Share

Bab 5. Kenyataan

Author: Pein
last update Last Updated: 2023-07-01 23:21:00

Jesica terkejut dengan perlakuan Martin yang tiba-tiba, karena biasanya ia tidak seperti itu dan tidak berani menyentuhnya sama sekali. Namun, wanita itu juga tidak berontak, merasakan nyaman dalam dekapan suaminya.

"Aku punya sesuatu buat kamu, tunggu sebentar," Martin melepaskan pelukannya, ia membuka laci dekat dengan tempat tidur.

Jesica bingung dengan maksud Martin, tapi ia hanya diam dan melihat apa yang sedang di cari Suaminya.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, pria itu mendekati Istrinya yang masih berdiri di depan lemari.

"Selama ini aku tidak pernah memberikan cincin pernikahan untuk kamu, maaf baru bisa memberikannya," ucap Martin, bertekuk lutut di hadapan Jesica sambil membuka kotak merah yang berisi cincin berlian.

Jesica menutup mulut tidak percaya, ia tidak menyangka kalau Martin bisa bersikap manis seperti itu. Walaupun wanita yang telah menemani Martin selama dua tahun tersebut bingung kenapa suaminya tiba-tiba bisa membeli cincin berlian.

"Martin, ini buat aku?" tanya Jesica dengan mata berkaca-kaca.

Martin menganggukan kepala. Ia mengambil cincin tersebut, meraih tangan Jesica kemudian memakaikannya di jari manis wanita itu.

Cincin tersebut sangat pas di jari manis Jesica, karena sebenarnya itu Cincin yang akan diberikan kepada Zeta. Namun, wanita tersebut meninggal terlebih dahulu, sebelum Martin memberikannya.

Alasan Martin tidak meninggalkan Jesica juga, karena wanita itu memiliki perawakan tubuh yang mirip dengannya, walaupun wajah mereka berbeda, tapi Martin sangat yakin kalau Jesica memiliki sifat yang sama dengan Zeta.

Mata Jesica masih berkaca-kaca, ia menatap cincin yang melingkar di jari manisnya penuh dengan kebahagian.

"Terima kasih Martin," Jesica untuk pertama kalinya memeluk suaminya itu.

"Sama-sama sayang," ucap Martin balas memeluk Istrinya.

Jesica mulai merasakan ada sedikit getaran di dalam hatinya, ia yang dulunya masih ragu dengan Martin. Sekarang ada perasaan yakin di dalam hatinya, kalau Martin yang sekarang bisa di andalkan.

***

Sementara itu di tempat keluarga Samuel berada, mereka semua sedang duduk bersimpuh melihat Samuel yang sedang di hajar habis-habisan sampai bermandikan darah oleh bawahan Ivan.

Mereka tidak berani sama sekali untuk menghentikan bawahan Ivan. Mereka hanya memandanginya dengan tidak berdaya.

Setelah Samuel sudah tidak sadarkan diri, baru mereka menghentikan pukulannya kepada pria yang telah berani menggoda istri tuannya.

"Dengar baik-baik, ini peringatan untuk kalian semua! Berani sekali lagi mengusik Tuan Luther, maka bukan hanya satu orang yang akan menerima hukuman, kalian semua juga akan kami habisi!" seru salah satu pengawal.

Keluarga Samuel mengangguk secara bersamaan dengan keringat dingin yang bercucuran deras di dahi mereka masing-masing.

Bawahan Martin kemudian pergi setelah memberikan peringatan.

Baru setelah mereka pergi, keluarga Samuel langsung menghampiri pria yang di gadang-gadang akan menjadi penerus keluarga tersebut.

"Cepat panggil ambulan!" teriak Ayah Samuel.

"Sam bertahanlah," Ibu Samuel menangis terisak melihat anaknya berlumuran darah di pangkuannya..

Mereka semua merasa sedih dengan apa yang terjadi kepada Samuel, tapi sayangnya keluarga Linston tidak bisa berbuat apa-apa, selain hanya pasrah.

Untung saja keluarga Linston masih diberikan ampunan. Mereka semua tahu bagaimana berkuasanya Keluarga Luther. Meskipun, tidak memiliki perusahaan yang besar, tapi kelompok Luther merupakan kelompok mafia ternama di Newland dan Souland.

Kelompok mafia lainnya tidak ada yang berani menyentuh dua negara tersebut, bahkan pejabat negara saja tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanyalah boneka dihadapan kelompok Mafia Luther.

Keluarga Linston bingung, kenapa Samuel bisa berurusan dengan kelompok mafia Luther. Padahal anaknya itu tidak mungkin tidak tahu dengan keberadaan mereka.

***

Malam harinya di kediaman Keluarga Vlar. Nampak hingar bingar di tempat tersebut, karena hari ini merupakan hari ulang tahun Pak Tua Vlar, pebisnis nomor satu di Souland.

Begitu banyak tamu undangan yang datang, mereka semua orang-orang dari kelas menengah ke atas.

Mobil mewah berjejer rapi diparkiran kediaman keluarga Vlar yang bagaikan Istana tersebut.

Semua orang yang datang ke sana mengenakan pakaian-pakaian mahal, agar tidak terlihat rendahan di mata orang lain. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar untuk para kalangan atas.

Keluarga Bloody juga hadir, karena mereka salah satu keluarga kaya di negara tersebut. Walaupun hanya kalangan menengah.

Reinhard, Matias dan Sarah, mereka datang bersama dengan keluarga masing-masing.

"Sarah, mana anak dan menantu tidak bergunamu itu?" tanya Leila Istri Reinhard mengejek.

"Mana berani mereka datang kemari Kakak ipar. Mereka tahu kedatangannya hanya akan mengganggu pemandangan di sini," timpal Greysa istri Matias.

"Baguslah, setidaknya mereka bisa menjaga nama baik keluarga Bloody, lebih baik mereka tidak datang daripada menjadi bahan cemoohan di sini," ucap Reinhard sinis.

Sarah menggertakkan giginya, ia tentu saja sangat marah. Namun, wanita itu mencoba untuk tetap tenang, karena sekarang menantunya merupakan sosok yang berpengaruh di negara tersebut.

"Hina saja sepuas kalian menantuku, sebelum kalian nanti akan mati terkejut olehnya!" gumam Sarah dalam hati.

Melihat Sarah yang terdiam sambil tersenyum sinis, membuat Matias merasa heran. Padahal adiknya itu bisanya akan terpancing jika di olok-olok, tapi sekarang ia tetap tenang.

"Aku harap kamu tidak gila karena menantu tidak bergunamu itu, Sarah!" tergur Matias mengingatkan.

"Ayah, Ibu ayo kita masuk, aku sudah tidak sabar mencari jodohku di sini," Sesilia anak Reinhard tiba-tiba buka suara.

"Kamu benar, ayo masuk!" ajak Reinhard kepada keluarganya

Mereka semua pun masuk ke dalam kediaman keluarga Vlar, tanpa menunggu Martin dan Jesica.

***

Sementara itu di Mansion Dreams, tampak Martin sedang menunggu istrinya di bawah tangga sambil memainkan ponselnya.

"Martin, apa aku pantas memakai baju ini?" tegur Jesica yang baru turun dari tangga.

Martin seketika menoleh, pria itu langsung tertegun melihat penampilan Jesica dengan gaun berwarna biru yang senada dengan jas yang ia kenakan, di tambah riasan sederhana yang membuat kecantikan wanita tersebut makin terpancar jelas.

Martin tidak bisa berkata-kata, ia bagaikan melihat bidadari yang turun dari langit, sampai pria itu lupa kalau Jesica sedang bertanya padanya.

"Martin ih... apa penampilanku jelek?" Jesica merajuk manja.

Martin baru tersadar, ia tersenyum."Jelek apanya? Kamu begitu cantik malam ini sayang, aku yakin semua orang akan tertegun ketika melihatmu," pujinya setinggi langit.

"Gombal!" ucap Jesica sedikit tersipu.

Martin tersenyum, ia mengulurkan tangannya untuk membantu Istrinya itu menuruni anak tangga terakhir. "Aku tidak pernah berbohong padamu, kamu wanita tercantik di dunia ini."

"Sudah, jangan terlalu berlebihan memujiku, ayo berangkat," elak Jesica yang mulai salah tingkah.

Martin mengangguk, tanpa di suruh Jessica merangkul lengan Suaminya. Tentu saja Martin merasa senang, akhirnya ia di perlakukan layaknya seorang pria sesungguhnya.

Mereka berdua keluar dari Mansion, Ivan dan Adrian sudah menunggu mereka berdua.

Jesica terkejut ketika melihat banyak mobil mewah di luar Mansion. Martin tidak berkata apa-apa, pria itu hanya membimbingnya agar masuk ke dalam Mobil yang sudah di bukakan pintunya oleh Ivan dan Adrian.

Ketika pasangan tersebut sudah masuk ke dalam mobil. Adrian mengintruksikan bawahannya agar masuk ke dalam mobil juga.

Mobil pun langsung meninggalkan Mansion Dreams. Nampak iring-iringan mobil mewah keluar dari gerbang.

Sepanjang jalan jelas saja iring-iringan mobil mewah tersebut membuat semua orang terkagum-kagum. Mereka bertanya-tanya siapa orang yang bisa mendapatkan perlakuan mewah seperti itu?

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Patra Gantu
ini pasti seru.....
goodnovel comment avatar
Tukang Copy
kita coba baca sampai akhir
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 6. Awal Kebahagiaan

    Iring-iringan mobil mewah membelah jalanan Souland. Tampak semua mobil yang ada didepan iring-iringan tersebut lebih memilih menyingkir. Mereka sadar jika menghalangi mobil-mobil mewah itu urusannya bisa panjang.Jesica didalam mobil tidak bisa berkata-kata. Ia benar-benar gugup, di perlakukan bagaikan ratu malam ini."Apa kamu menyukainya sayang?" tanya Martin lembut.Jesica mengangguk lirih, wanita itu tidak bicara, ia masih merasa bersalah dengan Martin. Karena sempat memiliki pikiran untuk menceriakan suaminya itu.Martin menggenggam tangan Istrinya lalu mengecupnya. "Maafkan aku, karena selama ini telah membuat kamu menderita."Jesica menatap suaminya itu yang tampak berbeda dari biasanya. Malam ini ia terlihat sangat tampan dan berkarisma, tidak seperti penampilannya dulu."Martin, apa kau boleh bertanya?" Martin mengangguk lirih. "Silahkan." "Sebenarnya kamu ini siapa? Dan kenapa tiba-tiba kamu berubah drastis seperti ini?" Begitu banyak pertanyaan yang ingin di lontarkan da

    Last Updated : 2023-07-02
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 7. Marthin Luther Kembali

    Martin tahu Istrinya mulai merasa tidak enak, pria itu mengusap lembut lengan sang Istri sembari tersenyum simpul.Jesica menatapnya tidak berdaya, pasalnya wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela sang suami. Namun, Martin tetap mengajak Jesica naik ke panggung tidak perduli dengan perkataan orang yang hadir di sana."Tidak apa, ini sudah biasa bagiku, bukankah kamu tahu itu?" bisik Martin lembut.Jesica menatap suaminya, terlihat tatapan Martin yang penuh kepercayaan diri membuat wanita itu sedikit tertegun.Selama dua tahun menikah, baru kali ini ia melihat Martin yang tampak percaya diri dihadapan banyak orang.Martin menganggukkan kepalanya mengajak Jesica naik ke atas panggung. Wanita itu hanya bisa menurut naik ke panggung dengan tatapan sinis dari wanita muda yang hadir di sana, pasalnya Martin tampak lebih tampan daripada biasanya."Tuan Luther, terima kasih sudah mau datang ke acara pria tua ini," sambut Pak tua Vlar bersemangat.Sebelum Martin menjawab, tiba-tiba

    Last Updated : 2023-07-05
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 8

    Theodore terus mendekat ke arah Jesica, pria tersebut mengulurkan tangannya untuk meraih dagu wanita itu. Namun, tiba-tiba Martin meraih tangan Theodore lalu memelintir tangan yang akan menyentuh istrinya.Argh!Theodore memekik kesakitan saat Martin memelintir tangannya. Pria itu sedikit terkejut dengan tindakan suami Jesica."Berani kau menyentuh Istriku dengan tangan kotor mu, aku pastikan kau tidak bisa menggunakannya lagi!" ujar Martin dingin."Bedebah, kau hanyalah sampah keluarga Bloody tidak usah sok keras!" raung Theodore marah masih tidak mau kalah.Klak!Argh!Suara tulang bahu Theodore terdengar bergeser dari tempatnya, membuat pria itu meraung kesakitan. Semua orang yang melihat hal tersebut sangat terkejut, bahkan Pak tua Vlar yang ada di atas panggung juga tidak menduganya.Jesica menutup mulutnya tidak percaya, ia baru melihat sosok suaminya yang begitu sangat berbeda. Pria yang selalu dirundung kini berubah seratus delapan puluh derajat di hadapannya."Pengawal apa ya

    Last Updated : 2023-07-11
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 9.

    Ramsdale Roosevelt tentu saja terkejut saat mendengar Ivan Jenner bersama dengan orang yang mengaku tuan Luther. Pria itu bergegas menghubungi Danil Luther, Paman Martin yang sekarang memimpin keluarga Luther di Newland.Ramsdale terlihat gugup ketika menelepon Danil, belum apa-apa keringat dingin sudah mengucur deras di dahinya.Bagaimanapun Danil merupakan sosok yang sangat disegani, ia menjadi pemimpin Mafia keluarga Luther setelah Martin menghilang dua tahun lalu.Setelah beberapa saat panggilan Ramsdale dijawab Danil. "Ada apa Ramsdale?" tanya Danil langsung diseberang telepon."T-Tuan besar Luther, saya mendengar tuan Jenner telah mempermalukan anak saya di acara ulang tahun Pak tua Vlar ....""Lalu apa masalahnya denganku? Bukankah sudah wajar kalau anakmu berbuat salah, Ivan tidak mungkin mempermalukan orang sembarangan!" Ramsdale belum selesai bicara Danil memotong sambil memarahinya."B-Bukan itu masalahnya tuan besar Luther, anak saya mengatakan kau ada orang yang mengaku me

    Last Updated : 2023-07-12
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 10

    Orang yang berada didalam mobil tidak terkejut sama sekali saat bawahan Adrian menghampirinya, dengan wajah malas pria itu turun dari mobil."Ada apa?" tanya pria itu saat keluar dari mobil."Masih bertanya kau ada apa?!" tanya bawahan Adrian sedikit membentak.SwutKlapSebuah pukulan melesat ke arah pria tersebut. Namun, ia dengan mudah menangkap pukulan itu.Duak BruakPria itu menarik tangan bawah Adrian memukul tengkuknya lalu membenturkannya ke mobil, membuatnya jatuh tidak sadarkan diri seketika.Bawahan Adrian yang satunya menggertakkan gigi ketika melihat rekannya jatuh pingsan. Ia menyerang pria itu tanpa aba-aba.SwutDuakBruakBukannya pengintai yang kena, bawahan Adrian malah terkena tendangan pria tersebut dengan keras diperut membuatnya jatuh bersimpuh dihadapan pengintai sambil memegangi perutnya."Lemah sekali ka ...." Suara pria itu tercekat ketika moncong pistol tiba-tiba menempel di kepalanya."Heeeh, aku kira mereka hanya anjing jalanan," lanjutnya sambil menole

    Last Updated : 2023-07-13
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Merencanakan Pembalasan

    Zarko masih tertegun ditempatnya, sebelum akhirnya ia tersadar dan segera menghampiri Martin, bertekuk lutut dihadapannya."Seingat ku dulu kau sudah mengabaikan aku saat dikejar para pembunuh bayaran Zarko!" hardik Martin."Tuan, saya bisa menjelaskan semuanya," jawabnya sambil mendongak menatap Martin.BugZarko terjungkal kebelakang saat Martin menendangnya dengan keras, membuat pria itu sedikit terkejut. Namun, ia tidak melawan sama sekali."Jelaskan? Bukankah tidak perlu dijelaskan lagi, kamu orang pertama yang aku mintai bantuan dan terdekat dari wilayah itu, tapi mengabaikannya begitu saja?!" bentak Martin sambil menatap Sinis Zarko yang masih duduk ditanah."Tuan, semua itu karena tuan Danil memfitnah anda!" jawab Zarko tegas.Ivan dan Adrian yang mendengar hal tersebut terkejut, mereka saling menatap satu sama lain, ternyata memang Danil kemungkinan ada dibalik kejadian pada saat itu.Martin tersenyum saat mendengar pengakuan Zarko, setidaknya ia memiliki titik terang siapa or

    Last Updated : 2023-07-15
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Amarah Martin

    Jelas saja semua bawahan Martin yang ada di sana terkejut dengan tindakan bosnya yang tiba-tiba itu. Mereka tidak pernah menyangka kalau tuannya akan menembak Lisa dan Arhas yang merupakan bawahan setianya.Martin mendekat ke arah Arhas, ia jongkok menodongkan pistol di kepala Arhas. "Tu-Tuan apa salah saya?" tanya Arhas memberanikan diri sambil menahan rasa sakit di pahanya."Apa aku perlu menjelaskan?" Martin balik bertanya dengan suara dingin.Arhas menelan ludah, wajahnya pucat pasi melihat Martin yang tanpa ekspresi menatap dirinya. Ia tahu kalau bosnya itu sedang marah.Arhas mencoba melirik Lisa. Namun, wanita itu tidak berani buka suara sama sekali, ia hanya menundukkan kepala sambil memegangi pahanya yang terkena tembakan."Ka ....""Sayang, suara apa tadi?!" tiba-tiba terdengar suara Jesica saat Martin akan berbicara pada Arhas, membuat pria itu seketika langsung menoleh.Ivan dan Adrian sontak saja ketakutan saat mendengar suara Jesica datang, mereka lupa kalau di Mansion

    Last Updated : 2023-07-16
  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 13

    Jesica dan Martin langsung menoleh ke arah suara. Martin mengerutkan kening saat melihat seorang wanita cantik dengan tergesa-gesa menghampiri Jesica. Sementara Jesica tampak tersenyum ke arah wanita tersebut."Melani!" seru Jesica tampak bersemangat."Sudah lama aku tidak melihatmu ke kantor, mentang-mentang suami kamu sekarang sudah sukses," celetuk wanita itu sambil menggenggam kedua tangan Jesica."Kamu ini bicara apa sih, aku juga mau bekerja, tapi mau bagaimana lagi ...." Jesica menghela napas panjang.Melani tersenyum simpul. "Aneh kamu ini, wanita lain akan senang tidak perlu bekerja lagi, dimanjakan sang suami," ucapnya sambil melirik Martin.Mata Melani mengedip kearah Martin, tampaknya wanita itu memiliki niat lain mendekati Jesica.Martin mengernyitkan dahi melihat Melani yang tampak mencurigakan, pria itu sudah bertemu dengan puluhan bahkan mungkin ratusan wanita yang berbeda. Jadi ia tahu hanya dalam sekali lihat saja dari sikap dan perangai Melani."Sudahlah jangan baha

    Last Updated : 2023-07-17

Latest chapter

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Sebuah Akhir

    Setelah Adama sampai di Narika, pria itu langsung melakukan penangkapan terhadap Patricia. Mengatasnamakan keamanan Narika atas transaksi ilegal yang dilakukan wanita itu, membuat Patricia pun tidak bisa berkilah lagi.Patricia berhasil ditangkap oleh Adama di bantu keamanan Narika, menggunakan bukti-bukti transaksi ilegal yang dilakukan wanita itu.Bahkan beberapa orang yang bekerjasama dengannya juga ikut terseret masuk kedalam jeruji besi.Di ruang interogasi, terlihat Adama sedang duduk dihadapan Patricia yang sudah mengenakan pakaian tahanan."Katakan padaku, apa saja yang kamu ketahui tentang Martin Luther?" tanya Adama.Patricia hanya diam, menatap tajam Adama, tanpa berbicara sepatah kata pun.Adama menghela napas panjang. "Kakakmu bukanlah orang yang baik, seharusnya kamu hidup lebih baik darinya, tidak perlu meneruskan usahanya, tetap sembunyi di Vlasir."Patricia masih tetap diam, ia tidak berbicara sama sekali, hanya memperhatikan Adama dengan seksama.Adama memijat pangkal

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 114

    Adama sebenarnya tidak ingin melibatkan Martin terlebih dahulu. Akan tetapi Patricia berhubungan dengan Leonardo dan yang lebih penting wanita itu sedang mengincar Jessica, sehingga ia pikir kalau Martin harus tahu tentang masalah tersebut."Kamu tidak perlu datang ke Narika, aku cuma memberitahumu. Setelah bukti-bukti terkumpul, akan aku seret wanita itu kehadapan kamu," ucap Adama mencoba menenangkan Martin.Martin menghela napas. "Selama ini aku sudah merepotkan kalian, tidak enak jika diriku tetap diam dan masalah ini juga berhubungan dengan Istriku, Adama.""Ck, kau baru saja kembali, anak dan Istrimu masih merindukan kamu, serahkan semuanya pada kami," ujar Adama.Adama mengangguk pelan sembari tersenyum agar Martin percaya padanya dan tidak memikirkan masalah tersebut.Martin memijat pangkal hidungnya, lantas buka suara. "Baiklah ... selesaikan dengan cepat Adama, aku tidak ingin Istriku kenapa-napa.""Siap Bos!" jawab Adama sembari hormat.Martin terkekeh geli melihat tingkah A

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 113

    "Kenapa bengong, tidak mau?" tegur si gadis.Matias seketika langsung tersadar, mengambil kopi kaleng pemberian gadis tersebut. "Terima kasih."Gadis itu mengangguk pelan, ia duduk disebelah Ivan sambil menenggak minuman kaleng yang ada ditangannya.Matias terlihat gugup, ia mencuri-curi pandang ke arah di gadis sambil mengusap-usap minuman kaleng yang dipegangnya."Seila Rosemary Weil, itu namaku," ucap si gadis tiba-tiba."Eh ... a-aku Mati ....""Matias Luther, aku sudah tahu," sela Seila ketika Matias belum selesai berbicara.Matias hanya tersenyum kecut, ia tidak bisa berkata-kata lagi, karena saking gugupnya. Ini pertama kalinya ia mengobrol dengan gadis tapi segugup itu, padahal kalau disekolah ia tidak pernah seperti itu.Seila menoleh menatap Matias, ia memperhatikan Matias yang sedang menundukkan kepalanya sambil menggenggam minuman kaleng yang ia berikan."Kamu tidak suka kopi?" tanya Seila."Su-suka!" jawab Matias langsung membuka kopi kaleng ditangannya dan menenggaknya."

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 112

    Orang yang datang tersebut ternyata anak dan cucu Profesor Erikson, mereka memang sering menjemput pria tua itu, jika Martin tidak mengundangnya.Anak dan Cucu Profesor Erikson terkejut saat melihat wajah Martin yang terlihat buruk rupa, bahkan gadis yang usianya sama dengan Matias sampai bersembunyi di balik tubuh sang Ayah, padahal tadi sangat bersemangat."Ayah, siapa mereka?" tanya anak profesor Erikson penasaran."Orang yang selalu Ayah bicarakan, dialah yang selama ini meminta bantuan Ayah. Martin, kenalkan mereka anak dan cucuku," ucap Profesor Erikson."Astaga, jadi benar ada orang yang terluka parah masih hidup," celetuk cucu profesor Erikson.Ayah gadis itu langsung memelototi sang anak, sehingga si gadis langsung menutup mulutnya sambil sedikit membungkukkan badan.Martin mengulas sebuah senyum, ia mengulurkan tangannya. "Maaf selama ini telah merepotkan Ayah anda, saya Martin Luther, mereka anak dan Istriku."Anak Profesor Erikson menyambut uluran tangan Martin, balas terse

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 111

    Martin, Istri dan anaknya pulang ke Mansion, kedatangan mereka di sambut Celine, Adama dan Norman yang memang sudah menunggu mereka.Adama dan Norman memang langsung terbang ke Souland setelah mendengar Martin telah kembali."Martin!" Adama langsung menghambur memeluknya.Martin balas memeluk sambil tersenyum. Norman yang melihat wajah Martin separuh buruk rupa membuatnya sedih, ia tidak pernah menyangka kalau keponakannya menjadi seperti itu.Adama melepaskan pelukannya. "Kondisi kamu, kenapa seperti ini?""Aku tidak apa, asalkan kalian sudah mengenaliku itu lebih dari cukup," jawab Martin lembut.Adama menghela napas, melihat kondisi saudaranya seperti itu, jelas saja membuatnya sedih, ia yakin kalau Martin telah melewati masa sulit."Lama tidak bertemu Paman," sapa Martin, memeluk Norman yang sudah terlihat semakin tua.Norman balas memeluk Martin, sedikit menepuk-nepuk punggungnya. "Syukurlah kamu baik-baik saja."Martin melepaskan pelukannya, ia tersenyum menatap Norman dan Adama,

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 110

    Matias tidak mempermasalahkan Ibunya mengencani siapa pun, tetapi yang membuat ia bingung kenapa tiba-tiba, ditambah pria yang dikencani buruk rupa.Melihat Matias yang menatapnya dengan seksama. Martin menyadari kalau putranya tersebut mengenali dirinya saat pertama kali bertemu di gunung Soul."Kita bertemu lagi," ucap Martin sambil tersenyum."Astaga ... jadi benar itu kau Paman!" Matias terlihat terkejut, kemudian bertanya, "Paman mengenal Ibuku?""Tunggu dulu, kalian sudah saling kenal?" sela Jessica diantara Suami dan Putranya.Martin menggelengkan kepalanya. "Tidak, tapi kami pernah bertemu satu kali, saat anak kita bolos sekolah ke gunung Soul.""Astaga ...." Jessica menutup mulutnya tidak percaya, ternyata ada sebuah kebetulan seperti itu bukan hanya di film-film saja.Matias mengernyitkan dahi ketika Paman buruk rupa itu menganggapnya sebagai anak. Ia menatap sang Ibu yang tampak sangat tergila-gila dengan sosok tersebut, terlihat dari sorot matanya.Pemuda itu ingin bertanya

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 109

    Jessica tidak merasa sama sekali kalau Suaminya buruk rupa, ia masih memperlakukannya sama seperti dulu, ketika ia masih sangat tampan.Mereka berdua keluar dari Mansion Luther. Martin dan Jessica sedikit terkejut ketika melihat semua bawahannya berbaris di halaman Mansion. Adrian, Zarko, Jimy, Ivan dan Sulivan berdiri paling depan memimpin mereka semua."Selamat datang kembali Tuan!" sapa semua bawahan Martin serempak sambil membungkukkan badan.Martin merasa terharu melihat mereka semua masih menghargainya, padahal ia sudah berprasangka buruk kepada mereka semua dan tidak berani memunculkan wajah buruk rupanya.Jessica merangkul lengan sang Suami, Martin menoleh menatap sang Istri, terlihat Jessica tersenyum padanya sambil menganggukkan kepala.Martin meminta para bawahannya untuk berdiri tegap kembali, mereka semua pun langsung berdiri tegap siap mendengarkan apa yang akan pemimpinnya katakan."Terima kasih untuk kalian semua yang sudah menjaga keluargaku dengan baik ... dan maaf, s

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 108

    Semua orang yang ada di sana tercengang, mereka semua tidak menyangka kalau Istri Tuannya tidak merasa jijik sama sekali dengan kondisi wajah Martin.Celine yang tertegun segera tersadar, ia memberikan kode kepada semua pengawal penjaga Mansion agar pergi meninggalkan tempat tersebut.Mereka semua pun bergegas pergi sesuai dengan kode yang Celine berikan agar tidak mengganggu pertemuan kembali Tuan mereka.Celine tersenyum ketika ikut keluar dengan para penjaga Mansion. Ia juga merasa lega melihat Martin yang ternyata masih hidup.Martin membalas kecupan Jessica, ia memeluk wanita yang telah ditinggalkannya tersebut selama belasan tahun lamanya, ia memeluk tubuhnya dengan erat.Keduanya melepaskan cumbuan mereka, terlihat Jessica memegang kedua pipi Martin. "Selama ini ... kamu pasti menderita sendirian," ucapnya lembut.Martin menggelengkan kepalanya. "Tidak, kalian lah yang lebih menderita dariku, maaf."Air mata mereka berdua tidak terbendung lagi, keduanya kembali berpelukan melepa

  • Menantu Terhina Ternyata Mafia   Bab 107

    Zarko dan Adrian sampai di pantai Heracles, di mana Jimy mengatakan terlihat di salah satu CCTV jalan dekat dengan pantai.Mereka berdua turun dari mobil mendongak menatap CCTV yang ada di sebuah tiang pinggir jalan."Zarko, apa kamu yakin kemungkinan beliau ada di sini?" tanya Adrian sambil menatap tepi pantai yang tampak sangat sepi."Jangan banyak bertanya, kita cari jejaknya!" tegur Zarko yang langsung berlari ke arah CCTV menyorot.Adrian berdecak kesal, pasalnya jika Zarko sudah bergerak, pria itu tidak akan menyerah sampai apa yang ia inginkan terpenuhi.Mereka berdua pun menyusuri pantai Heracles sepanjang malam. Namun, keduanya tidak menemukan apa pun di sana."Ah ... aku lelah." Adrian ambruk di pantai, telentang menatap langit yang mulai cerah.Zarko menghela napas, ia juga berhenti dan duduk di sebelah rekannya tersebut sambil mengacak-acak rambutnya. Karena tidak berhasil menemukan apa pun di sana."Tuan, di mana kamu sebenarnya?" gumam Zarko.Adrian menoleh mendengar reka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status