Share

94. Kencan Pertama, Tapi Itu Bencana

“Lisa, apa kabar? Sudah lama menunggu?” sapa Davin, dia berusaha terlihat tenang padahal matanya mengawasi keadaan sekitar bar.

“Heyy, you’re so long. I’ve been waiting for you, maybe half minute ago.” Lisa nampak cemberut, bibirnya manyun, pipinya mulai bersemu merah karena terlalu lama menunggu Davin.

“Hehe, maaf, Lis, aku telat karena ada urusan yang harus diselesaikan.” Davin mengelus rambut Lisa, lalu mengajaknya duduk.

“Nggak masalah. Kamu orangnya romantis ternyata, mengajakku berkencan tepat di samping laut. Ini mempesona. Ngomong-ngomong, ini adalah kencan pertamaku bersama seorang lelaki.”

“Oh yeah?!” Davin tertegun mendengarnya.

Seperti biasa, Lisa nampak anggun dengan balutan gaun biru muda dan rambut disimpul kuda. Tidak ada bedak atau pelembab yang menempel di wajahnya, kecantikannya natural tanpa perawatan apapun.

Semerbak avocado terendus oleh Davin, dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Achmad Syakir
Lisa mencium bibir Davin
goodnovel comment avatar
Herman Namung
Kayak cerita nyata aja ni, bahwa sejago apapun orang, pasti ada kelemahannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status