Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Bab 148. PENYUSUPAN KE WILAYAH MUSUH

Share

Bab 148. PENYUSUPAN KE WILAYAH MUSUH

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2024-09-28 21:48:12

Bab 148. PENYUSUPAN KE WILAYAH MUSUH

“Negara kita sedang di serang musuh, jadi saya harus memimpin pasukan untuk mengusir para penyerang itu.”

Darko membalas pertanyaan ibunya sambil tersenyum untuk menenangkan hati Widyawati.

Sementara itu Siti Hardiyanti Rukmana sebagai ibu kandung yang belum terlalu mengerti pekerjaan dan tanggung jawab Darko sebagai seorang panglima perang, hanya bisa diam untuk mendengarkan setiap perkataan antara Darko dan Widyawati.

“Bunda, negara lebih membutuhkan anak kita. Jadi kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan agar anak kita selamat di medan perang serta negara kita selalu dalam keadaan damai dan anak kita memenangkan peperangan di perbatasan timur.”

George Mangkusadewo yang merupakan veteran militer yang mempunyai jabatan tinggi sebagai penasehat militer bagi Kaisar Rohmadi, tentu saja sudah tahu masalah yang terjadi di perbatasan timur.

Setelah mendapat pemahaman dari suaminya, Widyawati hanya bisa merelakan Darko untuk per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 149. PEMBANTAIAN PASUKAN MUSUH

    Bab 149. PEMBANTAIAN PASUKAN MUSUH Dari tempat persembunyiannya Darko bisa melihat dengan jelas kalau di depannya ada lima ratusan pasukan militer negara persekutuan Godriel yang sedang berbaris rapi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima puluh pasukan “Ternyata mereka sudah bersiap untuk menyusup ke wilayah Nusantara.”Darko bergumam sendiri dalam hatinya begitu melihat persiapan perang dari militer negara musuh. Darko tidak langsung menyerang pasukan musuh yang sedang bersiap untuk melakukan penyusupan ke wilayah Nusantara, dia sudah punya rencana sendiri untuk melakukan pembantaian yang sangat bagus. Darko tetap berdiri dalam diam di kegelapan hingga seluruh pasukan negara persekutuan Godriel pergi berpencar ke berbagai arah untuk melakukan misi. Darko tidak langsung pergi mengikuti para pasukan musuh yang terpencar menjadi sepuluh arah untuk melakukan penyusupan ke wilayah Nusantara. Dia masih tetap berdiri hingga situ

    Last Updated : 2024-09-29
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 150. KEKESALAN MONSTER GARUDA EMAS RAKSASA

    Bab 150. KEKESALAN MONSTER GARUDA EMAS RAKSASA Mata spiritual Darko lebih baik daripada alat termal untuk membantu penglihatan malam hari. Setelah memastikan jumlah prajurit musuh yang ada di dalam tenda selain prajurit yang sedang berjaga di posnya, Darko segera memetik setumpuk daun hijau yang ada di dekatnya. Mata Darko tampak menyipit sambil tersenyum datar, bagi Darko membunuh musuh bukanlah hal menakutkan maupun mengerikan. Setelah memastikan siapa yang terlebih dahulu di habisi, daun hijau yang ada di tangan Darko langsung dikibaskan ke arah tenda militer. Bagaikan air hujan yang turun dari langit daun hijau yang dilempar Darko terbang dan menembus tenda militer yang tebal bagai pisau komando yang merobek kain katun. Srek… srek… srek…Suara gesekan daun hijau yang dilempar Darko yang merobek tenda militer terdengar sangat halus saking cepatnya daun hijau yang dilempar Darko. Crep… crep… crep…Puluhan daun hijau yang dilempar Darko langsung

    Last Updated : 2024-09-30
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 151. MONSTER GARUDA EMAS DALAM BAHAYA

    Bab 151. MONSTER GARUDA EMAS DALAM BAHAYA Namun kekuatan spiritual yang mereka nanti selama ratusan bahkan ribuan tahun tidak juga kunjung memancar dari tempat tumbuhnya pohon Dewa Mistis. Hal ini membuat kedua monster Garuda emas raksasa kebingungan dan saling pandang satu dengan yang lainnya, karena aliran kekuatan spiritual yang mereka harapkan tidak kunjung memasuki pusat spiritual mereka. “Apa sebenarnya yang terjadi? Bukankah tadi kita sudah merasakan kalau buah Dewa Mistis sudah matang?”Monster Garuda emas raksasa betina ikut menjawab dengan perasaan bingung sambil menatap pasangan nya. Sementara itu Darko yang masih pingsan setelah makan buah Dewa Mistis tubuhnya tampak bergerak-gerak sendiri tanpa dia menyadarinya. Alasan tubuh Darko bergerak-gerak sendiri dikarenakan seluruh anggota tubuhnya sedang dikuasai energi spiritual dari buah Dewa Mistis yang dimakannya. Alam spiritual serta ingatan Darko juga ikut terpengaruh oleh energi spiritual m

    Last Updated : 2024-10-01
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 152. KEBERUNTUNGAN DARKO

    Bab 152. KEBERUNTUNGAN DARKO Pada saat kedua monster Garuda emas sedang dalam keadaan siaga untuk menghadapi ratusan monster yang ingin masuk kedalam gua mereka dan merebut buah Dewa mistis yang mereka jaga. Tepat di bawah gua terlihat Darko yang disiksa oleh energi yang sangat kuat hingga membuat tubuhnya melayang di udara dengan tak sadarkan diri. Setelah mendarat di atas tanah, tubuh Darko tampak diam seperti orang yang sudah mati. Dari seluruh tubuhnya keluar cairan berwarna hitam kebiruan seperti oli bekas mesin mobil yang membasahi tanah di bawahnya. Darko yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri, ingatannya kembali dibawa ke masa lalu saat dia di medan perang membasmi pasukan musuh sendirian untuk melindungi para prajuritnya. Sementara itu di puncak gunung Dewa Mistis, pertarungan yang tidak seimbang sedang terjadi antara dua monster Garuda emas melawan ratusan monster singa dengan tanduk di atas kepalanya dengan sayap di punggungnya, mon

    Last Updated : 2024-10-02
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 153. KETAHUAN

    Bab 153. KETAHUAN Kebahagiaan akan peningkatan kultivasi serta tubuhnya yang terasa sangat ringan dan bertenaga membuat spirit Darko semakin kuat, hingga dia tidak ada sedikitpun rasa takut untuk menghadapi sepasang monster Garuda emas yang bertubuh sangat besar. Darko belum tahu kalau di luar gua sarang monster Garuda emas sedang terjadi pertempuran besar untuk merebut buah Dewa Mistis yang sudah dia makan. Dengan tubuh sangat ringan, sosok Darko melesat melewati lobang hitam tempat dia sebelumnya terjatuh kedalam mata air suci yang ada di dekat pohon buah Dewa Mistis. Keberuntungan Darko memang berlipat-lipat selain mendapatkan buah Dewa Mistis dia juga sudah mandi serta minum air suci yang sangat bermanfaat untuk tubuhnya. Hanya saja Darko belum menyadari anugerah ini, dikarenakan dia mendapatkan dua hal sekaligus. Dalam sekejap Darko sudah berada di lobang tempat dia bersembunyi dari serangan monster Garuda Emas. Aura yang terpancar dari tubuh

    Last Updated : 2024-10-02
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 154. HIT N RUN

    Bab 154. HIT N RUN Bagi para kultivator dunia monster, darah makhluk yang memakan buah Dewa Mistis maka darah dan dagingnya mempunyai khasiat yang sama dengan buah Dewa Mistis itu sendiri. Karena mempunyai pemikiran seperti itu maka secara otomatis semua monster memandang ke arah Darko dengan apa liur menetes dari mulut mereka. Sementara itu Darko yang tubuhnya merasa sangat ringan dan penuh dengan energi sama sekali tidak takut menghadapi kepungan ratusan monster yang sangat kuat dengan tubuh rata-rata setinggi sepuluh meter. “Grrr… teman-teman serang manusia kerdil itu, siapapun yang lebih dulu memakannya maka dialah yang beruntung!”Monster singa bersayap berteriak dan tubuh besarnya melesat dengan cepat ke arah Darko yang sedang melayang di atas puncak gunung Dewa Mistis. Duar…!Suara ledakan yang sangat keras keluar dari benturan antara serangan monster singa bersayap dengan Darko. Efek ledakannya sampai menghembuskan angin yang sangat kuat seh

    Last Updated : 2024-10-03
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab155. AURA INTIMIDASI

    Bab 155. AURA INTIMIDASI Wuss….Pintu portal bergerak seperti bola besi yang berputar-putar dengan sangat cepat secara bersilangan membentuk arus udara yang sangat cepat. Tak lama kemudian sosok Darko langsung menghilang seakan tertelan pusaran angin yang masuk kedalam lobang hitam yang tak berujung. Sementara itu di gua rahasia yang ada di kerajaan Jin Harimau putih, terdengar suara pintu portal yang ada di gua rahasia milik kerajaan Jin Harimau, seperti suara angin yang mendesis. Tak lama kemudian sosok Darko mulai muncul di tengah-tengah pintu portal dimensi. Kedua sesepuh yang bertugas menjaga pintu portal tampak dalam keadaan siaga, begitu pintu portal dimensi tampak mulai aktif dengan sendirinya. Akan tetapi setelah melihat siapa yang keluar dari pintu portal dimensi, kedua orang sesepuh langsung bernafas lega. Perlahan Darko melangkah keluar dari dalam pintu portal. Darko tidak sadar kalau pada saat ini auranya sangatlah kuat. Saking

    Last Updated : 2024-10-04
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 156. FAIZI RINDU IBUNYA

    Bab 156. FAIZI RINDU IBUNYA “Kenapa nek? Apa nenek mengaku kalah?” “Iya, nenek mengaku kalah. Cucu nenek memang sangat jago.”Dengan nafas yang sedikit tersengal-sengal Widyawati memuji kekuatan Faizi untuk menghentikan permainan kucing mengejar tikus. Faizi yang melihat keadaan neneknya yang terlihat sudah kelelahan segera menghampiri dan memegang tangannya. Melihat cucunya menghampiri dan berusaha menghiburnya seketika senyum diwajah Widyawati melebar. “Kena!”Dengan sigap Widyawati memeluk Faizi kedalam pelukannya sambil berteriak dan tertawa terbahak-bahak. Ekspresi wajah Faizi seketika menjadi buruk mengetahui kalau dirinya dijebak Widyawati dan sudah berada dalam pelukannya. “Nenek curang, nenek curang.”Dengan wajah yang menggemaskan Faizi berteriak berusaha melepaskan diri dari pelukan Widyawati. “He he he he nenek tidak curang, hanya saja nenek memang sudah tua jadi mudah capek.” “Nenek, ini tidak bagus.”Dengan tanpa daya Faizi ak

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 216. AKHIR BAHAGIA

    Bab 216. AKHIR BAHAGIA Kini Rossa dan Abimanyu baru tersadar kalau pesan kakek Wibisono ternyata sangat benar dan bukan omong kosong biasa. Akan tetapi kekecewaan dan penyesalan pasti selalu datang terlambat setelah semuanya terjadi dan terlewati, apalagi saat ini kebesaran keluarga besar Wibisono benar-benar sudah musne Pepatah asli dari Indonesia bisa mengungkapkan apa yang dialami keluarga besar Wibisono yaitu ‘Ibarat nasi sudah menjadi bubur’. Maka tidak ada yang bisa dilakukan keluarga besar Wibisono yang sudah hancur, sekarang yang ada hanya keluarga besar Mangkusadewo, karena Angelina sebagai generasi ketiga keluarga besar Wibisono sudah menjadi istri dan bagian dari keluarga besar Mangkusadewo. Kenapa menjadi keluarga Mangkusadewo bukannya keluarga besar Tegar dan Siti, hal ini disebabkan kedua orang tua kandung Darko tidak ingin merubah nama Darko yang memakai nama Mangkusadewo sejak kecil atau sejak mereka tinggalkan di depan pintu panti asuhan A

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO

    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO Keinginannya Rossa untuk membelot dan menolak permintaan Darko seketika menghilang setelah di bentak oleh pengawal yang bersama mereka. Dengan gugup dan dengan hati yang dipenuhi rasa penasaran mereka berdua berjalan memasuki Bandar udara kota Mandiraja tanpa tahu akan dibawa kemana oleh Darko. Hingga akhirnya ketika mereka melihat ada sebuah pesawat jet pribadi yang sangat indah berada di depan mata mereka, seketika rasa bingung dan shock mulai menghantui pikiran Rossa dan Abimanyu. Darko dan Angelina sama sekali tidak banyak bicara selama perjalan hingga memasuki jet pribadi milik Darko, hingga saking tidak sabarnya ingin tahu mereka akan dibawa kemana oleh Darko, Rossa memberanikan diri berbicara. “Darko, sebenarnya kami akan kamu bawa kemana? Dan kenapa kita naik jet pribadi yang begini bagus, apa maksudnya?” “Diamlah, jangan banyak bicara atau kalian akan saya lempar keluar dari pesawat.”Darko yang merasa kesal kep

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT

    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT Sebelum Rossa tersadar dengan apa yang terjadi, Angelina sudah ditarik Darko ke sisinya. Seketika wajah Rossa menjadi jelek mengetahui Angelina sudah berpindah tempat lebih tepatnya di samping menantu yang tidak berguna itu. Ekspresi wajah Angelina juga terlihat sangat terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya bergeser kesamping Darko sesaat setelah terdengar suara Darko memanggil pengawal. Apalagi Rossa emosinya seakan meluap mengetahui Angelina sudah berdiri di samping Darko. Pada saat dia akan menarik tangan Angeline kembali, tiba-tiba ada sesosok tubuh kekar berdiri tepat di depannya seakan sebuah benteng yang kokoh sebagai pembatas antara dirinya dengan Angelina. “Minggir, jangan halangi jalanku.”Dengan kasar Rossa berusaha mendorong pengawal kekar yang diperintahkan Darko untuk melindungi Angelina. “Argh… Lepaskan.”Rossa menjerit kesakitan mengetahui tangan yang sebelumnya akan digunakan untuk mendorong pria kekar di depa

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG

    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan di pihak kepolisian yang menyelidiki musibah kebakaran ini. Mereka sama sekali tidak tahu kalau sumber bencana itu ada didepan mereka, andai saja mereka tahu tentu Darko akan langsung ditangkap dan dimintai keterangan. Akan tetapi saat ini orang yang sudah membuat keonaran itu ekspresinya tampak datar dan tidak menunjukkan ekspresi wajah sedih maupun belasungkawa mengetahui salah satu kerabatnya mengalami musibah. Untungnya tidak ada yang mencurigai Darko, karena banyak juga warga sekitar yang menonton lokasi kebakaran dengan ekspresi datar seperti halnya Darko. Angelina menangis di pelukan Rossa seakan dia lupa kalau sebelumnya Rossa sangat jahat kepada dirinya. Bagi Angelina sejahat apapun Rossa dia sudah sangat memahami sifatnya yang seperti flamboyan selalu berubah-ubah mengikuti arah angin. Meskipun dia selalu tidak setuju dengan nasehat serta saran Rossa, sebag

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA

    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA Darko tetap diam tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya setelah Widyawati menyuruhnya untuk pergi ke kota Mandiraja melihat situasi terkini keluarga Wibisono. Hal ini membuat Widyawati menatap tajam ke arahnya, sementara itu Angelina sudah menghentikan tangisannya dan mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya sambil menunggu jawaban Darko dengan hati berdebar-debar. “Baiklah, saya akan mengajak Angelina menengok keluarga Wibisono. Ibu saya titip Faizi bersama kalian.”Setelah menghela nafas sebentar Darko menyetujui saran Widyawati untuk pergi ke kota Mandiraja, tak lupa dia menitipkan Faizi dalam pengawasan dua neneknya ini. Dengan mengatakan hal ini maka secara otomatis dia hanya ingin berdua saja tanpa mengajak Faizi maupun yang lainnya. “Kamu tenang saja, Faizi pasti akan kami jaga dengan baik. Pergilah, jangan lama-lama di rumah ingat kamu harus menjaga menantu ibu yang cantik ini dengan baik.” “Ba

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI

    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI Widyawati membelai punggung Angelina untuk menenangkannya sambil menghibur agar Angelina tidak khawatir dengan Darko. “Tapi ibu?”Angelina masih khawatir kalau Darko tidak mengizinkan dia pulang ke kota Mandiraja untuk melihat dan mencari informasi lebih jelas keadaan nyonya besar Wibisono. Karena Angelina tahu kalau Darko sangat membenci keluarga nya, lebih utamanya kepada nenek dan pamannya. Karena hal inilah dia merasa sangat tertekan dan hanya bisa menangis saja. Melihat Angelina tampak bersedih seakan perkataan Widyawati masih belum cukup untuk membuatnya tenang. Hal ini membuat Widyawati segera mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Angelina masih diam dengan air mata terus membasahi pipinya. Sebenci apapun dia kepada nenek dan pamannya sebagai bagian dari keluarga besar Wibisono, tentu saja hatinya akan merasa sedih melihat mereka mati terpanggang oleh kebakaran di villanya. Sedangkan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ANGELINA

    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ABIMANYU Abimanyu yang sedang dalam keadaan shock menoleh ke arah Rossa dan menatapnya dengan tatapan sayu dengan mata memerah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya saja untuk mengiyakan perkataan Rossa. “Ibu….” terdengar gumaman sendu dari bibir Abimanyu yang sedang dalam kondisi mental terendah dalam hidupnya. Meskipun selama ini dia sering direndahkan dan tidak dianggap oleh nyonya besar Wibisono, akan tetapi saat mendengar ibunya mati dengan cara mengenaskan tentu saja jiwanya langsung terpukul. Sebagai anak meskipun Abimanyu selalu dianggap sebagai anak yang tidak berguna, dia masih tetap menganggap nyonya besar Wibisono sebagai ibu kandungnya. Setelah mendapat persetujuan, pada akhirnya mereka berdua segera pergi mengunjungi villa keluarga Wibisono yang sudah menjadi abu. Sesampainya di Villa keluarga Wibisono, taksi yang mereka naiki ditahan petugas yang menjaga kawasan ini dan tidak membiarkan warga

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU

    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU Ekspresi wajah Darko tidak berubah dan tetap datar seakan tanpa ekspresi apapun, bagi Darko membunuh sudah menjadi pekerjaannya selama di medan perang. Meskipun dia sudah terbiasa membunuh di medan perang, tapi sekarang adalah pertama kalinya membunuh orang yang bukan musuh di medan perang tapi musuh yang sudah berulang kali menyakiti anak dan istrinya. Meskipun mereka masih keluarga Angelina tapi kelakuannya bukan seperti seorang keluarga, maka hukuman yang pantas adalah kematian. Sebelumnya Darko sudah pernah menghukum Rinto Wibisono atau pamannya Angelina yang sering mengganggu. Akan tetapi setelah penyakit yang disebabkan Darko sembuh, bukannya berhenti mengganggu Angeline, Rinto masih saja mengganggunya bahkan meminta Angelina bercerai dengan Darko. Karena hal inilah Darko tidak ingin kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap Angelina dan Faizi. Dari keluarga besar Wibisono yang tersisa adalah Rossa dan Abimanyu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO

    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO Setelah mengakhiri pengawal keluarga Wibisono yang bernasib sial, Darko segera melanjutkan langkahnya memasuki Villa. Namun teriakan pengawal yang sebelumnya yang menghardik Darko terdengar oleh rekan-rekannya, sehingga beberapa pengawal keluar dari Villa dengan rasa penasaran ingin tahu siapa orang yang memasuki Villa Wibisono ini. Begitu memasuki pintu Villa, Darko langsung berpapasan dengan beberapa pengawal yang mau keluar. “Siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke Villa keluarga Wibisono begitu saja sebelum melaporkan kedatanganmu?” Prok prok prokDarko tidak buru-buru menanggapi pertanyaan para pengawal keluarga Wibisono, emosinya sudah meluap merasakan tekanan penderitaan yang selama ini diderita Angelina. Tanpa banyak bicara dia langsung melambaikan tangannya ke arah kepala para pengawal ini, dan seperti teman mereka yang sudah menjadi mayat, pengawal-pengawal ini juga langsung mati begitu saja dengan kepala

DMCA.com Protection Status