Share

205. Mengulik

Nadina menyiapkan makanan ringan untuk Adnan dan Azif sembari keduanya tengah bersama-sama bermain di ruang tamu dalem saat itu.

“Adnan, ajak Azif untuk makan jajanannya, ya! Jangan dibiarin saja!” tutur Nadina sembari menata makanan dan minuman yang ia bawa ke meja.

“Siap, Ibu!” pekik Adnan.

“Terima kasih, Tante!” sahut Azif dan tersenyum lebar.

Nadina balas tersenyum. Namun sekelebat senyuman Azif seolah mengingatkan Nadina dengan seseorang, namun ia bingung siapa orang yang senyumnya memiliki getaran yang sama dengan senyum bocah itu.

Tak ingin mengambil pusing tentang hal itu, Nadina akhirnya segera bangkit dan pergi dari sana. Seperti yang ia janjikan, ia bertemu dengan Rayyan di aula terbuka. Pemuda itu tampak telah berada di sana dan duduk menantinya.

Saat Nadina mendekat, Rayyan segera bangkit dan menyambut Nadina dengan sedikit menunduk.

“Maaf telah membuatmu lama menunggu,” ujar Nadina.

“Tidak, aku juga baru saja tiba. Mau langsung duduk saja?” Keduanya pun lanjut du
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status