Share

Pembunuh Bayaran

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa kau tak pernah bisa bersikap baik padaku, hah?” bentaknya pada Zara.

Wanita itu bahkan menjauh darinya dan memilih duduk di sofa seberang. Jangan lupa, dia mengatakan dirinya berstatus istri orang, seolah menyindir Irfan tak tahu diri.

“Aku datang hanya untuk melakukan kerja sama denganmu. Aku mau kau membintangi iklan dari produksi perusahaan ku,” ucap Irfan lagi.

“Harusnya Anda menghubungi manajer saya, karena itu tugasnya. Bukan langsung menemui artisnya,” ucap Zara, “Walaupun Anda hanya ingin meminta diskon, Anda pun bisa langsung bicarakan hal ini dengan manajer saya.”

Zara bersikap semakin ketus.

Sayangnya, dia tak tahu Irfan ini adalah tipe gila yang justru semakin bersemangat merebutnya dari Kevin yang dianggapnya gembel.

Dia pun tertawa kecil. “Diskon? Bahkan aku bisa membayarmu berapapun yang kau mau. Aku juga siap tidak melakukan tawar menawar harga bila artisnya itu kau!”

Irfan yakin Zara akan senang mendengar calon kliennya royal begini, tapi entah kenapa wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Paling Berkuasa   Amarah sang Paman

    Tok tok tok! Seseorang mengetuk ruang kerja Kevin dari luar. Dan beruntung Kevin baru saja mematikan sambungan telepon dengan sang istri tercinta. Ceklek! Daniel menerobos masuk ke dalam ruangan sang keponakan. Dia terkejut melihat Kevin yang penampilannya berantakan. “Apa-apaan kau ini? Rambut kok seperti gembel!” ucapnya menghina. “Paman yang apa-apaan, masuk ruangan Kevin seenaknya.” Kevin berdiri dari duduknya semula dan sekarang menuju ke kursi kebesarannya. “Ada perlu apa Paman datang?” sambungnya lagi bertanya. Kalau saja dirinya tak butuh harta keluarga Adamson, sudah sejak dulu Daniel melempar keponakannya ini. Kevin seringkali membuat Daniel emosi dan membantah permintaannya. Meski Dia hanya saudara tiri dari Mamanya Kevin, setidaknya hanya Daniel yang pria muda ini punya. “Paman mau kau klarifikasi pernyataan Dimas. Kasihan Raras terus dihujat oleh teman-temannya.” Sang presdir tampan tertawa kecil, bahkan saat Kevin dinyatakan terluka sang paman tak datang ata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Tidak Tahu Malu

    “Apa yang tidak kakak korbankan untukmu huh sampai kau bicara kurang ajar begini sama kakak? Kenapa harus Pedro? Kenapa bukan yang lain?” Zara mengambil tasnya dan memilih untuk tidak menyelesaikan sarapannya karena muak pada sang adik serta kedua orang tuanya.“Ayo Pedro, kita berangkat. Bisa sakit jiwa kalau lama-lama berdebat dengan bocah manja ini!”Pedro pun mengangguk lalu mereka berdua segera keluar dari rumah mewah itu mengabaikan teriakan dan caci maki dari sepasang suami istri paruh baya tersebut.Bahkan Pedro bisa mendengar pecahan piring yang sudah pasti dilakukan oleh Jenni.Entah kenapa setiap kali Jenni menghina Kevin, saat itu juga Zara tidak pernah bisa menahan emosinya.Mobil Zara yang dikendarai oleh Pedro kini sudah melaju dan keluar dari area rumah Johanes.Zara meneteskan air mata membuat Pedro merasa sangat kasihan pada istri Bosnya. “Maafkan kelakuan keluarga saya ya Pedro,” sesal Zara.“Justru saya mengkhawatirkan anda Nona,” jawab Pedro.Zara menghapus jeja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Premintaan yang Sama

    Kevin menghela nafas lalu menghentikan langkahnya dan memasukan tangan ke saku celana sambil melihat Raras yang masih berdiri menatap Kevin penuh tanya. “Maaf aku tak bisa menemanimu. Aku ada perjalanan bisnis ke luar negeri, sebaiknya kau pulang dan minta tolong pada teman-temanmu untuk menemani ke acara tersebut.” Setelah berkata demikian Kevin langsung naik ke dalam mobilnya yang sudah dibukakan oleh sang sopir dan mengabaikan rasa kesal yang tak bisa ditutupi oleh adik sepupunya tersebut. Sedangkan Dimas mengulum senyum karena sang atasan berhasil membuat wanita tidak tahu malu itu menjadi kesal. “Makanya, cari lelaki yang mencintaimu Nona, jangan mengejar pria yang tak punya rasa apapun pada anda.” Sebelum kena amuk oleh wanita itu, Dimas berlari menuju ke dalam mobil menyusul Kevin. “Jalan Pak!” titahnya pada sang sopir. “Baik Tuan,” sahut sang sopir. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang menjauhi area kantor Adamson Corporation menuju ke Bandara. “Aku sangat merind

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Selalu Salah

    Esok harinya Kevin dan Dimas pergi ke salah satu restoran yang ada di Kota Victoire. Penampilan Kevin yang gagah dan mampu melumpuhkan hati wanita mana saja yang melihatnya. Dia bagai seorang pangeran yang memiliki harta melimpah serta fisik yang sempurna. Tubuhnya penuh dengan tato, hanya saja tangan kirinya tampak mulus sedang tangan kanannya full tato. Ada satu nama terukir di atas dada kirinya yaitu “Zara Johanes”. Dia dan Dimas melangkah tegap masuk ke dalam restoran. Seorang manajer restoran menyambut kedatangannya dan mengantarkan Kevin menuju privat room. Mata indahnya di balut kacamata hitam seharga sepeda motor. Dia tak menoleh ke arah lain meski banyak pengunjung restoran menatap kagum padanya. “Silahkan masuk Tuan,” ucap sang manajer restoran. Kevin mengangguk. Dia disambut oleh klien bisnisnya di sana. “Selamat pagi Tuan Adamson,” sapa sosok pria tua yang menjadi salah satu konglomerat di Kota ini. “Pagi juga Tuan Fandi.” Kevin membalas uluran tangan pria tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Dipermalukan di Depan Umum

    Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang keluar dari rumah mewah itu.“Mobilnya mau diganti tidak?” tanya Kevin.Zara menggeleng, “mana mungkin bisa ganti mobil sedangkan semua uangku tak pernah cukup untuk kebutuhan di rumah.”Kevin sangat kasihan melihat zara diperlakukan buruk oleh tiga orang jahat itu, sedangkan sudah seharusnya sang istri memakai kendaraan yang lebih besar.Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Kevin merogoh ponselnya lalu meminta Zara untuk memilih warna mobil.“Kau suka warna apa?” tanya Kevin.Zara terkejut melihat gambar mobil ini. Terlalu mewah dan mahal, apa mungkin dirinya mampu membeli mobil ini?Zara mengesah, “aku tidak ganti mobil dulu. Tak sanggup bayar cicilannya,” jawab Zara.Dia mengembalikan ponsel sang suami, tapi Kevin menolak.“Apa aku ada memintamu untuk membayarnya?” “Lalu di mana kau mencarikan uang untuk membeli mobil ini. Aku tidak mau uang yang dicari dengan jalan tidak benar.”Kevin tertawa kecil membuat Zara menatap curiga pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Mendadak Viral

    Ponsel Pedro berdering dan ternyata Dimas yang kembali menghubungi nya kalau akun sosial medianya Jenni dihujat warganet.Niat Jenni untuk meminta bantuan warganet agar memojokkan Kevin justru dialah yang kini menjadi bulan-bulanan pengguna sosial media.Banyak caci maki dilayangkan untuknya dan dianggap adik ipar paling jahat sedunia.Bahkan bisa dibayangkan mental Jenni tidak akan baik-baik saja bila sudah mengetahuinya.Ponselnya disilent sehingga kedua orang tuanya tak bisa menghubungi Jenni untuk memberi kabar ini. Beritanya sudah Viral dan Jenni sudah berhasil menjadi wanita berhati iblis yang paling jahat di dunia ini.“Ayo ngebut, aku ingin segera sampai di rumah!” serunya tegas.“Gimana saya mau ngebut non sedangkan kondisi jalanan sedang ramai,” jawab Pedro.Padahal lelaki itu memiliki skil mengemudi seperti pembalap, dan kemampuannya sangat imbang dengan Kevin.Namun jangan harap dia mau melakukannya untuk wanita jahat ini. Buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya, dan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Kau Menyesal!

    “Ide yang bagus Om, Saya akan mendukung Om sepenuhnya.”Pria muda itu sudah tak sabar bisa memiliki Zara dan menjadikan Zara sebagai istrinya.Dia sangat tergila-gila dan terobsesi pada sang artis.Apapun akan Irfan lakukan guna bisa merebut Zara dari Kevin.“Terima kasih nak Irfan, Om akan segera mengatur semuanya,” jawab Galen Johanes.Dia sudah tak sabar menyingkirkan Kevin dari muka bumi ini. Terlebih sang menantu miskin menjadi penghalangnya untuk mendapat suntikan dana dari sang pengusaha muda.“Baiklah Om, nanti kita bicarakan lebih lanjut ya. Saya pamit dulu dan semoga Jenni cepat pulih.”Mendengar ketulusan Irfan tentu membuat Galen semakin yakin untuk memberikan anak sulungnya pada Irfan.Sementara itu Zara dibuat terkejut saat awak media mewawancarainya terkait kejadian di lantai 10.Kevin pun menjelaskan duduk persoalannya tak lupa mengirimkan rekaman video dan CCTV di butik itu ke ponsel Zara.Tujuan Kevin sudah pasti agar Zara tak termakan fitnah dari keluarganya.Zara t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Paling Berkuasa   Tinggalkan Dia!

    “Disaat perusahaan sedang membutuhkan uang kau tega hambur-hamburkan uang untuk beli mobil?”Mobil yang Kevin janjikan kemarin sudah terparkir di basement rumah mewah itu.Sontak hal tersebut membuat Galen meradang dan menuduh Zara menyembunyikan penghasilannya.Zara yang hendak ikut sarapan mendadak rasa laparnya hilang. Sedangkan Kevin sibuk di dapur membantu pelayan di rumah itu.“Kevin yang membelikannya Pa,” jawab Zara jujur.Galen dan istrinya tertawa penuh ejekan, sang anak tak tanggung-tanggung meninggikan status gembel itu.“Dan kau mau Papa mempercayainya?” Zara mengesah pelan. Percuma kalau bicara soal kebenaran dengan keluarganya.“Kau lihat itu penampilan lelaki pilihan kakekmu, persis seperti gembel. Bahkan baju yang dia pakai seperti kain pel.”Sehari saja pria itu tak pernah tak menghina Kevin, beruntung Kevin tak mau melayaninya.“Jual mobil itu dan berikan uangnya pada Papa,” sambungnya lagi.“Apa semua penghasilan Zara tak juga bisa mengatasi keuangan perusahaan Pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Paling Berkuasa   TAMAT

    Sore yang mendung, tak menyurutkan semangat Kevin dalam meresmikan pembukaan anak cabang Adamson Corporation sesuai rencana. Tak ada yang tahu, termasuk tamu undangan yang nanti akan hadir di sana, bahwa perusahaan ini sudah disiapkan oleh Kevin sebagai kejutan untuk sang asisten terbaiknya, Dimas. Dalam kesempatan istimewa ini, Dimas datang bersama istri tercinta, ibu mertuanya yang begitu penyayang, serta bibinya yang selalu dianggap seperti ibu kandung sendiri. Sementara itu, Kevin datang bersama sang istri, dua buah hatinya yang merupakan anak kembar berusia tiga tahun, serta ayah mertuanya yang nampak semakin sehat dan bugar. Anak-anak kembar tersebut menjadi pusat perhatian. Betapa adil Tuhan, wajah gadis kecil itu persis seperti Kevin, sedangkan bocah lelakinya menyerupai wajah sang istri. Sebuah keluarga yang harmonis, mencerminkan cinta yang tulus di antara mereka. Seperti biasa, Kevin diminta untuk memberikan sambutan sebagai pimpinan perusahaan. Dalam sorotan cahaya s

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 207

    Tiga bulan berikutnya, Kevin sedang berbincang serius dengan istri tercintanya mengenai rencana masa depan Dimas dan Dinda. "Sayang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan," ucap Kevin pada sang istri, membuatnya penasaran. "Apa itu, Sayang? Kok sepertinya sangat penting?" tanya sang istri dengan wajah penasaran, menambah kegugupan dalam ruangan. Kevin tersenyum, merasa bersyukur memiliki istri yang begitu mendukungnya. "Sebenarnya, ini bukan hanya penting, tapi juga menyangkut masa depan Dimas dan Dinda. Aku ingin meminta pendapat dari istriku tercinta karena apa yang aku miliki, juga menjadi milik istriku." Mendengar hal tersebut, istri Kevin tersenyum lembut dan mengecup pipi suaminya sebagai tanda cinta dan dukungan. "Apa yang ingin kamu bahas, Sayang?" Dengan nafas yang berat, Kevin mulai bercerita, "Aku berencana memberikan satu perusahaan kepada Dimas. Dia sudah bekerja sangat keras untuk kantor kita, dan aku ingin dia bersama Dinda maju serta memulai segalanya dari awal

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 206

    Hari ini adalah hari terakhir Dinda dan Dimas untuk mengecap bulan madu, mereka sudah berkeliling ke berbagai tempat namun rasanya waktu itu masih kurang.Seperti pagi ini tidur mereka harus terenggut saat keduanya sudah merencanakan di hari sebelumnya untuk membeli oleh-oleh."Sayang, ayo bangun kita harus segera menuju ke tempat oleh-oleh jangan sampai nanti pulang malah tidak membawa apa-apa,“ ucap Dinda pada sang suami Dimas saat ini masih bersantai di atas ranjang setelah kelelahan selama beberapa hari ini menikmati indahnya sebagai pasangan suami istri.“Sebentar lagi Sayang aku ngantuk banget.” rasanya sangat sulit bagi Dimas untuk membuka mata dia lebih memilih untuk tetap terpejam dan berada di atas ranjang."Tapi kita harus segera pergi, Sayang. Jangan sampai kehabisan oleh-oleh," ucap Dinda dengan nada menggoda. Dinda mengeluarkan jurusnya agar sang suami mau segera bangun dari tidurnya, dirinya sudah menunggu cukup lama Namun pria ini tak juga membuka matanya hingga membua

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 205

    Pesta pernikahan Dimas terus berlangsung hingga larut malam pemilihan tempat yang outdoor membuat suasana semakin Syahdu dan terkesan akrab. Semua karyawan Adamson corporation sengaja diundang oleh Dimas dan mereka tidak ada yang tidak datang Jujur semenjak ada Dinda, Dimas sudah tidak sekaku dulu lagi minimal orang kedua di kantor tempat mereka bekerja sudah lebih sering tersenyum ketimbang sebelumnya. Semakin malam pesta semakin larut hentakan musik di pinggir pantai memecah suasana malam itu mereka berpesta pora hingga akhirnya pesta pun berakhir. Setelah berbulan-bulan persiapan yang melelahkan, Dimas dan Dinda akhirnya menyelesaikan pesta pernikahan mereka dengan sukses. Dikelilingi oleh cahaya gemerlap lampu dan tumpukan karangan bunga, mereka berdua tampak kelelahan namun bahagia. Dalam pelukan satu sama lain, mereka menghela nafas lega, menikmati momen indah setelah perjalanan panjang menuju hari yang mereka nantikan. “Akhirnya semua ritual melelahkan kita berakhir,” uc

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 204

    Pernikahan Dimas dan Dinda"Sayang, apa kau sudah siap?" tanya Kevin pada sang istri. Hari ini mereka akan menghadiri acara pernikahan Dimas dan Dinda, acara sakral yang dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak. "Sebentar, Sayang. Dua menit lagi, tinggal memakai berlian saja kok," ucap sang istri, yang membuat Kevin tersenyum bahagia. Padahal, istrinya sudah diberikan waktu cukup lama untuk berdandan; bahkan Kevin sempat bermain bersama kedua anak kembarnya. Namun, begitu kembali, sang istri masih sibuk berkutik di depan meja rias. Sementara itu, istrinya ingin tampil sempurna agar tidak membuat sang suami malu. "Iya, sayang, berapapun waktu yang kau inginkan pasti akan kuberikan," ucap Kevin dengan lembut. Zara tertawa kecil, tak mengetahui apakah kalimat itu sarkasme atau benar-benar dari hati Kevin, sebab ia tahu suaminya telah menunggu cukup lama. "Sabar dong, Sayang. Sebentar lagi," ucap Zara dengan menggoda. Tak berselang lama, ia pun mendekati Kevin, ternyata sang

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Kevin dan Dimas berdiri kokoh di tengah jalanan yang sepi dan mulai gelap, terasa begitu mencekam dan hening, matapun tertuju pada para preman bersenjata api. Jantung mereka berdegup semakin cepat; namun mereka tahu bahwa mereka harus bertindak gesit untuk melindungi diri sendiri serta orang-orang di sekitar. Keduanya lantas merancang strategi dengan mata fokus, tanpa sepatah kata pun terlontar, sekedar tatapan yang saling bercerita dan penuh tekad bersama. Siap menghadapi bahaya yang melayang di atas kepala mereka, mereka mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Tak lama, preman-preman itu mulai mendekati dengan niat yang jelas. Kevin dan Dimas pun segera melancarkan aksi mereka. Keduanya mengandalkan keterampilan bertarung serta refleks yang telah mereka asah, bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan para penjahat tersebut. Angin meniup lantang, suara bentrokan demi bentrokan memecah kesunyian, menjadikan malam itu satu episode yang tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang m

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Malam itu, Kevin duduk di balkon kamarnya bersama istri tercinta, setelah berhasil menidurkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rencana yang akan dibahas adalah mengenai persiapan pernikahan Dimas dan Dinda, keduanya yang telah lama diincar oleh hati Kevin untuk dipertemukan. Kebahagiaan Dimas adalah kebahagiaan bagi Kevin. Tidak hanya sebagai asisten pribadi yang sudah seperti keluarga, tetapi juga sahabat yang selalu setia menemani Kevin dalam suka duka. Diiringi malam yang tenang, ia menggenggam tangan istri dan berbicara dengan tulus dari lubuk hatinya. Kevin ingin meminta izin untuk memberikan biaya pernikahan untuk Dimas dan Dinda. Bagaimanapun, Dimas telah memberikan begitu banyak hal dalam hidup mereka dan tentunya Kevin sangat berharap sang istri tidak keberatan dengan keputusannya.Tentu saja tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi Kevin selain melihat orang-orang di sekitarnya bahagia. Karena ia tahu betul bahwa Dinda telah mencuri hati Dimas sejak pertama kali bertemu

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 201

    Satu Tahun kemudianHubungan Dimas dan Dinda semakin menemukan titik kebahagiaan mereka benar-benar tak menyangka akhirnya bisa sampai di titik ini. Malam ini Dimas mengajak Dinda untuk makan malam bersama. Jujur ada desir hangat mengalir dalam darah dinda."Dinda, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,” ucap Dimas gugup. Demi apapun Dimas tak pernah sebelumnya merasa segugup ini."Apa itu, Dimas? Jangan membuatku gugugp deh,” jawab Dinada penuh rasa penasaran Dinda berharap Dimas menyatakan cinta padanya, sudah sejak lama Dinda menunggu ungkapan cinta dari lelaki yang terkenal dingin ini namun tak kunjung terjadi juga.“Hmmmm,” Dimas berdehem gugup. "Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Kamu membuat setiap hari menjadi lebih cerah dan berarti bagiku. Aku mencintaimu, Dinda, dengan segenap hatiku."Dinta membelalak mendengar ungkapan cinta dari pria kutub utara ini. Benarkah ini? Atau aku hanya bermimpi? ... Aku juga mencintaimu. Kamu adalah sumber kebahagiaanku,” sayangny

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 200

    Sementara itu di sebuah restoran mewah Kevin sengaja meminta istrinya untuk datang ke restoran hari ini.Dia mengajak sang istri untuk makan siang bersama, senyum mengembang di bibirnya ketika melihat wanita yang ia cintai sudah tiba di hadapannya.“Wah, kau cantik sekali, Sayang," ucap Kevin dengan nada rayuan, memandangi sang istri yang berdandan cantik. Wanita itu mencebik, merasa gusar dengan cara suaminya memujinya. "Memangnya selama ini aku tidak cantik, Sayang?" tanya sang istri, menegaskan kalimatnya. Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum geli. "Tentu saja cantik. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan istriku," jawabnya dengan hati-hati. "Ayo sayang, kita makan siang dulu. Aku sudah pesan makanan kesukaanmu," ajaknya seraya menunjuk hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Kevin menggenggam tangan sang istri, tatapannya lembut dan sayang. "Sesekali kita perlu menghabiskan waktu berdua saja, Sayang. Semoga di waktu yang akan datang, kita bisa leb

DMCA.com Protection Status