Tepat pada saat ini, Farlin berkata, "Luna, kita nggak perlu membicarakan hal lain lagi. Grup Hatari langsung membuat sebuah kontrak saja, lalu akan kutandatangani, nggak perlu melewati pihak ketiga lagi."Kejadian penandatanganan kontrak dengan Perusahaan Investasi Mahasura tanpa sepengetahuannya telah membuatnya menjadi lebih waspada. Satu hal yang sudah dipahaminya dengan sangat jelas, yaitu dia bahkan tidak bisa memercayai muridnya sendiri.Namun, berbeda halnya dengan Ardika. Mereka pernah mengalami hidup dan mati bersama, dia telah menaruh kepercayaan absolut pada Ardika."Oke. Nikita, kamu pergi buat kontrak, nanti kita segera mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan hal ini."Luna juga tidak basa-basi lagi, dia segera menginstruksikan Nikita untuk membuat kontrak.Kalau masalah ini dibiarkan terus berkelanjutan, kerugian yang dialami oleh Grup Hatari akan makin besar.Tepat pada saat Farlin menandatangani kontrak dengan Grup Hatari, di Perusahaan Investasi Mahasura, Amir juga
"Tuan Julman, sekarang Bu Luna sedang ada urusan. Kalau Tuan ingin menemui Bu Luna, harap tunggu dulu."Karyawan yang bertugas di resepsionis lantai bawah memberi jawaban seperti itu pada Julman.Julman berkata dengan marah, "Berani-beraninya dia berlagak hebat di hadapanku! Apa kalian nggak memberitahunya aku adalah Julman, murid Pak Farlin! Kalau Grup Hatari ingin bekerja sama dengan Pak Farlin, harus melewatiku terlebih dahulu!"Resepsionis menyunggingkan seulas senyum profesional dan berkata, "Tuan Julman, Pak Farlin juga sudah mengatakan bahwa dia nggak punya murid sepertimu.""Omong kosong!"Julman sama sekali tidak percaya Farlin akan mengucapkan kata-kata seperti itu.Dia masih bersikeras beranggapan bahwa Farlin sudah dikelabui oleh Ardika sekeluarga. Dia langsung memukul meja resepsionis, lalu berteriak dengan marah, "Beri tahu Luna untuk serahkan guruku sekarang juga! Kalau nggak, aku akan melaporkan Grup Hatari atas tuduhan penculikan terhadap guruku. Apa kalian tahu apa ko
Julman tidak terima laporannya ditanggapi seperti ini.Tanpa butuh waktu lama, dia teringat akan kasus lainnya yang juga bisa dilaporkan ke pihak kepolisian."Kalau begitu, aku mau melaporkan Ardika, suami Luna, presdir Grup Hatari telah melakukan pemukulan, sampai-sampai Agnes, asisten direktur eksekutif Perusahaan Investasi Mahasura masuk ke rumah sakit!""Oke, kami akan memastikan sebentar. Kalau kasus ini benar-benar ada, kami akan segera menanganinya."Setelah panggilan telepon terputus, Julman menunggu pihak kepolisian untuk mengirimkan anggotanya datang mencari Ardika. Saat itu tiba, dia bisa menjemput gurunya dan membawa gurunya pulang untuk menandatangani kontrak.Namun, tak lama kemudian, dia malah menerima panggilan telepon dari Amir."Dasar pecundang! Siapa yang menyuruhmu lapor polisi? Apa kamu takut nggak ada orang yang tahu Ardika telah membawa pergi Pak Farlin dariku? Apa kamu merasa hal ini nggak cukup memalukan?""Selain itu, apa kamu nggak tahu? Ardika si pecundang i
Suasana di depan pintu gedung Grup Hatari sangat padat.Wartawan dari ratusan perusahaan media besar maupun kecil mengerumuni tempat tersebut.Para satpam Grup Hatari yang merupakan prajurit yang sudah pensiun dari medan perang itu buru-buru membentuk sebuah barisan untuk berjaga di depan pintu. Kalau tidak, para wartawan itu bisa saja langsung menerobos masuk ke dalam gedung."Kami persilakan Luna, presdir Grup Hatari untuk menerima wawancara dari kami!""Suami Bu Luna telah memukul Teodor yang merupakan seorang selebritis internet, sampai-sampai Teodor masuk ke rumah sakit. Apa benar ada kejadian seperti ini?""Apa Vila Bistani benar-benar membantu para tamu vila untuk menghubungi wanita-wanita penghibur ...."Satu per satu dari karyawan Grup Hatari yang keluar untuk menjaga ketertiban dibombardir dengan pertanyaan.Para karyawan memilih untuk tetap diam."Mengapa kalian nggak berani menjawab pertanyaan kami? Apa para petinggi Grup Hatari telah memerintahkan kalian untuk tutup mulut?
Begitu mendengar laporan dari karyawan tersebut, suasana di dalam ruangan yang tadinya penuh dengan sorakan gembira langsung berubah menjadi hening seketika.Luna buru-buru berjalan ke arah jendela dan membuka jendela. Seperti membuka keran air, begitu jendela dibuka, suara teriakan para awak media di lantai bawah bahkan bisa terdengar hingga lantai setinggi ini."Tiba-tiba saja wartawan dari ratusan perusahaan media datang pada saat bersamaan, ini adalah hal yang nggak wajar, pasti ada dalang di balik semua ini!""Julman benar-benar berbicara omong kosong! Jelas-jelas Pak Farlin sendiri yang bersedia datang ke sini, mengapa dia malah mengatakan Pak Farlin diculik dan ditahan di dalam gedung perusahaan? Jelas-jelas dia sedang menuduh kita yang nggak benar!""Ada orang yang ingin menghancurkan Grup Hatari!"Ekspresi marah sekaligus panik tampak jelas di wajah Nikita dan para petinggi perusahaan lainnya.Baik dalang di balik semua ini maupun Julman jelas-jelas berniat untuk mendorong Gru
"Orang itu adalah Pak Farlin!""Pak Farlin sudah muncul!"Begitu mendengar suara lantang lansia itu, orang-orang yang berkerumun di tempat itu kembali gempar.Saking bersemangatnya, para wartawan bergegas menghampiri Farlin.Julman yang tadinya masih menjadi sorotan semua orang, kini sudah didorong, bahkan sampai-sampai sudah tidak kelihatan lagi di antara kerumunan orang itu."Pak Farlin, murid Bapak mengatakan Bapak diculik oleh Grup Hatari, apakah itu benar?"Farlin memelototi wartawan yang mengajukan pertanyaan itu padanya, lalu berkata, "Kalau aku benar-benar diculik, apa aku masih bisa berdiri di sini menerima wawancara kalian? Apa indra penglihatanmu kurang baik? Bagaimana kalau aku menghubungi beberapa teman lamaku untuk mengobati matamu?!""Lalu, kalian semua, tolong jangan selalu berpikiran untuk mendapatkan berita yang menggemparkan dan mengabaikan hati nurani kalian!"Dengan sorot mata penuh amarah, lansia itu langsung memarahi para wartawan tersebut.Sama seperti Ardika, d
Suara teriakan penuh amarah Amir terdengar dari ujung telepon.Dia juga punya teman di dunia media, jadi dia langsung menerima informasi mengenai apa yang telah terjadi di depan pintu Grup Hatari.Dia tidak menyangka Farlin tidak hanya bekerja sama dengan Grup Hatari, melainkan juga mengungkapkan tindakan buruk antara Perusahaan Investasi Mahasura dengan Julman di hadapan awak media.Amir bisa membayangkan nanti Perusahaan Investasi Mahasura yang akan menjadi target makian publik.Jadi, dia segera menghubungi Julman untuk memperingatinya menanggung semua tanggung jawab itu tanpa melibatkan Perusahaan Investasi Mahasura!Selain menyetujui permintaan Amir, Julman juga tidak punya pilihan lain lagi.Hatinya diselimuti penyesalan dan kebencian yang mendalam.Sebelumnya kalau dia langsung menandatangani kontrak dengan Grup Hatari, dia juga tidak akan berakhir menjadi seperti ini!Namun, penyesalan tidak ada gunanya.Saat ini, sudah tidak ada seorang pun lagi yang memperhatikan Julman. Semua
Bisa membalikkan keadaan Grup Hatari, Luna juga sangat senang.Merasakan tangan Ardika yang meraba-raba tubuhnya, dia hanya bisa memutar matanya dengan wajah memerah."Ardika, terima kasih, ya. Kali ini berkat solusi yang kamu berikan, yaitu dengan mengundang Pak Farlin menjadi Duta Promosi, masalah ini baru bisa terselesaikan. Kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu bagaimana caranya untuk melewati krisis ini.""Apa gunanya hanya mengucapkan terima kasih saja? Sini, cium aku."Sambil tersenyum, Ardika menyodorkan bibirnya ke bibir istrinya.Dengan wajah memerah, Luna memukul Ardika dengan pelan dan berkata, "Pergi sana, aku masih harus bekerja. Eh, lepaskan aku. Hmmphhh ...."Ada pihak yang berbahagia, tentu saja ada pihak yang tidak senang.Di Rumah Sakit Kota Banyuli.Suasana di dalam bangsal Teodor sangat tegang.TV yang tertempel di dinding bangsal sedang menayangkan liputan wawancara Farlin di Grup Hatari.Selain suara laporan berita tersebut, beberapa orang di dalam bangsal hamp