangat banyak. “Saya tidak tahu, orang itu kerja di Rumah Sakit ini atau pasiennya. Tapi yang jelas saya penasaran dengan sosok pria yang saya lihat kemarin itu.” Dokter irawati tampak semakin bingung dengan perkataan Siti, kemudian dia minta informasi lebih lengkap tentang pria paruh baya yang dilihat Siti saat itu. Setelah Siti menceritakan ihwal
Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA “Apa Darko? Bagaimana bisa pria tidak berguna itu membawa pergi Angelina.?”Rossa tampak sangat kesal begitu mendengar perkataan petugas resepsionis yang sedang melayaninya. Melihat dan mendengar perkataan Rossa, Resepsionis ini hanya bisa diam, baginya dia tidak tahu menahu masalah pasien maupun keluar masuknya pasien ke Rumah Sakit ini. Karena tugasnya hanya menerima tamu dan memberikan informasi sesuai data yang tersedia di komputernya. “Sudahlah bu, sebaiknya kita pulang saja. Kita tidak usah ribut-ribut di tempat ini.”Abimanyu yang masih mempunyai pikiran panjang, segera membujuk Rossa untuk kembali saja. Apalagi dari catatan yang terdokumentasi oleh komputer Rumah sakit di beritahukan kalau Angelina keluar dari Rumah Sakit bersama Darko. Meskipun dengan perasaan kesal, akhirnya Rossa tetap mengikuti perkataan Abimanyu untuk pulang tanpa bersama Angelina. Tak lama setelah Rossa dan Abim
Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA Tanpa sadar Siti menggumamkan sebuah nama yang selama ini selalu tersimpan di hatinya. Siapakah mas Tegar itu? Mas Tegar adalah suami Siti sewaktu mereka muda dan masih kuliah di Universitas Mandiraja. Sedangkan Tegar itu sendiri adalah ayah biologis dari Darko sang tokoh utama yang selama ini belum pernah dilihatnya. “Tunggu….”Tiba-tiba Siti berkata dengan sedikit ragu-ragu tergambar jelas di raut wajahnya. “Sepertinya saya pernah melihat mas Tegar, tapi dimana ya?” “Betul sekali, pria itu.” “Pria yang ada di Rumah Sakit Jiwa tempat Angelina dirawat, wajahnya sangat mirip dengan mas Tegar.”Siti tampak sedang mengingat-ingat sosok pria paruh baya yang sedang duduk di bawah pohon yang sebelumnya di lihatnya. Semakin dipikirkan, Siti semakin penasaran dengan pria paruh baya itu yang ada di Rumah Sakit Jiwa. Pria paruh baya itu adalah gelandangan yang ditemukan petugas polisi kota di pi
Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN Kedatangan Darko yang mendadak bersama Angelina serta Siti tentu saja mengejutkan Widyawati dan George, demikian juga dengan Faizi yang sedang bersama kakek dan neneknya. “Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikum salam.” “Eh ada tamu agung datang mengunjungi gubuk kami yang reot ini.”Widyawati langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina dengan sebuah sapaan merendah sebagai sopan santun yang umum bagi masyarakat jawadwipa setelah sebelumnya menjawab salam mereka. Darko terlebih dahulu melakukan sungkem dengan menjabat tangan kedua orang tuanya dengan cara mencium punggung tangannya. Setelah itu barulah Widyawati serta George langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina. “Anakku… kamu juga ikut pulang kerumah ibu?”Widyawati segera memeluk tubuh Angelina yang terlihat kurus, sebelumnya kedua orang tuanya sudah tahu kalau hubungan Darko dan Angelina sudah bercerai karena permintaan keluarga Wibisono. Karena hal in
Bab 188. ANGELINA DIBAWA KE IBUKOTA Setelah melihat Darko menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan, seketika ekspresi panik Angelina pun menghilang. “Betul sekali, kamu tidak akan bertemu dengan Rossa dan Abimanyu. Kamu akan tinggal bersama kami, disana juga ada Faizi.” “Apa? Saya akan bertemu dengan Faizi?” “Betul sekali, untuk apa aku berkata bohong?” “Tapi… tapi bagaimana kalau Rossa tahu dan mencari kita?” “Kamu tidak usah khawatir, di tempat ini Rossa dan keluarga Wibisono tidak akan berani macam-macam lagi.” Setelah berbincang-bincang sebentar meluapkan rasa rindu dengan saling berpelukan, Darko segera mengajak semua orang untuk kembali. Tapi sebelum kembali Darko menghubungi Bambang untuk menyiapkan pakaian untuk Angelina, serta membawakan mobil yang cukup besar untuk membawa mereka bertiga, karena sebelumnya Darko membawa mobil sport yang hanya mempunyai dua kursi penumpang saja. Dan tak lupa Darko meminta Bambang untuk me
Bab 187. MEMBAWA PULANG ANGELINA “Apakah itu Angelina? Kenapa dia tinggal di tempat seperti ini?”Tanda tanya besar menghantui pikirannya setelah melihat Angelina yang berwajah pucat dan terlihat kerutan di keningnya. Maklumlah kalau Siti terkejut, karena dia sama sekali tidak menyangka kalau menantunya ternyata dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. “Sayang, aku datang.”Darko berteriak ketika jaraknya tinggal lima puluh meter dari Angelina yang sedang asik dengan tanaman bunganya. Angelina segera menoleh ke arah sumber suara, seketika ekspresi wajahnya bersinar melihat Darko yang memanggilnya. “Kak Darko.”Angelina berbisik pelan memanggil nama Darko, karena saking gembiranya mengetahui kedatangan Darko, Angelina sampai mengabaikan keberadaan Siti yang berjalan di belakangnya. Sementara itu dokter Irawati hanya berdiri diam sambil tersenyum melihat interaksi antara Angelina dan Darko. Sebagai seorang dokter jiwa, tentu saja dokter Irawati tahu
Bab 186. SITI MENJENGUK ANGELINA “Rumah Sakit Jiwa? Kenapa Darko membawaku ke Rumah Sakit Jiwa? Bukankah saya ingin bertemu dengan Angelina?”Kepala Siti langsung berdenyut ketika memikirkan apa yang sedang direncanakan Darko. Meskipun dia penasaran, Siti tetap diam tidak bertanya apa yang menjadi uneg-uneg dalam hatinya. “Mari turun bu.”Setelah sampai di tempat parkir, Darko keluar dari mobil sportnya terlebih dahulu, kemudian dia berjalan memutar untuk membuka pintu dimana Siti berada. Pemandangan ketika Darko membuka pintu dan mempersilahkan Siti keluar dari mobil sportnya tampak menarik perhatian masyarakat serta karyawan Rumah Sakit Jiwa yang sedang di lobi maupun di tempat parkir. “Coba lihat itu, Boss dari mana tuh yang datang ke Rumah Sakit Jiwa yang khusus untuk orang tidak waras?” “Iya, apa mungkin keluarga mereka ada yang sakit jiwa?” “Bisa saja, namanya orang gila itu bisa melanda siapapun tidak pandang orang kaya maupun orang mis