Kebetulan, ada cleaning service yang mendengar suara tembakan pistol Anneth meski pistol itu sudah dilapisi peredam suara. Gadis muda itu ketakutan melihat Anneth mendekat. Tapi, dengan cepat, Anneth menepuk pundak gadis cleaning service itu.
“Tenang, aku tidak akan membunuhmu. Tapi, sekarang, jangan dekati tempat ini. Aku tidak mau kau terkena tuduhan, apalagi dicap sebagai saksi mata.”
“La-lalu, aku harus apa?” Gadis itu berujar, dengan mulut gemetar. Dia terlampau takut, bahkan tidak tahu harus berkata apa.
“Masuk ke ruang admininstrasi VVIP, lalu katakan pada sekretaris Dokter Zhang Ze kalau aku menunggunya di kamar mandi paling ujung, dekat tangga darurat.”
Sebelum gadis itu benar-benar pergi, Anneth kembali menggenggam tangannya. “Dan, ingat, jangan cerita apapun tentang kejadian ini. Aku percaya padamu. Jadi, jangan nodai kepercayaanku!”
“Ba-baik...”
Dua anak buah Anneth sege
Anneth berkoordinasi dengan Andre masalah seorang penghianat yang menyamar sebagai salah satu dokter ahli di Royal Infirmary Hospital. Andre, tentu saja kepikiran tentang hal itu. Apalagi, jika berita ini dilebih-lebihkan, lantas disiarkan ke publik. Selain menciderai citra Nayama, berita kematian Davin pasti membangkitkan gairah balas dendam orang-orang yang dulu terpuruk gara-gara Nayama. Lebih-lebih, orang seperti Pras, Jayden, atau Hans, yang punya dendam pribadi dengan leluhur Nayama sebelum Tuan Besar Juta memimpin. “Pendapatmu bagaimana? Apa aku harus segera membombardir markas besar Serigala Merah sebelum mereka menyebarkan informasi ke preman-preman, orang jalanan, lalu ke wartawan?” Andre mulai serius. “Terserahmu. Itu hak mu membunuh mereka semua. Tapi, saranku satu, jangan kau yang datang ke markas mereka. Suruh saja bawahanmu, bisa Galih atau Robby, ini demi kebaikan citramu di kancah militer internasional.” “Ucapanmu, ada benarny
Sebelum Galih turun dari mobil, Hollow langsung membuka pintu. Dia adalah ketua organisasi Mamba sekaligus pendirinya. Hollow merupakan nama samaran yang sering digunakan mafia golongan bawah. “Saya sudah melaksanakannya. Tentang peraturan dan ulimatum itu, kami sudah menyebarkannya ke semua anggota Mamba yang ada di Indonesia,” jelas Hollow setelah Galih turun dari mobil. “Hmm?” “Saya bisa menjamin jika informasi yang kami terima tidak akan melebar ke manapun.” “Persetan walau Mamba berafiliasi dengan Nayama! Sebagai militer sekaligus intel, tidak ada aturan untuk percaya pada siapapun, meski kita berada dalam satu pihak. Sekarang, apa jaminan jika kau terbukti menyebarkan berita kematian Davin?” tanya Galih, sedikitacuh. “Saya siap mempertaruhkan nyawa demi semua orang di organisasi. Seandainya informasi itu menyebar, saya jamin bukan orang-orang saya yang melakukannya. Oknum sebelah, atau bahkan musuh Nayamayang ada di luar nege
Seusai turun dari pesawat, Melvin pamit karena ada urusan yang harus dia selesaikan.Ini sedikit aneh. Jarang sekali pria itu pergi sendirian kala hatinya sedang gundah gulana.Andrecuriga terhadap Melvin, urusan apa yang membuat lelaki itu pergi saat kondisi tubuhnya tidak terlalu fit. Biasanya Melvin memilih tinggal di rumah dari pada menularkan sakitnya ke orang-orang.Menyadari ada hal mencurigakan yang akan direncanakan Melvin, sang jenderal akhirnya menelepon Levydan Boris, menyuruh mereka berdua pergi ke Heaven Garden guna memperhatikan apa yang akan dilakukan Melvin nanti.Dan, tentu, firasat seorang sahabat tidak pernah bohong. Andretahu keanehan dalam sikap Melvinseolah ada iblis yang terus menghasut pemuda itu agar melakukan hal-hal di luar nalar.“Levy, posisi?” tanya Andre, singkat.“Aku di dekat taman Armlet Mordiggan, sedang berbincang bersama Steve dan Davini mengenai impor tekstil. Ada
Akses menuju villa Phoenix dijaga ketat oleh militer dan kepolisian pusat. Tidak semua orang bisa masuk. Hanya mereka yang punya previllege, surat tugas, dan kepentingan darurat, boleh diizinkan. Itu pun setelah melalui pengawalan dan pemeriksaan ketat sesuai standar operasional.Dan, anehnya, Boris dan Levy melihat seorang lelaki datang membawa tas. Isinya ada kapak kecil dan tali. Entah apa gunanya, tapi mereka yakin, dia punya kedudukan di Nayama.“Tuan Melvin?” Boris berbisik.“Jangan buruk sangka dulu ... tidak mungkin Tuan Melvin datang ke sini hanya untuk bunuh diri. Dia punya akal sehat. Dia tidak akan melakukan hal sebodoh ini. Percaya aku, Boris, dia bukan Melvin!?”“Tapi, apa gunanya Tuan Andre menyuruh kita datang ke sini. Katanya, ada kondisi darurat. Justru yang ada di pikiranku, alasan kenapa Tuan Andre menyuruh kita ke sini, untuk menyelamatkan Tuan Melvin dari hal bodoh yang akan dia lakukan.”&l
Levytahu kenekatan Melvin, mereka sudah akrab hampir belasan tahun.Dan kenekatan itu kembali terjadi. Melvin tidak mau merasa bersalah karena gagal melindungi Davindari insiden penembakan di Becici.Yang ada di pikiran Melvin adalah, dari pada ia menanggung salah itu seumur hidup, lebih baik dia menebusnya. Satu-satunya cara agar dia bisa menebusnya adalah menyusul Davinke alam baka. Tidak ada cara lain.Orang kecewa berlebihan terkadang lebih parah dari orang gila. Otak mereka bisa hilang untuk sementara waktu. Itulah yang dialami Melvin sekarang, hilang otak dan depresi berlebihan.“Sepertinya taman ini cocok menjadi saksi kematianku,” lirih Melvin, yang sempat didengar Andre saat terbang kembali ke Indonesia.Dan, diatas batu lumayan besar itu, Melvin memasrahkan hidupnya.Dia siap meloncat dari batu dengan posisi tali rafia siap dipotongkan. Ketika tali itu terpotong, maka kapak yang ada di ujung sana s
Meski berhasil diselamatkan, darah yang mengucur dari bekas tembakan itu sangat deras. Ada kemungkinan, jika Melvin selamat dari bunuh diri yang dia rancang, dia mati karena kehabisan darah.Pukul dua pagi, tidak satu pun rumah sakit swasta yang mau menerima pasien.Ini aneh. Harusnya, rumah sakit buka 24 jam dan siap menerima pasien kapanpun, apalagi ini di daerah ibukota, sekitar perumahan-perumahan mewah sekelas Heaven Garden atau White Bougenville.Luka di paha Melvin disumpal menggunakan kain tebal, berharap, darah yang keluar tidak semakin banyak. Pergelangan kaki dan bagian perut laki-laki itu juga diikat guna menghambat aliran darah.Sakit? Memang. Tapi, hanya itu satu-satunya cara mencegah Melvin kehabisan darah.“Ambil kotak P3K di pangkalan militer daerah dan bawa ke sini. Guncangan saat perjalanan hanya merangsang darah di kaki Melvin. Dia tidak boleh banyak bergerak!” Andre mengomando anak buahnya.Dipimpin Galih, me
Tiga militer mayor dua mencegat mobil Panther yang baru saja datang.Levydiminta turun untuk melaporkeperluan pada tiga perwira angkatan udara yang berjaga. Protokol keamanan dan SOP tetap dijalankan walaupun mereka bisa masuk kala Andremembuka penyamarannya.“Lapor, kami dari Nayama pusat, sedang membawa Ajudan Tuan Muda yang sedang sakit. Rumah sakit semuanya penuh. Mayor Jenderal Galih menyuruh kami datang ke sini.”“Mana bukti laporannya?” tanya seorang sersan, wajahnya masih muda.Andre sedikit kesal melihat sersan itu. Karena, di dunia militer, mereka yang baru saja naik pangkat tapi usianya masih sangat belia, seringkali bersikap arrogan seolah menunjukkan dia lah penguasa di sana.Sungguh ironi! Tapi, begitulah. Makin tinggi jabatan, makin membuat orang itu rendah diri, jarang pamer, dan malah risih jika ada orang yang tahu previllege serta kedudukannya di suatu bidang.Ditanyai bukti, Levy t
Andredan Galih tercengang. Baru kali ini ada yang memanggil Andrelangsung namanya. Padahal semenjak Andrejadi kepala intel pusat, tidak seorang pun berani melakukannya kecuali Davin, Melvin, dan Juta.“Cepat katakan di mana Andre!” orang itu kembali membentak, membuat Levy harus menekan tombol loudspeaker agar semuanya bisa dengar.Andrememinta teleponnya. “Aku Andre, kau siapa?”“Ohh, jadi kau yang bernama Andre, aku mendeklarasikan perang karena bawahanmu telah membunuh mata-mataku di rumah sakit!”“Rumah sakit mana? Aku tidak pernah memerintah bawahanku membunuh orang lain kalau memang dia tidak mengganggu. Tapi kalau mata-mata, aku tidak akan memberinya ampun. Lebih cocok dia mati dari pada menyebar informasi penting mengenai militer dan Nayama!”“Jangan pura-pura tidak tahu, kau yang melakukannya, kan? Anneth, kau pasti tahu nama itu. Jangan berlagak bodoh hanya kare