Sang jenderal menyampaikan pesan singkat dari presiden Tiongkok bahwasanya Lone Werewolf bekerja sama dengan Sindikat Serigala Merah. Selain bisnis kayu jati dan desain interior, mereka ingin menguasai pasar dagang elektronik dunia.
Selama dua dekade terakhir, perang dagang elektronik antara Tiongkok dan Negeri Paman Sam semakin sengit. Lone Werewolf selaku organisasi hitam terbesar dunia, tentu membela negerinya sendiri. Mengingat Lone Werewolf memilih Washington sebagai markas besar mereka.
Tiongkok ingin mengadakan kerja sama militer dengan beberapa negara Asia, menyatukan kekuatan, lalu memburu Sindikat Serigala Merah yang saat ini dalam perjalanan menuju Laut Cina Selatan.
“Ini saat yang tepat untuk bekerja sama,” sahut Andre. “Tuan Muda juga memburu sindikat itu karena salah satu anggota sindikat membuat kerusuhan di Mellbourne hingga melukai ayah kekasih Tuan Muda.”
“Maksudmu?”
“T
Davinbingung, apakah dia harus melanjutkan perjalanan ke Canberra, ataukah kembali menemui Lisayang sedang sesenggukan di rumah sakit.“Paman Jack, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan penelusuran. Lisasedang membutuhkanku. Aku harus ke sana,” kata Davinpada kepala IT angkatan laut Australia.Jack menoleh ke arah Davin, pandangannya berubah sinis.“Apa Anda yakin?” tanya Jack memastikan.“Aku yakin. Lisalebih membutuhkanku. Aku harus pergi ke Mellbourne sebelum matahari terbenam.”“Ya sudah kalau begitu, serahkan urusan ini pada kami! Tapi satu hal yang ingin Paman beritahukan padamu, kami sudah totalitas meluangkan waktu dan meninggalkan pekerjaan utama kami di markas besar angkatan laut demi membantumu mengejar Sindikat Serigala Merah.”“Deg…”Davinsadar dia salah membuat keputusan. Jack dan anak buahnya seharusnya tidak ada di si
Di ketukan keempat, barulah Reagan menjawab dan menanyakan siapa yang ada di luar.Padahal, yang menelepon adalah sang legenda.“Ini Nami, Tuan, ada seseorang yang ingin berbicara dengan Anda di telepon.”“Katakan aku sibuk!” ujar Reagan tanpa beban. Dia tidak sadar jika Davindan Toretto mendengar penolakan itu. “Jangan sedikit-sedikit mengetuk pintuku kalau teleponnya memang tidak penting!”“Ta-tapi ini penting, Tuan,” balas Nami.“Jawab seadanya! Buat alasan seakan-akan aku sedang tidak ada di rumah sakit atau ada kepentingan di luar kota!Jangan sampai dia tahu aku masih ada di sini. Dan, jangan sekali-kali bilang kalau aku tidak melakukan apa-apa! Awas sampai kau bilang, aku tidak segan memecatmu!”Tanpa disadari, perbincangan itu ternyata didengar oleh Toretto dan yang lain, membuat mereka marah besar karena Reagan ternyata menyalahgunakan kuasanya untuk hal yang terla
“Katakan! Katakan,siapa dirimu!Jangan hanya berani bicara di ujung telepon! Dasar otak udang, berani ekor, tapi tidak berani wajah. Bajingan! Kalau kau berani, cepat temui aku di rumah sakit!”“Kau tidak perlu tahu siapa aku. Aku hanya ingin kau minta maaf di depan pers dan mengakui semua kesalahan yang telah kau perbuat. Kutunggu sampai pukul tiga sore. Jika aku tidak menemukan berita mengenai kebusukanmu, aku bisa pastikan kematianmu sebelum matahari terbenam!”Telepon ditutup.Reagan bimbang bukan main. Di satu sisi, nafsunya sudah bergelora begitu melihat lekuk tubuh Lisa. Tambah nafsu lagi kala dia melihat robekan baju atas Nami yang sempat tersangkut di meja tamu.Di sisi lain, Reagan masih mempertimbangkan ancaman yang dikatakan si orang misterius di telepon. Sebelum matahari terbenam nyawanya bisa jadi taruhan.“Ini masih pukul dua, aku harus memikirkannya matang-matang,” kata Reagan.T
Jenderal Karl Meyer datang langsung ke rumah sakit. Kejahatan yang dilakukan Reagan sudah melampaui batas wajar. Sebagai kepala militer angkatan Australia, dia tidak bisa membiarkan nama baik rumah sakit terbaik Australia dilecehkan oleh seorang lelaki.Pistol dikeluarkan, namun Toretto sigap menghadang Karl Meyer.Lima menit sebelumnya, Toretto datang bersama Davin dan langsung memukuli Reagan hingga babak belur.Sebagai dua orang berpengaruh yang memiliki kebijaksanaan dan wibawa, mereka, tentu, tidak mau main hakim sendiri meskipun Reagan sudah melakukan hal yang di luar batas wajar kemanusiaan.Davin lebih fokus menenangkan Lisa, memulihkan mental gadis itu saat dia masih menangis sesenggukan. Sementara Toretto, dia puas karena sudah mendaratkan empat pukulan keras ke perut dan pipi kanan Reagan.Lisa sendiri sekarang istirahat di ruang ujung Mellbourne National Hospital.Dan, ketika Jenderal Karl Meyer datang, semua masalah sudah selesa
Toretto berujar layaknya dia yang berkuasa.Tapi, memang, kenyataannya seperti itu. Setinggi apapun jabatan Karl Meyer, masih tidak ada apa-apanya ketimbang perjuangan, pengabdian, dan pengorbanan Toretto selama menjabat sebagai Letnan Jenderal.Karl Meyer sangat menghormati Toretto seperti adik yang menghormati kakaknya, meskipun usia mereka berdua tidak terpaut terlalu jauh.“Dia siapa?” tanya Karl Meyer, pandangannya masih menyimpan kebencian.Yang jenderal itu pikir, kenapa Toretto melarangnya menembak kaki Reagan, sedangkan Toretto sendiri membiarkan seorang pemuda, yang bahkan, tidak memiliki nama besar di Australia, untuk menendang kepala belakang Reagan.Tentu, ini tidak adil, bukan?Toretto berdiri di tengah-tengah Davindan Karl Meyer. “Dia adalah DavinNayama, Tuan Muda sekaligus pewaris resmi semua kekayaan Nayama.”“Ohh…” Karl Meyer hanya menjawabnya singkat. Pistol rev
“Jangan sampai Yudhistira tahu kalau aku yang menolngnya. Dia juga tidak boleh tahu jika aku adalah Tuan Muda Nayama. Kalian harus tutup mulut.Hanya itu. Tapi, sebentar ... selain syarat, aku punya permintaan lain.”Davinmenghela nafas sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya. “Satu hal lagi, Bara harus pergi dari rumah kalian!”Rara dan Lisaterkejut mendengarnya. Sudah belasan tahun Bara tinggal di sana. Apa yang diinginkan Davintidak bisa dituruti Rara karena perempuan paruh baya itu sudah menganggap Bara seperti anak kandungnya sendiri.Tidak hanya itu, pengusiran Lisaakan menimbulkan konflik besar rumah tangga mereka. Yudhistira pasti tidak setuju. Dia lebih sayang Bara dari pada anak kandungnya sendiri.“Ada dua pertanyaan yang ingin aku ajukan. Pertama, kenapa suamiku kamu larang tahu akan hal ini? Bukannya itu jadi karpet merahmu agar dia segera merestui hubunganmu dengan Lisa? Atau, kam
“Apresiasi katamu? Hei, cobalah berkaca pada keadaan! Lebih baik kalian mempertahankan Lisa yang jelas-jelas punya jauh lebih banyak kelebihan dari pada si bodoh yang tidak memiliki prestasi apapun. Memabangun bisnis saja tidak bisa! Harusnya kau sadar, Lisajauh lebih pantas mewarisi semua bisnismu, juga mewarisi Yudhistira Company karena dia lebih kompeten.”Kasar? Memang.Cara Davin menyelesaikan masalah memang sedikit frontal, tapi, menurutnya, itu adalah jalan terbaik menghadapi seorang perempuan yang terlalu mengedepankan perasaan dari pada logika dan akal sehat.Tampaknya, cara itu terbukti ampuh. Rara terhenyak mendengar ucapan Davin, kembali terpikir konflik di lantai dua kamar Lisa sampai membuat Lisa nangis sesenggukan.“Kenapa diam? Nyatanya begitu, kan? Bara memang bodoh. Otak saja tidak punya. Apa kalian lupa, kalian dulu pernah memasrahkan salah satu perusahaan cabang Yudhistira pada Bara. Lalu apa hasilnya? Nihil, ka
Davinmenggenggam tangan Lisadan menjauhkannya dari Rara. “Aneh saja. Anak kandungmu mati-matian berusaha, kuliah, belajar bisnis, bahkan sampai mengikuti perlombaan internasional di Singapura, tapi kalian menyia-nyiakannya!”“Ba-baik, akan kulaksanakan perintahmu. Tapi aku mohon, sembuhkan suamiku!Kita tidak punya kuasa apapun di Australia. Kumohon, dengan bantuanmu, setidaknya, harga perawatannya tidak semahal yang kita kira.”“Hahaha, orientasimu sama seperti suamimu. Uang. Uang. Dan uang. Seolah, dunia ini tidak akan berputar jika tidak ada uang. Seolah, kalian pasti mati jika tidak punya uang. Seolah, apa yang kalian inginkan hanya uang. Penyakit orang kaya masa kini!?”“Udah, Vin, Papa harus segera dioperasi sebelum lukanya semakin parah. Jangan menunda-nunda waktu atau menambah masalah baru.” Lisa, selain menenangkan Davin, juga mohon agar mamanya tidak memperkeruh urusan.“Coba