Share

161. Adnan Kecil

Berlatar sekolah Adnan, Rayyan tampak semakin memperhatikan Adnan dan memberikan perhatian lebih terhadap bocah lelaki itu baik saat proses mengajar maupun di luar kelas.

Seperti yang diduga, Adnan pun senang dengan perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh guru berwajah mirip ayahnya itu. Menurutnya, setidaknya ia bisa membayangkan kenangan masa lalu bersama sang ayah dengan wajah Rayyan yang terkesan lebih nyata dibandingkan foto yang sering ibunya tunjukkan.

Menyedihkan.

“Adnan bawa makan siang? Mau makan di kantin, Nak?” tanya Rayyan yang menghentikan Adnan bersama kawannya keluar dari kelas saat jam istirahat itu telah berdenting.

“Eh, ada Pak Rayyan! Iya, Pak! Adnan sama Ciko mau makan di kantin sama temen-temen juga! Bapak mau ikut? Hari ini Adnan bawa ikan bakar buatan ibu, lho!” pekik Adnan bangga.

“Adnan makan saja dulu bersama teman-teman, ya! Setelah makan, boleh bapak bertemu Adnan? Bapak ada sedikit pertanyaan untuk Adnan!” tanya Rayyan dengan wajah harap-harap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status