Share

289. Menghajar Habis

Davin memegang kaki Ali, mendorongnya hingga presdir sombong itu jatuh dengan posisi kepala di bawah. Dia tidak lagi menahan diri. Atur pola nafas terpaksa dilakukan demi bisa membangkitkan tenaga tersembunyi di salah satu titik rahasia nadi manusia.

Doni dan Wira segera bereaksi. “Jangan macam-macam dengan kami!”

“Majulah! Aku tidak takut walau harus satu lawan dua,” kata Davin, lalu mengusap darah yang mengalir dari bibir kanannya.

Wira maju lebih dulu. Bogem melayang, namun berhasil ditangkis Davin.

“Sialan, pria ini punya tenaga lebih kuat dari perkiraanku! Aku harus atur strategi, cari celah sampai dia melancarkan serangan dengan pertahanan kosong.”

Dan, momen itu, langsung terwujud.

Davin tahu, Wira adalah pria kidal. Oleh sebab itulah, Davin lebih pilih menghindari serangan tangan kiri Wira sampai benar-benar mendapat momen untuk menakhlukkan pria kekar tinggi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status