“Yang aku tidak sangka, bagaimana bisa ada Jabran di sela-sela pasukan Lone Werewolf. Ini tidak masuk akal! Pria itu harusnya sudah mati bersama Prima dan Heri.”Melvin hanya mengangkat kedua bahunya.Saat sampai menuju ujung Princes Street, jauh dari Utami dan Waverley Mall yang menjadi tempat perkumpulan para miliader Edinburgh yang dipimpin langsung oleh Tuan Besar Juta, mobil berhenti di depan portal masuk perusahaan.Berbeda dari kunjungannya pertama saat masih dipimpin Jabran, penyambutan kali ini sedikit agak ramah dengan petugas keamanan yang dipenuhi dengan senyuman. Sangat nyaman dalam menyambut tiap tamu yang datang tanpa harus memandang siapa di dalam mobil.“Selamat siang, Pak. Welcome to The Lyceum.”“Ahh, kau sudah jadi lebih sopan dari pertama kita bertemu.”Betapa kagetnya security tadi mengetahui jika yang datang adalah Davin, bos sekaligus pemegang saham total perusahaan teater terbesar di Edinburgh, The Lyceum. Seketika ia membungkukkan badan sebagai penghormatan.
Saat Davin asyik berbincang dengan Steve dan Connor, Melvin malah bertatap-tatapan dengan Ellen yang mungkin tergila-gila dengan bentuk badannya. Wajar saja, mantan pembunuh bayaran sekaligus atlet boxing tentu memiliki postur tubuh tegap dan kekar dengan lengan super.“Ellen, kau merindukan belaian Jabran? Atau malah ingin menikmati tubuh Melvin?”Sekali semprot rasanya langsung menusuk, begitulah Davin. Diam-diam ia memperhatikan setiap detil yang terjadi di sekitarnya. Selama matanya dapat menjangkau, maka perhatiannya tak bisa luput dari hal-hal kecil, termasuk pandangan Ellen pada Melvin.Ellen hanya bisa diam tak menjawab.“Silakan, Melvin, mungkin kau perlu sedikit kehangatan di tengah musim dingin Edinburgh. Kemeja putihmu terlalu tipis, aku harap Ellen dapat membantumu menghangatkan tubuh.”Setelah Ellen, kini Melvin yang kena imbasnya. Sebagai seorang mantan narapidana kelas kakap dan diburu oleh pemerintah, hidupnya pasti tidak lepas dari wanita dan jerat dunia malam. Berpe
Ellen meninggalkan tiga orang atasannya yang masih duduk manis di sofa, sedikit bersiul karena merasa bisa menaklukkan Melvin dan mendapatkan ponsel keluaran terbaru yang bisa ia pamerkan sesuka hati.Beberapa karyawan nampak berlalu-lalang dan menaruh kecurigaan terhadap Davin, tentang siapa sebenarnya sosok lelaki itu dan duduk bebas di depan dua bos mereka.Tidak hanya karyawan, beberapa staff dan petinggi yang beberapa bulan lalu mendapat reshuflle setelah pengangkatan Steve sebagai CEO, juga mengernyitkan dahi, bertanya-tanya tentang siapakah lelaki yang bisa duduk sebebas itu di hadapan Steve dan Connor.“Lihatlah, Steve, anak buahmu mungkin belum mengenalku seluruhnya, apalagi mereka yang baru saja kau rekrut setelah memecat beberapa tangan kanan Jabran yang nepotisme.”“Maaf, Tuan, aku belum sempat mengenalkan Anda kepada mereka, bahkan Connor saja baru pertama kali bertatap muka dengan Anda.”“Oh, hai Connor, kita belum berjabat tangan.”Connor hanya tersenyum saat menjabat t
Siang perlahan menerik, sekuat mungkin melawan dinginnya musim yang sebentar lagi akan menurunkan salju. Beberapa orang Skotlandia sudah bersiap dengan jaket tipis hingga tebal untuk berjaga-jaga.“Dari ekspresi wajahku, tentu Anda bisa menebak hasilnya kan?”Berbeda dengan laki-laki yang baru keluar dari lift ini, badannya hanya tertutup seutas kemeja putih tipis lengan panjang tanpa lapisan jaket atau kaos dalam apapun.Di balik kemeja putih itu, ada otot-otot yang kekar –mungkin bisa menjadi jaket alaminya sendiri, atau bahkan selimut yang bisa menghangatkan tubuhnya.Melvin keluar dengan penuh senyuman, seperti sebuah tanda jika ia baru saja memenangkan pertandingan sengit.“Ahh, kau memenangkannya ya? Mmm, kemana Ellen pergi?”“Dia sudah tidak bisa bergerak lagi, Tuan, mungkin karena terlalu lelah.”“Aku suka percaya dirinya, Melvin. Dia sangat optimis bisa mengalahkanmu, yaa meskipun setengah jam sudah dilalui dan pemenangnya tetaplah sama.”“Tapi jujur, dia sangat kuat dan mant
“Aku berpikir, kalau hadiah itu menambah motivasi mereka, mungkin semangat bekerja juga bertambah. Keuletan, kedisiplinan, ketelatenan, dan beberapa aspek tentang pekerjaan itu. Benar begitu, Steve?”Davin bukan tipe orang yang menggunakan hak priogratifnya sebagai seorang bos dalam menentukan keputusan. Ia lebih suka bertanya terlebih dahulu dan mencari tanggapan atas usulannya.“Setuju, Tuan, dan ketika motivasi orang itu bertambah, secara tidak langsung semangat mereka juga. Aku sangat setuju. Ini bisa menjadi terobosan baru.”“Usulku kita memberi uang saja, bagaimana?” Connor mengutarakan pendapatnya.“Hmm, menarik, tapi aku kurang setuju. Bagaimana, Melvin? Aku ingin mendengarkan pendapatmu.”“Dari pengalamanku berlalu-lalang di dunia yang berbeda, ya Anda pasti paham dimana, aku tidak selamanya terlalu terobsesi dengan uang dan harta benda.”“Lantas, apa usulan yang cocok?”“Uang tidak apa. Tapi, Anda juga bisa menambahkan apresiasi secara publik, maksudnya apresiasi itu tidak h
Sebelum masuk musim dingin puncak dengan salju-salju lebat yang turun, penduduk Edinburgh seringkali menghabiskan waktu untuk bercengkerama di pantai untuk mempersiapkan tubuh mereka menyambut suhu yang nantinya akan menunjukkan angka minus.Kurang lebih, ada tiga puluhan orang disana. Ada yang sekedar mengobrol dengan ditemani beer untuk menghangatkan tubuh, ada yang malah berpiknik sembari berpesta dengan barbeque dan steak bakar dengan alas pasir pantai bersih ini.“Sebenarnya aku sudah merasa tidak enak begitu mobilku parkir di ujung sana, rasanya ada mata yang terus mengawasi kita bertiga. Bagaimana menurutmu, Melvin?”Melvin masih melirik sekeliling, memastikan Davin dan kekasihnya ini tetap dalam posisi aman dari bidikan. “Aku yakin tugas mereka hanya mengawasi. Terlebih, Gallardo hijau ini terlalu mencolok.”“Yah, kau tahu sendiri. Di seluruh kota Edinburgh, yang memiliki mobil sport mewah ini hanyalah tujuh orang, dan hanya aku satu-satunya yang memilikinya dengan warna hijau
“Kau tahu hal bodoh apa yang kalian berdua lakukan saat mengintai?” Melvin bertanya pada pria berjaket hitam yang masih sedikit pusing karena hantaman kaki Melvin. “Kaca dan atap mobil seperti ini cenderung tipis, tidak setebal mobil normal pada umumnya.”`Rata-rata, mobil para pengintai didesain dengan kaca yang lebih tipis untuk memudahkan mereka kabur ketika dalam posisi terdesak.Saat diinterogasi, pria itu hanya menggelengkan kepala dan tidak mau membocorkan informasi sedikitpun tentang siapa yang mengutus mereka kesini.“Kalau begitu, katakan tujuanmu!”“Lisa, kita hanya mendapat perintah untuk mengawasi perempuan itu.”“Siapa yang menyuruhmu?” Melvin kembali membentak, kali ini posisinya sudah berada di dalam mobil. “Jawab atau aku akan mematahkan lehermu!”Pria itu masih belum menjawab. Matanya sangat ketakutan dan tangan kecilnya memegangi lengan Melvin yang sangat besar dan berotot, tetapi ia masih berusaha untuk tidak ketakutan.“Lima belas detik untuk berpikir. Tentukan pi
Gallardo hijau yang dijoki Melvin itu keluar dari jalan utama, menyusuri jalan tikus dan berharap van di belakang tidak lagi mengejarnya. Ke kanan melewati pertokoan dan kawasan perumahan elit, kembali lagi memutar menuju arah Utara menembus pasar dengan para pedagangnya yang sudah bersiap.Karena penasaran, Davin bertanya kepada Melvin tentang laki-laki pengintai yang diceritakan Hans. “Siapa mereka, Melvin, ada urusan apa mereka mengincar kekasihku?”Samar-samar, Lisa mendengarkan percakapan suaminya namun dengan mata masih terpejam. Kesadarannya belum sepenuhnya kembali, tapi sekiranya hal tersebut cukup untuk membuatnya peka jika saat ini ia sedang dibicarakan.“Entahlah, Tuan,” hela nafas berat Melvin terdengar sampai kursi belakang, “aku juga belum mengetahuinya. Hans tidak mengatakan apapun tentang pengintai itu –tentang siapa yang menyuruh mereka. Ia hanya bercerita tentang Lia dan Lisa yang hampir bisa dipastikan adalah anak kembar.”Davin mengusap dagunya, berpikir tentang a
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.