Share

90. Berdua dengan Lainnya

“Ehm, Umi! Maaf Nadina terlambat!” pekik Nadina sembari terburu menuju dapur sembari membenahi kancing hijabnya.

“Umi dengar kalian ada di kamar, jadi Umi sengaja tidak memanggilmu, Nadina. Lagi pula abi ada pertemuan dan makan siang di luar. Umi juga sudah makan bersama para santri tadi. Tinggal kamu dan Nadhif. Baru saja Umi hendak menyiapkan makanan untuk kalian berdua. Kalian sudah selesai?” papar Aminah sembari menata makanan dan piring di meja makan.

“Selesai?” celetuk Nadina sembari mengerutkan dahinya.

“Iya, selesai. Umi dengar dari para santriwan jika Nadhif membuat janji denganmu di kamar. Tidak ada yang mengganggu bukan?” kekeh Aminah.

Wajah Nadina seketika membeku. Mulutnya masih sedikit mengaga mendengar apa yang sang umi katakan.

“Bagaimana Umi– Umi bisa mengatakan itu?” tutur Nadina dengan sedikit terbata dengan tatapan kosong.

“Kabar itu tersebar cukup cepat, Sayang! Tapi tidak apa, Umi senang kalian baik-baik saja. Selamat makan ya! Suamimu sudah menunggu,” tutu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status