Victor memprogram robot kecil yang dia kirim bulan lalu ke rumah rekannya di Washington.
Sebagai hacker cerdas dengan IQ di atas rata-rata, sudah barang tentu, Victor memperkirakan gerakan Lone Werewolf dalam mengakusisi The Lyceum.
Dia sudah membuat persiapan sejak bulan lalu, sebelum ada perintah dari Tuan Besar Juta.
Robot itu diletakkan di sebuah taman kecil sekitaran Washington, dibantu salah satu rekan hackernya dulu saat masih menjadi V-Dart.
Uniknya, apabila robot itu mendeteksi empat orang, maka dia meledak. Sensor bau tubuh, sensor wajah, hingga sensor detak jejak kaki sudah dipasang, sesuai pemrograman yang disetel.
Robot itu dinamai Harry.
Javier diminta datang ke sana bersama George dan Frank, dua bawahan setianya.
Jika dia membawa orang lagi, bisa dipastikan semuanya mati karena Harry akan meledak. Efek ledakannya jauh lebih dahsyat dari ledakan elpiji lima belas kilo warna biru.
“Kenapa hanya
Saham The Lyceum berhasil dibeli, dengan begitu mudahnya.Padahal, menurut pengamatan pakar ekonomi dunia, membeli saham The Lyceum sama halnya mengangkat sebongkah pecahan kapal raksasa yang tenggelam di dasar Palung Mariana.Sangat sulit.Bahkan, terkesan mustahil.Tapi Victor, dia berhasil membelinya, tanpa susah payah. Hanya bermodal email bodong berisi virus dan robot rakitan yang ditanami mesiu, dia berhasil mengakusisi, setidaknya 51 persen saham.Anneth terkagum-kagum dengan kinerja Victor.Hal ini menjadi titik balik konflik yang terjadi antara Nayamadan Lone Werewolf.Tiga puluh menit setelah kejadian itu, kabar mengenai dibelinya saham The Lyceum mulai mencuat ke publik, hingga membuat Hans marah besar.Semua yang ada di hadapan pria itu, hancur berkeping-keping. Laptop mahal, ponsel, hingga beberapa vas bunga langka, dia banting, sambil terus mengata-ngatai Javier dengan sumpah serapah.“Bajingan
Kepergian Javier ke Skotlandia tidak disambut baik oleh orang-orang Lone Werewolf.Tapi, sindikat itu tidak bisa berbuat banyak mengingat yang melindungi Javier adalah Nayama dan Orchid, yang dalam tanda kutip, punya kekuasaan penuh atas seluruh wilayah Skotlandia.Bahkan, sekelas walikota Edinburgh dan pemerintah Skotlandia saja tunduk pada mereka berdua.“Ini tidak bisa dibiarkan! Kita harus segera bergerak. Kita harus mengambil langkah dua kali lebih cepat, tidak, tiga kali, agar kita bisa mendahului Nayama. Mereka terlalu kuat. Kita tidak akan menang jika kita terus bersantai seperti ini.”Hans mengumpulkan seluruh petinggi Lone Werewolf yang lain.“Dari mulai Greg, Dirgantara, Prastara Colin, sekarang apalagi? The Lyceum juga sudah ada di tangan mereka. Kita tidak punya pasukan lebih. Yang harus kita lakukan hanya satu, menggempur markas pusat informasi dan keamanan Nayama di Western Harbour, atau langsung menyerang perusahaa
Gedung delapan lantai berdiri megah di tengah Beverley Street, Washington.Lokasinya lumayan strategis, sepuluh menit dari bandara, tujuh menit dari stasiun, dan dua ratus meter dari halte bus setempat.Tembok-temboknya dibangun menggunakan beton yang dilapisi cat khusus. Jika dilihat dari luar, gedung itu lebih mirip seperti hotel mewah bintang lima. Tapi, bagi orang yang salah memasuki Gedung Fatamorgana, mereka hanya melihat ornamen kuno nan suram.Hans dan Violet kembali diperiksa penjaga Gedung Fatamorgana.“Silakan masuk,” kata penjaga kulit hitam kepala botak.Kira-kira, tingginya mencapai 190 centi, dengan bahu dan lengan penuh otot.Di meja resepsionis, Hans langsung mengulurkan jabat tangan. “Tom Jannet, lama tidak bertemu. Wibawamu semakin terlihat mempesona. Bagaimana kabarmu?”Tom menyambut jabat tangan Hans, sembari tertawa.“Basa-basi apalagi? Justru aku yang harusnya bertanya, bagai
Gedung Fatamorgana adalah nama lain markas besar para penjahat di seluruh dunia.Meski gedung ini jadi markas besar para penjahat, terutama pembunuh bayaran, tidak satu pun ada darah yang tercecer di lantai, tembok, atau bahkan karpet-karpet di kamar.Didirikan oleh The Table yang beranggotakan 10 elit global dengan identitas misterius, gedung itu disulap jadi sebuah hotel dan apartemen untuk para penjahat di dunia.Dan, saat ini, hanya tiga identitas The Table yang diketahui. Tujuh sisanya, masih terlampau rahasia, bahkan mafia sekelas Anneth, Hans, atau Tom Jannet saja tidak tahu.Mereka yang sedang diburu pihak kepolisian, intelejen, militer, atau bahkan diburu mafia-mafia kejam dunia, pasti melarikan diri ke Gedung Fatamorgana karena gedung itu menyediakan keamanan berlapis dan aturan yang sangat kejam.Terutama untuk aturan bunuh-membunuh.Yaitu, semua penjahat di sini, tidak boleh menumpahkan darah, sebesar apapun emosi mereka. Dan, ji
Hans yang masih berkutat dengan petinggi The Table, memutuskan menunda rencananya untuk beberapa hari. Dia masih belum siap mental, lebih-lebih, sepuluh anggota The Table terkenal sebagai eksekutor beringas, tak pandang bulu pada siapapun, meski itu keluarga sendiri.Gedung Fatamorgana tidak terlalu ramai siang itu.Tidak ada satu pun pembunuh bayarang yang datang untuk menagih janji, cari aman dari buronan pembunuh yang lain, ataupun ikatan bisnis yang akan dijalin antar sesama penjahat.Hans dan Violet keluar dari Gedung Fatamorgana, lantas disambut salah satu antek yang menyamar sebagai penjual koran harian. Dia mewanti-wanti Hans agar membatalkan niatnya bertemu dengan Walter.“Syaratnya lebih dari sekedar nyawa. Meski kau mati sekalipun, belum tentu, orang-orang The Table mau menjulurkan tangan untukmu. Mereka tidak terjamah. Mereka tidak diketahui. Mata mereka bisa memandang seluruh dunia, bahkan di ujung lubang semut sekalipun.”
Royal Infirmary hotel siang itu tidak terlalu padat. Dokter Zhang Ze pamit ke lantai dua karena ada pasien yang membutuhkan penanganan serius.Di ruang Violet ada Juta dan Lisayang masih duduk menemani Davin.Kondisi Davinmemang sudah membaik, tapi dia belum boleh banyak beraktivitas. Terlebih aktivitas yang berat-berat, apalagi aktivitas yang menguras pikirannya.“Davin, kamu sehat-sehat ya… kakek sedih kamu sakit,” kata Juta di pipi kiri Davin.“Kakek sudah bilang berapa kali… hahaha. Davintidak sakit kok. Kemarin hanya mimpi buruk. Davinsempat bertemu ayah dan ibu di dalam mimpi. Mereka bercerita banyak sekali. Tapi Lisatiba-tiba datang.”Lisalangsung bangun dari istirahatnya. Dia sangat peka suara Davin, apalagi ketika lelaki itu memanggil namanya.“Ada apa, Sayang?” sahut Lisa.Ahh, panggilan itu, lama sekali Daviningin mendengarnya. Baru
Hari-hari menjelang Davin, Lisa, dan Tuan Besar Juta kembali ke Indonesia, mereka mendapat kabar bahwasanya ada sekumpulan tim SAR yang menyisir daerah pertebingan Puncak Becici.Entah siapa yang menyuruh, tapi ini, bertentangan dengan kesepakatan awal yang sudah dibuat Menteri Perhutani dengan anggota militer pusat.Ada kemungkinan, pihak Serigala Merah, atau bahkan Prima sendiri, curiga terhadap ayahnya yang tak kunjung memberi kabar.Andre, Levy, dan Boris duduk bersama di pangkalan divisi satu militer angkatan darat.“Bagaimana? Sudah dapat informasi tentang siapa yang menghubungi tim SAR atas insiden di bukit kala itu?” Andre menghampiri Malik yang merupakan ketua camp divisi satu.“Sementara belum, Jenderal, kita sedang berusaha mencari siapa saksi mata yang membocorkan kejadian itu ke publik. Ada dugaan, saksi matanya merupakan salah satu dari tujuh petugas Perhutani yang disandera waktu itu. Tapi, dugaan ini belum punya fa
Anak buah Jayden nekat menerobos barisan polisi itu. Adu tembak terjadi. Mayapada berhasil diselamatkan, namun Yudhistira terkena tembakan atas insiden itu.Ya.Waktu itu, hanya Yudhistira Setiawan yang berangkat ke Australia, tanpa mengajak istri dan anak angkatnya, atau kakak angkat Lisa yang bernama Bara.Bertepatan juga, gadis yang ditunggu-tunggu Rara, akhirnya pulang ke Indonesia, diantar Davin dan salah satu bodyguard keluarga Nayama.“Mama, aku pulang...” Lisa lari memeluk mamanya. “Lisa minta maaf karena lama berada di luar negeri. Lisa rindu Mama. Lisa janji, Lisa nggak akan ninggalin Mama sendirian lagi.”Rara, yang biasanya membenci Davin, tidak peduli dengan kehadiran pemuda itu. Dia lari membalas pelukan Lisa karena terlampau khawatir dengan kondisi putri semata wayangnya.Davin sendiri langsung beranjak pergi sebelum Rara selesai dengan Lisa, lantas menghardiknya lagi.Tapi, dari kejauhan, Davin
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.