Share

Chapter 210

Mual, itulah yang dirasakan Annisa sekarang. Pekerjaannya sangat terganggu dengan rasa mual yang terus membuat tubuhnya lemas.

Annisa bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan cairan bening. Dalam mualnya sama sekali tidak mengeluarkan sisa makanan seperti mual pada umumnya.

Annisa pun berkumur-kumur. Hari ini setiap menyentuh laptop, imrasa mualnya selalu muncul. Melihat banyak tulisan ia sudah tidak sanggup lagi.

Annisa pun memilih untuk pergi ke dapur. Lidahnya terasa pahit sedari tadi. Ia butuh yang asam untuk menetralisir enzim dalam mulut.

Ada buah lemon di dalam kulkas. Ia mengambilnya dan membuat jus untuk dirinya sendiri. Rasa masam lemon itu membuatnya segar.

Annisa tidak melanjutkan pekerjaannya. Ia sudah tidak mampu lagi untuk menatap layar laptop. Ia pun menghubungi sang suami kalau dirinya hari ini tidak akan mengerjakan pekerjaannya. Karena tadi kata sang suami, sekretarisnya sedang mengambil cuti. Jadi ia laporan pada Zidane.

Saat hendak memasuki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status